6/28/2021

Soal Pisa Bahasa III: Unggas

 

Media Sosial Bahan Bacaan Soal Pisa


Hai Sobat yayuarundina.com, sungguh tak disangka bahwa soal yang ketiga ini berasal dari percakapan di media sosial. Jadi, untuk belajar, kita tak harus selalu serius ya. Ilmu bisa berasal darimana saja, dari siapa saja kalian setuju?

BACA JUGA: 

https://www.yayuarundina.com/2021/06/soal-pisa-bahasa-ii-kumpulan-soal-teks.html

 https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/an/

TEKS III

FORUM KESEHATAN UNGGAS

Kamu sedang mengujungi sanak saudaramu yang baru saja pindah ke sebuah peternakan untuk memelihara ayam. Kamu bertanya pada Bibimu, "Bagaimana Bibi belajar cara memelihara ayam?"

Ia berkata, "kami banyak berkosultasi dengan orang yang juga memelihara ayam, lagi pula ada banyak sumber informasi di internet. Misalnya, ada sebuah Forum Kesehatan Unggas yang Bibi suka kunjungi. Forum tersebut sangat membantuku belakangan ini ketika salah satu dari ayamku terluka kakinya. Bibi akan tunjukkan percakapannya."

 PEMBUAT PESAN AWAL                                                                                    Diposkan pada 28 Oktober, 18:12

Halo semuanya,

Apakah berisiko jika memberikan aspirin pada ayam? Ayam Saya berumur 2 tahun dan sepertinya kakinya terluka. Saya tidak bisa membawanya ke dokter hewan hingga Senin, lagi pula dokter hewan itu tidak menjawab telepon Saya. Ayam itu sangat kesakitan. Saya ingin memberikan sesuatu yang bisa membuatnya merasa nyaman sampai Saya dapat pergi ke dokter hewan. Terima kasih atas bantuannya.

                                                                             Diposkan pada 28 Oktober, 18:36

Saya tidak tahu apakah aspirin aman untuk ayam atau tidak. Saya selalu bertanya lebih dulu kepada dokter hewan sebelum memberi obat pada unggas Saya. Saya tahu bahwa beberapa obat aman dikonsumsi oleh manusia, tetapi menjadi sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh unggas.

 
                                                                           Diposkan pada 28 Oktober, 18:52

Saya pernah memberikan aspirin pada salah satu ayam Saya ketika sakit. Tidak ada masalah yang terjadi. Keesokan harinya, Saya pergi menemui dokter hewan, tetapi ayam itu sudah sembuh. Menurut Saya, jika diberi obat terlalu banyak mungkin akan berbahaya. Jadi, jangan melebihi dosisnya! Saya berharap ayam segera sembuh!

                                                            Diposkan pada 28 Oktober, 19:07

Hai! Jangan lupa untuk mengecek penawaran super murah dari kami untuk pakan, perlengkapan, dan obat unggas. Kami sedang memberikan obral diskon sekarang!

                                                                        Diposkan pada 28 Oktober, 19:15

 Adakah yang bisa memberitahu Saya cara untuk mengetahui jika ayam sedang sakit? Terima kasih.

                                                                         Diposkan pada 28 Oktober, 19:21

Halo Irma, 

Saya seorang dokter hewan, spesialis unggas. Tidak apa-apa memberikan aspirin pada ayam yang terluka jika unggas tersebut menunjukan tanda-tanda sedang kesakitan. Ketika Saya memberikan resep aspirin untuk burung, Saya mengikuti petunjuk yang dipublikasikan dalam Panduan Pengobatan Unggas. Dosis untuk ayam adalah 5 mg aspirin per kg berat badan. Ini bisa diberikan 3-4 kali per hari sampai bisa menemui dokter hewan. Penting sekali untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter hewan. Semoga berhasil.

 

12. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 12 / 26
CR548Q02

Klik pada satu pilihan jawaban!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas di samping. Klik pada salah satu pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan berikut.

Apa yang ingin diketahui oleh Irma_88?

 

A. Apakah ia bisa memberikan aspirin pada ayam yang terluka.

B. Seberapa sering ia bisa memberikan aspirin pada ayam yang terluka.

C. Bagaimana cara menghubungi dokter hewan untuk menangani ayam yang terluka.

D. Apakah ia dapat menentukan tingkat kesakitan yang dirasakan oleh ayam yang terluka.

 

13. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 13 / 26
CR548Q03

Klik pada satu pilihan jawaban!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas disamping. Klik pada satu pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan berikut.

Mengapa Irma_88 memutuskan untuk memposting pertanyaannya pada forum di internet?

