Tampilkan postingan dengan label Jalan-jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jalan-jalan. Tampilkan semua postingan

7/20/2025

Liburan Murah Meriah Ke Cicalengka Bandung

 

Halo sobat yayauarundina.com – Sering, kita berpikir ribet dan butuh dana besar untuk mengisi liburan. Ternyata, ada nih liburan murah meriah ke Cicalengka Bandung. Gak perlu dana jutaan untuk menikmati liburan di daerah yang lumayan banyak obyek wisatanya ini.


Meracik coffee
Liburan Murah Meriah ke Cicalengka Bandung 


Naik Kereta Api Lokal Ke Cicalengka

Liburan saya kali ini sepertinya membumi. Kembali menelusuri tempat wisata lokal dengan transportasi yang merakyat. Pertama, naik delman di Lembang. Kedua, naik kereta api lokal (KRD) ke Cicalengka Bandung.

Awalnya, saya bingung juga untuk mengisi liburan selama dua minggu dalam kondisi bokek alias tak punya tabungan atau budget atau anggaran liburan. Iseng lihat postingan Instagram, akhirnya dapat ide untuk liburan tipis-tipis bersama bestie atau sahabat. Naik kereta api lokal ke Cicalengka.

Dengan SKS alias sistem kebut semalam, saya kontak sahabat untuk pergi bersama. Kebetulan, bestie-ku ini ingin juga belajar ngeblog atau blogging, menulis dan cara membagikan tulisan. Deal. Sepakatlah. Kami sepakat naik kereta api ke Cicalengka. Lalu, nongkrong di sekitar stasiun buat belajar blogging.

Sekitar pukul sepuluh, kami berangkat ke stasiun kereta api yang bersejarah di Cimahi. Stasiun kereta ini termasuk salah satu cagar budaya. Dulu, zaman penjajahan Belanda, stasiun kereta api Cimahi digunakan untuk membawa korban atau  tawanan perang dan hasil kebun.  Cimahi adalah kota militer peninggalan Belanda. Banyak bangunan yang menjadi saksi bisu penjajahan Belanda di sini.

Sesampainya di tempat pembelian tiket, kami langsung membeli dua buah tiket. Sayang, tak ada kembalian. Jadi, kami harus berkeliling stasiun untuk mendapatkan receh sepuluh ribu rupiah. Ya, harga tiket kereta api lokal ini hanya Rp 5.000,- saja. Sangat ringan di kantong. Jadi, pulang pergi Cimahi – Cicalengka cukup sepuluh ribu saja per orangnya.  Bahagia bangets deh. Liburan murah meriah ke Cicalengka Bandung.

Awalnya, kami merasa waswas karena tak punya aplikasi KAI. Jangan-jangan tak bisa beli tiket tanpa aplikasi tersebut. Bagi yang jarang menggunakan kereta api, rasanya tak pas juga punya aplikasi tersebut. Memori ponsel penuh. Alhamdulillah ternyata bisa beli tiket dadakan tanpa harus melalui aplikasi KAI. . Kalau tak bisa beli tiket langsung, kami akan ganti tempat tujuan liburan atau kontak teman yang punya aplikasi KAI. Alhamdulillah kami beruntung.

Belajar Blogging di Cafe Meracik Coffee Cicalengka

Naik kereta api tanpa tujuan, pastinya tak seru juga ya. Masa hanya jalan-jalan di stasiun saja. Untungnya, di beranda Instagram muncul postingan naik kereta api lokal ke kafe Meracik Coffee. Ide cemerlang buat liburan murah meriah ke Cicalengka Bandung.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam. Singgah di beberapa stasiun kereta api lainnya, tibalah kami di stasiun terakhir untuk kereta api lokal jurusan Cicalengka Padalarang ini. Cukup lama juga kereta api berhenti untuk menurunkan penumpang yang sangat padat saat liburan ini. Hampir semua gerbong penuh. Juga memutar lokomotif agar bisa menarik gerbong kembali ke arah Padalarang.

Setelah turun dari kereta api, kami tidak mengikuti penumpang lain yang langsung menuju pintu keluar. Kami santai-santai dulu di bangku-bangku kayu yang ada di sekitar rel kereta api. Mengamati lokomotif pergi menjauh untuk kembali ke arah Padalarang. Kami mengamati stasiun kereta yang sudah mengalami banyak renovasi. Lebih nyaman di mata. Betah berlama-lama ada di stasiun kereta api ini. Bersih. Lebih tertata. Tak lupa, saya menganjurkan sahabat saya untuk motret beragam obyek. Siapa tahu bisa jadi ide untuk menulis nantinya. Jadi ingat berburu foto, street photography atau fotografi jalanan, hunting foto bersama Madame Vivera Siregar. Ah, bikin kangen.

Setelah puas, menikmati suasana stasiun, kami pun menaiki tangga menuju pintu keluar. Ternyata bangunan luar stasiun juga tak kalah menarik untuk jadi obyek foto. Kami pun kembali berleha-leha di luar stasiun. Udara cukup panas pada tengah hari itu. Rasanya malas juga untuk berjalan di bawah terik matahari menuju kafe yang katanya berjarak sekitar 150 meter saja dari stasiun Cicalengka.

Di luar stasiun tampak jajaran angkot kuning berderet rapi. Beberapa sopir angkot mencoba menawarkan jasa. Beberapa rombongan yang baru keluar dari stasiun menjadi harapan rejeki mereka. Termasuk kami, yang sedang asyik mengamati stasiun bagian luar dan motret. Terlintas untuk naik angkot saja ke kafe. “Daripada panas menyengat,” pikirku.

MeracikCoffee... Meracik Coffee ...!” teriak sopir angkot.

Hmmm ... terkenal juga ya, kafe yang akan kami tuju ini. Sepertinya kafe ini menjadi tempat tujuan bagi banyak orang.

“Berapa Mang ke Meracik Coffee?” tanyaku ingin tahu.

“Berapa orang?” tanya sopir.

“Dua orang saja,” jawabku pendek.

“Tiga puluh ribu, Neng,"  jawab sopir angkot.

Wow mahal juga ongkosnya. Padahal dekat.

“Kan, kita mau jalan saja ke Meracik Coffee,” kata sahabatku.

