3/30/2021

Teks Cerita Inspiratif: Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

Halo Sobat Yayu Arundina, kita belajar Bahasa Indonesia, yuk! 😍💖🤩 Postingan kali ini menyajikan sebuah cerita inspiratif karya Lorenzo Sudarsono. Yuk, kita pelajari bersama cerita berjudul Usaha Tidak Mengkhianati Hasil ini. 

Lorenzo sedang bercerita


Aku diterima bekerja sebagai penebang kayu untuk seorang saudagar kaya yang ingin memulai bisnis furnitur. Aku bersama dua orang pekerja lain bernama Kipli dan Jojo, pergi ke hutan rimbun. Pohon-pohon besar dan tinggi milik saudagar ada di sana. Melihat satu pohon saja sudah terbayang jumlah tenaga untuk menebangnya. Saudagar duduk di saung kecil dengan tiga kapak . Satu kapak baru yang terasah baik dan yang lain hanyalah kapak tua dan tumpul. Beruntungnys Kipli, ia mendapatkan kapak yang baru dan tajam. Aku dan Jojo mendapat sisanya.

"Mohon maaf, Pak. Apakah ada kapak lain yang yang baik dan tajam untuk saya? Saya tidak mungkin menebang pohon dengan kapak tua yang akan  hancur ini," ucap Jojo setelah menerima kapak itu. 

Kapak Tua
Sumber: Pixabay.com


"Tidak ada! Kalau tak mampu, tak usah kerja!" bentak saudagar. Kipli tersenyum-senyum dan tertawa kecil saat Jojo dimarahi saudagar. Kami langsung pergi menebang pohon dengan kapak masing-masing. Jojo masih sakit hati, karena tidak mendapat kapak yang baik. 😔

Aku merasakan betapa kerasnya pohon yang sedang kutebang. Tubuhku bergetar, ketika mengayunkan kapak dengan keras. Terlebih pohonnya besar-besar . Aku tak yakin bisa menebang satu pohon dalam satu minggu  dengan kapak tuaku. Jojo mulai menangis dan membanting kapak miliknya.  Ia meminjam kapak Kipli, tapi tak diizinkannya. 

"Kamu sudah punya kapak, Kawan. Terimalah nasibmu! Aku memang beruntung punya kapak ini. Gunakan saja kapak tuamu itu!" ucap Kipli sombong. 

Aku baru setengah jalan dalam menebang pohon, sementara Kipli sudah mendapatkan satu. Aku hampir putus asa, terlebih hari mulai senja. Saudagar datang untuk memeriksa pekerjaan kami. Beliau bangga pada Kipli meski hanya dengan satu pohon. Saudagar memarahiku dan Jojo, karena tidak bisa menebang apapun hari ini. Aku agak kesal. Sempat ingin memarahi balik Si Saudagar yang tak tahu betapa kerasnya pohon di hutan itu. Namun, aku tahu akibat melawan saudagar. Aku pulang ke rumah sambil membawa kapak tua pemberian saudagar.

Di jalan, aku berpikir,"Apa yang harus kulakukan dengan kapak yang mirip palu ini. Kapak ini tumpul. Fungsinya untuk memukul, bukan membelah. Sesampainya di rumah, teringat aku akan kapak Kipli yang bagus dan tajam. Luar biasa memancarkan kemilau logam baru. 

"Ada baiknya kalau kubuat kapak ini tak terlalu tumpul. Supaya tidak mati-matian aku menebang pohon," ucapku dalam hati. 

Aku mengambil batu yang cukup keras. Lalu, mengasah kapak tuaku dengan batu itu. Semakin diasah, semakin baik kapak tua itu. 

Keesokan harinya, aku pagi-pagi ke hutan. Saudagar ternyata sedang menunggu seorang pekerjanya. 

"Nak, aku harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis. Katakanlah kepada Kipli dan Jojo agar menebang pohon sebanyak-banyaknya. Aku akan kembali minggu depan. Pesan ini juga buatmu. "Jangan buat aku kecewa, meski aku tidak mengawasi kalian!" ucap Saudagar kepadaku. 

Aku mengangguk. Saudagar pamit dan pergi dengan mobil pribadinya. Tak lama setelah saudagar pergi, Kipli dan Jojo datang. Aku menyampaikan pesan saudagar. 

"Sebanyak-banyaknya? Dengan kapak bodoh ini? Mimpi saja dia!" ucap Jojo marah  sambil melempar kapaknya ke tanah.

