11/29/2022

7 Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Komunikasi

 

Halo Sobat yayuarundina.com, senang rasanya bisa berbagi ilmu nih. Kali ini, postinganku tentang Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Komunikasi. Selamat menyimak, ya.


yayu arundina

Sebagai manusia aktif, tentunya kita membutuhkan tips atau cara jitu untuk meningkatkan kemampuan atau skill komunikasi. Ilmu maha penting di abad ini.

Tips jitu meningkatkan kemampuan atau skill komunikasi ini bisa membuka kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi. Banyak peluang bagus di dunia ini yang membutuhkan skill cerdas berkomunikasi.

Mengapa Komunikasi Menjadi Ilmu Maha Penting Di Era Digital Ini?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia V, komunikasi bermakna pangiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud tersebut dapat dipahami.

Komunikasi itu bisa disampaikan secara tertulis maupun lisan. Di era digital ini, muncul pula istilah baru yang mulai populer sejalan dengan terjadinya pembelajaran jarak jauh. Jenis komunikasi tersebut adalah asinkronus dan sinkronus. Komunikasi yang menggunakan fasilitas internet, seperti Zoom atau Googlemeet.

Komunkasi menjadi jalan untuk kita diakui dunia. Dengan komunikasilah kita bisa menyampaikan kehebatan diri kita, melobi orang lain, memersuasi orang lain dan sebagainya. “Komunikasi menjadi kunci pertama masuk ke dunia kesuksesan.”

7 Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan atau Skill Berkomunikasi

Ada banyak hal yang harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Sebagai sebuah keterampilan, maka jam terbang menjadi salah satu kunci suksesnya. Semakin sering, biasanya kemampuan komunikasi akan semakin baik.

Inilah beberapa tips jitu meningkatkan skill komunikasi:

1.     Percaya Diri

Percaya diri seringkali menjadi penghambat utama dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Skill penting ini menjadi tidak berkembang karena kita merasa rendah diri, malu, takut dan berkeringat dingin.

Hambatan terbesar biasanya terjadi saat kita belum tampil di hadapan banyak orang. Di kepala kita melintas banyak hal buruk. Takut gagal, takut diejek dan sebagainya. Padahal setelah berbicara, biasanya semua itu akan hilang dengan sendirinya.

Oleh karena itu, kunci utama tumbuhnya rasa percaya diri adalah keberanian. Berani untuk berbicara. Berani untuk tampil di hadapan publik.

Selain itu, kita juga harus memperhatikan penampilan dan kecantikan kita, khususnya area wajah. Penampilan yang baik, kemampuan padu padan baju misalnya bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Perawatan wajah pun demikian. Kita bisa menampilkan wajah yang segar, kinclong sehingga menumbuhkan keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang.

 

2.     Menguasai Materi

Inilah aspek pendukung penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri saat berbicara di hadapan banyak orang. Kita harus menguasai materi semaksimal mungkin untuk mengurangi kesalahan saat berbicara.

Semakin menguasai materi, kita akan semakin yakin. Dengan keyakinan inilah, kita bisa memberikan kemampuan terbaik dalam berkomunikasi di hadapan orang lain.

 

3.     Belajar pada Ahlinya

Perkembangan ilmu komunikasi semakin maju. Makin banyak kesempatan, makin banyak ragam komunikasi, maka ilmunya pun akan semakin banyak. Kita harus selalu senantiasa update dan upgrade ilmu komunikasi.

Beberapa guru yang bisa kita jadikan untuk menuntut ilmu komunikasi diantaranya adalah Erwin Parengkuan, Mrs Renata, dan Tony Sahputra.

Bersama dengan komunitas ISB, kami para blogger pernah mendapatkan ilmu yang sangat bergizi untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Berkat mereka pulalah, saya jadi berani untuk tampil di Kelas Karier 3002 dalam acara Temu Pendidik Nusantara 9 beberapa waktu yang lalu. Di sini, saya mencoba untuk berbagi pengalaman sebagai guru blogger.

 

4.     Pelajari dan Kuasai Audiens

Mempelajari audiens juga merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan atau skill berkomunikasi. Siapakah audiens atau pendengar kita?

Cari tahu usianya, kesenangannya, pekerjaannya, status dan informasi lainnya.

Dengan mengetahui informasi para pendengar ini, kita bisa menentukan topik dan bahasa yang tepat untuk mereka. Dengan demikian, kita sudah menciptakan bonding atau kedekatan dengan mereka. Bonding ini menjadi pengikat agar para pendengar itu betah berbicara dengan kita. Mau terus menyimak dan tetap berada di tempat sampai kita selesai berbicara.

 

5.     Latihan

Alah bisa karena biasa. Tak ada yang instan untuk meraih kesuksesan. Demikian pula dalam berkomunikasi.  Latihan menjadi hal yang wajib dilakukan untuk meningkatkan skill komunikasi.

Kita bisa cek dan ricek. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan komunikasi itu. Apa kekurangannya? Apa yang harus diperbaiki? Sehingga pada saatnya tiba, kita sudah berada pada kemampuan komunikasi yang terbaik.  Keren kan?

