3/31/2022

Balada Si Roy, Gejolak Remaja Seorang Gol A Gong

 

Halo Sobat yayuarundina.com, boleh dong kita ngobrol-ngobrol tentang buku. Cieee… literat nih yeee. Wajib ya di era banjirnya informasi, membaca merupakan sebuah keharusan. Bisa baca buku, e book, blog, berita dan sebagainya. Kali ini, kita bahas sebuah novel karya sastrawan sekaligus duta baca Indonesia, Gol A Gong. Balada Si Roy, Gejolak Remaja Seorang Gol A Gong


Balada Si Roy, Gol A Gong
Sebagian Buku Balada Si Roy karya Gol A Gong

Rumah Dunia

Sekitar 2017 mungkin, liburan di Serang menjadi satu hal yang tak terduga. Saat mengunjungi kawan di sana, sahabatku itu mengajak untuk sowan ke tokoh sastra terkenal, yaitu Gol A Gong. Kami mengunjungi Rumah Dunia yang lokasinya tak begitu jauh dari rumah sahabatku.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2017/01/jalanjalan-ke-kota-serang.html

Dengan Rumah Dunia inilah, Gol A Gong dan istrinya berusaha untuk membumikan minat baca, literasi masyarakat, khususnya warga Serang. Seru deh kisahnya tentang hal ini. Ngobrol dengan Go A Gong dan istrinya, Tias Tatanka sungguh asyik. Banyak ilmu, motivasi, wawasan yang bisa diserap.

Balada Si Roy merupakan oleh-oleh dari kunjungan tersebut.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2017/01/ngobrol-bareng-tias-tatanka-dan-gol-gong.html

Novel Gol A Gong, Balada Si Roy

Menurut sahabatku, cerita ini, dia baca di majalah Hai. Saat kunjungan itu, Balada Si Roy dicetak eksklusif sebanyak 6 jilid. 5 buku novel dan 1 bonus buku tentang skenario film. Konon, kabarnya, Balada Si Roy akan diangkat ke layar lebar. Sayang, pandemi mematahkannya. Belum ada kabar terbaru yang kudengar tentang rencana ini selanjutnya.

Gol A Gong
Novel Balada Si Roy dan Skenario Film


Balada Si Roy, Gejolak Remaja Seorang Gol A Gong

Saat membaca novel ini, saya langsung membayangkan Gol A Gong sebagai tokoh utamanya, Si Roy. Latar dan cerita mendukung ke arah sana. Begitulah imajinasi saya saat menikmati novel ini selama beberapa bulan. Kalian boleh punya pendapat yang berbeda, ya!

Remaja laki-laki dengan segala aspek kehidupannya diceritakan secara menarik. Sambung menyambung dari jilid 1 sampai 5. Dilema antara rasa frustasi, marah, sedih, dan cinta membawanya pada berbagai petualangan seru. Sebuah gejolak remaja yang mengundang berjuta rasa. Bagaimana gejolak remaja kalian, Sob?

Dibalik sifat bandelnya, Roy menyimpan cinta untuk teman wanitanya dan juga mamanya tercinta. Haruskah pulang kembali pada mamanya yang sudah mulai sakit-sakitan? Sang Mama juga mengalami dilema yang serupa. Haruskah merelakan buah hatinya traveling terus? Pergolakan batin antara mama dan sang buah hatinya.

Satu kisah yang tentunya sangat jauh berbeda dengan  kehidupan milenial sekarang. Kebersahajaan, setia kawan, kemandirian remaja laki-laki, juga cita-cita masa depannya akankah mengendap dalam kehidupan masa kini? Apakah Roy berhasil mengobati luka hatinya? Apa saja hal-hal yang ia temukan selama traveling? Apakah ia menyia-nyiakan waktu? Apakah ia menemukan cinta sejatinya? Akankah ia kembali pulang pada mamanya?

Membaca buku ini berarti kita menyelami kembali masa remaja sendiri, sekaligus juga lebih arif tentang gejolak seorang remaja. Kisah ringan tapi sarat makna.

Novel Balada Si Roy ini bisa menjadi sarana rekreasi atau hiburan, media mengobati luka hati, media pembelajaran hidup, juga sejuta manfaat lainnya.

Penasaran? Yuk, baca novelnya.

Semoga filmnya segera dirilis untuk makin memperkaya film-film Indonesia.

Nah, Sobat yayuarundina.com, itulah bincang literasi kita kali ini. Semoga tulisan ini bisa menambah referensi bacaan kalian. Biarkan satu buku membuatmu jatuh hati pada membaca. Begitu kata Najwa Shihab. Bisa jadi Balada Si Roylah yang akan membuat kalian jatuh cinta pada membaca.

Semoga bermanfaat

Sampai Jumpa

Salam literasi

 

3/28/2022

Jajanan Pasar, Kue Tradisional Enak yang Bikin Kangen

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kali ini kita ngobrol tentang kue tradisional, yuk! Siapa nih diantara kalian yang suka dengan kue tradisional atau masakan tradisional? Atau bahkan ahli membuat kue dan masakan tradisional? Di tulisanku kali ini, kita bahas Jajanan Pasar, Kue Tradisional Enak yang Bikin Kangen. Hmmm… kangen sama siapa nih?


kue jajanan pasar
Aneka Kue Tradisional untuk Hiasan Kenduri

Kue Tradisional, Kekayaan Kuliner Indonesia

Kita sering ya mendengar istilah kue tradisional, bahkan sering makan juga. Secara teori, dalam literatur yang kubaca, kue tradisional adalah kudapan yang terbuat dari bahan hasil kekayaan alam Indonesia dengan teknik pembuatan , alat dan penyajian yang khas Indonesia. Berdasarkan tingkat kadar airnya, ada kue basah dan ada kue kering.

