4/04/2022

Inilah 3 Iklan Jadul yang Memorable Bangets, Bikin Kita Terharu

 

Halo Sobat yayuarundina.com, di tulisan kali ini kita masih bernostagia. Kali ini kita bernostalgia dengan iklan-iklan jadul. Inilah 3 Iklan Jadul yang Memorable bangets, Bikin Kita Terharu.

Kris Biantoro, iklan Rinso
Iklan Jadul yang Memorable Bangets
Sumber: Pinterest

Iklan Jadul di Layar Televisi

Sobat yayuarundina.com, masa kecil dan remajaku identik dengan televisi tunggal, TVRI. Entah tahun berapa, kemudian muncullah televisi swasta, RCTI.

Dari dunia televisi inilah aku mengenal artis internasional, Sophia Laurent yang membintangi iklan sabun Lux. Juga banyak artis yang sedang naik daun saat itu seperti Ira Maya Sopha, Mak Wok, S. Bagio, Heny Purwonegoro, Lenny Marlina dan sebagainya.

Melalui iklan juga, banyak produk yang dikenal luas di masyarakat, bahkan hingga kini belum luntur. Pasta gigi, obat-obatan, vitamin, makanan,  kecantikan dan lain-lain.

Saat menonton Youtube tentang iklan-iklan jadul itu, aneka rasa membuncah di dada. Lucu, bahagia, haru, sedih, dan sejuta rasa lainnya. Memori masa lalu kembali dalam berbagai nuansa khasnya. Banyak anggota keluarga yang sudah berada di dunia fana kembali melintas di pelupuk mata. Ah, betapa mereka sangat berjasa untuk hidupku kini.

Inilah 3 Iklan Jadul yang Memorable Bangets, Bikin kita Terharu

Kecantikan, lulur
Lulur Favorit Mamahku, Awet Ayu

1.     Iklan Lulur

Kalau berbicara tentang luluran, pastilah kita akan berbicara tentang partner sejati. Partner sejatiku untuk masalah kecantikan ini adalah mamahku. Beliau ini sebenarnya termasuk cuek untuk masalah kecantikan. Namun, untuk hal dasar, seperti perawatan wajah, rambut, dan tubuh, beliau termasuk yang suka memakai kosmetik ini.

Mamahku lebih senang menggunakan bahan-bahan alami. Inilah beberapa bahan dasar yang sering digunakan mamahku untuk perawatan kecantikannya:

a.     Asem

Asem yang berasal dari dapur dimanfaatkan untuk membersihkan wajah. Selain, kosmetik pembersih wajah Viva. Dalam waktu-waktu tertentu, beliau akan menggunakan asam yang sudah diberi air hangat untuk membersihkan wajahnya.

Aku paling suka mengelus wajah mamah setelah ini, halus sekali.

 

b.     Lidah buaya, Kangkung, Orang-Aring

Bahan yang ini digunakan untuk perawatan rambut. Lidah buaya tinggal ambil dari halaman rumah. Lalu bagian dalamnya dioleskan ke rambut dan kulit kepala.

Kangkung biasanya akan membeli dalam jumlah banyak, lalu dicacag atau dipotong-potong sampai halus sekali. Digunakan untuk keramas sebelum menggunakan shampoo.

Orang-aring merupakan minyak khusus dalam botol kecil untuk menghitamkan rambut.

 

c.      Beras, Kencur

Beras kencur digunakan untuk luluran, apalagi kalau badan terasa cape dan pegal.

 

Nah, selain bahan alami itu, mamahku juga suka membeli luluran yang dijual bebas. Ini saatnya me time. Siap-siap aza nih, Sob kamar mandi akan kami kuasai dalam jangka panjang.

Seringnya sih di hari Minggu special, kami melakukan pembersihan dan perawatan tubuh. Mulai dari rambut sampai ujung kaki.

Pagi-pagi menyiapkan bahan alami, misalnya memotong-motong kangkung untuk keramas. Lalu, mandi besar sambil luluran. Sebelum menggunakan bahan yang dijual komersil itu, mamahku biasanya akan meminta bantuanku untuk menggosok punggungnya dengan batu kali yang sudah terpilih. Membuang daki. Nanti, gentian.

