Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan

1/15/2023

Berbagi Praktik Baik: Implementasi Diferensiasi Dalam Menulis Cerpen

 

Halo sobat yayuarundina.com – Kurikulum Merdeka sudah mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran ini. Mungkin juga sejak tahun-tahun lalu, walau masih terbatas. Nah salah satu aspek dalam Kurikulum Merdeka adalah penerapan diferensiasi. Kali ini, saya bahas Implementasi Diferensiasi Dalam Menulis Cerpen.


diferensiasi ala yayu arundina
Bimbingan Menulis Cerpen

Sesuai dengan arti kata dalam bahasa Inggris, diferensiasi berarti pembedaan. Apa maksudnya? Jiwa Kurikulum Merdeka adalah memanusiakan hubungan, mengoptimalkan potensi siswa. Hal itu berarti bahwa proses pembelajaran didasarkan pada profil dan kebutuhan siswa. Termasuk perbedaan yang mereka miliki. Berbeda dalam minat, gaya belajar, ekonomi, lingkungan tempat ia tinggal dan lain sebagainya. Tak ada manusia yang sama, walau kembar sekalipun. Jadi implementasi diferensiasi dalam proses belajar merupakan sebuah keharusan. Termasuk implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen.

Diferensiasi dalam proses pembelajaran juga mengarah untuk mengakomodasi hal-hal yang berbeda-beda tersebut. Diferensiasi dalam proses belajar bisa berupa perbedaan gaya belajar, asesmen, tingkat kesulitan materi dan lainnya. Jadi, pembelajaran dalam satu kelas bisa berbeda satu dengan yang lainnya. Karena jumlah siswa per kelas di Indonesia lumayan banyak, jadi biasanya dikelompokkan. Termasuk juga dalam implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen.

Bu Resna, guru SMP 5 Cimahi menerapkan diferensiasi ini berdasarkan gaya belajar. Siswa dikelompokkan dalam gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Siswa yang memiliki gaya belajar visual menggunakan laptop. Siswa yang auditori menggunakan musik. Sedangkan siswa yang senang bergerak atau kinestetik diberikan games atau tantangan menyusun puzzle atau menempel jawaban di dinding kelas. Apakah hal ini bisa diterapkan dalam implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen?

Inner Journey Sebagai Gerbang Awal Implementasi Diferensiasi dalam Menulis Cerpen

Inner journey merupakan tahap awal dalam proses pembelajaran menulis cerpen. Siswa diajak untuk menyelami dirinya sendiri. Mereka harus menggali dan menemukan jati dirinya. Siapakah aku? Apa minat dan potensiku? Inilah dua pertanyaan pemantik yang bersifat terbuka. Dua pertanyaan dasar ini bisa dikembangkan dengan hal yang semakna. Contohnya:


pertanyaan pemantik inner journey
Pertanyaan pemantik

Mengapa harus ada Inner Journey? Seperti halnya dalam ESQ ala Ari Ginanjar, kita wajib menjelajah ke dalam diri kita sendiri. Banyak hal yang sering kali luput kita syukuri. Banyak hal yang menjadi bukti kebesaran Ilahi. Dengan Inner Journey, siswa diharapkan lebih mengenal segala potensi yang dimilikinya. Sehingga dengan proses belajar, potensi dan minat itu bisa dikembangkan lebih baik lagi. Salah satunya melalui menulis cerpen. Sangat cocok mengimplementasikan diferensiasi dalam menulis cerpen.


inner journey ala yayu arundina
Beberapa Hasil Inner Journey

Inner Journey, Profil Siswa, Asesmen dan Menulis Cerpen

Implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen diawali dengan inner journey. Inner journey ini dilakukan untuk mengetahui profil siswa, khususnya minat dan potensi mereka. Minat ini akan digunakan dalam menentukan tema cerpen yang akan mereka buat. Dengan demikian, siswa tidak akan mengalami kesulitan menulis cerpen, karena yang diangkat sesuai dengan dunia mereka sendiri. Sesuai dengan keinginannya.

Jadi, inner journey bisa kita lakukan sebagai bagian dari asesmen formatif dan juga sumatif. Asesmen formatif berarti asesmen dalam proses pembelajaran. Contohnya penentuan tema cerpen yang sesuai dengan minat siswa. Bisa juga hasil inner journey ini dikembangkan untuk unsur cerpen lainnya. Misalnya, siswa waktu kecil pernah dikejar-kejar bebek sampai lari ketakutan. Pengalaman ini bisa dimasukkan menjadi satu adegan dalam cerpen. Sedangkan, asesmen sumatif nantinya berupa produk cerpen yang dibuat oleh siswa.

Implementasi Inner Journey dalam Menulis Cerpen

Inner journey ini dilakukan berupa dialog kritis. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Siswa merenungkan, mencari tahu, menggali dan mengungkapkan hasil penjelajahan terhadap dirinya sendiri. Who am I? Siapakah aku?

Informasi tahapan selengkapnya ada di sini! Aksi Nyata Kemdikbud.

Implementasi Diferensiasi dalam Menulis Cerpen

Selain mengetahui profil murid, inner journey juga menentukan media yang akan digunakan untuk menduniakan karya-karya siswa dalam menulis cerpen. Guru bisa menyimpulkan media yang cocok dan membuat kesepakatan pemakaian media tersebut dengan para siswa.

Inilah implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen. Diferensiasi dalam pemakaian media atau aplikasi. Para siswa memiliki media yang berbeda untuk menduniakan karyanya. Hal ini dilakukan berdasarkan profil kelas. Contohnya, di kelas 9H. Hasil inner journey ada yang berminat menjadi editor dan illustrator. Oleh karena itu, cerpen yang dibuat oleh kelas 9H nanti berupa antologi cerpen.

Di kelas 9J, media yang digunakan adalah blog. Yoshua menguasai bidang IT, sehingga ditantang untuk membuat sebuah blog kelas.  Akhirnya, terbentuklah blog 9 Journey Sewu BlogspotCom. Blog ini juga bisa digunakan oleh siswa yang lainnya. Blog ini diharapkan menjadi warisan berharga untuk siswa SMP Negeri 1 Cimahi angkatan berikutnya.

Di tiga kelas lainnya, -9G, 9I, dan 9K- media untuk menulis cerpen berdasarkan minat individu dan tawaran khusus. Pada umumnya, siswa menggunakan aplikasi Rakata untuk menulis cerpen. Penawaran ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan naskah pada penerbit Mizan dan keluarganya. Ini adalah sebuah peluang. Jadi, siswa yang bisa menulis dan ingin jadi penulis bisa menyambut kesempatan emas ini.