Seperti halnya masakan, kue tradisional juga merupakan kekayaan kuliner Indonesia. Rendang, nasi goreng dan sate  sudah dikenal dunia.  Tentu saja, ini menjadi kebanggaan bagi kita. Semoga makin banyak masakan tradisional Indonesia yang mendunia. Adakah kue tradisional yang sudah mendunia juga?

Cukup banyak juga kue tradisional yang sudah dikenal di luar daerahnya. Ada bika ambon, kue lapis, klepon, putu mayang, gemblong, kue delapan jam, rangginang, cenil, awug, surabi, lemper, mendoan, aneka keripik, comro, misro, dan lain sebagainya.

Kue Tradisional Bagian Dari Kehidupan Bermasyarakat

Menurut pendapatku, kue tradisional merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat suatu daerah. Misalnya saja dalam masyarakat Sunda yang hidup di tanah atau provinsi Jawa Barat. Dulu, saat aku kecil dan kuliah kerja nyata (KKN) di daerah Sumedang, kue tradisional akan dibuat secara khusus oleh warga saat ada kenduri atau pesta. Inilah bukti bahwa kue tradisional merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat.

Di Sumedang, saat salah satu warga akan menikahkan anaknya, warga sekitar serta saudara-saudaranya sibuk mempersiapkan kue tradisional untuk nyuguhan tamu. Menjamu tamu. Keler atau toples-toples kosong akan penuh oleh beragam kue tradisional. Yang paling kuingat adalah Rangginang dan Opak. Opak Oded merupakan oleh-oleh khas dari daerah Sumedang. Selain itu, ada juga Tahu Sumedang.

Kue Tradisional, Jajanan Favoritku

Ngobrol tentang kue tradisional ini kembali melemparku ke masa kecil. Yup, kue tradisional bagiku memang identik dengan kehidupan masa kecilku. Mungkin, karena dulu masih kental gaya hidup tradisional, ya Sob?

Satu momen yang paling berkesan untukku adalah saat diajak mamah, saudara atau nenekku ke pasar. Aku paling suka kalau diajak ke pasar pada pagi hari, apalagi saat menginap di rumah nenekku di Bandung. Mengapa? Karena ada buruhnya, Sob. Tahu buruh? Buruh dalam bahasa Sunda berarti hadiah. Bukan pekerja pabrik.

Biasanya, aku akan jalan kaki menuju pasar. Selama beberapa waktu, juga akan berkeliling pasar mencari barang-barang belanjaan. Bahan masakan untuk beberapa hari ke depan. Kadang-kadang, nenek akan memasak banyak untuk tamu yang datang.

Asyiknya, setelah selesai berbelanja, aku akan diajak khusus ke tempat jualan kue tradisional. Dulu, di sebuah sudut pasar Antri Cimahi, ada seorang penjual kue tradisional yang kukenal. Karena seringnya, mamah membeli kue-kuenya mungkin ya. Penjualnya seorang nenek berbadan agak besar. Gemuk dan beruban. Beliau merupakan orang Jawa. Logat khasnya akan keluar saat ngobrol. Kue-kue tradisional yang dijualnya dibuatnya sendiri. Enak-enak loh. Hmmm… bikin kangen.

Untuk cemilan keluarga, biasanya akan ada beberapa macam kue. Aku paling suka sama bubur sumsum candilnya. Wangi daun sujinya sangat menggoda. Sampai kini, tak ada bubur sumsum candil seenak buatan Mawiyah ini. Selain itu, ada kue gemblong, klepon, lupis, surabi, getuk, dadar gulung, lapis, bugis dan masih banyak lagi. Duh, aku sudah lupa, kue kue lainnya.


klepon
Klepon, jajanan favoritku


Oh, ya selain kue basah, aku juga sering jajan kue subadra. Entah orang lain menamakannya apa. Mungkin, sekarang mirip dengan kue sagu. Lumer di mulut. Rasanya manis. Satu bungkus berisi lima buah kue. Ada yang putih dan merah.

Pulang dari pasar, hatiku senang bukan kepalang. Sambil beristirahat di rumah, aku akan menikmati kue-kue tradisional ini. Kadang sendirian, bersama adik-adikku atau menunggu bapakku pulang kantor. Ah, masa kecil yang manis.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2021/08/memori-masa-kecil-hidup-di-kampung.html

Jajanan Pasar, Kue Tradisional Enak yang Bikin Kangen

Beneran deh Sob, kue tradisional ini bikin hatiku kangen berat. Kangen pada mamahku, kangen pada nenek, kangen pada kebersamaan keluarga, kangen makan-makan enak, ah banyak deh memori masa kecil yang tak terulang lagi di masa sekarang. Beda zaman.