Sesudah menggunakan batu, barulah menggunakan lulur. Seringkali juga, langsung menggunakan lulur untuk merontokan daki di seluruh bagian tubuh.

Tak jarang, jari-jari tangan kami sampai keriput saking betahnya di kamar mandi.

Setelah ini, biasanya akan berjemur sambil mengeringkan rambut.

Ini adalah hari yang paling membahagiakan. Badan jadi wangi dan bersih. Rasanya kepercayaan diriku tumbuh 1000% untuk pergi sekolah keesokan harinya. Apalagi kalau akan bertemu sang pujaan hati. Ahay deh!

Mamah dan Bapak sangat konsen untuk masalah kebersihan tubuh ini. Termasuk potong kuku. Jadi, setiap Senin, saat pemeriksaan kuku di sekolah, aku akan aman. Dulu, saat berada di sekolah dasar, setelah upacara, guru kami akan memeriksa kuku satu per satu. Yang bersih, langsung masuk kelas dan dapat pujian. Yang kukunya panjang dan kotor suka dicepret atau dipukul ringan dengan mistar plastik atau jari-jari sang guru. Kadang bikin meringis, tapi seringnya kami malah tertawa penuh rasa bersalah. Lalu, pulang sekolah, langsung potong kuku.

Ah, kalau berbicara tentang mamah dan bapak, beliau-beliau inilah yang paling berjasa untuk hidupku kini. Beliau berjuang keras agar kami, anak-anaknya bisa bersekolah setinggi mungkin. Diantara perjuangannya, tak sedikit pengorbanan mereka, khususnya mamah. Sering puasa dan mengalah dalam banyak hal agar kami bisa makan makanan bergizi, berpakaian bagus, dan mencapai cita-cita.

“Ah, gak apa-apa Mamah tidak makan ikan. Habiskan saja oleh kalian! Mamah mah sudah kenyang saat dulu makan ikan langsung dari balong ( kolam ikan ). Enin suka bawa pepes ikan kesukaan mamah!” ujarnya selalu saat uang kami lagi kembang kempis.

“Kalian harus banyak makan ikan biar pinter, cager, bageur, bener!” lanjutnya lagi.

( Agar kami pintar, sehat, baik, dan selalu berada di jalan yang benar )

Melihat iklan lulur ini membawa beragam kenangan bersama mamahku. Aku ingin selalu membahagiakan beliau, tapi jasa seorang ibu takkan pernah bisa kita bayar tuntas.

Banyak hal kecil yang kami lakukan berdua, terutama sebelum mamah terkena kanker. Aku dan mamah suka jalan-jalan. Ke salon berdua.  Makan di rumah makan Sunda. Membeli atau membawa makanan kesukaan mamah, yaitu kue sus dan pepes ikan.

Ah, pokoknya banyak hal yang membuatku bahagia walau hanya hal yang sederhana.

Saat menulis ini, air mataku jatuh, loh Sob. Wajah mamahku terekam cantik di otakku. Al Fatihah untuk Mamah dan Bapakku. Tolong doakan juga mereka, ya Sob!

 Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2016/03/belajar-kanker-dari-mamah.html

Iklan jadul, fujifilm
Iklan Fuji Film, Abadikan memorimu

2.    Iklan Fujifilm

Kalian suka foto-foto, Sob? Selfie atau rame-rame? Ternyata kebiasaan itu berlaku sejak dulu kala, ya. Belum zaman kamera ponsel. Dulu, kami memiliki sebuah kamera berwarna hitam. Saat momen-momen tertentu, kami gunakan untuk mengabadikan peristiwa dan kenangan.

Dulu, banyak sekali kumpul-kumpul keluarga besar.

Masih ingat, ceritaku di Purwakarta, kan Sob? Saat lebaran, ulang tahun atau pernikahan merupakan momen penting yang harus diabadikan. Tawa, canda, atraksi, jadi sasaran jepretan-jepretan kamera. Apalagi, pamanku jago sulap. Mang Toni namanya. Pasti suasana lebaran akan sangat meriah dengan aksinya. Seru deh!

Ehmmm, melihat iklan Fujifilm ini, jadi teringat foto-foto lama. Dimana, ya? Beberapa foto sudah banyak yang rusak. Luntur warnanya. Sayang, ya? Hadeuh.