Sopir angkot pun memburu ibu-ibu lain yang baru datang. “Ayo, ke Meracik Coffee rame-rame pakai angkot. Atau ke kafe Senandung Sore,” tawarnya.

Akhirnya, aku jatuh iba sama sopir angkot. Angkot kosong itu, hanya menarik kami berdua saja. “Ke kafe Senandung Sore lebih bagus view atau pemandangannya. Ada sungai-sungainya. Sopir angkot berpromosi.

“Berapa ke sana, Mang?” tanyaku. Dia kebingungan menentukan harga karena hanya kami berdua saja. Sepertinya tak seimbang dengan jasa dan beli bensin. Ok, lain kali deh ke Senandung Sore yang terletak di jalan Cinulang. Cukup jauh juga sepertinya.

Siang itu, kami berlama-lama di Meracik Coffee. Makan siang. Ngopi. Menikmati cemilan atau kudapan. Menikmati view gunung di kejauhan dan sawah. Cuci mata. Moodbooster.


Batagor
Batagor Keringnya Enak


Wisata kuliner di Meracik Coffee. Aku memesan kopi Butterscotch, batagor kering, tahu cabe garam dan beef bulgogi rice. Sedangkan temanku memesan nasi goreng omurice egg, teh lemon, batagor kering. Tadinya, kami ingin tambah piza, tapi takut gak muat perutnya. 

Setelah kenyang. Kami pun belajar ngeblog. Berbagi info menulis. Aku anjurkan temanku mengirim puisi-puisinya ke golagongkreatif.com agar mendapatkan honor menulis. Seperti esai saya tentang tokoh Aksara Sunda Mang Ujang Laip. Inilah salah satu tujuan kita menulis. Bikin semangat.

Tak terasa sore menjelang, matahari mulai meredup. Kami pun bersiap kembali ke stasiun Cicalengka. Jalan kaki saja. Lalu, naik KRD lagi ke Cimahi.

 

Destinasi Wisata Favorit di Cicalengka

Cicalengka sebenarnya berada di luar wilayah Bandung. Sebuah daerah menuju ke Jawa. Salah satu stasiun kereta api yang dilewati adalah stasiun kereta api Cicalengka. Bagi kereta api lokal atau KRD ini merupakan stasiun terakhir. Dari Cicalengka, kereta api itu akan kembali melaju ke arah Padalarang.

Cicalengka merupakan sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah kabupaten Bandung, Jawa Barat. Cicalengka berjarak sekitar 43, 6 km ke arah timur. Jika menggunakan aplikasi Gojek, pakai Goride ke stasiun Cicalengka ini, kita ambil kocek sekitar Rp 128.500,-. Jika menggunakan Gocar cukup bayar sebesar Rp 227.500 rupiah. Jadi kamu memilih naik apa ini?

Cicalengka memiliki beberapa obyek wisata yang menarik, khususnya wisata alam. Ada 9 tempat wisata yang selalu menjadi daya tarik bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Kesembilan destinasi wisata tersebut adalah:

1.       Curug Cinulang

2.       Cicalengka Dreamland

3.       Bukit Keroncong (Pasir Candi)

4.       Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi.

5.       Bukit Teletubbies

6.       Wisata Air Karinding

7.       Puncak Suji

8.       Oniba Center

9.       Alun-alun Cicalengka

10.   Cafe Meracik Coffee

11.   Cafe Senandung Sore

12.   Kampung Bamboo

13. Vila Bunda

Ada yang pernah ke obyek wisata tersebut? Kalau aku baru ke curug Cinulang saja. Semoga nanti bisa mengeksplor destinasi wisata lainnya di Cicalengka. Liburan murah meriah ke Cicalengka Bandung.

Kalau liburan kalian ke mana ini?

 

Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Salam


         BUDGET LIBURAN

         Transportasi per orang          =   Rp 10 ribu 

         Makan dan Minum Berdua   =  Rp 145 ribu

 

7/04/2025

Lembang: Pesona Rindu yang Tak Pernah Pudar

 

Halo sobat yayuarundina.com – Lembang adalah pesona rindu yang tak pernah pudar. Terlalu banyak hal yang enggan untuk ditinggalkan. Beragam nikmat ada di Lembang. Air bersih, udara sejuk, pemandangan alam yang cantik, kulinernya yang lezat dan khas. Ah, Lembang adalah pesona rindu yang tak pernah pudar. Selalu memikat untuk dijelajahi kembali.


Lembang
Wisata Kebun Begonia Lembang

Sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Barat, Lembang adalah pesona rindu yang tak pernah pudar. Ramah di kantong alias biaya yang tidak terlalu mahal. Mudah dijangkau. Transportasi gampang didapat. Akomodasi yang banyak tersedia. Juga kuliner yang selalu menggoda lidah.

Kunjungan kali ini, kami mengunjungi hidden gem kuliner di Lembang. Melepas rindu setelah meniti karir sekian tahun. Bernostalgia kembali. Merajut cerita lama dan baru bersama sahabat-sahabat masa kuliah dulu. Kayo Ambon Lembang menjadi pesona rindu yang tak pernah pudar.

Lembang: Pesona Rindu yang Tak Pernah Pudar

Berapa kali berkunjung ke Lembang? Kapok? Sepertinya kapok adalah kata tabu untuk Lembang. Beragam pesona wisatanya selalu mengundang untuk datang lagi dan lagi. Walau pernah datang ke sana, kerinduan itu selalu ada.

Lembang adalah pesona rindu yang tak pernah pudar memang nyata. Beragam kenangan manis tercipta di sini. Tawa canda bahagia juga selalu terukir di sini. Tempat wisata lama dan baru berpadu serasi membuat betah pengunjung. Hidden Gem apalagi.

Inilah tempat-tempat wisata yang bisa jadi obyek kunjungan ke Lembang.

1.      Pasar Panorama Lembang

Pasar Panorama Lembang menjadi tempat jalan-jalan kami yang pertama. Di sini, kami berbelanja cemilan kering khas Bandung. Makaroni, basreng, bandros, cipuk, cireng krispi, pindang ikan mas untuk lauk nasi, jajanan pasar.

