Halo
sobat yayuarundina.com, dunia digital menjadi salah satu
kebutuhan dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran menjadi berbasis komputer
dan internet, termasuk dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Bagaimana Melatih Siswa Gree One Jadi
Content Creator? Ini dia uraian
selengkapnya.
Siswa Gree One belajar Jadi Content Creator |
Melatih Siswa Gree One Jadi Content Creator
Content Creator
merupakan profesi andalan di zaman digital ini. Pernah mendengar jawaban siswa
yang bercita-cita sebagai youtuber? Itulah bukti betapa para siswa di abad ini
sudah sangat kental dengan teknologi. Internet adalah dunia mereka. Tak salah rasanya
jika kita melatih para siswa Gree One
menjadi Content Creator.
Melatih
siswa Gree One menjadi content creator merupakan satu hal baru
dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa membuat siswa bersemangat dalam
belajar. Content creator (konten
kreator) adalah dunia para siswa. Bisa jadi hobi mereka. Pelatihan siswa jadi content creator bisa jadi memicu
semangat belajar mereka. Inilah proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
Belajar blogging |
Warisan Guru Blogger
Selain
youtuber, blogger juga merupakan salah satu ragam content
creator. Rasanya kurang afdol jika siswa tidak mengetahui dunia baru ini. Sekarang,
content creator merupakan profesi
penting di era digital. Bisa jadi mereka adalah orang-orang yang mampu
menangkal hoaks. Penyeimbang informasi.
Dulu, saya sering membagikan tulisan di blog yayuarundina.com, khususnya yang berhubungan dengan materi Bahasa Indonesia. Para siswa Gree One menjadi konsumen tulisan di blog. Sekarang, mereka harus lebih aktif sebagai pembuat konten. Untuk aktivitas tanpa batas ini, saya mengandalkan IndiHome dari Telkom Indonesia.
Baca Juga: Konjungsi
Pembelajaran
Bahasa Indonesia yang selalu diakhiri dengan membuat karya atau menulis beragam
teks menjadi dasar pemikiran pelatihan siswa Gree One menjadi content creator. Akan lebih kekinian menulis di blog daripada
menulis di buku. Apalagi sekolah punya fasilitas internet yang bisa
dimanfaatkan. IndiHome, internetnya
Indonesia.
Selain
itu, berkaitan dengan literasi digital, kita wajib mencetak para konten
kreator. Dunia butuh generasi muda yang bisa menyebarkan informasi sehat.
Semakin banyak munculnya informasi yang baik, maka konten-konten negatif bisa
kita tenggelamkan. Guru blogger dan para siswa yang menjadi konten kreator akan
menjadi pasangan ideal untuk mengisi dunia maya dengan konten-konten positif.
Ini
adalah perang terhadap pornografi dan porno aksi. Tulisan akan lebih berdaya
daripada kata-kata. Daripada melarang siswa melihat internet atau bermain game,
lebih baik mereka diajak jadi pembuat konten positif. Content creator yang beretika dan bertanggung jawab.
Pelatihan
siswa Gree One menjadi content creator
merupakan warisan guru blogger. Saya ingin berbagi pengalaman dan menularkan
profesi blogger kepada anak didik saya tersebut, walau hanya secuil.
Kegiatan guru blogger di Gramedia Bandung |
Diantara
kesibukan menjadi guru, saya mencoba untuk berbagi informasi di blog ini. Mulai
dari dunia pendidikan, materi bahasa Indonesia, kuliner, jalan-jalan, dan review
produk, buku dan film. Semua konten itu saya harapkan bisa bermanfaat untuk
banyak orang. Setelah sekian lama, akhirnya, saya memberanikan diri menjadi
guru blogger.
Menjadi
guru blogger punya banyak manfaat untuk menunjang karir saya sebagai guru
Bahasa Indonesia yang profesional. Dengan menjadi guru blogger, saya bisa
memperkaya materi pelajaran dari kenyataan dan pengalaman di lapangan.
Menjadi
guru blogger juga merupakan pengembangan diri sebagai guru bahasa. Tak asing
rasanya, jika guru Bahasa Indonesia dituntut untuk bisa menulis. Blog menjadi
salah satu media menulis yang sangat menyenangkan. Saya ingin membagikan
kesenangan ini kepada para siswa.
Guru
blogger juga menjadi jawaban atas tantangan di abad 21 ini. Tantangan untuk
melek teknologi. Literasi digital menjadi pr atau pekerjaan rumah terbesar bagi
dunia pendidikan, sekolah, dan guru. Apalagi sejak pandemi melanda,
pembelajaran jarak jauh diberlakukan. Pengalaman menjadi blogger banyak
membantu saya dalam melaksanakan pjj.
Dengan
begitu banyak manfaat yang saya rasakan, maka melatih siswa Gree One menjadi content creator menjadi sebuah misi
penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia. Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Bagaimana Melatih Siswa
Gree One Jadi Content Creator?
Kegiatan
melatih siswa Gree One menjadi Content
Creator diawali dengan memberikan tantangan untuk siswa. Anak-anak sekarang
sudah sangat hapal dengan teknologi. Setiap kelas memiliki tim IT. Saya
menantang mereka untuk membuat blog. Yoshua dari 9J-lah yang berhasil menjawab
tantangan tersebut.