Selain aplikasi Rakata, beberapa siswa juga ada yang sudah memiliki akun di AU/ Twitter dan Wattpad. Mereka mengajak teman-teman lainnya untuk menulis menggunakan media sosial ini. Inilah implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen. Keragaman dalam pemakaian media penulisan cerpen. Perbedaan yang mengakomodasi minat dan keahlian para siswa.

Seain itu, hasil inner journey ini juga menghasilkan karya yang berbeda. Cerita pendeknya dalam bentuk lain, yaitu vlog, dan komik. Para siswa ini memiliki keinginan yang berbeda dengan yang lainnya. Mereka lebih senang dan lebih percaya diri dengan hal tersebut.  

Kendala Implementasi Inner Journey dalam Menulis Cerpen

Kendala utama yang dialami dalam implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen ini adalah keterbatasan waktu. Tak cukup untuk melakukan inner journey secara mendalam. Inner journey hanya dilakukan satu pertemuan. Berikutnya menuliskan hasil inner journey dan membuat rancangan cerpen.


Diferensiasi inner journey
Catatan Inner journey

Demikian juga dengan penulisan cerpen. Hanya dalam 3x pertemuan termasuk swasunting. Dan beberapa pertemuan untuk penulisan di beragam media. Ada yang bisa selesai tuntas ada yang belum.

Menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang kompleks. Keahlian yang butuh waktu untuk bisa maksimal. Butuh jam terbang. Jika hanya sekali, rasanya akan banyak ketidakpuasan. Namun demikian, inilah proses belajar. Pengembangan keterampilan menulis bisa dilakukan secara mandiri oleh siswa.

Catatan Penting Implementasi Diferensiasi dalam Menulis Cerpen

Banyak catatan penting yang harus ditulis dalam proses implementasi diferensiasi dalam menulis cerpen ini. Namun,  yang penting dari kegiatan ini ada 5 hal utama.

Pertama, mencoba melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran yang berpihak pada siswa. Menulis cerpen sesuai dengan minat masing-masing.

Kedua, menerapkan konsep  diferensiasi sesuai dengan pemahaman pribadi dan kondisi siswa di lapangan.

Ketiga, siswa diajak kreatif untuk menulis cerpen dan harus berani, percaya diri menduniakan karya-karya mereka. Menjemput bola.

Keempat, lebih bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT dan lebih paham dengan dirinya sendiri. Ini menjadi momentum untuk bisa mengembangkan potensi, minat, dan kemampuan lain yang ada pada dirinya sendiri secara mandiri. Jangan biarkan potensimu mati tak berguna!

Kelima, siswa belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan siap menerima segala konsekuensi yang terjadi.

Nah, sobat yayuarundina, demikianlah, praktik baik yang saya lakukan. Semga bisa bermanfaat, menginspirasi dan menjadi proses pembelajaran yang memasyarakat.

Salam guru-guru hebat

Sampai jumpa

 

11/29/2022

7 Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Komunikasi

 

Halo Sobat yayuarundina.com, senang rasanya bisa berbagi ilmu nih. Kali ini, postinganku tentang Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Komunikasi. Selamat menyimak, ya.


yayu arundina

Sebagai manusia aktif, tentunya kita membutuhkan tips atau cara jitu untuk meningkatkan kemampuan atau skill komunikasi. Ilmu maha penting di abad ini.

Tips jitu meningkatkan kemampuan atau skill komunikasi ini bisa membuka kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi. Banyak peluang bagus di dunia ini yang membutuhkan skill cerdas berkomunikasi.

Mengapa Komunikasi Menjadi Ilmu Maha Penting Di Era Digital Ini?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia V, komunikasi bermakna pangiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud tersebut dapat dipahami.

Komunikasi itu bisa disampaikan secara tertulis maupun lisan. Di era digital ini, muncul pula istilah baru yang mulai populer sejalan dengan terjadinya pembelajaran jarak jauh. Jenis komunikasi tersebut adalah asinkronus dan sinkronus. Komunikasi yang menggunakan fasilitas internet, seperti Zoom atau Googlemeet.

Komunkasi menjadi jalan untuk kita diakui dunia. Dengan komunikasilah kita bisa menyampaikan kehebatan diri kita, melobi orang lain, memersuasi orang lain dan sebagainya. “Komunikasi menjadi kunci pertama masuk ke dunia kesuksesan.”

7 Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Berkomunikasi

Ada banyak hal yang harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Sebagai sebuah keterampilan, maka jam terbang menjadi salah satu kunci suksesnya. Semakin sering, biasanya kemampuan komunikasi akan semakin baik.

Inilah beberapa tips jitu meningkatkan skill komunikasi:

1.     Percaya Diri

Percaya diri seringkali menjadi penghambat utama dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Skill penting ini menjadi tidak berkembang karena kita merasa rendah diri, malu, takut dan berkeringat dingin.

Hambatan terbesar biasanya terjadi saat kita belum tampil di hadapan banyak orang. Di kepala kita melintas banyak hal buruk. Takut gagal, takut diejek dan sebagainya. Padahal setelah berbicara, biasanya semua itu akan hilang dengan sendirinya.

Oleh karena itu, kunci utama tumbuhnya rasa percaya diri adalah keberanian. Berani untuk berbicara. Berani untuk tampil di hadapan publik.

Selain itu, kita juga harus memperhatikan penampilan dan kecantikan kita, khususnya area wajah. Penampilan yang baik, kemampuan padu padan baju misalnya bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Perawatan wajah pun demikian. Kita bisa menampilkan wajah yang segar, kinclong sehingga menumbuhkan keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang.

 

2.     Menguasai Materi

Inilah aspek pendukung penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri saat berbicara di hadapan banyak orang. Kita harus menguasai materi semaksimal mungkin untuk mengurangi kesalahan saat berbicara.

Semakin menguasai materi, kita akan semakin yakin. Dengan keyakinan inilah, kita bisa memberikan kemampuan terbaik dalam berkomunikasi di hadapan orang lain.

 

3.     Belajar pada Ahlinya

Perkembangan ilmu komunikasi semakin maju. Makin banyak kesempatan, makin banyak ragam komunikasi, maka ilmunya pun akan semakin banyak. Kita harus selalu senantiasa update dan upgrade ilmu komunikasi.