"Tidak masalah, aku kan punya kapak spesial ini. Aku memang beruntung! Kalian tak perlu susah-susah menyaingiku, karena aku akan menebang pohon paling banyak! Kalian keluar saja dari pekerjaan ini!" kata Kipli dengan nada mengintimidasi. Kipli langsung berjalan ke saung dan tidur. Ia berencana menebang pohon sehari sebelum saudagar pulang. Jojo pulang ke rumahnya. Ia menyerah dan semakin berputus asa dengan perkataan Kipli. 

Aku berjalan ke arah pohon yang baru kukerjakan setengah jalan kemarin. Kapak kuayunkan. Aku terkejut karena tubuhku tidak bergetar. Malah membuat kerusakan dalam. Setelah tiga ayunan penuh semangat, pohon pun roboh. Aku takjub dengan kekuatan kapak milikku ini. Aku menebang satu pohon lagi. Saat senja, pohon itupun berhasil kurobohkan. Aku senang, tetapi tidak puas dengan kapakku. Terlebih, pegangan kayunya hampir patah. 

Aku menebang pohon
Sumber: pixabay.com


Aku memotong dahan dari pohon yang kutumbangkan. Sesampainya di rumah, aku langsung bekerja. Aku mengganti pegangan kayu yang rusak dengan dahan pohon tadi. Kuasah kembali kapak itu sampai subuh.  Kucoba membelah tempat duduk kayu kecilku. Dengan sekali ayun, bangku itu terbelah dua. Aku terkejut sekaligus senang, walau harus kehilangan bangku kecil kesayanganku. 

Setelah tidur satu jam, aku langsung berangkat ke hutan dengan kapak yang sudah kuperbaiki semalam. Hutan sepi. Tak ada tanda-tanda Jojo dan Kipli. Aku bersemangat mencoba kapak baruku. Kapakku membuat hasil yang luar biasa. Sampai tengah hari, dua pohon tumbang. Aku sangat bangga dengan kapak baruku. Aku pun merapikan kayu gelondongan dari pohon yang kutebang. Lalu, pulang. Sudah kurencanakan mengasah kapakku selama seminggu sampai saudagar pulang. Tiap malam, sampai subuh pukul tiga, aku mengasah kapak. Jumlah pohon tebanganku semakin banyak tiap harinya. Kapakku semakin tajam setiap kali kuasah. 

Sumber: Pixabay.com


Sehari sebelum saudagar pulang, aku ke hutan pagi-pagi. Kipli dan Jojo ada di sana, duduk di saung. Mereka sedang makan singkong goreng dan kacang rebus yang dibawanya dari rumah. Jojo dan Kipli makan bersama. Dia tidak membawa kapak miliknya. 

"Hei, kawan, pagi-pagi betul kau kemari. Apa kamu belum menebang apapun dengan kapak tuamu? Kamu masih melanjutkan merobohkan pohonmu? Kamu lebih baik pulang dan tunggu saudagar menghukummu," ejek Kipli. 

"Aku juga disuruh kerja oleh saudagar, kawanku, Kipli. Aku ingin berusaha agar saudagar bangga dengan hasill kerjaku," balasku sopan. 

Aku pun beranjak dan langsung menebang pohon. Tengah hari, hasilku cukup baik. Enam pohon besar tumbang dengan kapakku. Kipli yang baru bangun tidur terkejut. Dia mulai menebang pohon. Ia mengayunkan kapak miliknya. Namun, kapak itu tampak tak berguna. Setelah digunakan, selama seminggu, ia tak mengasah kapaknya. Kapak yang dibanggakannya itu, tak berbeda dengan kapak tua milikku dan Jojo. Saat senja, Kipli tak berhasil menumbangkan pohon. Sedangkan aku berhasil menumbangkan empat pohon lainnya. Aku melihat Jojo baru bangun tidur, saat selesai menebang pohon terakhir. 

Ketika beranjak untuk pulang, kudengar suara mobil yang tak asing. Mobil saudagar datang. Aku terkejut. Kami mengira saudagar akan pulang esok hari. Kipli yang masih menebang pohon dengan putus asa, tampak ketakutan. Kami menghadap dan wajib melaporkan hasil pekerjaan masing-masing.

