9/18/2016

DOSA ORANG TUA PADA REMAJA

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua seringkali tidak menyadari perubahan yang terjadi pada anak-anaknya. Oleh karena itu, para orang tua akan memperlakukan anak-anaknya dengan cara atau sikap yang sama sepanjang hayat. Padahal hal tersebut tidak sejalan dengan tugas perkembangan para generasi muda itu. Inilah beberapa kesalahan orang tua yang sering dilakukan kepada para remaja.
1.   Mendikte
Seperti robot, para remaja itu hanya diperbolehkan bertindak dan berkehendak atas segala instruksi dari orang tua.

Bahaya : remaja menjadi pribadi yang serba takut.

Yang harus dilakukan : berikan kepercayaan penuh pada remaja.

2.   Memaksakan kehendak
Orang tua seolah-olah menjadi penguasa tunggal dunia. Serba maha. Maha terbaik. Maha terbenar dan sejenisnya. Sedangkan para remaja selalu menjadi terdakwa yang selalu salah. Tidak tahu apa-apa dan sebagainya. Akibatnya, para remaja itu mau tidak mau wajib patuh pada kehendak orang tuanya. Tidak boleh memiliki keinginannya sendiri. Remaja seperti hamba sahaya yang wajib patuh pada tuannya.

Bahaya : Perilaku seperti ini dapat menyebabkan remaja menjadi pribadi yang sangat pasif, frustasi, tidak memiliki kemauan atau inisiatif. Segala sesuatunya harus berasal dari orang tua.

Yang harus dilakukan : Orang tua harus membiarkan remaja berkehendak. Memiliki cita-cita, keinginan dan harapannya sendiri. Orang tua sebaiknya menjadi pendamping dan pengarah terhadap arah yang benar dari kehendak-kehendak itu. Memberikan pandangan dari berbagai sudut pandang. Positif dan negatif.