Beberapa guru yang bisa kita jadikan untuk menuntut ilmu komunikasi diantaranya adalah Erwin Parengkuan, Mrs Renata, dan Tony Sahputra.

Bersama dengan komunitas ISB, kami para blogger pernah mendapatkan ilmu yang sangat bergizi untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Berkat mereka pulalah, saya jadi berani untuk tampil di Kelas Karier 3002 dalam acara Temu Pendidik Nusantara 9 beberapa waktu yang lalu. Di sini, saya mencoba untuk berbagi pengalaman sebagai guru blogger.

 

4.     Pelajari dan Kuasai Audiens

Mempelajari audiens juga merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan atau skill berkomunikasi. Siapakah audiens atau pendengar kita?

Cari tahu usianya, kesenangannya, pekerjaannya, status dan informasi lainnya.

Dengan mengetahui informasi para pendengar ini, kita bisa menentukan topik dan bahasa yang tepat untuk mereka. Dengan demikian, kita sudah menciptakan bonding atau kedekatan dengan mereka. Bonding ini menjadi pengikat agar para pendengar itu betah berbicara dengan kita. Mau terus menyimak dan tetap berada di tempat sampai kita selesai berbicara.

 

5.     Latihan

Alah bisa karena biasa. Tak ada yang instan untuk meraih kesuksesan. Demikian pula dalam berkomunikasi.  Latihan menjadi hal yang wajib dilakukan untuk meningkatkan skill komunikasi.

Kita bisa cek dan ricek. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan komunikasi itu. Apa kekurangannya? Apa yang harus diperbaiki? Sehingga pada saatnya tiba, kita sudah berada pada kemampuan komunikasi yang terbaik.  Keren kan?

 

6.     Gunakan Intonasi

Intonasi menjadi bagian penting dalam praktek berkomunkasi. Intonasi menjadi sumber daya tarik komunikasi yang kita lakukan. Dengan memanfaatkan intonasi sebaik mungkin, audiens akan terpukau.

Dengan intonasi, kita akan memiliki irama dalam berkomunikasi. Ada tinggi rendahnya suara. Panjang pendeknya suara. Juga ada beberapa kata kunci yang bisa kita ucapkan lebih keras dari kata yang lainnya. Inilah seni berbicara.

 

7.     Ekspresi

Berkomunikasi atau berbicara, khususnya berbicara di depan umum termasuk salah satu dari pertunjukkan seni atau performing arts. Sebuah seni untuk menghibur, menyampaikan informasi atau hal lainnya.

Menurut miss Renata, hal ini akan membuat penonton senang mendengarkan pembicaraan kita. Mereka tak akan merasa bosan atau mengantuk saat kita berkomunikasi.

Oleh karena itu, kita wajib berkomunikasi dengan penuh ekspresi. Suara, gesture atau gerak tangan menjadi daya Tarik tambahan saat berkomunikasi.

“Jangan datar-datar saja saat berbicara! Keluarkan ekspresimu! Tularkan rasa bahagia, sedih, kecewa, atau emosi lain yang kita rasakan pada para pendengar.

Audiens akan merasa asyik saat dilibatkan. Sekali lagi, kita telah menciptakan bonding.

Nah Sobat yayuarundina.com, itulah 7 tips untuk meningkatkan kemampuan komunkasi kita. Selamat mencoba. Semoga sukses

Salam

 

11/27/2022

Bahagiakan Diri Sendiri dengan 5 Hal Sederhana Ini

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kita merefleksi diri yuk! Mengapa kita harus membahagiakan diri sendiri dengan hal-hal yang sederhana? Bisakah hal seperti itu dilakukan?

Tips hidup bahagia
https://www.yayuarundina.com

Banyak orang berpendapat bahwa membahagiakan diri sendiri dengan hal-hal yang sederhana itu merupakan hal yang tak mungkin dilakukan. Imposible. Tak mungkin.

Nyatanya, hal-hal yang sederhana malah bisa membahagiakan diri kita sendiri loh. Bisa jadi lebih baik dari hal-hal besar. Lebih simple dan lebih mudah. Bisa jadi juga tak memakan biaya banyak.

Beberapa Hal Sederhana untuk Membahagiakan Diri Sendiri

Hidup di dunia ini seringkali mengabaikan hal-hal sederhana di sekitar kita. Melupakan hal-hal kecil. Kita selalu berfokus pada hal-hal yang besar, kompleks.

Namun nyatanya hal-hal sederhana ini juga bisa kita lakukan untuk membahagiakan diri kita sendiri. Kalian mau tahu? Coba deh lakukan hal-hal berikut ini!

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/11/372-kopi-kolmas-cimahi-tempat-asyik.html

1.     Menikmati Waktu Santai atau Me Time

Waktu adalah uang. Manusia apalagi di zaman modern ini hidupnya selalu focus untuk mendapatkan uang banyak agar bahagia. Bisa hidup senang. Akibatnya, kita menjadi manusia super sibuk dengan waktu 24 jam yang terasa kurang terus.

Karena kesibukan, kita jadi terputus dengan dunia luar. Banyak hal kecil yang kita lewati, bahkan mungkin diabaikan. Tak dianggap penting.

Oleh karena itu, anugrah terbesar dalam kehidupan abad 21 ini adalah waktu luang. Waktu santai atau me time.

Apa yang kamu lakukan di saat waktu santai ini? Mendengarkan music, membuat masakan atau cemilan, nonton film, makan bersama teman, jalan-jalan, merawat tanaman atau berkebun, santai-santai di rumah, bermain games, nonton televise, olah raga. Masih banyak hal lainnya, kalian bisa menentukan sendiri. Kalau kalian biasanya melakukan apa, Sob?

 

2.     Berbagi dengan Orang Kecil

Memberikan kebahagiaan pada orang lain juga mampu memberikan kebahagiaan pada diri kita. Melihat binar-binar bahagia pada orang kecil yang butuh makan misalnya. Ini sungguh luar biasa. Walau hanya memberikan uang receh atau nasi bungkus, tapi membuat mereka menemukan harta karun.

 

3.     Berbagi Cerita dengan Orang lain

Di saat kita dibebani masalah, biasanya butuh orang yang bisa dipercaya. Kita bisa menumpahkan segala rasa untuk meringankan beban pikiran, mendapatkan saran, bahkan solusi.