Cemilan bandung
Basreng makaroni

Bandros jadi cemilan nostalgia sambil tak tik tuk naik delman ke destinasi wisata kuliner berikutnya. Makanan lainnya jadi oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Di pasar Panorama Lembang bagian atas, kami juga sempat berburu pakaian. Niat awal ingin membeli jaket lucu dan murah seperti yang dipinjamkan oleh temanku. Namun, stok sudah habis. Akhirnya, kami mendapatkan kardigan, batik, kaos untuk pakaian sehari-hari di rumah. Cantik juga untuk aktivitas olah raga.

Pakaian-pakaian ini dibandrol dengan harga yang ramah di kantong. Kurang dari lima puluh ribu rupiah. Belanja baju di pasar Panorama Lembang ini bisa jadi alternatif kala malas berat-berat bawa baju banyak-banyak dari rumah. Asyik kan?

 

2.      Naik Delman

Selanjutnya, kami naik transportasi tradisional untuk ke destinasi kuliner di daerah Kayu Ambon Lembang. Tepatnya kompleks BTN. Naik delman.

Delman merupakan bagian dari masa kecil dan masa muda kami. Dulu, delman menjadi andalan orang Bandung untuk pergi ke beragam tempat. Belanja. Berkunjung ke rumah saudara dan sebagainya.

Sekarang, delman sepertinya menjadi transportasi yang sudah hampir punah. Senasib dengan becak. Tergerus zaman. Dulu, di pasar Panorama Lembang, banyak tukang delman yang mangkal. Kemarin tinggal satu.

Delman sekarang, tidak lagi menggunakan roda kayu yang besar. Namun, menggunakan roda seperti mobil alias ban mobil. Ukurannya lebih kecil daripada roda kayu asli. Delman merupakan transportasi tradisional yang didominasi oleh kayu. Lalu, ditarik oleh seekor kuda agar bisa berjalan menyusuri sudut-sudut kota. Kami duduk di belakang pak kusir yang mengendalikan kuda. Persis seperti lagu naik delman.

Tuk Tik Tak Tik Tuk suara sepatu kuda.

 

3.      Kayu Ambon Hidden Gem Lembang

Baru kali ini, kami diajak mengunjungi hidden gem Lembang. Permata tersembunyi. Tempat kuliner baru yang belum diketahui banyak orang. Daerah Kayu Ambon ini sering kami lewati jika menuju Maribaya.

Kemarin, kami datang ke salah satu ruas jalannya, kompleks BTN. Di sini, ternyata ada beragam tempat kuliner asyik. Oleh-oleh, cemilan, juice stroberi asli,  dan tempat makan dengan menu organik.

Kali ini, kami berburu oleh-oleh dan menikmati risol bersama para bestie. Lembang: pesona rindu yang tak pernah pudar.

Pertama-tama, kami mendatangi L So Phia. Sekarang, lembang punya bakpia. Di sini tempatnya. Kompleks BTN Pusdikajen, jalan Dharma No. 10 Lembang.

Beragam oleh-oleh ada di sini. Bikin mupeng. Bakpia, keripik singkong, ranginang jumbo, aneka kue, kopi aren, tahu baso, permen, minuman tradisional dan masih banyak lagi. Tinggal pilih-pilih saja sesuka hati.

L So Phia

Kedua, Q La Kitchen. Tempat makan risol dengan beragam varian isi. American, tuna, vegie, sosis dan lain sebagainya.

Kami sepakat menentukan pilihan rasa masing-masing. Aku memilih tuna. Temanku yang satu memilih American, dan yang lainnya memilih isi sayuran atau vegie. Ditambah dengan 4 cangkir coklat panas sebagai minumannya.

Sambil menunggu pesanan, kami mengeksplorasi rumah bernuansa jadul ini. Dari pintu masuk ke ruang-ruang lainnya. Akhirnya, kami menetap di sebuah ruang yang ada rak buku. Literasi bangets ya. Banyak buku yang menarik untuk dibaca. Seandainya punya waktu banyak, ingin rasanya baca buku sambil menikmati risol di pagi hari. Seperti ketan bakar yang legit, enak dan selalu dicari, dirindukan banyak orang . Begitulah seharusnya literasi.  

Kuliner lembang
Icip Risol di Q La Kitchen  Lembang 

4.      Kebun Begonia

Setelah mengisi perut dengan cemilan risol. Kami meluncur ke destinasi terakhir. Kebun Begonia.

Setelah membayar tiket seharga Rp 25 ribu per orang, kami berkeliling kebun bunga yang makin cantik ini. Sekarang, tampak lebih rapat dan indah.

Tak lupa, foto-foto bersama atau pun selfie. Beragam sudut kebun Begonia ini sangat estetik untuk dijadikan latar foto. Kami berkeliling di taman bunga dan taman binatang. Jika suka, kamu juga bisa berfoto dengan binatang yang ada di sana. Kami hanya melihat beberapa koleksi binatang saja. Beragam jenis ayam.

Sebagai penutup, kami menukarkan tiket dengan es potong. Aku memilih rasa alpukat, sedangkan seorang temanku memilih rasa coklat.

Kami menikmati es potong ini di tempat jualan bunga. Temanku yang pecinta tanaman ingin membawa oleh-oleh bunga daisy ke Cirebon.

Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Kami harus berburu travel untuk kembali ke kota masing-masing. Setelah azan zuhur, kami kembali ke Cikole untuk menyiapkan koper. Makan siang, shalat. Lalu kembali meluncur ke Paster Bandung. Menembus kemacetan Lembang. Kali ini, dengan rute yang berbeda. Tidak ke kota Lembang karena ada bis pariwisata yang mogok.

Kami meluncur ke daerah Cijeruk Lembang dan tembus ke Dago Bandung.

Sebuah perjalanan yang menambah pengalaman, pengetahuan rute baru, kuliner baru, juga persahabatan baru.

Lembang: Pesona Rindu yang tak pernah pudar.

 

Sampai jumpa

 

 

2/28/2025

5 Wisata Otentik di Padang, Sering Dikunjungi Turis

Jika Anda bosan dengan destinasi wisata yang itu-itu aja, Padang dapat menjadi destinasi liburan berikutnya. Kini, sudah banyak tempat wisata otentik dan hits di Padang yang juga sering dikunjungi oleh turis, lho!


wisata sumatera barat
Mesjid Raya Sumatera Barat


Padang menawarkan berbagai tempat wisata mulai dari tempat ikonik, museum, tempat ibadah, hingga pemandangan alam yang asri dan indah. Kota ini memang terkenal sebagai surganya keindahan alam yang tak terlupakan.