Dulu, keluarga besarku sering berkumpul dan membuat berbagai macam kue tradisional. Saat menjelang lebaran, ada yang nikah, disunat, atau nujuh bulanan. Nujuh bulanan itu adalah selamatan untuk ibu hamil yang usia kandungannya 7 bulan. Dulu kan, banyak anak, banyak rejeki yah. Jadi, sering bangets ada hajatan nujuh bulanan ini.

Ini dia beberapa kue tradisional yang dibuat untuk acara kenduri tersebut.

1.     Rangginang

Menurutku ini cara bikin kue tradisional paling asyik. Butuh seni khusus. Kalau bahannya bagus, mencetaknya tepat, dan cuaca cerah, rangginang yang dibuat pasti akan enak. Ngepros. Renyah. Kalau tidak bagus, biasanya akan keras. Sama mungkin dengan kerupuk bantat.

Rangginang ini berbahan dasar beras ketan yang sudah dikukus dan dibumbui. Bisa garam, terasi, ebi dan yang lain sesuai selera.


ranginang terasi
Ranginang Terasi

Setelah dikukus, akan dicetak menggunakan alas gelas agar ukurannya sama. Ada jurusnya nih, Sob! Mencetaknya harus pas, jangan terlalu ditekan agar tidak keras saat matang nanti. Namun, jangan juga ambyar, tidak menyatu.

Aku paling suka membantu cetak-mencetak rangginang ini. Buat ngabuburit.

 

2.     Kembang Goyang

Adonan kembang goyang ini bisa dibuat oleh bibi atau uyutku. Setelah ada adonannya, anak-anak bisa bantu menggoreng. Masing-masing mendapat satu cetakan.

Cetakan itu dicelupkan ke adonan, lalu dimasukkan ke wajan berisi minyak panas. Setelah lepas, dari cetakan, bibiku yang akan mengeksekusi akhirnya. Seru deh bikin kue goyang ini.

Mengapa namanya kue goyang? Karena mencetaknya harus digoyang-goyang di dalam minyak panas sampai terlepas. Begitu sih menurutku mah.

 

kue kembang goyang
Kue Kembang Goyang

3.     Bugis

Sebelum membuat kue bugis dan nagasari, bibi-bibiku akan membuat tepungnya terlebih dahulu, beberapa hari sebelumnya. Tepung buatan sendiri akan membuat kue lebih enak daripada membeli atau menggiling di pasar.

Maka, akan ramailah suasana di belakang rumah dengan suara alu seperti dalam cerita rakyat, candi Prambanan ( kalau tidak salah). Sambil ngobrol, seuseurian (tertawa-tawa bahagia) mereka membuat tepung ini lalu disangrai.

Pada hari H, mereka akan membuat kue bugis dengan isian enten. Enten adalah kelapa dan gula merah yang dimasak khusus. Kue bugis biasanya dibungkus dengan daun pisang. Cantik tenan.

 

kue tradisional, bugis
Kue Bugis  untuk Kenduri

4.     Nagasari

Kalau kue bugis berwarna hitam, karena dari beras hitam. Kue Nagasari berwarna putih. Isiannya adalah pisang kukus yang dipotong-potong. Kue ini juga dibungkus daun pisang. Sangat menggoda selera.

 

kue nagasari
Kue Nagasari untuk Kenduri

5.     Ali Agrem

Ali Agrem biasanya dibuat oleh para sesepuh. Nenek dan Uyut. Mereka juga sering dibantu oleh bibi-bibiku.

Kalau tidak salah, ali agrem ini terbuat dari tepung beras ketan dan gula merah.

Kalau aku sih, bagian makannya aza ya hehehe….

Ali agrem
Ali Agrem Bang Ali


 

6.     Wajit

Nah, ini sih keahlian khusus nenek dan uyutku. Uyut adalah mamahnya nenek. Belum ada orang yang sanggup menggantikan beliau-beliau ini.

Pembuatan wajit ini cukup rumit. Lama dan bikin pegal tangan.

Berjam-jam beras ketan  dimasak dengan air gula aren di wajan besar. Diaduk-aduk sampai tingkat kekeringan yang pas. Setelah itu dibungkus dengan kertas wajit yang berwarna-warni. Merah, kuning. Meriah.

 

7.     Rujak Asinan

Rujak Asinan ini khas untuk upacara nujuh bulanan. Ada beberapa macam buah yang disatukan dalam air gula berbumbu. Kalau suka pedas, bisa ditambah cabe rawit, selain cabe merah. Aku sih lebih memilih tidak pedas, Sob.

Buah-buahan yang digunakan dalam rujak asinan ini ada jambu air, kedondong, mangga, ubi jalar, belimbing, dan yang wajib adalah biji delima. Tampilan rujak jadi semakin cantik dengan warna biji delima yang bening dan merah muda. Dulu, sih banyak pohonnya di belakang rumah.

Uniknya, kita harus membeli rujak ini dengan menggunakan uang buatan dari genteng. Sehari sebelumnya, kami, anak-anak membuat uang dengan membentuk genteng seperti uang logam. Bulat. Kami buat sebagus dan sebanyak mungkin. Semakin banyak uang, semakin banyak rujak yang kita beli. Enaaak pokoknya.