"Sudah kukatakan padamu tua galak, mana bisa aku menebang pohon dengan kapak tua pemberianmu! Sudah kujual kapak jelek itu ke pedagang asongan. Tak perlu kau cari lagi," ujar jojo dengan nada keras. 

"Maaf Saudagar, kapak yang kau berikan awalnya berkilau dan tajam, tetapi kini sudah tumpul. Hanya satu pohon yang bisa kutebang. Itu adalah pohon di hari pertama," kata Kipli gagap. 

Dengan bangga, kuantar saudagar ke tempat gelondongan kayu hasil tebanganku. Dua puluh delapan pohon terbaring di sana. Saudagar terkejut dengan tumpukan kayu segar. Beliau segera menelepon truk untuk mengangkut kayu- kayu itu. 

"Jojo dan Kipli, sejak awal, aku sudah tahu kalian akan seperti ini. Jojo yang mudah putus asa, karena mendapatkan kapak tumpul. Kipli yang sombong dengan barang bagus. Kalian tidak terlalu pintar. Mengapa tidak mengasah kapak yang kalian punya? Lihat bocah ini! Kapaknya seperti baru, padahal hanya diganti pegangannya dan diasah tiap hari," ujar saudagar.

Jojo dan Kipli tidak dibayar sepeser pun. Malah mereka harus membayar kapak yang tidak dijaganya dengan baik. Mereka kewalahan mendapatkan hutang baru. Saudagar mengajakku masuk ke mobilnya. Mengantarku ke rumah sederhana tapi lengkap. Ia membelikan rumah itu untukku. Aku jadi penebang pohon tetapnya. 

Beberapa waktu kemudian, aku mendengar usaha furnitur saudagar sukses. Aku bertugas menebang lima puluh pohon setiap hari. Ia menyewa beberapa pekerjanya. Memberinya kapak baru. Aku mengajarkan mereka untuk mengasah kapak tiap malam. Setiap hari, jumlah pohon yang kami tebang, semakin banyak. Setelah sebulan, kami bisa melampaui target. Sekarang, saudagar makin kaya raya. Aku menjadi pemimpin  tim penebang pohon. Ke hutan manapun, kami dikirim, sebesar apapun pohon yang harus ditumbangkan, kami selalu sukses besar. 

Tidak semua orang mendapatkan kehidupan yang mudah dengan banyak harta, bakat dan kemampuan. Tidak sedikit yang mendapatkan kehidupan dengan keadaan miskin dan bakat yang buruk. Jika kita mendapatkan hal baik dalam hidup, seperti bakat, kembangkanlah bakat itu agar semakin baik. Kemampuan harus terus diasah, seperti kapak tua yang semakin bagus. Kemampuan janganlah disombongkan. Jika tidak diasah terus, kemampuan akan hilang dan hidup akan semakin sulit. Jika memiliki kekurangan, janganlah marah dan menyalahkan Tuhan, yang mengatur nasib orang.  Tetaplah semangat berusaha. Mengatasi kekurangan. Memperbaiki keadaan. Mengasah bakat dan kemampuan yang dimiliki. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. 


Bahan pembelajaran untuk AKtv, Rabu 31 Maret 2020

Materi pelajaran Bahasa Indonesia: Struktur dan Kebahasaan Teks Cerita Inspirasi


💖✅  ***Analisislah teks ini berdasarkan struktur dan kebahasaannya!***


3/25/2021

8 Alasan Gak Nyesel Dateng Ke Orchid Forest

Hai, Sobat Yayu Arundina, kita jalan-jalan lagi yuk! Kali ini kita ke Cikole. Ada yang pernah ke Orchid Forest? Satu tempat asyek yang wajib dikunjungi nih, Sob. Ini dia 8 alasan kamu gak bakalan nyesel datang ke Orchid Forest Indonesia.
Apa aza sih?
Sebrang Inilah Orchid Forest


1. Udara segar
     Pagi itu, aku baru saja selesai kemping ceria dalam rangka syukuran pernikahan sobat baruku. Dia seorang traveler. Jadi, gaya mantennya ingin sambil bermain gitulah.
       Karena hari masih pagi, kuajak Teh Ida ke Orchid Forest sebelum pulang kembali ke Cimahi. Kebetulan lokasinya bersebrangan.
      Sambil membawa ransel besar, akhirnya kami menyusuri hutan pinus. Ah, udara segar memenuhi paru-paruku. Anugrah alam yang selalu kurindukan. Kami menyusuri lokasi yang cantik ini sepuasnya.
      Orang lain juga mungkin memiliki pemikiran yang sama, berburu udara pagi. Sepagi itu, sekitar jam 8, Orchid Forest sudah banyak menerima tamu. Sepertinya ada juga rombongan yang pulang senam.
     Pokoknya, jangan kalian lewatkan kesempatan menghirup segarnya udara pagi langsung dari sumber alaminya.