 

Berikut ini adalah 5 wisata otentik di Padang yang wajib Anda kunjungi!

1. Jembatan Siti Nurbaya

Salah satu tempat paling ikonik di Padang adalah Jembatan Siti Nurbaya.

 

Terletak dekat dengan Muara Sungai Padang, jembatan ini memiliki panjang 156 meter dan terletak di atas Sungai Batang Aru. Anda dapat menikmati panorama kota Padang dari atas jembatannya, loh! 

 

Anda juga bisa melihat rumah otentik Padang, rumah panggung, yang berada di Kota Tua Padang. Waktu yang paling cocok untuk menikmati pemandangan di Jembatan Siti Nurbaya adalah menjelang matahari terbenam.

 

Cocok untuk si penikmat city lights!

2. Museum Adityawarman

Jika Anda adalah penikmat berbagai jenis tumbuhan, Museum Adityawarman adalah destinasi yang wajib untuk dikunjungi.

 

Ternyata, ada sejarah di balik nama Museum Adityawarman, lho! Nama untuk museum ini diambil dari raja Minangkabau pada abad ke-14, Adityawarman yang merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Pagaruyung.

 

Dalam museum ini, terdapat ribuan koleksi tanaman yang membuat museum ini dijuluki sebagai “Taman Mini Sumatera Barat”. Selain itu, terdapat berbagai koleksi lainnya seperti arsitektur rumah adat.

 

Destinasi ini cocok sekali untuk Anda yang menikmati sejarah dan tumbuhan.

3. Masjid Raya Padang

Masjid Raya Padang merupakan tempat ibadah bagi umat Islam yang sudah dibangun sejak tahun 1805.

 

Masjid ini merupakan masjid tertua dengan nilai sejarah yang kuat. Menurut sejarah, masjid ini dibangun oleh tiga ulama dan saudagar Padang yaitu Gapuak, Syekh Haji Uma, dan Syekh Kepala Kota.

 

Masjid ini juga dibangun bersama dengan pemerintah Belanda dan saudagar Tiongkok. hal tersebut membuat masjid ini memiliki paduan arsitektur Timur Tengah, Tiongkok, Eropa, dan ciri khas Padang yaitu empat sudut lancip seperti rumah gadang. 

 

Kini, arsitektur Masjid Raya Padang masih menjadi masjid yang ikonik dan menjadi destinasi wisata Padang.

4. Pantai Nirwana

Kota Padang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera. Maka dari itu, berbagai pantai dapat menjadi destinasi wisata Anda.

 

Salah satu pantai yang populer dan ramai dikunjungi turis adalah Pantai Nirwana. Pantai ini relatif dekat dari Kota Padang. Anda hanya memerlukan jarak tempuh sekitar 11 kilometer dari Kota Padang untuk mencapai Pantai Nirwana.

 

Pantai ini memmiliki keindahan dan membawa suasana yang tenang. Pantai ini dihiasi oleh berbagai batu karang, koral, dan deretan pohon kelapa. Tidak heran namanya menjadi nirwana. Selain itu, Anda juga dapat menikmati fasilitas yang ada seperti gazebo dan sewa perahu.

 

Di sini, Anda juga bisa menikmati kuliner di sepanjang pantai. Dengan keindahan dan kebersihan pantai ini, Anda pastinya akan merasa sangat tenang dan nyaman.

5. Air Terjun Sarasah

Wisata alam yang tak kalah populer di Padang adalah Air Terjun Sarasah.

 

Air terjun ini memiliki dua tingkat di mana tingkat pertama memiliki ketinggian 15 meter dan tingkat kedua memiliki ketinggan 25 meter.  Oleh karena itu, aliran air yang meluncur secara deras menyerupai tangga piramida.

 

Hal tersebut menjadikan Air Terjun Sarasah berbeda dari air terjun lainnya. Tak heran jika banyak turis dan wisatawan yang takjub dan menjadikan air terjun ini sebagai destinasi wisata mereka.

 

Anda juga bisa menikmati kesegarah air terjun dan berenang-renang di aliran airnya juga, lho! 

 … 


Itu dia 5 wisata otentik di Padang yang sering dikunjungi wisatawan dan turis. Mulai dari menikmati keindahan pemandangan kota hingga menikmati keindahan alam. Wisata Padang akan menjadi sangat cocok untuk Anda yang ingin merasakan keindahan kota dan alam.

Liburan Idul Fitri tahun 2025 atau liburan Syawal 1446 Hijriah jadikan sebagai momen kebersamaan keluarga dengan menikmati beragam destinasi wisata di Padang, Sumatra Barat. 

Anda tidak perlu lagi khawatir soal kelelahan saat jalan-jalan, kini sudah banyak fasilitas di berbagai destinasi wisata yang akan sangat meringankan pengalaman jalan-jalan Anda. Pastikan Anda juga berkonsultasi dengan penasihat investasi profesional untuk merencanakan perjalanan impian Anda dengan lebih bijak.

Selamat liburan!

 

Tulisan ini adalah guest posting kedua dari Mbak Arumka Video ID


12/16/2024

Festival Cireundeu Cimahi: Maknyus, Icip-Icip Nasi Goreng Rasi

 

Halo sobat yayuarundina.com – Kali ini, kita jalan-jalan tipis di dalam kota Cimahi. Tanpa disengaja muncul informasi acara Festival Cireundeu di Instagram. Walau sempat ragu karena sedang musim penilaian sumatif akhir semester, pada akhirnya kami bisa datang juga. Kami berkunjung di akhir masa ujian dan akhir acara. Inti acara yang kami targetkan adalah Icip-Icip Nasi Goreng Rasi Di Festival Cireundeu Cimahi. Horaaayyy....!