 

8.     Bubur Merah Putih

Bubur Merah putih merupakan bubur beras dengan dua warna dan dua rasa. Manis dan asin. Bubur manis berwarna merah, karena ada tambahan gula merah. Bubur asin gurih berwarna putih. Kedua bubur ini dicetak dalam pisin-pisin khusus. Para tamu biasanya langsung menyantapnya per pisin. Hanya kebagian satu sih biasanya, Sob.

Bubur merah putih dibuat untuk kelahiran bayi. Kalau tidak salah berusia seminggu. Bayi akan dicukur dan diberi nama.

 

Saat kenduri berlangsung, kue kering seperti rangginang dan kembang goyang akan disajikan di atas meja tamu dalam toples-toples kaca yang cukup besar. Sedangkan kue basah akan disajikan dalam piring-piring. Satu piring akan berisi campuran beberapa kue basah, sehingga semua orang bisa menikmatinya.

 Piring-piring ini akan disebarkan dalam kelompok-kelompok tamu. Biasanya, para tamu akan duduk ngampar. Sering pula penyajian kue basah menggunakan nyiru yang sudah dihias daun pisang. Kue-kue basah ini ditata cantik. Biasanya ini, untuk hiasan di meja depan. Kalau acara sudah selesai, baru boleh dimakan oleh anggota keluarga.

 

Nah Sobat yayuarundina.com, itulah kenang-kenangan masa kecilku. Jajanan pasar, kue tradisional enak yang bikin kangen. Semoga bermanfaat, ya!

Sampai jumpa lagi

Salam

 

 Sumber Gambar:

https://sajiansedap.grid.id/read/102006475/resep-nagasari-pisang-super-enak-olahan-tepung-beras-yang-paling-dicari-enaknya-kebangetan

https://seruni.id/25-jajanan-pasar-yang-masih-eksis-meski-zaman-sudah-berubah/

https://sajiansedap.grid.id/read/10740036/rangginang-aroma-terasi

https://www.instagram.com/bangaliagrem/

https://hot.liputan6.com/read/4492781/12-cara-membuat-klepon-tepung-ketan-kenyal-dan-manis


3/25/2022

Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-Happy

 

Halo Sobat yayuarundina.com, ngobrol lagi nih kita. Jujur nih, tema ODOP kali ini cukup sulit dan membingungkan, Sudut Favorit Rumah. Sementara, taka da bagian rumahku saat ini yang menjadi favoritku. Aku lebih senang berada di luar sebenarnya. Jalan-jalan, happy-happy dengan teman. Ya, pokoknya menikmati alam luar dong. Jadi, kuubah dikit sudut pandangnya seperti tour house ke rumah-rumah para selebritis. Inilah tema yang kuusung kali ini: Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-happy.


rumah prilly latuconsina
Inspirasi Rumah Impian dari Prilly Latuconsina


Tour House Ke Rumah Mewah Prilly Latuconsina

Nah Sobat yayuarundina.com, salah satu kerjaan baruku adalah ngintipin akun para selebritis. Instagram, Twitter dan Youtube.  Dunia yang semula asing, sekarang menjadi suatu rutinitas baru. Aku ingin mencari dan menyebarkan inspirasi dari kerja keras mereka, keberhasilan mereka. Membangun karir dan meraih kesuksesan itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Ada beberapa rumah yang kuintip sih. Vidi Aldiano, Raditya Dika, Mark Sungkar, dan yang terakhir adalah rumahnya Prilly Latuconsina. Aku serasa nonton drama korea lagi nih saat menonton Youtube Diary Prilly tentang rumah mewahnya. Aku serasa nonton kembali, Sky Castle. Kondisi rumah artis ini mirip dengan para konglomerat atau sosialita di Sky Castle. Inikah rumah impian kalian?

Saat diajak keliling rumahnya mulai dari luar hingga lantai empat, aku merasa nyaman berada di dalamnya, walau hanya  secara virtual saja. Asli, konsep hotelnya kena bangets deh. Prilly memang senang berada di hotel ketika diajak liburan oleh orang tuanya. Nah, kesenangan ini diterapkan pada konsep rumahnya secara keseluruhan. Aku suka dengan opening tour dan epilog atau penutupnya. Penasaran? Coba deh buka Youtube Prilly Latuconsina.

Jangan bandingkan hasilnya, tapi perjuangannya

Fungsi Rumah Bagi Para Selebritis

Secara umum, ruangan yang ada di suatu rumah pasti sama. Ruangan-ruangan itu adalah ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan,  kamar tidur, dan dapur. Penataannya bisa terpisah atau menyatu tergantung luas tanahnya. Kalian punya ruang yang berbeda?

Dengan rejeki yang diperolehnya, mereka membangun rumah dengan ruang-ruang sesuai kebutuhan atau kesenangannya. Dapur untuk masak bareng. Ada juga ruang untuk nobar ( nonton bareng )  bersama teman-temannya, asyik kan ya, Sob? Bisa hang out di rumah aza. Irit biaya hehehe….

Satu hal yang kuperhatikan khusus adalah ruang kerja. Ini dia salah satu bagian rumah yang menjadi impianku. Para selebritis dengan dunia kreatifitasnya memiliki ruang kerja untuk produktivitas mereka. Kalau Vidi punya tempat khusus untuk menciptakan lagu. Kalau Prilly ruang kerjanya untuk apa, Sob? Kalau kalian, punya ruang kerja khusus jugakah?

Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-happy

Akhirnya, Sob dari hasil jalan-jalan secara virtual ke beberapa rumah para selebritis, aku juga memiliki rumah impian yang semula tak pernah kupikirkan. Semoga ada rejekinya, ya! Doakan aku, ya Sobat yayuarundina.com. Please da bageur, soleh, pinter!

Ruangan yang kuinginkan standar, sama dengan yang lainnya. Ruang tamu, ruang keluarga, kamar, dan dapur. Konsep dasarnya rumahku ini adalah tempat untuk beristirahat dan kumpul keluarga.

Selain konsep dasar itu, aku berharap rumah impianku itu bisa menjadi ruang untuk produktifitasku, ibadah, liburan dan happy-happy. Mau tahu penjelasannya?

1.     Ruang Produktifitas

Mengapa harus ada ruang produktifitas? Ruang ini mungkin sama dengan ruang kerja para selebritis. Bagaimanapun, aku punya seabreg pekerjaan yang harus kuselesaikan. Tentu saja, pekerjaan utama adalah sebagai guru. Wajib menyelesaikan administrasi guru, walikelas, penilaian, rapot dan lain sebagainya.

Pekerjaan lainnya yang sudah membuatku jatuh hati adalah dunia tulis-menulis, blogger dan konten kreator.  Dunia ini menambah nilai plus untuk profesi utamaku. Aku jadi semakin paham pemakaian atau ilmu bahasa Indonesia di lapangan secara real.

 

Contohnya: dengan sering membuat review produk, aku bisa memberikan ilmu tentang soft selling pada para siswaku saat membuat iklan. Atau memberikan contoh ulasan buku yang kubuat sendiri di blogku, Gerbang Matahari atau dari teman-teman blogger lainnya saat membahas materi teks ulasan.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2016/10/review-buku-milea-cinta-bergelombang.html

Ah, rasanya, dunia blogger membuatku menjadi guru yang lebih professional dengan ilmu-ilmu terapannya. Plus tambahan wawasan dari obrolan dengan para blogger atau narasumber khusus saat ada acara.

 Lalu, dari dunia konten kreator, aku bisa mendapatkan bahan yang bagus untuk materi pembelajaran. Contohnya, kemarin saat membahas teks Inspirasi.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2022/02/berbagi-praktik-baik-ngobrol-cantik.html

 Oleh karena itulah, ruang produktifitas ini penting untuk semakin banyak melahirkan tulisan-tulisan baru di blog atau media lainnya. Oh ya Sob, aku juga punya mimpi untuk mulai mendokumentasikan sejarah kota kelahiranku sebagai kota militer atau garnizoen. Banyak cerita dan sejarah yang belum terdokumentasikan dengan baik. Bersama komunitas Tjimahi Heritage, kami ingin mulai mendokumentasikannya. Membuat buku, foto dan sebagainya. Ada yang tertarik?

 Bisa juga loh ke depannya, aku jadi Youtuber. Sekarang, guru juga dituntut untuk bisa membuat video pembelajaran. Aku suka membuat video jalan-jalan, kuliner dan tentu saja dunia pendidikan, khususnya belajar Bahasa Indonesia. Main ya ke Youtube yayu arundina, ok Sob!

 

2.     Tempat Ibadah

Tempat ibadah bukan hanya masjid saja loh. Rumah pun bisa dan harus menjadi tempat ibadah. Apalagi bagi wanita. Bisa jadi rumah adalah  tempat utama untuk beribadah.

 Di rumah impianku itu harus ada ruang untuk melaksanakan ibadah dengan baik, khusyu dan terasa manfaatnya. Membuat kita lebih dekat kepada Sang Maha Pencipta. Bisa bebas curhat, melepas segala unek-unek kepada-Nya. Bisa menikmati keheningan. Bisa total menghambakan diri pada Sang Pencipta. Duh, nikmatnya!

 Kuidamkan sebuah tempat yang sejuk dan nyaman. Mungkin bisa meniru mushala kakekku yang berdiri di atas kolam kecil dengan jembatan khusus untuk ke sananya. Mushala dan tempat wudhu dengan nuansa taman yang asri.

 

mushala impian
Mushala Impian

3.     Media Liburan

Siapa yang tidak suka liburan? Kalau liburan di luar pasti butuh budget yang besar, ya kan? Juga, kita tidak mungkin bisa liburan setiap saat di luar sana. Pasti banyak waktu yang kita habiskan di rumah, terutama saat masih aktif bekerja.

 

Nah, di rumah ini, aku ingin bisa juga dijadikan sebagai tempat liburan asyik. Kuliner, santai-santai, refreshing, istirahat yang nyaman, menikmati pemandangan dan lain sebagainya. Asyik kan?

 

4.     Sarana Happy-happy

Ini nih yang paling penting, Sob. Rumah juga harus bisa dijadikan untuk sarana happy-happy. Kumpul keluarga. Kumpul dengan teman-teman. Melakukan banyak hal yang menyenangkan. Bikin rujak rame-rame, sasatean, ngobrol asyik, nobar, diskusi,  arisan, ah pasti banyak deh. Olah raga bareng? Bisa jadi. Baca bareng? Boleh juga. Seru-seru pastinya.