2. Jalan-jalan Pagi
      Area hutan pinus ini awalnya membingungkan. Kami kesulitan menemukan jalan masuk. Malah nyasar ikutan orang-orang yang akan botram 😄😋. Namun, setelah bertanya dua kali, barulah kami menemukan jalanan yang indah mempesona. Sebuah gerbang cantik berhiaskan bunga anggrek menyambut kedatangan kami. Aiiih, bener-bener manjain mata ini mah.
      Setelah menuruni tangga, ada dua jalur. Kiri dan kanan. Kami menyusuri jalan sebelah kanan. Sepertinya, lokasi ini memang dirancang untuk arena jalan pagi. Jalur yang dilalui memang tak terlalu luas. Cukup dua ato tiga orang berdampingan.
      Kami semua senang menyusuri track ini, mengitari hutan pinus dengan aneka keindahan. Penataan taman, spot foto, bunga dan lainnya membuat kami merasa betah dan nyaman berjalan-jalan di area ini. Mantul deh pokoknya buat jalan pagi. Gakkan kesenggol motor ato mobil. Aman 😄

3. Anggrek
      Inilah kekhasan Orchid Forest. Banyak bunga Anggrek yang cantik-cantik dan langka. Ada yang asli dari Indonesia. Ada pula yang berasal dari luar.
      Aaah... Rasanya mata ini tak puas memandangi keindahan warnanya, bentuk, juga informasi yang diberikan. Ada loh, anggrek yang mirip kepala monyet. Lucuu bingits 😆
      Bagi pecinta tanaman hias ato anggrek, inilah tempat yang paling cocok untuk dikunjungi. Selain melihat-lihat koleksi Orchid Forest, kamu bisa juga membeli anggrek di bazarnya. Sok borong, bawa pulang ke rumahmu, ya😉😄


4. Ngopi Cantik
     Setelah merasa lelah jalan-jalan, kalian bisa duduk-duduk santai sejenak. Kalo mau juga bisa sambil ngopi cantik. Aku pilih dua-duanya deh 😄
      Di satu sudut, setelah keluar dari rumah anggrek, kami menemukan pion-pion catur berupa tokoh wayang. Di sini ada tempat untuk ngopi cantik. Pagi itu, aku ingin sarapan dulu. Aku memesan kopi, jagung bakar dan kopi hitam. Ditemani Teh Ida, aku menikmati sarapan pagiku. Teh Ida menikmati tahu. Sarapan sehat ya, protein.

                      Ngopi cantik dulu yuk

Tahu Cabe Garam


5. Spot Foto Kece
     Nah pasti ini yang kalian tunggu-tunggu eh cari-cari, ya kan? Siap bergaya di area Orchid Forest. Banyak spot kece buat foto-foto. Siapin ponselnya, jangan sampai kehabisan batre. Dapet bisikan dari teman, kalo membawa kamera DSLR katanya berbayar nih.


Teh Ida di salah satu spot foto favoritnya

   
6. Transportasi Mudah
     Kami pulang menggunakan angkot. Di pelataran depan, banyak angkot Cikole Lembang. Kami naik ini sampe Lembang, lalu sambung kendaraan lain lagi menuju Bandung: Lembang/Stasiun (St Hall)
      Kalian juga bisa naik elf Subang-Bandung yabg lewat di depan Orchid Forest, tinggal mejeng aza di pinggir jalan

7. Harga Tiket
    Duh, aku lupa harga tiketnya nih. Tapi gak bakalan bikin kantong kamu jebol loh. Tenang aza.

8. Kepuasan Batin
      Satu hal yang kurasakan setelah jalan-jalan di Orchid Forest ini adalah kepuasan batin. Rasa bahagia bisa menikmati alam tanpa kepayahan. Bisa menikmati keundahan aneka anggrek sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia. Bisa tahu jenis anggrek langka. 
      Gak ada nanjak-nanjak. Gak ada becek-becek. Asyik pokoknya.