Cimahi
Festival Cireundeu Cimahi 

Sejak lama, kampung Cireundeu Cimahi terkenal karena makanan pokoknya rasi alias beras singkong. Beras ini diolah dari singkong yang diparut dan dikeringkan. Lalu, dimasak sama seperti menanak nasi. Namun, memasak rasi butuh keahlian khusus. Beberapa teman saya yang mencoba memasak rasi di rumah, sering mengalami kegagalan. Kurang airlah, masih mentah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengolahan rasi ini juga menjadi daya tarik tersendiri jika datang ke Cireundeu. Inilah salah satu rangkaian acara dalam Festival Cireundeu Cimahi. Culinary Cireundeu. Icip-Icip nasi goreng Rasi di Festival Cireundeu Cimahi salah satunya. Masih banyak kuliner lainnya juga untuk dibawa pulang atau dimakan di tempat.


rasi cireundeu cimahi
Nasi Goreng Rasi

Kampung Cireundeu yang berlokasi di daerah Leuwigajah kecamatan Cimahi Selatan kota  Cimahi ini memiliki banyak daya tarik wisata. Kuliner, budaya, pendidikan, homestay, dan lain sebagainya. Sekarang, banyak sekolah di Cimahi yang datang ke Cireundeu untuk melaksanakan P5 tentang kearifan lokal. Selain itu, masyarakat umum, mahasiswa, dan orang asing juga sering datang dan menginap untuk beberapa waktu. Oleh karena itu, pemkot Cimahi, khususnya Disbudparpora Cimahi melaksanakan acara Festival Cireundeu Cimahi ini di penghujung akhir tahun. Tepatnya, festival ini diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada 5 – 7 Desember 2024.

 

Icip-Icip Nasi Goreng Rasi Di Festival Cireundeu Cimahi

Setelah menyelesaikan persiapan nilai rapot, aku dan temanku Tuti janjian untuk datang ke Cireundeu sekitar jam sepuluh pagi. Sayang, ajakan Tuti untuk datang lebih pagi ke sana terlewat begitu saja karena keasyikan mengolah nilai. Tadinya, Tuti dan keluarga kecilnya ingin naik ke Bukit Salam. Salah satu mata acara di hari akhir Festival Cireundeu.


jalan-jalan
Jalan-jalan ke Festival Cireundeu 2024

Suasana terasa lebih sepi daripada perayaan Tahun Baru Saka. Ternyata, memang banyak peserta yang mengikuti acara naik ke Bukit Salam sejak pagi. Mau menyusul, takut nyasar. Para pemandu sudah naik semua, termasuk teman-temanku yang tergabung dalam komunitas HPI. Permainan tradisional untuk anak-anak pun usai, padahal cocok tuh untuk si bungsu.

Kedatangan kami, disambut keriuhan beragam jajanan pinggir jalan. Sosis bakar, cilor, es dan sebagainya. Di bagian depan juga tampak wayang golek dan beragam pernak-pernik. Cinderamata Sunda yang bisa jadi bahan oleh-oleh.

Di arena panggung lebih ramai. Saat itu, ada pementasan calung. Sayang, tak ada tempat duduk yang pas untuk rombongan kecil kami. Banyak orang yang nonton sambil duduk di kursi atau di dalam aula. Setelah sejenak motret dan menikmati calung, akhirnya kami jalan lagi ke belakang arena menuju tempat kuliner. Berharap ada pertunjukkan angklung Buncis yang belum pernah kulihat.

Di rumah panggung yang cukup besar, tampak banyak  orang. Mungkin para tamu undangan. Kami melipir ke arena oleh-oleh khas Cireundeu. Para pegowes sedang asyik bercengkrama sambil menikmati kuliner Cireundeu. Seru sekali obrolannya. Tawa bahagia mereka mewarnai suasana festival.

Kami duduk di bangku-bangku kayu yang berbaris rapi. Di sinilah biasanya para siswa menerima informasi budaya Cireundeu. Sayang, Angklung Buncis telah pentas di hari kedua. Kami hanya bisa menatap panggungnya yang kosong. Beberapa pengunjung memetik pisang yang bergelantungan sebagai hiasan ruang. Ini ciri khas di Cireundeu jika ada acara. Hasil bumi menjadi hiasan menarik mulai dari jalan masuk.

Menurut pak Dede, guru olah ragaku saat di SMA, pisang yang paling enak ada di dekat panggung. Katanya sih pisang madu. Aku tak berani mengambil karena ingin icip-icip rasi. Plus takut gak bisa ambil pisang karena badanku pendek. Hahaha... alibi sempurna untuk RW06 alias rewog, maruk atau rakus. Kalau mau mah bisa aza nyuruh mas Pri yang jangkung buat ambil pisang. Eh, ternyata diam-diam, dia sudah icip pisang di sudut yang lain.

Sambil nunggu tempat kuliner sepi agar bisa pesan makanan, kami ngobrol asyik dengan pak Dede. Kebetulan beliau baru turun dari Puncak Salam. Tak disangka kami bisa bertemu dengan beliau di acara festival ini. Obrolan membawa kami ke masa-masa SMA. Lucu dan seru juga sih mengingat zaman keemasan kami kala itu.

Obrolan dijeda karena kami harus ke atas untuk memesan makanan. Para pegowes sudah turun tahta. Hanya mas Pri, suaminya Tuti dan si bungsu yang ngobrol dengan pak Dede. Aku, Tuti dan Amira asyik memilih-milih makanan yang tersedia. Ruang dapur terasa lebih hidup daripada saat terakhir kuberkunjung ke sini untuk beli oleh-oleh Cireundeu untuk acara Temu Pendidik Nasional. Riuh para pemasak dan pembeli menyatu dalam bangunan rumah panggung yang menurutku seperti rumah tradisional orang Sunda.

Setelah ditimbang-timbang, akhirnya aku pesan nasi goreng rasi. Tadinya, gakkan pesan karena cuma makan sendiri. Gak asyik juga kan? Tuti lebih memilih cemilan. Cireng, sosis solo, tiwul dan rarawuan. Hmmm... kopi mana kopi. Setelah makanan lengkap dan dibayar, kami pun kembali ke tempat semula. Selanjutnya, asyik menikmati kuliner Cireundeu yang khas.


rasi
Cireng basah


kuliner
Nasi goreng Rasi, sosis solo, tiwul dan rarawuan


Ini untuk kedua kalinya aku menikmati rasi. Pertama, dulu saat kunjungan belajar Bahasa Indonesia di sini. Kami disuguhi timbel Cirendeu lengkap dengan lauk pauknya. Ayam goreng, sambal, lalapan dan beberapa menu yang sudah lupa. Hmmm... tahun berapa ya? Sebelum pandemi pokoknya. Kedua, ya sekarang ini di Festival Cireundeu. Untuk pertama kalinya mencicipi nasi goreng rasi. Teman-temanku biasanya menikmati kuliner ini pada akhir pekan. Sabtu dan Minggu. Menurut mereka, week end menjadi momen yang sangat asyik untuk makan-makan rasi di sini.