Wah Sob, asyik bangets kalau impian ini menjadi kenyataan. Bahagia pastinya, ya kan? Semoga ya.

 

Nah, itulah ceritaku tentang rumah impian. Pastinya, bakal banyak sudut favorit yang tercipta untuk menjadikanku sebagai manusia yang lebih baik. Lebih bahagia dan tentu saja, bisa lebih menikmati dan mensyukuri hidup ini. Aamiin.

Doakan ya, Sobat yayuarundina.com

Makasih semuanya

Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya

Wish me luck

Salam

 

3/22/2022

Masih Adakah Air Susu Dibalas Air Tuba Di Era Digital Ini?

 

Halo Sobat yayuarundina.com, apa kabarnya siang ini? Semoga sehat, ya. Kita hari ini akan mengenar para pahlawan di sekeliling kita. Pasti banyak orang yang telah membantu kita meraih mimpi di masa ini. Keberhasilan kita tentu juga melibatkan bantuan orang lain, ya kan? Nah setelah meraih kesuksesan itu, Masih Adakah Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba di Era Digital ini?


air susu
Air susu dibalas dengan air tuba? 


Kita Adalah Makhluk Sosial

Dalam kajian Sosiologi yang pernah kupelajari dulu, manusia atau kita ini adalah makhluk sosial. Pasti akan butuh bantuan orang lain dalam hidupnya.

Jika flashback ke masa lalu, mulai dari lahir sampai sekarang, kita selalu membutuhkan orang lain. Dulu, saat kita lahir butuh bidan agar bayi mungil ini bisa menghirup udara kebebasan dunia. Saat masa kana-kanak, kita butuh bantuan mamah, bapak, kakek agar bisa membimbing kita, melatih dan mendidik sehingga banyak hal yang kita ketahui dan kuasai, betul?

Kalau sekarang melihat anak kecil yang belajar berjalan, ayah, ibu, kakek, atau neneknya akan bergantian menuntun dia, berjalan tertatih-tatih. Saat sakit, kita butuh dokter.

Saat dewasa, baru lulus kuliah, betapa penting informasi lowongan pekerjaan. Kita akan mendapatkannya dari teman, kakak tingkat, saudara, atau orang lain. Dengan antusias, kita mengejar informasi tersebut agar bisa diterima bekerja. 

Setelah masuk di dunia kerja, peran orang lain juga masih sangat penting. Rekan kerja, atasan, relasi, kawan lama, klien dan lain sebagainya. Ada masanya kita bekerja sama dengan rekan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.  Kita butuh atasan untuk promosi jabatan. Kita butuh klien agar usaha kita sukses. Ah, betapa banyak orang lain di sekeliling kita.


manusia makhluk sosial
Manusia tolong-menolong antar sesama

Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba

Sobat pernahkah mendengar peribahasa ini? Tahukah artinya? Sepertinya, ini adalah jejak pelajaran Bahasa Indonesia yang paling berkesan dalam untukku. Peribahasa itu berarti perbuatan baik dibalas dengan kejahatan. Bisa jadi orang yang telah berbuat baik kepada kita, kita sakiti hatinya, kita fitnah sehingga dia banyak dibenci orang. Inilah makna Air susu dibalas dengan air tuba.

Masih adakah kejadian Air Susu Dibalas dengan Air Tuba di Era Digital ini? Mungkin, menyia-nyiakan ibu kandung menjadi salah satu contohnya. Setelah sang anak menjadi artis terkenal, dia biarkan ibunya hidup sendirian, tak pernah atau jarang dikunjungi, tak pernah diperhatikan.

Rekan kerja yang difitnah sehingga atasan menghukumnya bahkan memecatnya, atau dia tak mendapatkan promosi jabatan. Atau memfitnah orang di media sosial hingga dirundung habis-habisan oleh para warganet. Ah, masih banyak hal menyedihkan yang terjadi. Orang-orang baik mendapatkan kepahitan dalam hidupnya gara-gara menolong orang lain. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok seperti itu, ya Sob!

Bagaimana Cara Membalas Kebaikan Orang?

Pasti banyak orang baik yang berharap tidak mendapatkan balasan atas pertolongannya itu. Mereka berbuat baik itu, karena sebuah kewajiban sebagai manusia. Mereka melakukannya tanpa pamrih. Tak mengharapkan apa-apa.

Namun, sebagai manusia, kita juga wajib membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan lagi. Kita sudah ditolong orang, alangkah baiknya, jika kita juga melakukan hal yang sama, menolong orang lain juga. Seringkali kebaikan itu tidak jatuh langsung pada orang yang telah menolong kita. Bisa jadi pada orang lain, kerabatnya dan lain sebagainya.

Ini dia beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan orang lain.

1.     Traktir Dia

Saat kita mempunyai rejeki, saatnya kita mentraktir orang yang telah menolong kita. Memberikan informasi lowongan pekerjaan, sehingga sekarang kita bekerja di tempat tersebut.

Saat gajian, asyik juga jika kita mentraktirnya sambil ngobrol mengenang masa lalu. Perjuangan mendapatkan pekerjaan itu. Ini adalah hadiah kecil yang mampu menyenangkan hati orang baik tersebut.