 

A. Tidak tahu bagaimana caranya menemukan dokter hewan.

B. Merasa masalah ayam itu tidak serius.

C. Karena ia ingin menolong ayamnya sesegera mungkin.

D. Karena ia tidak sanggup pergi ke dokter hewan.

 

14. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 14 / 26
CR548Q01

Klik Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas di samping.
Beberapa tulisan di forum itu sesuai dengan topik, tapi beberapa tulisan lainnya tidak.
Klik pada pilihan Benar jika tulisan relevan dengan masalah yang dihadapi Irma_88!
Klik pada pilihan Salah jika tulisan tidak relevan dengan masalah Irma_88!

 

Pernyataan

Jawaban

Tulisan NeniB79

Benar

Salah

Tulisan Monika

Benar

Salah

Tulisan Penawaran_Burung

Benar

Salah

Tulisan Bambang

Benar

Salah

Tulisan Farhan

Benar

Salah

 

15. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 15 / 26
CR548Q05

Klik pada satu pilihan jawaban!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas disamping. Klik pada satu pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan berikut.

Mengapa Penawaran_Burung merespon tulisan Irma_88?

 

A. Mempromosikan sebuah usaha

B. Menjawab pertanyaan Irma_88

C. Untuk menambahkan saran Monika

D. Menunjukan keahlian dalam bidang ungags

 

16. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 16 / 26
CR548Q07

Klik pada satu pilihan jawaban!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas di samping. Klik pada satu pilihan dan ketiklah penjelasan untuk jawabanmu.



Siapakah yang memberikan jawaban paling bisa dipercaya untuk pertanyaan Irma_88?

 

A. NeniB79, karena menyarankan untuk konsultasi dengan dokter hewan.

B. Monika, karena dia pernah mengobati ayamnya dengan aspirin.

C. Penawaran_Burung, karena dia berjualan obat unggas.

D. Farhan, dia seorang dokter hewan spesialis unggas.

 

17. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 17 / 26
CR548Q09

Ketik jawabanmu!


Perhatikan bacaan Forum Kesehatan Unggas di samping. Ketiklah jawabanmu.

Mengapa Farhan tidak bisa memberikan takaran aspirin yang pasti kepada Irma_88?

6/22/2021

Selamat Berkendara dengan Perawatan Mobil Tepercaya di Otoklix

 Halo Sobat yayuarundina.com, kalian punya pengalaman buruk dengan mobil? Keselamatan saat berkendara tentu saja merupakan dambaan semua orang. Kecelakaan yang terjadi biasanya berawal dari kelalaian kita. Yakin? Yup. Ada hal yang wajib kita lakukan. Nah ini tips dari aku. Selamat Berkendara dengan  Perawatan Mobil Tepercaya di Otoklix.

Pengalaman Burukku tentang Mobil

Aku sering membayangkan naik mobil sendiri, jalan-jalan bersama keluarga. Saat liburan atau lebaran. Pasti sangat bahagia dan akan jadi momen yang sangat spesial. Seringnya keluargaku diantar jemput mobil saudara untuk berbagai acara, membuatku bermimpi seperti itu. 

Sampai pada suatu waktu, mimpiku menjadi nyata. Keluargaku punya sebuah mobil Suzuki Carry. Senang rasanya. Euforia punya mobil baru tak terbendung. Kami jadi sering jalan-jalan. Mencoba rute yang gak bisa dilalui angkot. Setiap kesempatan, ayahku pasti menggunakan mobil ini.  Aku yang memang suka jalan, seringkali minta jalan-jalan dulu sebelum pulang. Entah untuk makan atau hanya sekedar cari angin. Pokoknya, asyik dan bahagia tak terkira.

Satu moment kebersamaan dua keluarga dengan Suzuki Carry


Saat lebaran tiba, kami sekeluarga mengajak saudara untuk berlebaran di Garut. Bersilaturahmi dengan keluarga ibu. Acara ini memang rutin tiap tahun. Bedanya tahun ini, kami menggunakan mobil baru. Tidak lagi repot berburu bis atau elf yang selalu penuh penumpang saat lebaran. Butuh perjuangan ekstra untuk dapat tempat duduk. Syukurlah, tahun ini, kami tak perlu bersusah payah untuk mengejar-ngejar bis.

Selama beberapa hari, kami berlebaran di Garut. Mengunjungi beberapa rumah saudara. Berwisata dan berendam air panas di dekat rumah uyut. Wah, senangnya tak terkira. 😄🤩

Tibalah saatnya untuk pulang. Kami harus siap dengan kemacetan dalam perjalanan pulang ke Bandung. Rutinitas lebaran lagi. Dari kampung halaman, mobil kami merayap menuju Bandung. Kemacetan parah. Namun, kami sabar melaluinya demi berlebaran di kampung. Musik terdengar mengalun, mengusir kesal karena macet. Beberapa motor seradak-seruduk memotong jalur macet. Bikin merinding bulu kuduk. Bagaimana kalau tabrakan? Ah, sepertinya mereka tak bersusah payah memikirkannya. "Yang penting bisa cepat sampai di rumah tanpa terjebak macet."