Rasi kali ini lebih basah daripada kali pertama. Lauknya sederhana saja. Telur dadar, timun, tomat, dan selada yang juga jadi hiasan cantik. Plus taburan bawang goreng. Tak butuh waktu lama, rasi ini akhirnya licin tandas meluncur ke perut. Energiku yang terpakai untuk mengolah nilai rapot sejak subuh jadi full lagi. Alhamdulillah nikmat.

Setelah istirahat sebentar, aku pun menikmati cemilan yang dibawa Tuti. Cireng, rarawuan, dan risol. Risolnya terbuat dari kentang. Semua cemilan itu, kami cocolkan ke sambal yang sesuai dengan lidahku. Tidak pedas. Kucing-kucing pun menemani saat santap cemilan Cireundeu ini. Hmmm... mengapa jadi banyak kucing ya di sini? Iseng, kami kasih itu kucing potongan cireng yang dicocol ke sambal. Eh, dia suka walau hanya icip dikit azah. Mpus, kamu lapar kali ya.

Selesai icip-icip nasi goreng rasi dan aneka cemilan itu, Tuti kembali ke atas untuk beli oleh-oleh khas Cireundeu. Ada cireng, keripik kaca, eggroll dan masih banyak jenis lainnya. Tinggal kalian pilih, mau pedas atau tidak. Harganya cukup ringan di kantong. Siap menyambangi Cireundeu? Yuk

kuliner cimahi
Aneka olahan singkong untuk oleh-oleh khas Cireundeu

Promosi Wisata Melalui Festival Cirendeu Cimahi

Sektor pariwisata tampaknya jadi program andalan pemkot Cimahi. Kampung adat Cireundeu ini menjadi ikon wisata di Cimahi. Festival Cireundeu ini menjadi ajang yang pas untuk meningkatkan tujuan wisata ke Cimahi. Melalui festival segala potensi wisata di kampung Adat Cireundeu bisa dimaksimalkan. Ibaratnya Cireundeu bisa jadi kelas diferensiasi. Masyarakat bisa memilih potensi Cireundeu sesuai dengan minatnya. Sosial budaya, olah raga, kuliner, pertunjukkan seni, sejarah, penelitian dan lain sebagainya.

Berdasarkan informasi dari teman saya yang jadi undangan khusus, kemarin dalam acara festival tersebut, dia diajak untuk berkeliling kota menggunakan jeep/ vw. Mengenal beragam obyek wisata Cimahi sebagai kota militer warisan Belanda atau  Garnizun. Dia diajak berkunjung ke Ereveld Leuwigajah, penjara Poncol, rumah sakit Dustira dan perjalanan berakhir di kampung adat Cireundeu. Mencicipi homestay di Cireundeu.

Lalu, dikenalkan dengan budaya dan kuliner Cireundeu. Angklung Buncis salah satunya. Di hari yang berbeda, diajak berolah raga dengan naik bukit atau Puncak Salam tanpa alas kaki. Kita diajak untuk lebih dekat dengan alam. Diajak lebih peka dan peduli pada alam yang telah memberikan banyak hal untuk manusia. Mari lestarikan alam, hutan dan beragam pohon untuk keselamatan umat manusia.

Kampung adat Cireundeu dengan kuliner khasnya Singkong, juga menjadi simbol ketahanan pangan bisa dilakukan di Cimahi. Warga masyarakat bisa mengolah singkong menjadi makanan yang menyehatkan dan mengenyangkan. Rasi dan aneka cemilan basah dan kering. Kalian tertarik untuk mencoba rasi? Yuk, jalan-jalan ke Cireunde.

Transportasi Menuju Kampung Adat Cirendeu

Beragam cara bisa dilakukan agar kita sampai di kampung adat Cireundeu Cimahi ini. Kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Cirendeu berada di kawasan selatan Cimahi, tepatnya daerah Leuwigajah Cimahi. Dari sini bisa nyambung ke Batujajar kabupaten Bandung Barat.

Dari stasiun Cimahi, bisa menggunakan ojek online di depan stasiun. Banyak yang mangkal. Juga bisa  pakai kendaraan umum. Jalan dulu ke kantor pos Cimahi. Naik angkot kuning jurusan Cibeber Cimahi sampai Borma. Disambung angkot biru jurusan Cangkorah sampai Cireundeu. Lalu, jalan kaki atau naik ojek agar bisa sampai ke dalam kampung. Kalau beruntung, dari kantor pos bisa langsung naik angkot biru  Cangkorah ini.

Dari dalam kota Cimahi, Alun-alun atau jalan Gatot Subroto. Kendaraannya sama saja. Naik angkot kuning jurusan Cibeber Cimahi sampai Borma. Lalu, disambung angkot biru jurusan Cangkorah.

Tarif angkot sekitar sepuluh hingga dua puluh ribu, tergantung jarak jauh dekat.

Nah itu dia, informasi seputar obyek wisata di Cimahi. Kalau kalian ingin liburan, bisa ke Cimahi deh. Ikut acara Walking Tour Cimahi, ke Cireundeu, Pasar Awi, danau buatan Ciseupan, atau obyek wisata lainnya. Bisa juga ke Bandung dan KBB. Cimahi dekat kemana-mana.

Sampai jumpa di Cimahi

 

Narahubung/ Contact Person

Primas  0813 9409 0040

Lita 0812 2154 703

 

7/08/2023

Seru, Liburan Di Wana Wisata Ciwidey Bandung

 

Halo sobat yayuarundina.com- Libur telah tiba. Seru Nih Liburan Di Wana Wisata Ciwidey Bandung.  Ada yang sudah punya destinasi liburan? Ciwidey Bandung saya rekomendasikan untuk destinasi liburan kalian.


liburan seru di Ranca Upas Ciwidey
Liburan, Memberi Makan Rusa di Ranca Upas Ciwidey

Ada dua destinasi liburan kali ini. Dua tempat di Ciwidey ini merupakan obyek wana wisata. Kembali ke alam. Back to nature. Kedua obyek wisata tersebut adalah Kawah Putih dan Ranca Upas Ciwidey Bandung, Jawa Barat. Seru, liburan di wana wisata Ciwidey Bandung.