      Nah, sobat Yayu Arundina, kalian mau juga berkunjung ke sini? Yuk, jadwalkan aza main-main ke tempat asyik ini. 
Selamat happy-happy ya
Sampai jumpa di tulisan-tulisan berikutnya, ya






3/21/2021

Jurnal Guru: Lenyap Dari Pandangan

Hai Sobat Yayu Arundina, kita bahas tentang pjj yuk! Banyak kejutan yang terjadi saat pandemi terjadi. Banyak perubahan juga yang harus dilakukan, termasuk di dunia pendidikan. Pembelajaran tatap muka di kelas mendadak hilang. Pembelajaran jarak jauhpun dimulai. Seru juga sih. Makin seru, saat kalian lenyap dari pandangan.

Berawal dari Maret, kita beralih ke kelas maya. Grup Whatsapp. Google Classroom. Sampai akhirnya kita belajar menggunakan Google Meet. Suka duka pun mengalir. 

Kelas Google Meet


Awalnya berasa aneh ngomong sendiri di depan komputer. Tak ada siapa-siapa. Tak ada keriuhan seperti biasanya. Tak ada celetak-celetuk. Tak ada wajah-wajah penuh aneka ekspresi. Bahagia. Bosan. Banyak pikiran. Serius. Jahil. Sejuta deh.

Kemudian, muncul foto-foto diri di layar. Ada yang berseragam. Ada yang gambar kartun. Juga, video-video diri juga saat diabsen. Ada yang duduk manis. Ngoprek-ngoprek rambut serasa di depan cermin. Ah, segala rupa tingkah polah yang bikin ngakak. 

Wajah-wajahmu di Kelas Maya


Saat materi dijelaskan, suasana terasa hening. Kembali berasa sendirian. Di layar muncul kabar. Julia keluar. Tini masuk. Begitu terus terjadi setiap Google Meet. Kekuatan jaringan menjadi kendala. Berlaku hukum rimba. Siapa kuat, dia dapat.

Namun, ada juga yang tak pernah muncul di kelas maya. Tak ada kabar-kabari. Dipanggil-pangil tak ada jawaban. Tanya pada teman-temannya, tak tahu pula kabarnya.

Penasaran, beberapa hari kemudian, kami pun bekerja sama. Wali kelas, guru BP dan guru mata pelajaran. Kami memanggil beberapa anak yang bermasalah. Ternyata penyebabnya beragam. Tidak bisa bangun pagi. Main game online  lewat tengah malam. Tak tahu jadwal. Ada juga yang mengatakan bahwa dia menyalakan video ( Google Meet ), ganti foto diri, lalu tidur lagi. Wadooh, apa reaksi kalian? 

Seperti itulah suka duka pembelajaran jarak jauh. Sangat jauh berbeda ketika dulu membuat kelas  maya di Facebook.

Ada yang mau curcol, komentar, saran, kritik? Boleh. Silakan menuliskannya di kolom komentar yah


3/14/2021

GAYA HIDUP SEHAT: NGEMIL NUNENASZ PREBIOTIK COOKIES


Hai Sobat yayuarundina, dah lama nih kita tidak ngemil-ngemil cantik. Makan berat melulu. Kalian kangen ngemil atau ngopi cantik? Atau lagi berburu kue untuk lebaran nanti? Kalian cocok berada terus di sini, karena kali ini, aku akan menginformasikan tentang kue yang sehat Gaya Hidup Sehat: Ngemil Nunenasz Prebiotik Cookies. Hayo, siapa nih yang sudah menerapkan gaya hidup sehat? Yuk ah, kita cus.

                                     
                                       Nunenasz Prebiotik Cookies: Paket Combo Serba Klasik

Gaya Hidup Sehat

Sebelum masa pandemik, seorang sahabat, Asri Wulandari selalu mengajak saya untuk beralih ke gaya hidup sehat. No carbo, no gula. Setiap kami berkumpul, dia selalu membawa makanan sendiri yang dibuatnya. Terkadang, kami ikut mencicipi, tapi juga seringkali menolak gaya hidupnya. Masih betah dengan nasi dan gula. Tak terbayangkan kalo, makan tanpa nasi. Atau hobi sahabat saya itu adalah makan lemak sebagai pengganti sumber tenaga. 

