Hai, Sobat
yayuarundina.com, pernah mendengar istilah TPN? TPN merupakan singkatan
dari Temu Pendidik Nusantara. Di sinilah, para guru bebas untuk belajar
berbagai macam hal. Tanpa beban. Tanpa surat tugas. Tanpa paksaan. Tanpa
perintah atau embel-embel yang lain. 100% belajar atas dasar kemauan sendiri. Konsep
Merdeka Belajar benar-benar nyata.
Jadi, kata siapa guru tidak pernah belajar? TPN solusinya. Beginilah
Gaya Belajar ala Temu Pendidik Nusantara atau TPN.
Temu Pendidik
Nusantara dilaksanakan setiap tahun. Tahun 2020 merupakan tahun ketujuh. Karena
pandemik, pelaksanaannya mundur ke akhir tahun. Untuk pertama kalinya, saya
ikut dalam acara ini. Alhamdulillah, bisa bertemu secara virtual dengan
kakaknya Najwa Sihab, Mbak Ela, Bukik Setiawan,
Ernest Prakasa dan Jerome Polin.
Sangat seru juga
belajar di sini. Menurut teman-teman di Komunitas Guru Belajar, tahun
sebelumnya, mereka lari ke sana kemari mencari kelas yang diikuti. Kalau
sekarang, kita belajar fokus pada beberapa materi yang kita buka di beberapa
jendela. Mengapa?
Banyak materi
yang menarik, baru dan penting disajikan dalam waktu yang bersamaan. Jadi,
kelincahan jempol sangat dibutuhkan untuk klik sana dan klik sini.
Di Temu Pendidik
Nusantara ini, selama dua hari berturut-turut, kita bisa mengikuti beberapa
kelas berikut ini:
1. Kelas Kemerdekaan
Di sini ada praktik baik
pembelajaran, hasil riset, dan praktik kepemimpinan sekolah/ madrasah. Peserta
wajib mengikuti empat sesi. Dua kali di hari pertama. Dua sesi di hari kedua.
2. Kelas Kompetensi
Kelas ini berisi materi-materi
yang bisa menjadi kompetensi kita, para pendidik. Beragam materi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar ada di sini. Teknologi untuk
media pembelajaran, games, literasi dan sebagainya.
Kalau ingin
lanjut, kita bisa mengikuti kelas asinkron sebagai lanjutannya. Kelas ini
semacam kursus dalam jangka waktu tertentu dan berbayar.
Di kelas ini juga kita wajib
mengikuti empat sesi.
3. Kelas Kolaborasi
Pembicara menyampaikan program, proyek
atau inisiatif Pendidikan agar mendapatkan dukungan dari guru, sekolah/
madrasah.
Di TPN VII kali ini, BenQ
menawarkan fasilitas Blended Learning.
4. Kelas Karier
Pembicara mengenalkan karya
(produk/ layanan/ program) dari guru atau sekolah/ madrasah yang bermanfaat
untuk publik.
Di sinilah, karya-karya Wardah
Inspiring Teacher ditampilkan ke publik. Termasuk juga cerita-cerita
mereka selama mengikuti program ini. Luar biasa.
Apa saja yang Dilakukan
Para Guru?
Di acara tahunan
Temu Pendidik Nusantara ini, ada dua peran utama guru. Kedua peran itu adalah:
1. Peserta
Bagi pemula seperti saya, menjadi
peserta Temu Pendidik Nusantara ini menjadi anugrah luar biasa. Banyak
inspirasi, pengetahuan baru, wawasan dan semangat baru untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Sungguh sayang, kalau tidak ikut acara ini.
Untuk menjadi pesertapun tidak
rumit. Melalui Komunitas Guru Belajar, kita bisa mendapatkan informasi acara
dan mendaftar menjadi peserta. Kalau tidak salah, setiap daerah memiliki kuota
khusus. Namun, jika peminatnya banyak, admin/ panitia bisa meminta penambahan
kuota. Betul kan, Pak Suhud Rois?
2. Pembicara
Selain belajar materi, gurupun
ditantang lebih percaya diri untuk menjadi kreatif, inovatif, dan mau berbagi
ilmu dan pengalaman praktik baik mengajar. Seru Kan?
Menurut saya, inilah acara yang
bisa jadi mampu menduniakan hal-hal baik di dunia pendidikan. Praktik mengajar,
riset, program dan sebagainya itu sudah saatnya untuk diketahui publik.
Disebarkan ke masyarakat luas. Dengan demikian, kita bisa membangun sistem
pendidikan yang berkualitas secara komprehensif.
Adakah Bonus Acara?
Untuk pertama kalinya, saya bisa
merasakan langsung suasana belajar yang dikemas begitu apik, sistematis, dan
menyenangkan. Selama seharian penuh belajar, kita mendapatkan banyak bonus,
baik wawasan baru maupun hiburan.
Di sela-sela belajar, ada beberapa
hiburan yang disediakan sebagai selingan. Acara musik dan stand up komedi. Seru
dan gak nyangka. Guru juga punya band keren loh.
Bonus lainnya yang bagaikan emas
permata adalah talk show dengan beberapa tokoh. Najwa Sihab, Ernest Prakarsa
dan Jerome Polin. Mereka sepakat bahwa keluargalah yang menjadi pondasi utama
keberhasilan pendidikan. Pembicaraan yang sangat berbobot dan membuka mata.
Mantap Jiwalah pokoknya. Betulkan, Bang Jerome?
Nah, teman-teman, Sobat Yayu
Arundina, yuk ikutan Temu Pendidik Nusantara VIII tahun depan. Tema
Asesmen menjadi pilihan topiknya. Penasaran? Kalian ingin menjadi peserta atau
pembicara? Yuk, ah gaaassskeeeuuun!
Sampai Jumpa