Keseruan liburan di Wana Wisata Ciwidey Bandung ini cukup beragam. Pertama, kita datang bersama rombongan kecil, para bestie yang ingin melepas penat dan bosan sejenak. Kedua, bermain dengan rusa di bawah pengawasan petugas khusus dari penangkaran rusa Ranca Upas Ciwidey. Ketiga, menikmati indahnya kawah Putih Ciwidey.


liburan di ciwidey
Liburan di Kawah Putih Ciwidey

Keseruan Liburan Di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey Bandung

Destinasi liburan pertama kami adalah kawasan Kawah Putih di Ciwidey Bandung. Setelah sekian purnama, tak datang kawasan wana wisata Ciwidey Bandung ini telah ditata apik dan cantik. Obyek wisata ini terlihat lebih berkelas dan sangat nyaman sebagai obyek wisata. Termasuk kawasan kawah Putih Ciwidey ini.

Tiba di tempat tujuan, kami langsung disambut keteduhan pepohonan. Sebuah suasana langka di perkotaan. Setelah menyelesaikan administrasi, mobil Hi Ice yang membawa rombongan kecil kami langsung muncak menuju kawasan kawah Putih Ciwidey. Kawasan ini bisa dijangkau dengan mobil pribadi atau kendaraan yang disediakan khusus oleh Perhutani.

Jarak menuju kawah Putih sekitar 5 km. Namun, keriuhan obrolan bersama para bestie membuat perjalanan ini terasa sekejap. Tiba-tiba saja, kami sudah tiba di tempat parkir. Ada yang bisa menebak kegiatan pertama kami? Yup, foto-foto di pintu masuk kawah Putih yang unik. Entah berapa jepretan dan pose yang diambil.

Saya kira, kami harus berjalan jauh menuju kawah. Ternyata jaraknya pendek. Tujuan pertama kami adalah menara pandang. Kami menyusuri tangga-tangga kayu atau palupuh untuk mencapai puncak. Perjalanan di siang hari ini terasa sejuk karena dinaungi pohon-pohon Cantigi yang berbaris rapi di sepanjang jalur kayu ini. Seperti sengaja ditanam, padahal pohon-pohon ini tumbuh liar.

Menurut petugas yang diajak ngobrol sambil jalan, pohon Cantigi ini adalah tanaman khas yang tumbuh di kawasan ini. Selain itu ada juga macan, burung Surili, dan  elang jawa. Namun, sayang, saat kami melintas taka da binatang endemic tersebut.

Setelah sampai puncak, pemandangan alam yang indah langsung memanjakan mata. Kawah putih di bawah keangkuhan dinding Patuha. Matahari bersinar lembut.  Membantu kami mengabadikan keseruan liburan di wana wisata Ciwidey Bandung, khususnya kawasan kawah putih ini.

Ada dua puncak yang ketinggiannya berbeda. Puncak pertama masih berada di bawah keteduhan pohon Cantigi. Puncak yang paling atas bisa lepas bebas melihat kawasan kawah Putih secara utuh. Menurut petugas, ada dua kawah yang ada di sini. Pertama adalah kawah Ibu yang berair. Ibarat air susu ibu. Kedua kawah Rama yang kering dan lebih tinggi posisinya.

Setelah puas menikmati keindahan alam dan berfoto-foto lagi, saatnya turun menuju kawahnya. Di kawasan kawah ini juga sudah terpasang jalur khusus. Masih dari kayu juga. Di ujung jalur, ada spot kece untuk foto-foto. Para bestie sampai ke ujung, hanya aku yang balik kanan, karena jalurnya bergoyang seperti gempa. Pikiran buruk pun menghentikan langkahku. Padahal, memang jalur dekat spot cantik itu akan bergoyang karena di bawah jalur adalah tong-tong yang disusun rapi.

“Saya jalan sendiri ke sana, aman-aman saja tuh. Tak bergoyang-goyang. Tapi, pas rame-rame baru terasa goyangannya,” kata seorang bestieku menanggapi ketakutanku.

“Mending muncak daripada bergoyang-goyang mah,” jawabku disambut tawa semuanya.

Di kawah ini, suasananya mirip dengan kawasan hutan mati gunung Papandayan Garut. Cukup lama juga kami mengeksplore tempat ini. Foto-foto dan menikmati suasana.

Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua.

Keseruan Liburan di Wana Wisata Ranca Upas Ciwidey Bandung

Inilah tujuan wisata kedua kami. Melihat penangkaran rusa di Ranca Upas Ciwidey Bandung. Lumayan uji nyali bagi mereka yang tidak terbiasa dengan hewan. Takut berhadapan dengan binatang hidup ini. Biasanya kami lihat dari jauh saat berkunjung ke Istana Presiden di Bogor. Di sini, kami langsung menyapanya dari jarak dekat.


liburan di ciwidey
Bermain dengan Rusa di Ranca Upas Ciwidey


Inilah tujuan utama kami datang ke Ranca Upas. Melihat rusa dari dekat. Dari atas panggung dan di luar pagar. Tak disangka dapat kejutan besar. Tiba-tiba datang pemandu dan fotografer yang membawa kami masuk ke dalam kandang rusa. Wuiiwww… dag dig dug jadinya.

“Kami masuk ke sana?”

“Ya, tenang saja. Kami akan menjadi pemandunya. Aman kok!”

“Simpan kameranya bisa jatuh nanti keinjak rusa. Sini keranjangnya!” ujar sang pemandu.

Kami yang lagi asyik melihat rusa makan wortel, memberi makan rusa dengan wortel di 2 keranjang kecil dibuat terpana. Ragu untuk melangkah tapi penasaran. Akhirnya, kami masuk ke kandang juga. Berjalan ke tengah mendekati beberapa rusa bertanduk. Penjaga kandang memberikan wortel-wortel ke berbagai arah agar rusa siap beraksi. Seruuuu, inilah liburan di di Wana Wisata Ranca Upas Ciwidey Bandung.