Juga kita bisa berbagi cerita pada sahabat-sahabat yang sudah lama tak bersua. Mendengarkan kisah mereka selama ini seringkali membuat kita merasa sangat bahagia. Apalagi jika ada masalah-masalah yang sama dengan kita. Klop deh!

 BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/10/inspiratif-webinar-rahina-indonesia.html

4.     Mensyukuri Hidup

Inilah kunci kebahagiaan sejati. Kita menerima segala lakon yang harus kita jalani. Susah senang. Harta dan rejeki. Keluarga. Apa pun kita terima dengan ikhlas.

Islam mengajarkan kita untuk bersyukur. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, Tuhan YME. Berterima kasih kepada Allah. Merasa senang. Itulah makna syukur berdasarkan KBBI V.

 

5.     Belajar dari Pengalaman Hidup Orang Lain

Ini salah satu cara membahagiakan diri yang tak sengaja kudapatkan. Belajar dari pengalaman hidup orang lain. Setiap orang pasti memiliki masalah. Namun, seringkali kita merasa problem hidup kita yang paling parah. Kita merasa paling terpuruk. Bisa jadi kita menyalahkan Tuhan atas nasib buruk yang menimpa ini. Begitulah sifat manusia.

Aku pun pernah dalam kondisi seperti itu. Kesadaranku pada makna hidup masih nol besar. Egoisku pun masih tinggi. Sampai seorang almarhum temanku memberikan nasihat yang paling jitu. Menyentuh Qalbu. Semoga amalannya ini menjadi jalan surga untuk beliau. Aamiin!  

Sejak itulah, aku mulai memaknai perjalanan hidup ini. Apa peran kita di dunia? Apa manfaat kita bagi orang lain? Bagaimana kita mendapatkan hikmah dari segala peristiwa yang terjadi dalam hidup ini.

Selanjutnya, kaca mataku jadi berbeda. Terlebih lagi, setelah itu banyak orang yang juga mendapatkan masalah. Bahkan, lebih berat daripada masalahku. Allah menggiringku untuk semakin memahami dan menyelami nasihat temanku itu.

embun
Embun laksana penyejuk

Aku mulai belajar dari pengalaman orang lain. Belajar dari kisah hidup orang lain. Hal seperti ini membuatku jauh lebih bahagia daripada sebelumnya. Hatiku merasa lebih ringan walau sedang ada dalam masalah. Kisah hidup orang lain ini mampu memberikan penguatan mental pada diriku. Aku menjadi lebih tegar dan mampu menerima kodrat yang harus terjadi. Innalillahiwainnailaihirojiun. Berasal dari Allah, kukembalikan pada Allah.

Nah Sob, 5 hal sederhana ini memang tak terjadi begitu saja. Entah berapa lama aku mendapatkan ini. Namun seperti peribahasa, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Begitulah sebuah perjalanan hidup. Mulai dari hal yang kecil. Coba dan coba lagi. Belajar terus. Sampai akhirnya, kita menemukan muara untuk berteduh di bawah kerindangan pohon. Adem dengan limpahan kesejukan.

Ok Sob, sampai di sini perjalanan cerita ini. Semoga kalian tercerahkan ya. Semoga kita senantiasa menjadi manusia-manusia yang hidup di bumi dengan limpahan kebahagiaan. Menjadi manusia yang menjalani hidupnya penuh makna. Jauh dari kekosongan jiwa.

 I lup yu pull

Sampai jumpa lagi

Salam

 

11/21/2022

Contoh Cerpen Karya Siswa Gree One: Jatuh

 Aku menatap laki-laki berusia 40-an. Kepalanya yang botak dihiasi rambut hitam. Kulihat keriput-keriput seram di raut wajahnya, tampak gagah tapi menakutkan. Berwatak layaknya ayah. Ia bekerja keras tak kenal lelah. Menurutku, ia pria yang bertanggung jawab. Memimpin dengan bijak dan berani. 
"Hah, Ayah dipecat? Beneran, Yah? Lalu, bagaimana kita bisa makan?" tanya ibu bertubi-tubi. Mulutnya menganga lebar. Terpana. Lalu, kepalanya terkulai lesu. Tak menyangka musibah ini menimpa keluarganya. Perlahan, ia duduk di samping ayah. Memegang tangannya. Mencoba menguatkan. Keduanya terdiam seribu bahasa sambil mengamati ubin yang mulai usang.

"Bagaimana bisa Ayah sampai kehilangan pekerjaan," lanjut ibu memecah keheningan. Beliau penasaran.

"Ayah juga tidak tahu. Bos perusahaan hanya memanfaatkan potensi Ayah saja, lalu Ayah dipecat seketika," jawab Ayah dengan wajah geram dan stres
"Ah, sudahlah urus saja anakmu itu, aku lelah!" lanjut ayah lalu pergi keluar rumah sambil membanting pintu.

Sang ibu menangis. Anak-anak pun menghampiri ibunya. "Ada apa, Bu? Mengapa Ibu bertengkar dengan ayah?" tanya Habibi.
"Habibi, Faida, Annisa kalian tahan yah rasa laparnya. Malam ini, kita tak makan dulu. Besok, kita pasti makan enak." 
"Ya mah," jawab mereka serempak. 
Adik-adikku yang masih belum mengerti kondisi ini hanya mengiyakan saja. Aku emosi melihat ayah yang pergi begitu saja. Aku tak terima dan jengkel melihat Ibuku hanya diam menangis.
"Ibu, mau bertahan sampai kapan? Mungkin saja waktu kita tak lama. Kenapa Ibu tak memberhentikan Ayah?" ucapku dengan marah.

"Ibu juga tidak tahu, Nak, harus berbuat apa. Kalau Ibu kerja nanti, siapa yang menjaga dan memberi adikmu asi?"

Aku pasrah, mendengar jawaban ibu.  Aku mengambil wudhu. Berdoa dan salat di keadaan gelap. Lampu padam, suasana sunyi. Jam di ponselku menunjukkan pukul 2 pagi.
Ayah masih saja tak kunjung datang. Aku pun menunggu kepulangan beliau. Matahari pagi menyapa bumi. Saat itu, aku mendengar ada yang berbisik. Suara yang mengarahkanku  melangkah ke kamar ibu. Kulihat ibu sedang menelpon pihak bank dan ingin meminjam uang

"Mas, saya ingin meminjam 10 juta," ucap Ibu "Nanti saya akan melunasinya ketika ada uang," lanjut Ibu. 
"Baiklah, saya rela rumah ini disita jika tak bisa membayar utang dalam waktu 3 bulan," jawab ibu kemudian.