 

2.     Memberikan sesuatu yang dibutuhkan atau disukainya

Dulu, saat kakek masih ada, setiap lebaran, beliau akan menerima sajadah, baju koko, benda lainnya. Orang-orang itu bilang sebagai rasa terima kasih karena kakek telah banyak menolongnya di zaman susah dulu.

 

3.     Mendoakan Dia

Saat orang baik itu sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, cara terbaik untuk membalas budinya adalah dengan cara mendoakan orang tersebut. Kita menjadi saksi kebaikannya sehingga dengan demikian bisa meringankan dosa-dosanya atau memberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin!

 

4.     Membantu Kerabatnya

Bisa jadi orang baik itu sudah sangat jauh dari jangkauan kita. Balas budi kita bisa disalurkan pada kerabat terdekatnya. Bisa jadi dalam keluarga besar orang baik itu, ada kerabat yang membutuhkan pertolongan kita. Hidupnya masih kekurangan. Butuh uluran tangan kita.

 

5.     Membantu Orang Lain

Cara terakhir, jika orang baik itu sudah tidak bisa kita temui lagi, maka panjangkan kebaikannya melalui kita. Contohnya, dulu dia memberikan biaya sekolah untuk kita. Maka, kita sekarang ini juga bisa menjadi pemberi beasiswa untuk anak-anak berprestasi yang kurang beruntung ekonominya.

                                                                                                                           

Nah, Sobat yayuarundina.com, betapa banyak cara kita membalas budi. Mungkin, kalian masih banyak ide  untuk membalas kebaikan orang lain pada kita. Share di komentar, yuk!

Sampai di sini dulu ya perjumpaan kita kali ini

Selanat berbuat kebaikan

Semoga beruntung

Sampai jumpa

 

Salam

  

Sumber gambar: pixabay.com

3/20/2022

Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa

 

Halo, Sobat yayuarundina.com, ada yang paham tentang inner child? Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa loh! Merusak hubungan pertemananmu, perkawinanmu, karirmu, bahkan merusak dirimu sendiri. Ngeri amat ya postingan kali ini. Do you worry, Sob? Please be calm. Kita belajar psikologi yuk, khususnya tentang inner child ini.


inner child
Anak lelaki tampan dan Lucu

Definisi Inner Child

Ternyata,  banyak hal yang membentuk kita menjadi manusia paripurna. Salah satunya adalah masa kanak-kanak kita. Apakah kita bahagia atau terluka? Apakah pengasuhan orang tua kita sudah ideal atau banyak kekurangan, sehingga meninggalkan jejak luka pada diri kita? Pernahkah kalian menyalahkan orang tua atas kondisi kita sekarang, Sob?

 Contohnya nih: saat ini kita belum berhasil menjadi orang, belum punya pekerjaan tetap misalnya. Hal ini terjadi karena orang tua memaksa kita dulu (sebagai anaknya) masuk kuliah yang tidak sesuai dengan minat kita. Misalnya saja, kita dipaksa kuliah kedokteran, padahal kita ingin masuk seni rupa. Kuliah kedokteran kita kacau balau, berhenti di tengah jalan. Kita sekarang tak punya pekerjaan tetap jadinya.

“Ini sih gara-gara Mama Papa dulu maksa aku kuliah kedokteran. Jadi, sekarang aku pengangguran!”

Sebagai manusia, pastilah kita melakukan hal tersebut. Menyalahkan orang tua karena kegagalan kita sekarang. Betul, gak?

Nah, Sobat yayuarundina.com, menurut pakar psikologi asal Bandung, Teh Diah Mahmudah, Inner Child bisa berupa hal yang positif. Bisa juga berupa hal yang negatif, seperti contoh tadi atau luka batin lainnya, bahkan luka fisik.

Dalam acara zoom pada Sabtu, 19 Maret 2022 kemarin, pemilik biro konsultasi psikologi, DandiahCare dan Dandiah Consultant ini menjelaskan secara panjang lebar tentang topik yang menarik ini kepada para blogger yang tergabung dalam Komunitas Indonesian Social Blogpreneur ( ISB ). Acara ini diprakarsai oleh Founder ISB, Teh Ani Berta, setelah terjadi diskusi seru di grup.  Inner Child merupakan salah satu tema tulisan untuk ODOP Edisi Maret – April.

Inner Child merupakan pengalaman masa lalu yang belum punya penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki kondisi inner child yang dihasilkan dari pengalaman negatif atau positif.

Menurut Teh Mahmudah, dalam diri kita yang sudah dewasa ini, ada sosok anak kecil yang bahagia atau tidak bahagia. Itulah Inner Child.

Dalam Hello Sehat, Inner Child merupakan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Inner Child dibentuk dari pengalaman masa kecil kita. Dalam diri seseorang, pasti ada hal yang tak ikut menjadi dewasa.

Orang Tua Durhaka dan Anak Durhaka

Kita sering mendengar istilah anak yang durhaka. Ingatan kita pasti pada sebuah cerita rakyat,  Malin Kundang. Tahu kan kisahnya, Sob? Adakah orang tua durhaka?

Sejak lahir sampai sekitar usia remaja, kita berada pada pola pengasuhan orang tua. Masa anak-anak itu berakhir pada usia 21 tahun atau 24 tahun. Apakah kita mengalami masa kecil yang bahagia, hampa atau menderita. Hal ini bergantung pada pola pengasuhan orang tua. Ada 3  tipe pola pengasuhan.