Segera kubuang pandangan dari pikiran yang menakutkan itu. Asli bikin aku shock juga ternyata melihat ulah motor-motor itu. Aku mulai menikmatk pemandangan pohon atau rumah-rumah yang ada di pinggir jalan. Kemacetan belum mengurai juga. Beberapa kali, kami harus berhenti. Pak Danar yang pegang setir beberapa kali meregangkan otot-ototnya. "Macet memang bikin pegel-pegel badan dan kaki," ujarnya sambil tertawa renyah. Musik terus menghibur kami.

Tak terasa, tibalah kami di Tanjakan Nagreg. Satu rute yang jadi tantangan tersendiri. Mobil masih merayap pelan. Aku mulai mencium bau aneh. Mobil terus menanjak. Di depanku, sebuah bis tampak kepayahan. Kami terus menanjak pelan. Tibalah saatnya, kami harus berhenti pas di puncak tanjakan. Mobilku berasap. Bau mulai menyengat. Ibu-ibupun panik. 

"Kalian turun saja dari mobil. Jalan kaki di pinggir jalan seperti para penumpang bis itu. Tunggu di tempat jualan berondong, ya. Sambil jajan saja sana!" kata ayahku memberikan instruksi.
"Lah, ayah bagaimana?" tanyaku resah.
"Biar Ayah dan Pak Danar yang mengatasi masalah di mobil ini," ujarnya sambil tersenyum menenangkan.

Tak berapa lama, kamipun turun dari mobil. Bergabung dengan para penumpang bis dan beberapa penumpang mobil pribadi yang memilih jalan kaki daripada kepanasan di mobil karena macet. Kami beriringan melewati tanjakan dengan hati-hati. Bau hangit ( bau barang terbakar ) menyerang hidungku. Ternyata, bukan hanya mobilku saja. Problem utama mobil saat macet ditanjakan. Begitulah obrolan para penumpang sambil menggerutu. Ah, ternyata jalan kaki, bisa lebih cepat daripada mobil.

 Entah berapa lama, kami berjalan, kulihat warung-warung berondong berjejer di jalan yang lebih rata. Setelah tanjakan. Banyak orang yang duduk di sana sambil minum dan makan berondong. Berondong adalah oleh-oleh khas di daerah Nagrek. Rasanya manis karena pake gula merah. Ada yang berukuran besar seperti bola. Ada juga yang kecil. Aku suka berondong kecil berwarna putih. Di dalamnya ada enten. Adonan manis campuran kelapa dan gula merah. Hmmm... enak sekali. 

Istirahat sambil jajan berondong dan minum yang dingin, membuatku lupa entah berapa lama menunggu ayah di tempat kami. Beberapa plastik pembungkus berondong dan botol-botol minuman sudah memenuhi meja. Saudaraku mengipas-ngipas badannya yang masih kegerahan. Tiba-tiba, ayah muncul dengan Pak Danar. Mereka bergabung juga dengan kami.

Kesalahan Fatal Pada Mobil

Setelah beberapa hari di rumah, ayah bercerita betapa kelabakannya beliau dengan bau mobil yang semakin hangit. Namun, tanjakan belum juga mereda. Kemacetan masih terus bertahan. Untunglah ada seorang polisi yang ikut mengawal, hingga mobil ayah bisa sampai di tempat parkir berondong itu. Kami butuh waktu untuk mengistirahatkan mobil.

Ayah juga terlihat agak panik karena tidak menemukan bengkel terdekat. Untunglah, Pak Danar bisa paham tentang kerusakannya itu. 

Kesalahan fatal yang menyebabkan hal itu adalah: mobil tidak dirawat dengan baik. Kami hanya tahu memakainya saja. Tidak paham mesin. Tidak bisa nyetir. Tidak paham juga tentang seluk-beluk perawatan mobil. Yang kami tahu hanya isi bensin saja 😪🤦‍♀️

Mobil yang tidak dirawat dengan baik, bisa menyebabkan kecelakaan. Selip ban misalnya.  Untunglah kami selamat kemarin itu. Bayangkan, kalo mesin mogok, mobil meluncur dari tanjakan. Ah, kecelakaan beruntun, sangat menakutkan. Naudzubillahimindalik.

Ternyata hal yang sama juga pernah dialami oleh beberapa temanku. Saat perjalanan ke suatu tempat, tiba-tiba mobil mogok. Gak ada bengkel.  Tak ada orang yang bisa diminta tolong. Jauh kemana-mana. Untunglah, dia bisa nelpon sahabatku. Dia punya teknisi mobil yang bisa dipanggil kemana saja. Ah, untung selamat. Untung ada Kang Awit.
Ah, seandainya saja ada aplikasi yang bisa cepat mendatangkan bengkel ke lokasi kita.