Aku yang kaget datang ke ibu dengan wajah khawatir. "Ibu, mengapa  asal meminjam dengan jumlah yang tak kecil?" 

Gree one
Menulis Cerpen


8/28/2022

Keren, TPN 9 Daerah Bandung Cimahi Sebuah Merdeka Belajar yang Paripurna Bagi Guru

 

TPN  selalu menantang diri dan memberikan insight luar biasa

                                                            Rindu Natasha

Halo Sobat yayuarundina.com, baru saja kita melalui perayaan akbar nasional, kemerdekaan Republik Indonesia. Ya, 17 Agustusan mungkin istilah yang lebih populer di masyarakat. Tahun ini ada yang berbeda daripada sebelumnya. Negara tercinta ini merdeka, juga ada kurikulum merdeka belajar dalam dunia pendidikan kita. Sepertinya menarik jika kita bahas ini. Keren, TPN 9 Daerah Bandung Cimahi Sebuah Merdeka Belajar yang Paripurna Bagi Guru.


Tpn 9 bandung cimahi
Belajar di TPN 9 Bandung Cimahi

Apa Itu TPN dan Merdeka Belajar?

Sudahkah kalian mengenal istilah TPN dan Merdeka Belajar? Mengapa TPN 9 Daerah Bandung Cimahi merupakan sebuah merdeka belajar yang paripurna bagi guru? Sejak pandemi, merdeka belajar menjadi sebuah istilah yang ramai dibicarakan hingga akhirnya menjadi kurikulum baru yang berlaku mulai tahun ini.

Pembelajaran selama pandemi dianggap gagal karena kita semua belum merdeka belajar. Kita belajar karena merasa terpaksa atau ada udang dibalik batu. Ada sesuatu yang ingin diperoleh. Bukan murni usaha belajar. Belum tumbuh kemandirian dalam belajar. Belum merdeka belajar.

Dengan merdeka belajar, kita berharap semua itu bisa hilang. Kita merasa butuh untuk belajar. Kita memiliki kesadaran tinggi bahwa belajar itu adalah bagian dari proses kehidupan. Long life education. Belajar sepanjang hayat. Selalu ada hal baru dalam hidup manusia yang harus selalu kita pelajari. TPN 9 Bandung Cimahi menjadi media merdeka belajar yang paripurna bagi guru, juga kepala sekolah, pengawas dan pemangku kepentingan.

Pembicara tpn 9 bandung cimahi
Rindu Natasha, Salah Satu Pembicara di TPN 9 

Merdeka belajar pada hakikatnya bertumpu pada 3 hal.

Ø  Pertama, komitmen pada tujuan. Untuk apa kita belajar? Keberhasilan apakah yang kita inginkah?  Tujuan inilah yang selalu menuntun kita untuk belajar.

Ø  Kedua, Mandiri dalam cara. Belajar bukan hal yang mudah dilakukan. Untuk bisa menguasai sesuatu, kita perlu banyak cara, sabar, dan tekun. Ketika satu cara sudah kita lakukan, tapi hasilnya gagal atau belum maksimal, maka kita cari cara lain agar berhasil. Banyak juga gaya belajar yang disukai orang yang berbeda. Visual (melihat/ mengamati ), audio visual (mendengar), kinestetik (bergerak). Manakah yang kita sukai?

Ø  Ketiga, Refleksi. Orang yang merdeka belajar selalu melakukan refleksi. Introspeksi diri. Menilai keberhasilan atau kegagalan belajar kita. Mengapa? Sudah sejauh mana saya melangkah? Apa yang harus diperbaiki agar berhasil atau hasilnya lebih maksimal?

Sudahkah kalian menjadi orang yang merdeka belajar, Sob? Maukah kalian menjadi orang-orang yang merdeka belajar? TPN bisa menjadi solusinya.

TPN atau Temu Pendidik Nusantara merupakan sebuah acara tahunan dari Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN). Tahun ini adalah penyelenggaraan yang kesembilan kali sejak 2015.

TPN atau Temu Pendidik Nusantara merupakan sebuah konferensi pendidikan untuk para guru, kepala sekolah, pengawas, dan para pemangku kebijakan dalam skala nasional maupun internasional untuk mengekspresikan kemerdekaan belajar, mengembangkan kompetensi, menginisiasi kolaborasi dan membangun karier.

TPN 9 Daerah Bandung Cimahi Di SD Gagas Ceria Bandung

Tahun ini, di pelaksanaan TPN 9 ada yang berbeda. 50 Daerah yang ada di Indonesia menyelenggarakan acara Temu Pendidik Nusantara di daerahnya masing-masing. Ada yang mandiri. Ada juga yang gabungan dengan wilayah terdekatnya. TPN Daerah ini merupakan salah satu rangkaian acara TPN menjelang puncaknya pada Oktober  2022 mendatang.

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2021/01/gaya-belajar-ala-temu-pendidik-nusantara.html

Dua buah kota yang bertetangga di Jawa Barat, yaitu Bandung dan Cimahi menyelenggarakan TPN 9 pada Sabtu, 20 Agustus 2022 di SD Gagas Ceria Bandung. Ini adalah penyelenggaraan Temu Pendidik Nusantara (TPN)  yang pertama kali bagi kedua kota itu. Konferensi ini diikuti oleh sekitar 125 guru dari kedua wilayah tersebut, baik sebagai peserta maupun pembicara.

Mereka ini tersebar di 11 kelas Kompetensi dan 6 kelas Kemerdekaan yang diadakan oleh panitia. Para peserta bebas memilih materi yang sudah dikurasi terlebih dahulu. Kelas Kompetensi terbagi menjadi dua sesi, yaitu pagi sekitar pukul 9.00 hingga 10.30 dan Siang hari sekitar pukul 13.00 sampai dengan 14.30 WIB

Pembicara tpn 9
Yuk, gerakkan badanmu

Para pembicaranya berjumlah sekitar 30 orang. Secara bergantian mereka menyampaikan praktik baiknya agar bisa menjadi ilmu dan inspirasi bagi guru dan kepala sekolah yang lain. Inilah intisari dari Temu Pendidik Nusantara. Kita bisa belajar dari rekan seperjuangan secara sukarela. Tanpa paksaan, embel-embel sertifikat, atau hal lainnya. Merdeka belajar. Kita butuh belajar untuk meningkatkan profesionalisme. Butuh belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Kita butuh belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Kalian setuju, Sob?