9/08/2016

ESENSI HIDUP KEDUA

Seringkali manusia dilanda kecemasan, ketakutan kegalauan atau berbagai pikiran dan perasaan negatif lainnya. Tulisan Desi Anwar ini bisa jadi menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan hal tersebut. Apalagi bagi mereka yang sudah kronis. Mari membuka diri. Relakanlah !
Kata ibu saya, tidak ada satupun yang layak membuat kita depresi dan kecewa, dan bahkan kondisi itu bisa merenggut kemampuan kita untuk menikmati hidup dengan segala pasang surutnya. Dalam hidup ini, jarang sekali segala sesuatu menjadi sesuatu  seperti yang kita inginkan atau tetap sama. Itulah yang membuat hidup menjadi menarik dan layak dijalani.
            Saya dulu sampai stress bila harus belajar untuk menghadapi ujian. Sebegitu gugupnya sampai-sampai rasa gugup itu membuat saya tidak mampu menghadapi dengan baik ujian yang sesungguhnya dan membuat saya takut sekali bila sampai mendapat nilai buruk dan tidak bisa masuk ke universitas. Tidak adayang lebih menakutkan daripada kegagalan dan kekecewaan. Bagi orang muda, tidak mendapatkan hal yang diinginkan bisa jadi merupakan pengalaman yang sangat menghancurkan, sama dengan kiamat.  Namun, ibu saya mengajari saya seni mengubah pikiran.
            Seandainya, kata ibu saya, setelah kamu berusaha sebaik mungkin dan tetap saja hasilnya tidak seperti yang kamu inginkan, lalu apapun caranya, cobalah ubah pikiranmu tentang hal itu. Siapa yang bilang kamu harus mendapatkannya hanya karena kamu menginginkannya ? Ada banyak hal yang dapat kamu lakukan seandainya kamu membuka diri pada berbagai kemungkinan lainnya.  Belajarlah dari kegagalan dan kemudian cobalah lagi, tetapi jangan larut dalam perasaan kecewa.
          Dia menceritakan kisah anak perempuan tetangga kami, seorang anak yang cerdas dengan masa depan yang cemerlang yang bermimpi akan kuliah di luar negeri.  Namun karena kondisi keuangan orang tuanya tidak memungkinkan mereka untuk memenuhi keinginan itu, dia memilih tenggelam dalam perasaan kecewadan marah daripada memanfaatkan bakatnya untuk melakukan yang terbaik yang dia bisa. Tak cukup bujukan, dorongan, dan bantuan dari ahli untuk membantunya keluar dari cara berpikirnya yang salah , yakni bahwa hidupnya kurang beruntung. Akhirnya, dia menolak menjalani hidup secara produktif dan menghabiskan waktunya dengan menyendiri seperti pertapa, terkurung dalam ketidakbahagiaan dan depresi hingga akhir hayatnya.
Kata ibu saya, tidak ada satupun yang layak membuat kita depresi dan kecewa, dan bahwa kondisi itu bisa merenggut kemampuan kita untuk menikmati hidup dengan segala pasang surutnya. Dalam hidup ini, jarang sekali segala sesuatu menjadi seperti yang kita inginkan atau tetap sama. Itulah yang membuat hidup menarik dan layak dijalani.
            Dengan memandang berbagai hal dengan cara ini, saya merasa beban yang ditimpakan pada diri sendiri menjadi terangkat. Jika saya gagal kali ini, saya akan selalu bisa menjalani ujian lagi. Lagi pula, ada banyak hal dalam hidup ini selain kuliah dan masuk universitas. Siapa yang bilang saya harus kuliah atau apapun? Setelah bebas dari rasa takut dan tekanan itu, saya pun menjalani minggu terakhir ujian dengan lebih santai dan tenang. Ketika itu musim panas, dan saya tak sabar menikmati sinar matahari.
            Pastilah saya telah mengerjakan ujian itu dengan baik, karena ternyata saya mendapatkan nilai yang bagus dan diterima di universitas pilihan saya. Tentu saja, sejak saat itu, segalanya bukan masalah besar. Saya telah belajar, bahwa menikmati hidup secara penuh adalah dengan menjalaninya, bukan dengan terlalu memikirkannya. Begitu saya melepaskan kemungkinan terjadinya kekecewaan, hidup pun tak lagi bisa mengecewakan saya, malah menyodorkan berbagai peluang yang tiada habisnya.
            Ya, memang menyenangkan punya mimpi dan mengejarnya, tetapi jauh lebih baik mengetahui bahwa Anda tidak terbelenggu oleh mimpi itu atau menjadi budak kekecewaan bila berbagai hal tidak berjalan seperti yang Anda inginkan.
            Siapa tahu, ketika kita akhirnya rela melepaskan, kita bukannya terjerumus ke jurang tanpa dasar, tetapi bisa jadi tengah terbang tinggi ke dataran yang baru.

         
Mari belajar tentang makna hidup dari buku ini
   IDENTITAS BUKU :
JUDUL : HIDUP SEDERHANA
PENGARANG : DESI ANWAR
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TAHUN TERBIT : 2014
SUBJUDUL : MELANJUTKAN LANGKAH KE DEPAN
HALAMAN : 94 - 99


            