Pentingnya Perawatan Mobil Secara Berkala

Sobat yayuarundina, berdasarkan pengalaman burukku dan juga beberapa teman lainnya, alangkah baiknya, jika kita juga mulai aware untuk merawat mobil kesayangan. Jangan hanya dipakai terus-menerus saja. Seperti barang lainnya, semakin sering dipake, semakin aus dan lama-lama bisa rusak. Untung kalau hanya mobil yang rusak. Coba kalo ditambah korban jiwa? Haduuuh jangan sampe deeh. Amit-amit jabang bayi. Sing jauh. Sing tebih. Kalian juga pastinya ingin selamat saat berkendara, ya kan?

Nah, Sobat yayuarundina.com, ada beberapah hal yang harus dirawat agar mobil tetap kinclong dan oke punya. Ini dia 😄

1. Jagalah Kebersihan
    Pernah mencium bau 7 rupa saat di mobil? Walaaah pasti tersiksa pisan. Udah mah gerah. Bau keringat. Bau ikan asin. De el el. De el el. Rasanya pengen muntah. Pengen kabur. Apalagi di kendaraan umum. Geleng-geleng kepala deh.
    Agar hal tersebut tidak terjadi pada kendaraan pribadi kita, jagalah kebersihan. Jangan sampai ada sampah di dalam mobil! Siapkan tempat sampah di dalamnya. Buang saat ada kesempatan.
     Perlu juga, kita tahu tujuan pergi. Mau kemana? Pangandaran? Pengen beli jambal roti yang super pulen itu? Nah, siapkan wadah tertutup untuk membawanya. Dengan demikian, aroma ikan asin atau ikan lautnya tidak akan mencemari mobil berhari-hari. 
     Selain itu, rajin bersih-bersih juga yaaa. Cuci mobilmu secara rutin ya. Biarkan dia mandi bersih 😄

2. Perawatan Mesin
     Mesin perlu dicek rutin. Ini otak utama mobil. Jangan sampai bermasalah. Setelah pemakaian sekitar 5 ribu - 6 ribu km, biasanya mesin mobil harus di-tune up. Disetel menjadi baik lagi. Bagusnya sih 3 bulan sekali. Perawatan tune up ini akan kembali membuat mesin mobil menjadi prima. Berkendara tanpa kendala.
     Perawatan mesin mobil juga bisa mencegah kebakaran, karena kepanasan. 




3. Ganti Ban
     Ban juga harus sering diganti. Jangan sampai gundul. Kalau licin, bisa selip. Apalagi saat jalanan basah karena hujan. Perlu ban yang prima. 

4. Ganti Oli
     Bayangkan minyak jelantah saat menggoreng. Bayangkan warnanya yang hitam. Banyak kerak makanan. Hasil olahan makanan kitapun jadi tidak cantik lagi. 
     Nah, bagaimana kalo oli dalam mobil kita seperti itu. Banyak kotoran. Tentu mesin bisa ngadat.
     Oleh karena itulah, ganti oli juga secara rutin demi jalannya mesin tanpa hambatan. Kita bisa booking pake Otoklix saja. Simple.

Sumber gambar IG otoklix



5. Spooring dan Balancing
     Perawatan ini demi keselamatan kita. Biasanya berkaitan dengan ban dan setir mobil. Pernah merasakan setir terasa berat. Hmm... mungkin jarang dilakukan spooring dan balancing ini kali ya.
Manfaat lainnya:
a. Setir mobil lebih stabil
b. Memaksimalkan usia ban
c. Kaki-kaki mobil lebih awet

6. Perawatan AC
     Jika mobilmu menggunakan AC agar badanmu tetap segar, tak kepanasan, jangan lupa wajib diservice juga. 
Kalau kamu mengabaikannya, bisa boros tuh konsumsi bahan bakarnya. 
     Berdasarkan informasi dari akun Instagram  Otoklix, AC ini dijalankan dengan menggunakan kompresor. Tentu saja, kompresor butuh mesin. Jika kerja kompresor makin berat, maka  butuh tenaga mesin lebih besar. Akibatnya mobil jadi butuh bahan bakar banyak pastinya. 
Hindari juga tindakan-tindakan berikut ini yang akan merusak AC mobilmu:
a. AC hidup, saat mesin mobil mati
b. Kamu perokok berat? Sering merokok di dalam mobil. Waduh bahaya 🤦‍♀️
c. Jarang membersihkan filter AC

7. Cek Rutin Aliran Listrik
     Pengecekan ini sebagai salah satu cara menghindari kebakaran mobil. Gak mau kan mobil dan bodymu gosong? 😁

8. Perawatan Mobil Setelah Menempuh Perjalanan Jauh
     Aiiih, mobil juga bisa kelelahan nih, Sob. Pasti loyo, ya buat jalan lagi. Apalagi kalau perjalanannya berkasus seperti yang pernah kualami. Bikin deg-degan buat bermobil-mobil ria lagi.
      Selain mudik, saat lebaran, biasanya kita juga berwisata, ya kan. Berhari-hari melakukan perjalanan antarkota. Berkunjung ke rumah saudara, jalan-jalan bersama. Berhari-hari. Dari pagi sampai malam. Wuiih sangat melelahkan setelahnya. Badan pegel semua. Inginnya sih rebahan dulu. Nah, mobil juga, pasti demikian. 
     Setelah perjalanan jauh, banyak hal yang mesti diperiksa. Lihat deh gambar berikut ini.