Belakangan, gaya hidup sehat seperti Keto atau yang lainnya, mulai bermunculan. Banyak orang yang sudah mulai memperhatikan kesehatan. Memperhatikan makanannya. Selektif dalam masalah yang satu ini. Mulai memilih: makanan yang menyehatkan tubuh. Bukan sekedar kenyang atau menimbun sampah di dalam tubuh kita. Makanan bisa jadi merupakan sumber utama penyakit.

“Yu, mulai usia 40 mah harus sudah selektif dalam menentukan asupan makanan. Aki mah sekarang sudah mulai mengurangi nasi, daging merah, nu lunyu-lunyu (santan) dan sebagainya. Kunaon? Hayang sehat. Sudah tua nanti, tidak mau didera berbagai macam penyakit. Keluar masuk rumah sakit. Naudzubillah!”

Begitulah sebuah perbincangan singkat dalam acara kumpul keluarga sebelum pandemik. Belakangan, makin ke sini, makin banyak pula obrolan serupa di kalangan teman-teman saya. Yup, mereka mulai  makan makanan yang sehat termasuk juga cemilan. Dampak kesehatan dalam jangka panjang, dimulai dari masa kini. Oleh karena itu, makanan dan cemilan sehat menjadi wajib hukumnya.

 

                                              
                                              Cemilan Sehat: Nunenasz Prebiotik Cookies

Nunenasz Prebiotik Cookies dan Gaya Hidup Sehat

Untuk mendukung gaya hidup sehat tersebut, tentu juga butuh dukungan orang lain. Nunenasz termasuk salah satu produsen kue sehat. Nunenasz Prebiotik Cookies. Berbagai jenis kuenya bisa mendukung gaya hidup sehat kita. Sahabat gaya hidup sehat.



Empat Jenis Kue Nunenasz Prebiotik Cookies: Pilih yang mana nih?

Mengapa Nunenasz Prebiotik Cookies Cocok untuk Gaya Hidup Sehat?

Bahan-bahan pembuatan kue Nunenasz berbeda dengan kue biasa. Bahannya dipilih secara selektif, sehingga bermanfaat untuk tubuh. Yang penting juga bisa menyehatkan diri kita. Happy, kan? Ada tiga bahan utama yang sesuai dengan kriteria healthy cookies atau kue sehat.

1. Tepung mocaf

2. Ekstrak rumput laut merah

3. Margarin nonlemak trans

Mengapa tiga bahan tersebut dikatakan sehat?

1. Tepung Mocaf

              Tepung mocaf memiliki keunggulan sebagai berikut: bebas gluten, sehingga cocok untuk yang diet karbo. Mengandung tinggi kalsium. Prebiotik yang berfungsi melancarkan pencernaan. Menekan laju gula darah. Mencegah penuaan dini. Meregenerasi sel. Kita bisa awet muda dong yah.

              Tepung mocaf ini berasal dari singkong. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di Kampung Cireundeu Cimahi, tepung ini aman bagi penderita diabetes. Free gluten. Rendah gula. Masyarakat Adat Cireundeu Cimahi memang mengonsumsi rasi sebagai makanan pokoknya. Rasi itu adalah beras singkong. Beras yang berasal dari tepung singkong. Dari penjelasan merekalah, saya yakin bahwa tepung mocaf aman bagi tubuh kita. Lebih sehat daripada nasi atau terigu.

 

                                                              
                                                                Manfaat Tepung Mocaf

2. Ekstrak Rumput Laut Merah

              Rumput laut kaya akan serat. Bisa menekan kadar kolesterol. Menahan penyerapan gula. Menahan penyerapan lemak. Melancarkan pencernaan. Juga bermanfaat untuk progam diet.

              Jadi, inget oleh-oleh dari Pelabuhan Ratu. Agar-agar kertas. Menu wajib saat lebaran agar kita memiliki serat dalam menu lebaran yang berat. Serat memang sangat penting dan wajib dikonsumsi oleh kita, agar pencernaan sehat. Bisa dibayangkan dong, bagaimana nasib tubuh kita tanpa serat?

 

3. Margarin Nonlemak Trans

              Salah satu kelemahan kue adalah kolesterol tinggi. Lemak yang berbahaya bagi tubuh kita. Ini yang sering ditakutkan oleh mereka yang sudah menerapkan gaya hidup sehat. Atau, saya sering diingatkan oleh teman-teman dan saudara yang bekerja di bidang kesehatan. Awas dan kade.

