Dulu,
bandros identik dengan makanan favoritku ( sampai sekarang masih sih ). Makanan
yang dicetak khusus. Terbuat dari terigu dan parutan kelapa. Rasanya asin
gurih. Ada juga yang manis. Kataku lebih enak yang asin, ah. Sampai saat ini,
makanan ( cemilan ) ini masih kulihat dijajakan di beberapa tempat dengan cara
ditanggung. Atau mangkal di tempat ramai.
Mejeng yuk-dok.pribadi |
Sekarang makna Bandros 360 derajat
berbeda dengan zaman dulu. Bukan makanan lagi. Namun, sebuah transportasi
khusus untuk wisata keliling Bandung. Ada yang bertingkat. Ada pula yang tidak.
Warnanyapun bermacam-macam. Merah. Biru. Bla bla bla.
Pagi itu, di hari yang cerah,
keinginanku untuk naik Bandros terkabulkan. Bersama grup Degeboy Bandung, kami
naik Bandros untuk rombongan pertama. Dulu, di awal-awal keberadaannya, sempat
antri tiket di Taman Cibeunying sampai berhujan-hujan. Sayang, nasib baik belum
berpihak padaku dan genk SMA. Perjalanan dengan Bandros harus ditunda.
Kali ini, naik Bandros katanya harus
dipesan secara online. Dek Nurmalah yang kemarin bertugas untuk mengurusnya.
Sempat H2C. Namun, akhirnya perjalanan dengan Bandros terlaksana juga.
Pemkot Bandung-dok.pribadi |
Lukisan-dok.pribadi |
Nol Kilometer-dok.pribadi |
Selama kurang lebih satu jam, kami
berkeliling kota Bandung melewati beberapa tempat yang bersejarah dan menarik.
Beberapa bangunan bersejarah terlewati. Museum Geologi. Gedung Asia Afrika.
Titik nol kilometer. Alun-alun Bandung. Ada juga kisah horor rumah kentang dan
pejagalan ayam.
Sekitar Gedung KAA-dok.pribadi |
Selama dalam perjalanan, kami yang
berjumlah dua puluh ( 20 ) orang sangat klop dengan Pak Dede, sang pemandu.
Asyik. Seru. Ketawa-ketiwi. Nyanyi-nyanyi. Jawab kuis. Benar-benar rekreasi
full deh. Sampai tak terasa perjalanan telah sampai di tempat semula, Taman
Cibeunying.
Oh, ya kalau kalian ingin nyewa
Bandros ini untuk jalan-jalan ke sudut-sudut Bandung. Bisa lho, ada harga
khusus. Bisa diantar dan ditunggu. Tapi ingat, jangan lewat waktunya !
Bisa-bisa ditinggalkan di tempat. Sok atuh geura naraek Bandros ! Resep pisan.
Mantaaaps cuy !