Belajar di TPN 9 Daerah Bandung Cimahi, Belajar yang Paripurna

Tahun ini, TPN 9 menjadi momentum sakral bagiku, mungkin juga untuk teman-teman lainnya. Untuk pertama kalinya, aku terlibat dalam kepanitian dan juga pembicara kelas Kemerdekaan. Sebuah pengalaman yang sangat berharga untuk memaknai profesi guru.  


Pembicara tpn 9 bandung cimahi
Pengalaman jadi pembicara TPN 9

Melalui pelaksanaan TPN 9 Daerah Bandung Cimahi, guru bukanlah sekedar guru. Ada banyak kemampuan yang bisa dikembangkan dalam profesi yang mulia ini. Kita bukan hanya seorang guru kelas yang pasrah pada nasib. Kita adalah guru yang berkembang, siap belajar dan wajib memiliki kemampuan lain di luar profesi utamanya.

Kemajuan zaman, menuntut kita untuk terus bergerak mengikuti perubahan. Selain meningkatkan kompetensi, kita juga wajib mengembangkan diri. Bukan hanya puas dengan guru bidang studi. Masih banyak karir lain yang bisa menjadi pendamping keguruan kita. Kita adalah para guru yang semakin berisi dan professional.

Melalui TPN 9 Daerah Bandung Cimahi, aku melihat bahwa guru bisa memiliki profesi lain yang sangat menunjang prestise guru menjadi lebih baik dari segi harkat, martabat, juga harta. Guru bisa berkarir menjadi pembicara, penulis, pelatih/ instruktur, pengusaha, konsultan, event organizer, penggerak, blogger, guru digital, inovator, dan lainnya. Semua ini berjalan secara harmonis, seiring sejalan antara karir guru dan karir barunya. Saling menguatkan! Sebuah pekerjaan yang luar biasa!

 Sebuah merdeka belajar bagi guru yang paripurna. Mandiri dalam berbagai aspek sehingga ia mampu memberikan yang terbaik untuk para murid-muridnya.TPN 9 Daerah Bandung Cimahi sangat ideal untuk itu.

Itulah  sosok guru yang kekinian. Guru yang merdeka belajar. Guru yang mandiri, mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Guru yang lebih berdaya, lebih kreatif dan inovatif! Guru yang selalu adaptif dengan perubahan zaman

Kesan dan Pesan Mendalam Tentang TPN 9 Bandung Cimahi

Satu kesamaan pendapat tentang TPN bagi mereka-mereka yang sudah pernah atau sering ikut kegiatan ini adalah: “TPN itu bikin nagih. Mau lagi dan lagi.”

Karena materi-materi kece dan kekinian yang selalu disajikan dalam acara ini, kita selalu merasa butuh belajar. Belajar yang menyenangkan. Belajar yang praktis bukan teoritis. Belajar dari lapangan. Belajar dari pengalaman sesama rekan guru, kepala sekolah dan pengawas. Belajar yang selalu menginspirasi. Belajar tentang kurikulum yang memberdayakan konteks. Belajar untuk membangun semangat. Belajar yang paripurna.

Melalui TPN 9 Daerah Bandung Cimahi ini, Alhamdulillah, kita sudah mulai bergerak untuk berdampak. Para peserta TPN 9 ini bisa membawa oleh-oleh untuk sekolahnya masing-masing. Ilmu baru yang menginspirasi.

Semoga tahun depan pelaksanaan TPN bisa lebih baik lagi. Bisa lebih banyak pesertanya. Bisa lebih luas dampaknya.

Ok Sob, sampai di sini dulu perjumpaan kita kali ini

Sampai jumpa di TPN 10 tahun depan

Salam

 

 

 

3/22/2022

Masih Adakah Air Susu Dibalas Air Tuba Di Era Digital Ini?

 

Halo Sobat yayuarundina.com, apa kabarnya siang ini? Semoga sehat, ya. Kita hari ini akan mengenar para pahlawan di sekeliling kita. Pasti banyak orang yang telah membantu kita meraih mimpi di masa ini. Keberhasilan kita tentu juga melibatkan bantuan orang lain, ya kan? Nah setelah meraih kesuksesan itu, Masih Adakah Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba di Era Digital ini?


air susu
Air susu dibalas dengan air tuba? 


Kita Adalah Makhluk Sosial

Dalam kajian Sosiologi yang pernah kupelajari dulu, manusia atau kita ini adalah makhluk sosial. Pasti akan butuh bantuan orang lain dalam hidupnya.

Jika flashback ke masa lalu, mulai dari lahir sampai sekarang, kita selalu membutuhkan orang lain. Dulu, saat kita lahir butuh bidan agar bayi mungil ini bisa menghirup udara kebebasan dunia. Saat masa kana-kanak, kita butuh bantuan mamah, bapak, kakek agar bisa membimbing kita, melatih dan mendidik sehingga banyak hal yang kita ketahui dan kuasai, betul?

Kalau sekarang melihat anak kecil yang belajar berjalan, ayah, ibu, kakek, atau neneknya akan bergantian menuntun dia, berjalan tertatih-tatih. Saat sakit, kita butuh dokter.

Saat dewasa, baru lulus kuliah, betapa penting informasi lowongan pekerjaan. Kita akan mendapatkannya dari teman, kakak tingkat, saudara, atau orang lain. Dengan antusias, kita mengejar informasi tersebut agar bisa diterima bekerja. 

Setelah masuk di dunia kerja, peran orang lain juga masih sangat penting. Rekan kerja, atasan, relasi, kawan lama, klien dan lain sebagainya. Ada masanya kita bekerja sama dengan rekan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.  Kita butuh atasan untuk promosi jabatan. Kita butuh klien agar usaha kita sukses. Ah, betapa banyak orang lain di sekeliling kita.


manusia makhluk sosial
Manusia tolong-menolong antar sesama

Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba

Sobat pernahkah mendengar peribahasa ini? Tahukah artinya? Sepertinya, ini adalah jejak pelajaran Bahasa Indonesia yang paling berkesan dalam untukku. Peribahasa itu berarti perbuatan baik dibalas dengan kejahatan. Bisa jadi orang yang telah berbuat baik kepada kita, kita sakiti hatinya, kita fitnah sehingga dia banyak dibenci orang. Inilah makna Air susu dibalas dengan air tuba.