Tambah seru karena beberapa rusa menyenggol badan beberapa bestie. Spontan teriak dan tegang. Petugas tetap berjaga menenangkan. Ya, rusa itu cuma iseng doang pengen berkenalan dengan kami. Keseruan bertambah karena sang fotografer menawarkan spot foto kece. Kami selfie dengan atraksi rusa. Satu per satu naik ke bangku yang lebih tinggi sambil memegang wortel agar rusa yang besar itu berusaha menangkap makanannya. Eitsss, ada rusa yang gigit tasku bukan wortelnya. Jepret deh.

Aiihhh, gemesin bangets tuh rusa. Pengen peluk dan usap-usap badannya kayak di televisi tapi keberanianku belum maksimal.

“Jangan sentuh mulut dan hidungnya biar aman,!” ujar petugas seolah membaca pikiranku.

Seru juga sih berada di kandang uncal atau rusa ini. Keseruan liburan di wana wisata Ciwidey Bandung dengan sensasi yang berbeda. Kalian suka, Sob? Siapa nih pecinta rusa?

Selanjutnya tinggal mengikuti fotografer untuk cetak foto ke studionya yang tak jauh dari kandang rusa. Studio foto andalan kami untuk foto-foto keren yang ada di blog ini, Youtube dan Instagram Yayu Arundina. Namanya Penangkaran Rusa (Kompas). Cek aza akun Instagramnya.

 Sambil menunggu, salah seorang temanku menyewa motor listrik mengelilingi area wisata Ranca Upas Ciwidey Bandung.

Keseruan Liburan Petik Stroberi Di Ciwidey Bandung

Setelah dari studio foto, kami melanjutkan melintasi kawasan Ranca Upas dengan kendaraan semacam Bandros dan Sakoci. Ah, betapa luas dan banyak spot destinasi wisata seru di sini. Ada area kemping juga. Tenda-tenda cantik berjejer di pinggir danau. Glamping.

Namun, tujuan kami adalah kebun stroberi. Yes, kami ingin merasakan sensasi petik stroberi secara langsung. Lokasinya masih berada di dalam kawasan wana wisata Ranca Upas Ciwidey Bandung.

Tiba di tempat tujuan, kami langsung menghampiri meja petugas. Membawa keranjang kecil dan gunting. Lalu, dipandu menuju kebun stroberi di area belakang. Ternyata setiap petak kebun berbeda pemiliknya. Kami tidak boleh melintasi petak kebun yang berbeda. Harus fokus pada satu pemilik saja.


liburan di ciwidey
Liburan di Ciwidey, Petik Stroberi

Setelah puas, kami kembali ke meja petugas untuk menimbang hasil stroberi yang telah dipetik. Harga per kilo petik stroberi lebih mahal daripada stroberi yang sudah dipaking plastik. Petik stroberi berharga Rp 80.000,- per kilogram. Sedangkan stroberi yang sudah dikemas seharga Rp 15 ribu untuk ukuran kecil. Kalau dari pedagang lain ada yang Rp 25.000,- untuk ukuran yang lebih besar. Ada juga yang diobral karena habis seharga Rp 50.000 untuk satu kemasan besar dan 2 kemasan kecil.

Lumayan dapat oleh-oleh sehat untuk juice esok hari.

Makan Siang di Warung Kopi Gunung

Untuk acara makan siang setelah berkeliling di kawasan wana wisata Ranca Upas Ciwidey Bandung ini, kami menuju Warung Kopi Gunung. Lokasinya berada di depan gerbang Ranca Upas.


liburan di ciwidey
Makan siang di Warung Kopi Gunung

Menu yang kami pilih paket liwet ayam bakar dan beberapa minuman yang berbeda sesuai selera. Kopi tubruk, lemon tea, jahe, dan cappuccino.

Setelah makan siang, kembali foto-foto sejenak.

Berikutnya menuju destinasi wisata terakhir di kawasan wana wisata Ciwidey Bandung.

Berendam di Kolan Belerang Wana Wisata Ciwidey Bandung

Sebelum pulang ke Bandung, kami mewajibkan diri untuk berendam air panas di kawasan wana wisata Ciwidey Bandung. Sekitar pukul 16.00 kami menuju spot kolam air panas yang tak jauh dari Warung Kopi Gunung.

Ada dua kolam air panas yang kami gunakan secara terpisah. Satu kolam lebih panas daripada yang lainnya. Satu kolam memuat 6 orang.

Ah, sedap semua pegal dan cape sehabis berjalan, muncak di Kawah Putih dan Ranca Upas Ciwidey Bandung pun tersapu belerang dan air panas ini. Badan lebih segar setelah beres memanjakan diri di sini. Saat berendam terasa mengantuk. Aku menguap beberapa kali.

Setelah berganti pakaian, kami menikmati bekal. Pempek palembang yang dibawa oleh seorang bestie, gorengan, surabi, dan  aneka keripik. Pempek dan makanan lainnya habis juga. Tak lupa berbagi dengan petugas karena tempatnya kami gunakan untuk menikmati kudapan sambil ngobrol.

Setelah itu kembali ke Bandung dengan membawa hati senang, tawa bahagia, dan kebersamaan yang asyik.

Moga kita bisa jalan-jalan bersama lagi, ya berstie-bestie

Itulah acara jalan-jalanku kali ini, Sob! Semoga kalian ikut senang juga ya, walau hanya membaca postingan terbaruku ini.

Keep smile

Jangan lupa bahagia

Sampai jumpa

Salam

 

INFO TIKET:

Ranca Upas:

Ø  Kunjungan: Rp 25.000,-/ orang

Ø  Parkir R6: Rp 36.000,-

Ø  Parkir R4: Rp 18.000,-

Kawah Putih:

Ø  Tiket masuk: 28.000,-/ orang

Ø  Tiket Ontang Anting PP: Rp 29.000,-/ orang

Ø  Parkir R6: 46.000,-

Ø  Parkir ke atas: Rp 250.000


Sumber Foto di Ranca Upas:

 Instagram Penangkaran Rusa (Kompas)



C

 

 

 

Featured Post

6 Tip jadi Manusia Kreatif, Seorang Inovator

  Manusia kreatif/ inovator merupakan golongan langka. Hanya 10 persen saja. Menurut Sigi Wimala, kreativitas adalah kemampuan berpikir seca...