9. Ganti Aki
    Penggantian aki, biasanya dilakukan setelah setahun. Aki yang sudah rusak menyebabkan mobil susah distarter dan lampu redup.

10. Wiper
       Maksimalkan fungsi wiper. Sangat menyenangkan saat hujan besar, wiper menjalankan tugasnya dengan baik. Membuat kaca mobil tidak buram. Kita bisa melihat suasana jalanan dengan jelas. Ini penting untuk keselamatan kita. 


Percayakan Pada Otoklix

Aplikasi Otoklix di Google Playstore


     Setelah kita menyadari pentingnya perawatan mobil demi keselamatan kita. Saatnya kita action. Lakukan perawatan mobil secara menyeluruh dan rutin. Jangan, saat mogok saja, kita baru ke bengkel.

Kalau ingat dengan pengalaman burukku dulu saat berkendara di tanjakan Nagreg atau mobil teman yang mogok tiba-tiba di tempat sepi, rasanya aku ingin bengkel itu selalu berada dekat dengan kita dimanapun. Kapanpun. Coba deh, bayangkan kalau gak ada Kang Awit. Duh berabe tenan. 

Alhamdulillah, kemajuan zaman memberikan jawabannya. Era digital menggiring semua kegiatan manusia juga tak lepas dari fungsi digital. Apalagi di era pandemi ini. Secara tiba-tiba kita dipaksa menggunakan berbagai aplikasi untuk banyak hal. Marketing, pendidikan dan sebagainya.

Nah, terkait dengan otomotif, kita bisa memanfaatkan aplikasi otoklix.com Aplikasi booking servis mobil dengan harga transparan.

Otoklix bekerja sama dengan 1000 bengkel demi perawatan mobil kamu. Juga lebih efisien dalam biaya pengadaan suku cadang. Jadi, tak rugi rasanya, jika kita memiliki aplikasi ini di ponsel mulai saat ini. Apalagi bagi kalian yang tak ingin ribet dengan urusan bengkel.

Mengapa Otoklix ?

1. Mekanik berpengalaman
     Salah satu keinginan kita saat service mobil adalah mekanik yang berpengalaman. Pengalaman membuat skill mereka terasah. Keahlian itulah yang membuat service mobil kita beres tanpa masalah. Kita tak perlu lagi balik ke bengkel karena ada yang salah dengan service mobil.
     Di Otoklix, kita bisa berkonsultasi dengan service advisor agar mendapatkan pelayanan yang sesuai.

2. Garansi 
     Garansi berlaku hingga 1 bulan atau 1.000 km. Ini pilihan, mana yang tercapai duluan.

3. Prioritas Layanan
     Kamu bisa menghindari antrian dengan booking lebih awal

4. Biaya 55% lebih murah

5. Bisa bayar di bengkel

  Nah, Sobat yayuarundina.com, itulah salah satu tips Selamat Berkendara dengan Perawatan Mobil Terpercaya di Otoklix. Rasanya, kita tak perlu susah-susah lagi cari-cari bengkel. Booking dulu dengan Otoklix. Baru deh datang ke bengkel sesuai waktunya. Praktis, kan? Namun, sayang jangkauan areanya baru sebatas Jabodetabek. Berbahagialah kalian yang berada pada jangkauan Otoklix. Yang lain sabar ya. Moga ke depan areanya bisa lebih luas lagi.

Itu saja informasi yang ingin kusampaikan.
Semoga bermanfaat
Salam


Sumber Gambar:

Akun  Instagram Otoklix
@otoklix


Catatan 

Cerita pengalaman lebaran ini sekitar tahun 90-an





     
      

6/21/2021

Soal Pisa Bahasa II: Kumpulan Soal Teks Hadiah

 

Halo Sobat yayuarundina.com, masih betah dengan soal Pisa Bahasa kan? Yuk kita masuk ke teks yang kedua berjudul Hadiah.