Masih adakah kejadian Air Susu Dibalas dengan Air Tuba di Era Digital ini? Mungkin, menyia-nyiakan ibu kandung menjadi salah satu contohnya. Setelah sang anak menjadi artis terkenal, dia biarkan ibunya hidup sendirian, tak pernah atau jarang dikunjungi, tak pernah diperhatikan.

Rekan kerja yang difitnah sehingga atasan menghukumnya bahkan memecatnya, atau dia tak mendapatkan promosi jabatan. Atau memfitnah orang di media sosial hingga dirundung habis-habisan oleh para warganet. Ah, masih banyak hal menyedihkan yang terjadi. Orang-orang baik mendapatkan kepahitan dalam hidupnya gara-gara menolong orang lain. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok seperti itu, ya Sob!

Bagaimana Cara Membalas Kebaikan Orang?

Pasti banyak orang baik yang berharap tidak mendapatkan balasan atas pertolongannya itu. Mereka berbuat baik itu, karena sebuah kewajiban sebagai manusia. Mereka melakukannya tanpa pamrih. Tak mengharapkan apa-apa.

Namun, sebagai manusia, kita juga wajib membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan lagi. Kita sudah ditolong orang, alangkah baiknya, jika kita juga melakukan hal yang sama, menolong orang lain juga. Seringkali kebaikan itu tidak jatuh langsung pada orang yang telah menolong kita. Bisa jadi pada orang lain, kerabatnya dan lain sebagainya.

Ini dia beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan orang lain.

1.     Traktir Dia

Saat kita mempunyai rejeki, saatnya kita mentraktir orang yang telah menolong kita. Memberikan informasi lowongan pekerjaan, sehingga sekarang kita bekerja di tempat tersebut.

Saat gajian, asyik juga jika kita mentraktirnya sambil ngobrol mengenang masa lalu. Perjuangan mendapatkan pekerjaan itu. Ini adalah hadiah kecil yang mampu menyenangkan hati orang baik tersebut.

 

2.     Memberikan sesuatu yang dibutuhkan atau disukainya

Dulu, saat kakek masih ada, setiap lebaran, beliau akan menerima sajadah, baju koko, benda lainnya. Orang-orang itu bilang sebagai rasa terima kasih karena kakek telah banyak menolongnya di zaman susah dulu.

 

3.     Mendoakan Dia

Saat orang baik itu sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, cara terbaik untuk membalas budinya adalah dengan cara mendoakan orang tersebut. Kita menjadi saksi kebaikannya sehingga dengan demikian bisa meringankan dosa-dosanya atau memberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin!

 

4.     Membantu Kerabatnya

Bisa jadi orang baik itu sudah sangat jauh dari jangkauan kita. Balas budi kita bisa disalurkan pada kerabat terdekatnya. Bisa jadi dalam keluarga besar orang baik itu, ada kerabat yang membutuhkan pertolongan kita. Hidupnya masih kekurangan. Butuh uluran tangan kita.

 

5.     Membantu Orang Lain

Cara terakhir, jika orang baik itu sudah tidak bisa kita temui lagi, maka panjangkan kebaikannya melalui kita. Contohnya, dulu dia memberikan biaya sekolah untuk kita. Maka, kita sekarang ini juga bisa menjadi pemberi beasiswa untuk anak-anak berprestasi yang kurang beruntung ekonominya.

                                                                                                                           

Nah, Sobat yayuarundina.com, betapa banyak cara kita membalas budi. Mungkin, kalian masih banyak ide  untuk membalas kebaikan orang lain pada kita. Share di komentar, yuk!

Sampai di sini dulu ya perjumpaan kita kali ini

Selanat berbuat kebaikan

Semoga beruntung

Sampai jumpa

 

Salam

  

Sumber gambar: pixabay.com

3/20/2022

Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa

 

Halo, Sobat yayuarundina.com, ada yang paham tentang inner child? Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa loh! Merusak hubungan pertemananmu, perkawinanmu, karirmu, bahkan merusak dirimu sendiri. Ngeri amat ya postingan kali ini. Do you worry, Sob? Please be calm. Kita belajar psikologi yuk, khususnya tentang inner child ini.


inner child
Anak lelaki tampan dan Lucu

Definisi Inner Child

Ternyata,  banyak hal yang membentuk kita menjadi manusia paripurna. Salah satunya adalah masa kanak-kanak kita. Apakah kita bahagia atau terluka? Apakah pengasuhan orang tua kita sudah ideal atau banyak kekurangan, sehingga meninggalkan jejak luka pada diri kita? Pernahkah kalian menyalahkan orang tua atas kondisi kita sekarang, Sob?

 Contohnya nih: saat ini kita belum berhasil menjadi orang, belum punya pekerjaan tetap misalnya. Hal ini terjadi karena orang tua memaksa kita dulu (sebagai anaknya) masuk kuliah yang tidak sesuai dengan minat kita. Misalnya saja, kita dipaksa kuliah kedokteran, padahal kita ingin masuk seni rupa. Kuliah kedokteran kita kacau balau, berhenti di tengah jalan. Kita sekarang tak punya pekerjaan tetap jadinya.

“Ini sih gara-gara Mama Papa dulu maksa aku kuliah kedokteran. Jadi, sekarang aku pengangguran!”

Sebagai manusia, pastilah kita melakukan hal tersebut. Menyalahkan orang tua karena kegagalan kita sekarang. Betul, gak?

Nah, Sobat yayuarundina.com, menurut pakar psikologi asal Bandung, Teh Diah Mahmudah, Inner Child bisa berupa hal yang positif. Bisa juga berupa hal yang negatif, seperti contoh tadi atau luka batin lainnya, bahkan luka fisik.

Dalam acara zoom pada Sabtu, 19 Maret 2022 kemarin, pemilik biro konsultasi psikologi, DandiahCare dan Dandiah Consultant ini menjelaskan secara panjang lebar tentang topik yang menarik ini kepada para blogger yang tergabung dalam Komunitas Indonesian Social Blogpreneur ( ISB ). Acara ini diprakarsai oleh Founder ISB, Teh Ani Berta, setelah terjadi diskusi seru di grup.  Inner Child merupakan salah satu tema tulisan untuk ODOP Edisi Maret – April.

Inner Child merupakan pengalaman masa lalu yang belum punya penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki kondisi inner child yang dihasilkan dari pengalaman negatif atau positif.