DUA ESENSI HIDUP MANUSIA

Masih tentang buku Hidup Sederhana, yang ditulis oleh Desi Anwar. Ada dua hal yang ingin saya abadikan di blog ini. Tentang membaca dan cara pandang. Entahlah, kedua hal itu sangat memikat hati saya, sampai-sampai ingin menulisnya ulang di blog ini. Tanpa pengubahan agar semua bisa merasakan, memahami, menikmati dan menyerap esensi dari dua tulisan yang sangat indah ini. Rasanya, saya ingin menyebarkan dua virus positif ini kepada dunia.
Membaca itu kegiatan soliter tetapi jauh dari kesepian. Kegiatan sederhana yang membuka pikiran kita ke kompleksitas dan kemungkinan yang tak terbatas. Suatu keheningan yang membawa kita pada perjalanan-perjalanan di luar yang dapat kita bayangkan.
KENIKMATAN MEMBACA
Tulisan ini dibuka dengan pengalaman Desi membaca novel pertamanya, Berburu Emas di California. Dalam ketidaktahuannya tentang sebuah tempat di Amerika tersebut, ia larut dalam keasyikan dan kemisteriusan bacaan tersebut.
Membaca buku itu membawa saya ke masa yang lain, ke dunia tempat orang-orang mengenakan kostum yang aneh dan hidup dengan cara yang berbeda dari yang sudah saya ketahui. Rasa ingin tahu saya terbangkitkan dan saya jadi haus akan lebih banyak petualangan lain. Sejak itu, buku menjadi wahana kenikmatan yang membawa saya menjelajah ke tempat-tempat yang tak terbayangkan.
Membaca bagi saya menjadi sumber kesenangan sejati. Membaca adalah kenikmatan sejati yang dapat kita miliki, karena membaca berarti menyerahkan diri kita kepada semua indra dan kekayaan yang dianugrahkan hidup dan kehidupan kepada kita di dunia ini. Lebih jauh lagi, kenikmatan itu milik kita sendiri dan tak perlu membaginya kepada orang lain. Semua itu, hanya seharga sebuah buku.
Buku yang bagus bisa menjadi apa pun yang ingin kita kejar, alami, dan pahami dalam hidup ini. Karena hidup manusia pada dasarnya terbatas, bisa karena keadaan material dan fisik kita, karena karier yang kita pilih, karena lingkungan tempat tinggal, dan kenyataan bahwa kita tak dapat melakukan dan menjadi sesuatu pada saat bersamaan. Membaca memungkinkan kita menjadi apapun yang kita dambakan, menjelajah tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi, dan membiarkan kita larut dalam emosi dan pengalaman yang bisa jadi tak akan pernah kita alami.
Lewat membaca kita bisa bersentuhan dengan seluruh pengalaman manusia: kegembiraan, tragedy, kemenangan, kekalahan, kepahlawanan, dan bahkan keberadaan manusia yang paling dasar; yang paling sepele, dan yang biasa-biasa saja.
Dengan sebuah buku bagus di tangan, kita bisa lari dan melarikan diri ke fantasi-fantasi kita yang paling fantastis, menyelam untuk menemukan rahasia-rahasia paling dalam, menggali pengetahuan yang paling samar, dan bahkan mencicipi kenikmatan yang paling terlarang.
Bagi saya, sebuah rak penuh buku, sama dengan sebuah ajakan untuk menjelajahi misteri kehidupan dan semesta raya yang hanya dapat dicapai dengan ribuan kali masa kehidupan. Sebuah buku yang bagus dapat dibaca dan dibaca lagi. Dan setiap kali kita membacanya tetap memberikan kenikmatan dan wawasan baru, sama dengan mandi matahari di pantai eksotik, atau memanjakan diri dengan hobi yang mahal atau apapun yang tak dapat kita lakukan di masa lalu.
Buku dapat menjadi teman yang baik, yang selalu setia menemani kita, member kita persis yang kita butuhkan dalam suasana hati yang sedang kita rasakan. Buku tidak menuntut apapun, meluaskan batas pandang dan membuka diri Anda  menjadi manusia dunia, mengenalkan Anda pada opini dan cara pandang yang berbeda, sehingga Anda tidak mandeg pada kesempitan pikiran tanpa pengetahuan dan informasi.
Lain kali bila Anda sedang mencari kesenangan yang sempurnadan dapat Anda nikmati sendiri di saat-saat jeda, entah sedang menunggu janji temu barangkali atau mengambil rehat dari rutinitas, cobalah ambil sebuah buku dan biarkan diri Anda larut dalam sebuah petualangan paling mengasyikkan dan saat-saat menyenangkan yang dapat Anda miliki bahkan tanpa meninggalkan tempat duduk Anda.

Buku yang inspiratif

IDENTITAS BUKU :
JUDUL : HIDUP SEDERHANA
PENGARANG : DESI ANWAR
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TAHUN TERBIT : 2014
SUBJUDUL : KENIKMATAN MEMBACA

HALAMAN : 90 - 93

Featured Post

Dua Puisiku di Bulan September

                                                                                    Peristiwa Sumber Inspirasi                              ...