Bersama
dengan guru IT, pak Iyus, Yoshua membuat blog untuk para siswa. Berhasil. Blog
yang diciptakannya adalah 9 Journey Sewu
Blogspot.com. Blog ini akan kami pakai untuk semuanya, khususnya
kelas Bahasa Indonesia yang saya pegang. Ini juga akan menjadi tanda mata
Yoshua untuk adik-adik kelasnya. Sama seperti lagu Hymne SMPN 1 Cimahi yang
masih menjadi warisan alumni sampai sekarang. Kebanggaan kami.
Baca Juga: Teks Tanggapan
Setelah
adanya blog tersebut, para siswa mulai mengisinya dengan tulisan. Diawali
dengan cerpen yang dibuat secara berkelompok. Kemudian, secara individu, para
siswa Gree One mulai mengisi blog dengan tulisan berupa teks tanggapan.
Untuk
efektifitas waktu, para siswa tersebut terlebih dahulu, menulis konsep teks
tanggapan di buku masing-masing. Saya membebaskan mereka untuk memberikan
tanggapan sesuai dengan minat masing-masing. Boleh buku, lagu, novel, game,
lukisan, makanan, dan lain sebagainya.
Unggah tulisan di buku ke blog |
Kemudian,
secara bergantian, para siswa Gree One mengunggahnya di blog 9 Journey Sewu
Blogspot.com. Mereka tampak serius. Kemudian, saya arahkan untuk memberikan
link dan gambar. Makin asyik kegiatan blogging mereka. Mari berkonten ria
bersama IndiHome.
Belajar Memasukkan Link |
Pembelajaran
selama tiga jam menjadi sangat kurang banyak untuk blogging. Bosan dan jenuh
pun hilang. Mereka baru sadar saat bel berbunyi tanda pelajaran Bahasa
Indonesia usai. Langkah gontai mewarnai pergantian jam pelajaran.
Dengan
blogging sebagai salah satu ragam konten kreator, kami belajar banyak hal baru.
Para siswa belajar tentang dunia blogger. Aku, gurunya jadi tahu tentang chat
GPT dan bertambah ilmu SEO. Seru
pokoknya kalau berdiskusi masalah teknologi dengan anak muda. Jadi berasa
usia masih sweet seventeen.
Semoga
nanti ada siswa Gree One yang menjadi
content creator handal dan blogger profesional.
Tak kenal, maka tak sayang. Dengan pembelajaran blogging pertama ini, semoga
para siswa Gree One akan lebih dalam mempelajari dunia ngeblog secara mandiri.
Semoga blog 9 Journey Sewu juga menjadi portofolio karya-karyamu. Ayo, duniakan
ide dan karyamu selalu!
Masa Depan Content
Creator Muda
Seperti
halnya perubahan yang terjadi sekarang ini, bisa jadi di masa depan, sekolah
membutuhkan para content creator
muda. Aktivitas tanpa batas di dunia maya. Meluasnya pemakaian internet di
beragam sisi kehidupan, bisa jadi menggiring sekolah memanfaatkan keahlian para
content creator muda. Sama halnya
seperti pandemi yang memaksa sekolah bersentuhan dengan teknologi secara lebih
intens.
Content Creator Muda |
Sekolah
butuh para content creator handal.
Merekalah yang akan mengisi media sosial dan website sekolah dengan setia.
Selalu berkonten ria bersama IndiHome.
Sering
kita melihat beragam kegiatan sekolah diunggah di Youtube atau Instagram
tersebut. Atau saat PPDB (dulu), kita bisa membuka informasinya di website
sekolah. Mulai dari jadwal sampai persyaratan, lengkap ada di website sekolah.
Jika
aktivitas seperti ini terus dilakukan, tentu sekolah butuh internet provider yang tepat, seperti IndiHome dari Telkom Indonesia. Jangan sampai gara-gara internet
lelet, konten penting gagal diunggah di Youtube atau website. Atau yang paling
parah adalah ujian menjadi berantakan karena server bermasalah. Jika seperti
ini, masih bijakkah aturan sekolah gratis? Sementara sekolah harus membayar
semua. Tak ada fasilitas gratis, termasuk internet.
Sekolah
butuh internet provider dan segala
fasilitas pendukungnya yang baik agar aktivitas tanpa batas itu berjalan tanpa
kendala. Jika semuanya lancar, maka kerja content
creator muda itu menjadi lancar pula. Mereka semakin bersemangat membuat
dan mengunggah konten-konten baik di website sekolahnya dan media sosial.
Sekolah butuh IndiHome dari Telkom
Indonesia. Masih segar dalam ingatan, dulu, sekolah dan guru-guru mengenal IndiHome dari alumni.
Jika
blogging menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, maka mereka bisa
mengisi website dengan tulisan-tulisan yang bernas. Website sekolah menjadi
lebih semarak dengan karya siswa.
Content creator masa depan |
Dengan
demikian, melatih Siswa Gree One menjadi content
creator adalah sebuah investasi masa depan. Sekolah siap menjawab tantangan
zaman!
Sekian
Salam
literasi
Sampai
jumpa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar