Halo Sobat yayuarundina.com, betapa banyak cerita teman yang uangnya hilang secara tiba-tiba dari bank. Dari sekian juta rupiah, yang tersisa hanya puluhan ribu atau bahkan saldonya nol. Inilah kejahatan soceng (social engineering) alias begal rekening. Nyesek bangets ya kan? Bagaimana cara Menghindarinya? Jadi Nasabah Bijak, Cara Ampuh Cegah Kejahatan Siber (Cyber Crime)!
Waspada Kejahatan Siber (Cyber Crime),Soceng |
Cerita Pilu Kejahatan Di Sektor Perbankan
Saat menulis
kisah ini, saya teringat pada sobat lama yang pernah menjadi korban hilangnya
uang dari tabungan. Saat itu, adiknya pergi ke sebuah bank di tengah kota, lalu
pulang ke rumah langsung menjerit-jerit. Seandainya dulu, dia menjadi nasabah bijak, maka bisa punya cara
ampuh untuk cegah kejahatan Siber (Cyber Crime).
Setelah reda,
barulah keluarganya menanyakan sebab musababnya. Dia bercerita bahwa saat
memasuki halaman bank tersebut, pundaknya ditepuk oleh seseorang. Saat sadar,
ternyata uang yang akan diambilnya telah lenyap begitu saja. Modal usahanya
selama ini hilang tak berbekas. Raib akibat adiknya tersebut dihipnotis oleh
orang yang tak dikenal. Betul kan Sob, kita harus jadi nasabah bijak agar punya cara ampuh untuk cegah kejahatan Siber
(Cyber Crime).
Dulu, mungkin
masih banyak nasabah yang belum bijak, sehingga tidak memiliki cara ampuh untuk
cegah kejahatan siber (cyber crime). Masih ada juga teman lain yang kehilangan uang untuk pesta
pernikahan anaknya. Beliau dibawa keliling naik becak. Sadar-sadar setelah
diturunkan di sebuah pasar.
Itulah beberapa
kisah pilu korban kejahatan di sektor perbankan. Ternyata, di masa sekarang,
kisah itu belum lenyap juga. Sekarang berubah lebih canggih. Sesuai
perkembangan zaman, kejahatan di sektor perbankan itu menggunakan teknologi
sebagai medianya. Telepon genggam, komputer dan alat lainnya. Inilah kejahatan
siber atau cyber crime. Kejahatan
soceng (social engineering) alias begal rekening. Kita membutuhkan para penyuluh digital untuk memberikan
edukasi literasi keuangan.
Seorang sahabat
saya yang lain pernah menerima telpon yang mengatasnamakan pegawai sebuah bank.
Setelah perbincangan itu, tabungannya pun lenyap. Kaget bukan kepalang.
Sepertinya, saat ditelpon itu, ia digiring untuk transfer uang.
Sumber: Instagram @nasabahbijak |
Ah, betapa
jahatnya orang-orang itu dalam memanfaatkan kelemahan orang lain. Betapa
malasnya mereka mencari uang halal dengan hasil keringatnya sendiri. Inilah
fenomena yang sering terjadi di dunia nyata kita. Semoga kita tak pernah
mengalaminya! Kita wajib menjadi nasabah
bijak agar punya cara ampuh cegah kejahatan siber.
Fenomena seperti
itu semakin membuktikan betapa pentingnya peran para penyuluh digital di era sekarang ini. Sepertinya, BRI sudah mulai memikirkan hal ini.
Dengan adanya para penyuluh digital,
BRI ingin menjadikan para
pelanggannya sebagai nasabah bijak.
3 Jenis Kejahatan Siber ( Cyber ) di Sektor Perbankan
Berdasarkan
informasi dari Kominfo, Indonesia menduduki ranking kedua dalam kejahatan siber
ini. Kejahatan siber itu dilakukan dengan menggunakan komputer dan jaringan
internet. Mengerikan juga ya, Sob! Ah, semakin jadi kebutuhan penting jadi nasabah bijak, agar punya cara ampuh mencegah
kejahatan siber.
Kejahatan siber
ini memiliki keunikan tersendiri. Kejahatan terjadi secara halus, tanpa
kekerasan, minim kontak fisik, menggunakan peralatan dan teknologi, serta
memanfaatkan jaringan global, telekomunikasi, dan media.
Adapun 3 jenis kejahatan dunia maya
yang cukup populer adalah:
1.
Carding
Kejahatan
siber di sektor perbankan dengan menggunakan kartu kredit korban untuk
berbelanja di toko online.
Kejahatan
ini disebabkan oleh lemahnya perlindungan data perbankan, kelalaian pengguna,
dan lemahnya system identifikasi pemesan barang.
2.
Typosite
Kejahatan
dengan menggunakan situs palsu sebuah bank. Dengan situs palsu ini pelaku
kejahatan bisa merekan user ID dan password korban. Dengan data penting nasabah
ini, pelaku melancarkan aksinya di situs bank yang asli.
Kejahatan
ini berawal dari kelengahan korban saat menuliskan situs bank saat akan
mengaksesnya di dunia maya.
3.
Phising
Ini
merupakan pencurian data nasabah. Pelaku biasanya ingin mendapatkan 4 angka
terakhir di kartu kredit dan PIN korban. Ini adalah data rahasia pribadi.
Dengan
menguasai 4 angka terakhir itu, pelaku bisa leluasa sebagai nasabah asli.
Kejahatan
ini biasanya dilakukan dengan menelepon korban untuk memperbaharui data kartu
kredit nasabah misalnya. Selain itu juga bisa menggunakan alat perekam di ATM.
Bisa
juga menggunakan WiFi palsu. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat menggunakan
WiFi di tempat umum.
Bagaimanakah Pelaku Kejahatan Dunia Maya Beraksi?
Inilah gambaran
prosedur pelaku kejahatan siber menjerat korbannya berdasarkan informasi dari
situs Heylaw.edu
1.
Membeli data nasabah dari oknum pegawai bank
2.
Menelepon korban atau nasabah dengan
berpura-pura sebagai pegawai bank dengan modus memperbaharui kartu kredit baru
3.
Mengirim kurir
4.
Meminta data lengkap melalui kurir tersebut,
seperti KTP dan kartu kredit nasabah atau korban
5.
Memfotokopi kartu kredit nasabah/ korban sebagai
cara menduplikasi kartu kredit
6.
Mendatangi rumah korban untuk memberikan kartu
kredit baru dan menggunting kartu kredit yang palsu untuk mengelabui korban
7.
Pelaku mengantongi kartu kredit nasabah yang
asli
Lakukan 12 Cara Menangkal Kejahatan Siber Di Sektor Perbankan
Cek Ricek ATM |
1.
Selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesadaran
diri. Jangan banyak melamun! Seorang teman menyarankan untuk selalu
beristighfar atau dzikir.
Kelengahan ini menjadi celah masuk
pertama para penjahat untuk masuk ke dunia kita. Saat otak melayang seperti
ini, mereka bisa memberikan perintah-perintah aksi kejahatannya.
2.
Rahasiakan data pribadi, pin dan lainnya. Jangan
pernah mempercayai orang lain untuk hal sepenting ini!
Semua data bank sebenarnya dilindungi
dengan baik. Namun, terkadang kita membuka data-data rahasia tersebut akibat
kecerobohan atau ketidaktahuan kita sendiri. Meninggalkan jejak digital yang tak
pernah diperiksa atau dihapus misalnya.
3.
Jangan tergiur dengan tawaran-tawaran yang
menjanjikan. Seperti anak kecil, kita dibujuk dengan iming-iming hadiah. Uang
tabungan, emas, mobil dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, hadiah itu
tentu sangat menggiurkan sehingga akhirnya mereka menjadi korban kejahatan
perbankan.
4.
Sebaiknya hindari wifi publik untuk transaksi
perbankan
5.
Segera tutup dan hapus jejak transaksi digital
Anda agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab!
6.
Lakukan pergantian Password ATM sesering mungkin
7.
Lakukan cek dan ricek mesin ATM sebelum
digunakan. Siapa tahu ada kamera tersembunyi untuk mencuri password yang kita
gunakan.
8.
Jangan menyebarkan data pribadi kita di media sosial
9.
Jangan sembarangan unduh aplikasi, karena bisa
menjadi jalan pencurian data pribadi.
10.
Sering-sering pantau Instagram @nasabahbijak
untuk mendapatkan informasi penting dan bermanfaat
11.
Cermati alamat situs di internet, cari https
atau menggunakan gambar gembok yang berarti link itu save atau aman
12.
Jika menggunakan mobile banking, aktifkan sms
dan email notifikasi untuk mengetahui setiap transaksi yang terjadi.
Bagaimana Upaya BRI dalam Mencegah Kejahatan Siber Crime?
Melihat maraknya
kejahatan siber ini, sudah saatnya semua beraksi untuk mencegah terjadinya
kejahatan ini. Bahkan, kalau bisa menutup celahnya. Salah satu pihak yang
melakukan hal ini adalah Bank Rakyat
Indonesia (BRI). Inilah beberapa cara yang dilakukan pihak BRI.
1.
Melakukan edukasi aktif pada nasabah atau
masyarakat umum melalui akun Instagram @nasabahbijak
2.
Membentuk para penyuluh digital
Nah,
Sobat yayuarundina.com, itulah sekelumit informasi tentang kejahatan
siber di dunia perbankan khususnya. Demi menghindari diri kita jadi korban,
jadilah nasabah bijak!
Semoga kita
semua bisa terhindar dari kejahatan itu dan kejahatan-kejahatan lainnya.
Aamiin!. Semoga pula kepolisian kita memiliki sumber daya manusia yang handal
di bidang ini, sehingga bisa segera mendeteksi dan menangkap pelaku kejahatan
siber yang semakin merajalela.
Ok, Sob, sampai
di sini bincang-bincang kita kali ini. Semoga bermanfaat!
Sampai jumpa
Salam
Sumber Tulisan dan Gambar:
https://heylawedu.id/blog/kejahatan-siber-di-bidang-perbankan-pencurian-data-kartu-kredit
https://www.instagram.com/nasabahbijak/