Selamat belajar




 

TEKS II

 

HADIAH

 

Wanita itu bertanya-tanya sudah berapa hari dirinya duduk seperti ini, memandangi air keruh dan dingin merayap menutupi tebing tanggul. Yang samar-samar diingatnya hanya mulainya hujan, mengalir melintasi rawa dari arah selatan dan menghantam benteng rumahnya. Lalu air sungai mulai naik, turun lagi secara perlahan dan akhirnya berhenti sebentar untuk kemudian kembali seperti semula. Selama berjam-jam, air membanjiri sungai-sungai kecil dan parit-parit dan menggenangi tempat rendah. Di malam hari, ketika dia tidur, banjir telah menggenangi jalan dan mengurungnya sehingga dia duduk sendirian, perahunya hanyut, rumahnya seperti barang hanyut bertengger di tebing sungai. Bahkan sekarang air telah mencapai papan penyangga rumah yang berlapis aspal. Dan air terus naik.

Sejauh yang dapat dia amati, ke pucuk pepohonan di bantaran sungai di seberang, rawa itu seperti laut yang sepi, terbasuh siraman hujan, sungai lenyap ditelan air banjir. Rumahnya yang beralaskan perahu dibuat agar dapat dilayarkan tatkala banjir datang seperti ini, tetapi sekarang rumahnya sudah lapuk. Mungkin papan-papan di bagian bawah telah lapuk dan hanyut terbawa air. Mungkin juga tali penambat rumah ke pohon oak akan putus dan membuatnya hanyut ke hilir, seperti perahunya.

Tak seorang pun yang dapat menghampirinya. Dia dapat saja berteriak, tetapi tak akan ada artinya, tidak akan ada yang mendengar. Di rawa, yang lain tengah berjuang untuk menyelamatkan apa yang dapat diselamatkan, bahkan hidup mereka. Dia melihat sebuah rumah yang hanyut, dia termenung mengingat pekuburan. Ketika melihat rumah itu dia merasa bahwa dia tahu siapa pemiliknya. Melihatnya hanyut merupakan pemandangan yang mengerikan, tetapi pemilik rumah itu pasti telah menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi. Lalu, ketika hujan semakin lebat dan hari semakin gelap, dia mendengar suara harimau kumbang dari hulu sungai.

Kini rumahnya seakan-akan berguncang seperti sesuatu yang hidup. Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk menangkap lampu yang miring di meja tidurnya dan menjepitnya di antara kakinya agar stabil. Dengan suara yang berderak-derak, rumah itu berusaha untuk keluar dari lumpur, terapung bebas, terombang-ambing seperti gabus dan bergerak perlahan-lahan terbawa arus sungai. Dia lalu mencengkram ujung tempat tidurnya. Rumah itu bergerak-gerak sepanjang tali tambatan. Terjadi sentakan dan derak kayu tua, lalu berhenti sesaat. Secara perlahan arus menghanyutkannya dan membiarkan terombang-ambing lagi, menuju tempat yang lain. Dia menarik napas dan duduk untuk beberapa lama merasakan ayunan yang bergerak perlahan. Gelap merayapi hujan yang belum reda, dan, dengan kepala di atas tangan, dia tertidur bersandar pada tempat tidur.

Malam harinya, suara jeritan membangunkannya, suara itu begitu memilukan. Dia sudah berdiri sebelum benar-benar terjaga. Dalam kegelapan kakinya tersandung tempat tidurnya sendiri. Suara itu berasal dari luar, dari sungai. Dia dapat mendengar sesuatu bergerak dan sesuatu yang besar mengeluarkan suara keras yang mengerikan. Bisa jadi rumah lain. Lalu menabrak, dan bukan tabrakan dari depan tetapi menyerempet sisi rumahnya. Ternyata hanya sebatang pohon. Dia mendengar dahan dan daun yang hanyut ke hilir, meninggalkan hujan dan daerah banjir, terdengar terus-menerus seperti menjadi bagian dari keheningan.. Sambil meringkuk di atas tempat tidur, dia hampir tertidur lagi sampai terdengar lagi suara jeritan yang kali ini begitu dekat seperti di dalam kamarnya. Dengan membelalakkan mata dalam kegelapan, dia meraba-raba tempat tidurnya sampai tangannya memegang laras senapan yang dingin. Kemudian dengan membungkukkan badannya di atas bantal, dia memangku senapan di lututnya. “Siapa di sana” tanyanya.

Jawabannya hanyalah suara jeritan yang berulang tetapi agak pelan, suara yang letih, dan diakhiri dengan keheningan. Dia kembali ke tempat tidurnya. Apa pun yang ada di luar itu, dia dapat mendengarnya bergerak di sekitar serambi. Papan berderak dan dia dapat mengenali suara benda jatuh. Terdengar suara cakaran pada dinding seolah-olah akan membuat jalan masuk. Sekarang dia tahu bendanya, yaitu seekor kucing besar, yang ditinggalkan oleh pohon yang tumbang dan hanyut melewatinya. Kucing besar itu datang bersama banjir, sebuah hadiah.