Menurut Teh Mahmudah, dalam diri kita yang sudah dewasa ini, ada sosok anak kecil yang bahagia atau tidak bahagia. Itulah Inner Child.

Dalam Hello Sehat, Inner Child merupakan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Inner Child dibentuk dari pengalaman masa kecil kita. Dalam diri seseorang, pasti ada hal yang tak ikut menjadi dewasa.

Orang Tua Durhaka dan Anak Durhaka

Kita sering mendengar istilah anak yang durhaka. Ingatan kita pasti pada sebuah cerita rakyat,  Malin Kundang. Tahu kan kisahnya, Sob? Adakah orang tua durhaka?

Sejak lahir sampai sekitar usia remaja, kita berada pada pola pengasuhan orang tua. Masa anak-anak itu berakhir pada usia 21 tahun atau 24 tahun. Apakah kita mengalami masa kecil yang bahagia, hampa atau menderita. Hal ini bergantung pada pola pengasuhan orang tua. Ada 3  tipe pola pengasuhan.

Pertama,  jika masa kecil kita bahagia, berarti kita memiliki orang tua yang sempurna. Penuh perhatian, cinta, kehangatan, dan suportif. Kedua, jika kita merasa hampa, bisa jadi orang tua memiliki pola pengasuhan yang tidak suportif. Ketiga, yang paling parah adalah orang tua yang zalim, durhaka akan membuat masa kecil kita penuh penderitaan. Bisa jadi kita sering dimarahi, disiksa, tidak dicintai dan lain sebagainya. Pola pengasuhan dari orang tua yang durhaka bisa menyebabkan luka pengasuhan yang membekas.

Dulu, saya pernah mendengarkan penjelasan Ustad bahwa anak bisa jadi Majusi, Nasrani dan sebagainya itu karena faktor orang tua. Pola pengasuhan atau pendidikan mungkin istilah sekarang mah. Bisa jadi, ini adalah dasar inner child. Kita sekarang adalah buah pendidikan orang tua.

Inner Child Pada Diri Orang Dewasa

Inner child ini sangat berpengaruh pada cara pandang, sikap, ataupun tindakan yang kita lakukan di masa sekarang. Bila dulu pola pengasuhannya baik, maka kita akan mampu bersifat, bersikap dan bertindak baik. Sebaliknya, jika dulu, pola pengasuhan kita buruk, maka sifat, sikap dan tindakan sekarang pun akan buruk atau lebih buruk lagi.

Kita akan memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang, karena kita dulu disayangi oleh orang tua. Kita akan merundung atau membully orang lain, karena kita sering juga dibully oleh orang tua. Itulah gambaran inner child pada diri orang dewasa.

Apakah memiliki inner child itu sesuatu yang buruk? Tidak selalu. Teh Mahmudah dan suaminya, Dandi Birdy  sepakat bahwa kita harus bisa menempatkan inner child ini pada situasi dan kondisi yang tepat. Kang Dandy pernah membiarkan kliennya melakukan hal-hal yang diinginkan pada masa kecil tapi belum sempat dilakukan karena banyak faktor, dilarang orang tua misalnya. Kliennya dibiarkan main sepeda sepuas hati.


masa anak-anak, masa bermain
Anak-anak Kampung Bermain Ban Bekas

Saat bermain dengan anak-anak, kita bisa mengeluarkan inner child ini. Biarkan hal itu lepas bebas bersama kegembiraan anak-anak. Anak-anak suka bermain, ya kan? Janganlah kita sekarang ini bermain terus sampai mengorbankan karir, lupa anak istri dan lain-lain. Saat dewasa, kita boleh menyenangkan diri sendiri dengan bermain, tapi harus proporsional. Begitulah gambaran penempatan inner child.

Inner child pada diri orang dewasa ini takkan hilang. Kita bisa memanfaatkannya, jika memang dibutuhkan. Bisa juga mendiamkannya, jika situasi dan kondisinya tidak pas.

Stop Inner Child Negatif

Nah, Sob, saatnya kita cek dan ricek. Selami diri sendiri. Apakah kita memiliki Inner Child negatif pada diri kita sekarang ini? Mulailah sadari! Jangan biarkan hal-hal negatif ini kita biarkan, kita lupakan, atau kita kubur dalam-dalam. Bahaya, loh Sob!

Teh Diah dan Kang Dandy menemukan tiga cara manusia memperlakukan luka ini. Flight, Fight, dan Freeze. Flight itu terbang, artinya kita lari dari masalah. Fight itu lawan, artinya kita sadari luka tersebut, lalu cari ilmu untuk menyelesaikannya. Freeze itu dibekukan, artinya luka itu dibiarkan saja, berusaha dilupakan dan dikubur dalam-dalam.

 Mana yang kalian lakukan, Sob? Paling bagus adalah Fight, ok! Jika kalian membutuhkan bantuan ahli untuk menyembuhkan luka pengasuhan atau inner child yang negatif ini, bisa loh datang sama Teh Diah dan Kang Dandy ini. Atau datang ke biro psikologinya, Dandiah Consultant atau Dandiah Care di Bandung.

Kecenderungan manusia adalah melanjutkan hal-hal negatif pada anak cucunya. Jika dulu, orang tua kita sangat keras dalam mendidik, maka kita pun akan melakukan hal sama. Kita akan keras juga mendidik anak. Bisa jadi kita akan membully anak sendiri. Oh, no…no…no!

Oleh karena itu, kita harus segera menyadarinya. Awarness. Lalu, segera lakukan penyembuhan. Kuratif. Terakhir. Preventif. Segera hentikan hal negatif tersebut! Jangan diwariskan pada keturunan kita selanjutnya!

Seperti kata Inul Daratista, masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Jangan kau ungkit

Masa lalu biarlah berlalu, mari kita buka lembaran baru

Nah, Sob, itulah bahasan psikologi kita tentang inner child. Semoga bermanfaat ya. Semoga kita bisa memulihkan diri dari trauma masa lalu untuk menjadi manusia-manusia masa kini yang lebih sehat lahir batin.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya

Salam

 


Sumber Gambar: 

Pixabay.com


 

Featured Post

Teks Tanggapan: Perjuangan Ksatria melawan Raksasa yang ingin memakan umat Manusia

Sampul dari manga Attack on Titan  A.Identitas Komik Judul komik: Attack on titan vol 1 Penulis: Hajime Isayama  Penerbit: PT Elex media kom...