Aku ingat satu foto keluarga besar kami yang berfoto di depan sebuah ayunan. Kalau sekarang sih, kami main ayunan di TK atau taman. Aku dulu bisa puas berayun-ayun di halaman belakang rumah kakek di Purwakarta.

Yang lucu, gaya fotoku dan sepupu pasti pamonyong-monyong. Siapa hayoh yang jago monyong? Monyong itu posisi bibir membulat ke depan. Ada yang bisa mempraktekkannya?

Menonton iklan ini, aku teringat akan kasih sayang nenek dan apa (kakek). Seringkali, kakek mentraktir makan enak. Es campur Shanghay, khas purwakarta. Tempatnya tak jauh dari rumah. Dalam cuaca panas kota Purwakarta, siang-siang menikmati es Shanghay dengan es serutnya yang menggunung adalah surga. Enak bangets.

Ah, sekarang, tak ada lagi  tempat bagiku untuk pulang kampung. Menikmati keleluasan gerak di rumah dan halaman yang luas. Tak ada lagi aksi petik belimbing, jambu, dan pala langsung dari pohonnya di kebon. Al Fatihah untuk kakek dan nenekku.

 

Iklan jadul blue band
Iklan Jadul Blue Band

3.    Iklan Blueband

Menonton iklan Blueband adalah menikmati kasih sayang orang tuaku, nenek, kakek dan keluarga besarku.

Blueband adalah sebuah kemewahan tak terkira untuk kami. Mamah sering membuat masakan lezat dengan mentega ini, aku paling suka nasi gorengnya.

Momen teristimewa adalah saat ulang tahunku dan adik-adikku. Blueband, meisis dan roti tawar adalah harta karun wajib di setiap acara  tepung taun kami.

Di sebuah meja raksasa yang ada di dapur, kami akan duduk berkumpul. Kakekku memimpin doa. Mendoakan kesehatan, kepintaran, kebaikan, dan kesalehan kami. Tak lupa Kakek, Nenek, Uyut, Mamah, dan Bapakku akan memberikan nasihat atau wejangannya untuk kebaikan kami.

Setelah itu, saatnya bergembira ria menikmati roti dengan olesan Blueband dan taburan meises sebanyak mungkin. Dengan gigi ompongnya, aku dan para sepupu akan tertawa-tawa menikmati momen bahagia ini.

 

Ah, ketiga iklan jadul ini membuatku kembali terlempar ke masa lalu. Begitu banyak momen berharga di masa lalu. Betapa kami mendapatkan anugrah besar dengan kasih sayang dari beliau-beliau itu. Kembali, aku merindukan kebersamaan itu yang tak akan pernah terulang kembali. Kembali merindukan masakan mamah yang terlezat sedunia. Senyum manis bapak, nenek dan kakekku.

Rasanya sungguh terlalu, jika di masa kini tindak-tandukku akan mencoreng nama baik mereka. Sungguh terlalu, jika kini aku tak bersyukur dengan segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadaku. Sungguh terlalu, jika aku bermalas-malasan, tak mampu memberi kepada mereka yang kekurangan.

“Mamah, Bapak, Kakek, Nenek terima kasih tak terhingga atas segalanya. Tak ada hal yang bisa kulakukan, selain melantunkan doa untuk kebahagiaan kalian di akhirat. Semoga semuanya disayang Allah SWT sehingga bisa bahagia seperti kebahagiaan yang telah kalian berikan padaku saat kecil dulu.”

Al Fatihah

“Ya Allah, berikanlah tempat terbaik untuk Mamah, Bapak, Kakek, dan Nenekku. Lapangkan kuburnya. Jauhkan mereka dari siksa kubur. Dan jadikanlah surga sebagi tempat terbaik untuk mereka kembali. Aamiin!”

Nah, Sob itulah kisah memorableku. Sekali lagi, tolong doakan mereka juga ya.

Terima kasih

Salam.

Sampai jumpa


Sumber gambar: Youtube Ungu studio: Iklan jadul pariwara tahun 81

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Finding Comfort and Style in Womenis Activewear

  To many women, the battle of feeling comfortable and purposeful in a gym, not just in everyday life, is that of dressing. Beyond all these...