Tanpa disadari dia menekankan tangannya ke wajah dan lehernya sendiri yang tegang. Senapannya bergetar di atas lutut. Selama hidup dia belum pernah melihat harimau kumbang seperti ini. Dia pernah mendengar cerita tentang harimau itu dari orang lain dan pernah mendengar aumannya, seperti menderita, dari kejauhan. Harimau itu kembali mencakari dinding, dan menderakkan jendela dekat pintu. Sepanjang dia dapat mempertahankan jendela dan membiarkan harimau itu terkurung di luar antara dinding dan di air, dia akan baik-baik saja. Di luar, binatang itu berhenti menggaruk-garukkan cakarnya pada dinding lapuk. Sesekali, binatang itu hanya mengeram dan merintih.

Tatkala akhirnya cahaya menembus hujan, muncul seperti kegelapan lain, dia masih duduk di atas tempat tidurnya, dingin dan kaku. Tangannya, yang biasa digunakan untuk mendayung, terasa sakit karena terus memegang senapan. Dia tidak ingin bergerak karena takut menimbulkan suara yang akan memberi kekuatan pada harimau itu. Terlihat kaku, dia menggoyangkan badan seiring dengan gerakan rumah. Hujan belum reda juga seolah-olah tidak akan berhenti. Akhirnya, dengan cahaya remang-remang, dia dapat melihat banjir yang masih disirami hujan dan di kejauhan tampak ujung pohon yang tenggelam. Harimau itu tidak lagi bergerak-gerak sekarang. Mungkin sudah pergi. Dengan meletakkan senapan di sampingnya, dia turun dari tempat tidur dan bergerak ke arah jendela tanpa membuat suara. Ternyata ia masih ada di sana, meringkuk di ujung serambi, memandangi pohon oak yang masih hidup, penambat rumah, seolah-olah menghitung peluangnya untuk melompat ke sebuah dahan. Karena dia sekarang dapat melihatnya, harimau itu tidak tampak menakutkan lagi, bulu kasarnya berlekatan seperti ranting-ranting, perutnya kempis dan iganya menonjol. Mudah untuk menembaknya di tempat ia duduk, ekor panjangnya bergerak-gerak. Dia bergerak mengambil senapan saat harimau itu berbalik. Tanpa peringatan, tanpa peregangan otot, harimau itu melompati jendela, memecahkan kacanya. Dia terhempas, menahan jeritan, lalu mengambil senapan, dan menembakkannya ke jendela. Dia tidak dapat melihatnya lagi, tetapi dia meleset. Binatang itu bergerak lagi. Dia dapat melihat kepala dan punggungnya saat melewati jendela.

Menggigil, dia kembali ke tempat tidurnya dan membaringkan diri. Suara hujan dan sungai yang membuai, serta udara dingin yang menusuk, membatalkan niatnya. Dia hanya mengawasi jendela sambil tetap memegang senapan. Setelah menunggu beberapa saat, dia lalu bangkit untuk melihat. Harimau itu ternyata tertidur, dengan kepalanya berada di atas kakinya, mirip seperti kucing rumah. Untuk pertama kalinya sejak hujan turun, dia ingin menangis, menangisi dirinya, semua orang, dan semua yang terkena banjir. Ketika dia berbaring kembali di tempat tidur, dia menarik selimutnya ke atas pundaknya. Seharusnya dia ke luar saat jalan masih terbuka atau saat perahunya belum hanyut. Saat dia bergerak mengikuti gerakan rumahnya yang bergoyang, rasa sakit di perutnya mengingatkannya bahwa dia belum makan. Dia tidak ingat sudah berapa lama dia tak makan. Seperti harimau itu, dia juga merasa lapar. Lalu dia menyelinap ke dapur, dan membuat perapian dengan beberapa batang kayu yang tersisa. Apabila banjir terus berlanjut, dia akan membakar kursi, atau bahkan membakar meja sekalipun. Setelah mengambil sisa daging asap dari langit-langit, dia memotong beberapa potong daging itu tebal-tebal dan menaruhnya di penggorengan. Bau daging goreng itu membuatnya pusing. Ada biskuit basi sisa yang dia masak dulu dan dapat dimakan sambil minum kopi. Air pun berlimpah saat itu.

Ketika dia sedang memasak, dia hampir melupakan harimau itu sampai terdengar lagi geramannya. Harimau itu lapar juga. “Biarkan aku makan,” dia berkata, ” lalu aku akan mengurusmu.” Dia tertawa mencibir. Ketika dia menggantungkan sisa daging itu, harimau itu menggeram sehingga tangannya bergetar.