              Lama-lama, peringatan itu berhasil masuk dalam pikiranku. Sudah sangat lama, saya jarang membeli kue lebaran. Makan kue lebaran sebatas yang diberi oleh saudara saja. Ada perasaan bersalah saat makan kue lebaran itu. Walau hanya setahun sekali makannya.

Kalau dulu, persediaan kue di rumah sangat banyak. Selain untuk tamu, kami memang gemar makan dan ngemil. Lebaran seperti momen balas dendam. Jor-joran. Makan ini dan itu tanpa ingat kesehatan. Yang penting enak di lidah dan kenyang. Parah, ya Sob?

              Nah, Nunenasz Prebiotik Cookies ini menggunakan margarin nonlemak trans sebagai bahan pembuatannya. Margarin nonlemak trans memiliki proses yang berbeda dengan margarin biasa. Margarin ini tidak mengalami proses hidrolisasi dalam pembuatannya.

 

Keunggulan Nunenasz Prebiotik Cookies

Setelah icip-icip Nunenasz Prebiotik Cookies rame-rame di Cenghar Kopi, saya menyimpulkan bahwa healthy cookies ini bisa menjadi cemilan sehat kita nih. Ada beberapa keunggulan yang dirasakan oleh kami.

     
                                                     Icip-Icip Nunenasz Prebiotik Cookies


                                           Rame-rame Menikmati Nunenasz Prebiotik Cookies


1. Rasa Enak

Ketika mendengar bahwa kue ini termasuk healthy cookies atau kue sehat, saya langsung pesimis. Di benak saya dan berdasarkan pengalaman icip-icip makanan sehat, rasanya pasti tidak cocok di lidah. Aneh. Seperti menu rumah sakit yang tidak menimbulkan selera makan. Serba plain atau tidak ada rasa. Kurang bumbu dan sebagainya.

Asumsi ini ternyata salah besar untuk produk Nunenasz Prebiotik Cookies. Kita bisa tetap ngemil sehat dengan rasa yang enak. Tetap bisa memanjakan lidah. Saat itu, dua jenis kue, yaitu Nastar Keju dan Pita Keju langsung licin tandas. Kita memang sehati dan selidah ya, gengs. Suka kue serba keju.


                                           Enaknya Nunenasz Prebiotik Cookies

2. Aroma Wangi yang Mengugah Selera

Satu hal yang saya sukai setiap makan kue atau makanan lain adalah aroma. Ada aroma yang mampu menggoyangkan lidah atau sebaliknya tidak menggugah selera. Nah, aroma Nunenasz Prebiotik Cookies termasuk yang mengugah selera. Aroma kuenya khas. Aroma kejunyapun bisa tercium, walau tidak berbau tajam. Apalagi Pita Keju dan Nastar Keju. Hmmm… sedap.

3. Tekstur yang Lembut

Nunenasz Prebiotik Cookies memiliki tekstur yang lembut. Saat masuk mulut, cepat lumer, hingga kita bisa cepat merasakan enaknya kue sehat ini. Lagi dan lagi. Lidah Kucing Kejunya lebih tebal dari lidah kucing yang sering saya buat. Teu nyempring saur urang Sunda mah. Berbeda dengan kue biasa yang lebih keras, kue Nunenasz ini kalau dipegang atau diambil mudah patah. Tapi tidak semuanya hancur. Banyak yang masih bisa utuh saat diambil dan dimakan. Terasa sedap saat meleleh di mulut diselingi taburan keju panggang sesekali.

Nah, Sobat yayuarundina.com, itulah informasi yang bisa kuberikan setelah mencoba produk Nunenasz Prebiotik Cookies. Khususnya Paket Combo Serba Klasik dengan empat macam kue. Pita Keju, Nastar Keju, Lidah kucing Keju dan Kue Salju. Cemilan sehat yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Bisa awet muda, ya kan. Bahan-bahan kuenya menyehatkan tubuh kita. Takkan menjadi sampah, loh.

Untuk informasi lebih lengkap bisa kepoin media sosial Nunenasz. Instagram, Facebook. Produk ini bisa juga dibeli melalui BLIBLI atau Sophee

 

 #stayhealthy  #staydelish  #staynunenasz  #sahabatgayahidupsehat  #cookiessehat



Nunenasz Prebiotik Cookies:

       Jalan Cisitu Lama 19A/ 160C Bandung 40135

 

IG: Nunenaszofficial

FB: NunenaszCookies

 

             

Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....