Pertama,  jika masa kecil kita bahagia, berarti kita memiliki orang tua yang sempurna. Penuh perhatian, cinta, kehangatan, dan suportif. Kedua, jika kita merasa hampa, bisa jadi orang tua memiliki pola pengasuhan yang tidak suportif. Ketiga, yang paling parah adalah orang tua yang zalim, durhaka akan membuat masa kecil kita penuh penderitaan. Bisa jadi kita sering dimarahi, disiksa, tidak dicintai dan lain sebagainya. Pola pengasuhan dari orang tua yang durhaka bisa menyebabkan luka pengasuhan yang membekas.

Dulu, saya pernah mendengarkan penjelasan Ustad bahwa anak bisa jadi Majusi, Nasrani dan sebagainya itu karena faktor orang tua. Pola pengasuhan atau pendidikan mungkin istilah sekarang mah. Bisa jadi, ini adalah dasar inner child. Kita sekarang adalah buah pendidikan orang tua.

Inner Child Pada Diri Orang Dewasa

Inner child ini sangat berpengaruh pada cara pandang, sikap, ataupun tindakan yang kita lakukan di masa sekarang. Bila dulu pola pengasuhannya baik, maka kita akan mampu bersifat, bersikap dan bertindak baik. Sebaliknya, jika dulu, pola pengasuhan kita buruk, maka sifat, sikap dan tindakan sekarang pun akan buruk atau lebih buruk lagi.

Kita akan memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang, karena kita dulu disayangi oleh orang tua. Kita akan merundung atau membully orang lain, karena kita sering juga dibully oleh orang tua. Itulah gambaran inner child pada diri orang dewasa.

Apakah memiliki inner child itu sesuatu yang buruk? Tidak selalu. Teh Mahmudah dan suaminya, Dandi Birdy  sepakat bahwa kita harus bisa menempatkan inner child ini pada situasi dan kondisi yang tepat. Kang Dandy pernah membiarkan kliennya melakukan hal-hal yang diinginkan pada masa kecil tapi belum sempat dilakukan karena banyak faktor, dilarang orang tua misalnya. Kliennya dibiarkan main sepeda sepuas hati.


masa anak-anak, masa bermain
Anak-anak Kampung Bermain Ban Bekas

Saat bermain dengan anak-anak, kita bisa mengeluarkan inner child ini. Biarkan hal itu lepas bebas bersama kegembiraan anak-anak. Anak-anak suka bermain, ya kan? Janganlah kita sekarang ini bermain terus sampai mengorbankan karir, lupa anak istri dan lain-lain. Saat dewasa, kita boleh menyenangkan diri sendiri dengan bermain, tapi harus proporsional. Begitulah gambaran penempatan inner child.

Inner child pada diri orang dewasa ini takkan hilang. Kita bisa memanfaatkannya, jika memang dibutuhkan. Bisa juga mendiamkannya, jika situasi dan kondisinya tidak pas.

Stop Inner Child Negatif

Nah, Sob, saatnya kita cek dan ricek. Selami diri sendiri. Apakah kita memiliki Inner Child negatif pada diri kita sekarang ini? Mulailah sadari! Jangan biarkan hal-hal negatif ini kita biarkan, kita lupakan, atau kita kubur dalam-dalam. Bahaya, loh Sob!

Teh Diah dan Kang Dandy menemukan tiga cara manusia memperlakukan luka ini. Flight, Fight, dan Freeze. Flight itu terbang, artinya kita lari dari masalah. Fight itu lawan, artinya kita sadari luka tersebut, lalu cari ilmu untuk menyelesaikannya. Freeze itu dibekukan, artinya luka itu dibiarkan saja, berusaha dilupakan dan dikubur dalam-dalam.

 Mana yang kalian lakukan, Sob? Paling bagus adalah Fight, ok! Jika kalian membutuhkan bantuan ahli untuk menyembuhkan luka pengasuhan atau inner child yang negatif ini, bisa loh datang sama Teh Diah dan Kang Dandy ini. Atau datang ke biro psikologinya, Dandiah Consultant atau Dandiah Care di Bandung.

Kecenderungan manusia adalah melanjutkan hal-hal negatif pada anak cucunya. Jika dulu, orang tua kita sangat keras dalam mendidik, maka kita pun akan melakukan hal sama. Kita akan keras juga mendidik anak. Bisa jadi kita akan membully anak sendiri. Oh, no…no…no!

Oleh karena itu, kita harus segera menyadarinya. Awarness. Lalu, segera lakukan penyembuhan. Kuratif. Terakhir. Preventif. Segera hentikan hal negatif tersebut! Jangan diwariskan pada keturunan kita selanjutnya!

Seperti kata Inul Daratista, masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Jangan kau ungkit

Masa lalu biarlah berlalu, mari kita buka lembaran baru

Nah, Sob, itulah bahasan psikologi kita tentang inner child. Semoga bermanfaat ya. Semoga kita bisa memulihkan diri dari trauma masa lalu untuk menjadi manusia-manusia masa kini yang lebih sehat lahir batin.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya

Salam

 


Sumber Gambar: 

Pixabay.com


 

Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....