Setelah dia selesai makan, dia kembali ke tempat tidurnya lagi dan mengambil senapan. Rumahnya sudah terangkat begitu tinggi sehingga tidak lagi menggesek dasar tanggul ketika terayun kembali dari sungai. Makanan telah membuatnya hangat. Dia sebenarnya dapat mengusir harimau itu saat masih ada cahaya menembus hujan. Dia kemudian menyelinap ke jendela. Harimau itu ternyata masih di sana, menggeram dan mulai berjalan di serambi. Dia mengamati harimau itu untuk beberapa saat tanpa perasaan takut. Kemudian, tanpa memperdulikan apa yang sedang dia lakukan, dia meletakkan senapan di sampingnya dan kemudian berjalan dari ujung tempat tidur menuju dapur. Ternyata di belakangnya harimau itu bergerak dengan marah. Di dapur dia mengambil daging sisa dan berjalan lagi melalui lantai yang bergoyang menuju jendela lalu melemparkan daging itu melalui kaca jendela yang pecah. Di luar jendela, harimau lapar itu menyergap lalu menoleh kepadanya dengan tatapan heran. Terkejut dengan apa yang telah dilakukannya, dia kembali ke tempat tidur. Dia masih dapat mendengar suara harimau yang mencabik-cabik daging. Rumahnya kembali berguncang-guncang.

Saat bangun, dia langsung menyadari bahwa segalanya telah berubah. Hujan telah reda. Dia merasakan gerakan rumahnya, tetapi banjir tidak lagi menggoyangnya. Melalui celah pintu yang dibukanya, dia melihat dunia yang berbeda. Rumahnya berada di tepi tebing sungai, di tempat yang biasanya. Beberapa meter di bawahnya, air sungai masih mengalir dengan deras, tetapi tidak lagi menggenangi daerah antara rumahnya dengan pohon oak. Dan harimau itu telah pergi. Berjalan meninggalkan serambi menuju pohon Oak dan memasuki rawa, perlahan menghilang di ujung rawa dan akhirnya tak terlihat. Dan di serambi tertinggal tulang-tulang putih yang merupakan sisa daging itu.

 

 

 

5. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 5 / 26

BIN_2017_BINT02_02

Klik pada satu pilihan jawaban!

 

Bagaimanakah situasi wanita tersebut pada awal cerita?

 Dia terlalu lemah untuk keluar rumah karena berhari-hari tidak makan.

 Dia mempertahankan diri dari binatang liar.

 Rumahnya telah dikelilingi air banjir.

 Sungai yang banjir telah menghanyutkan rumahnya.

 

6. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 6 / 26

BINT0206

Klik pada satu pilihan jawaban!

 

Ketika si Wanita berkata, "lalu aku akan mengurusmu" (paragraf 10) dia ingin mengatakan bahwa dia

 yakin kalau harimau kumbang tersebut tidak akan menyakitinya

 mencoba menakut-nakuti harimau kumbang

 akan menembak harimau kumbang tersebut

 akan memberi makanan kepada harimau kumbang

 

7. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 7 / 26

BINT0207

Ketik jawabanmu!

 

Apakah menurutmu kalimat terakhir dalam cerita "Hadiah" tersebut merupakan bagian akhir yang tepat?

Jelaskan jawaban kamu, dengan menunjukkan pemahamanmu terhadap hubungan kalimat terakhir dengan makna cerita.

 

8. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 8 / 26
BIN_2017_BINT02_04

Klik pada satu pilihan jawaban!

“Dengan suara yang berderak-derak, rumah itu berusaha untuk keluar …” (Paragraf 4)

Apa yang terjadi dengan rumah pada bagian cerita ini?

A. Ambruk sebagian

B. Mulai mengapung

C. Menabrak pohon oak

D. Tenggelam ke dasar sungai

 

9. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 9 / 26

BIN_2017_BINT02_03

Ketik jawabanmu!

Berikut ini adalah beberapa kutipan mengenai harimau kumbang dalam cerita.

 

“jeritan membangunkannya, suara itu begitu memilukan.”

“Jawabannya hanyalah suara jeritan yang berulang, tetapi agak pelan, suara yang letih…”

“Dan pernah mendengar aumannya, seperti menderita, dari kejauhan.”

 

Dengan mengamati kejadian pada sisa cerita, menurut pendapatmu apa alasan penulis menggunakan deskripsi seperti ini ketika mulai bercerita tentang harimau kumbang?

 

10. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 10 / 26

BINT0205

Ketik jawabanmu!

 

Menurut cerita itu, apa alasan si wanita memberi makan harimau kumbang tersebut?

11. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 11 / 26

BIN_2017_BINT02_01

Berikut ini adalah bagian percakapan antara dua orang yang membaca "Hadiah":

 


 Bagaimana kamu dapat menyatakan itu? Saya kira dia wanita yang berperasaan

 

 Saya kira tokoh wanita dalam cerita itu tak berperasaan dan kejam

 
                      

                                                                          

Tuliskan bukti dari teks bahwa pandangan kedua orang di atas dapat dibuktikan kebenarannya.

 

Orang Pertama:

Orang Kedua:

 

 

Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....