 

6.     Gunakan Intonasi

Intonasi menjadi bagian penting dalam praktek berkomunkasi. Intonasi menjadi sumber daya tarik komunikasi yang kita lakukan. Dengan memanfaatkan intonasi sebaik mungkin, audiens akan terpukau.

Dengan intonasi, kita akan memiliki irama dalam berkomunikasi. Ada tinggi rendahnya suara. Panjang pendeknya suara. Juga ada beberapa kata kunci yang bisa kita ucapkan lebih keras dari kata yang lainnya. Inilah seni berbicara.

 

7.     Ekspresi

Berkomunikasi atau berbicara, khususnya berbicara di depan umum termasuk salah satu dari pertunjukkan seni atau performing arts. Sebuah seni untuk menghibur, menyampaikan informasi atau hal lainnya.

Menurut miss Renata, hal ini akan membuat penonton senang mendengarkan pembicaraan kita. Mereka tak akan merasa bosan atau mengantuk saat kita berkomunikasi.

Oleh karena itu, kita wajib berkomunikasi dengan penuh ekspresi. Suara, gesture atau gerak tangan menjadi daya Tarik tambahan saat berkomunikasi.

“Jangan datar-datar saja saat berbicara! Keluarkan ekspresimu! Tularkan rasa bahagia, sedih, kecewa, atau emosi lain yang kita rasakan pada para pendengar.

Audiens akan merasa asyik saat dilibatkan. Sekali lagi, kita telah menciptakan bonding.

Nah Sobat yayuarundina.com, itulah 7 tips untuk meningkatkan kemampuan komunkasi kita. Selamat mencoba. Semoga sukses

Salam

 

11/27/2022

Bahagiakan Diri Sendiri dengan 5 Hal Sederhana Ini

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kita merefleksi diri yuk! Mengapa kita harus membahagiakan diri sendiri dengan hal-hal yang sederhana? Bisakah hal seperti itu dilakukan?

Tips hidup bahagia
https://www.yayuarundina.com

Banyak orang berpendapat bahwa membahagiakan diri sendiri dengan hal-hal yang sederhana itu merupakan hal yang tak mungkin dilakukan. Imposible. Tak mungkin.

Nyatanya, hal-hal yang sederhana malah bisa membahagiakan diri kita sendiri loh. Bisa jadi lebih baik dari hal-hal besar. Lebih simple dan lebih mudah. Bisa jadi juga tak memakan biaya banyak.

Beberapa Hal Sederhana untuk Membahagiakan Diri Sendiri

Hidup di dunia ini seringkali mengabaikan hal-hal sederhana di sekitar kita. Melupakan hal-hal kecil. Kita selalu berfokus pada hal-hal yang besar, kompleks.

Namun nyatanya hal-hal sederhana ini juga bisa kita lakukan untuk membahagiakan diri kita sendiri. Kalian mau tahu? Coba deh lakukan hal-hal berikut ini!

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/11/372-kopi-kolmas-cimahi-tempat-asyik.html

1.     Menikmati Waktu Santai atau Me Time

Waktu adalah uang. Manusia apalagi di zaman modern ini hidupnya selalu focus untuk mendapatkan uang banyak agar bahagia. Bisa hidup senang. Akibatnya, kita menjadi manusia super sibuk dengan waktu 24 jam yang terasa kurang terus.

Karena kesibukan, kita jadi terputus dengan dunia luar. Banyak hal kecil yang kita lewati, bahkan mungkin diabaikan. Tak dianggap penting.

Oleh karena itu, anugrah terbesar dalam kehidupan abad 21 ini adalah waktu luang. Waktu santai atau me time.

Apa yang kamu lakukan di saat waktu santai ini? Mendengarkan music, membuat masakan atau cemilan, nonton film, makan bersama teman, jalan-jalan, merawat tanaman atau berkebun, santai-santai di rumah, bermain games, nonton televise, olah raga. Masih banyak hal lainnya, kalian bisa menentukan sendiri. Kalau kalian biasanya melakukan apa, Sob?

 

2.     Berbagi dengan Orang Kecil

Memberikan kebahagiaan pada orang lain juga mampu memberikan kebahagiaan pada diri kita. Melihat binar-binar bahagia pada orang kecil yang butuh makan misalnya. Ini sungguh luar biasa. Walau hanya memberikan uang receh atau nasi bungkus, tapi membuat mereka menemukan harta karun.

 

3.     Berbagi Cerita dengan Orang lain

Di saat kita dibebani masalah, biasanya butuh orang yang bisa dipercaya. Kita bisa menumpahkan segala rasa untuk meringankan beban pikiran, mendapatkan saran, bahkan solusi.

Juga kita bisa berbagi cerita pada sahabat-sahabat yang sudah lama tak bersua. Mendengarkan kisah mereka selama ini seringkali membuat kita merasa sangat bahagia. Apalagi jika ada masalah-masalah yang sama dengan kita. Klop deh!

 BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/10/inspiratif-webinar-rahina-indonesia.html

4.     Mensyukuri Hidup

Inilah kunci kebahagiaan sejati. Kita menerima segala lakon yang harus kita jalani. Susah senang. Harta dan rejeki. Keluarga. Apa pun kita terima dengan ikhlas.

Islam mengajarkan kita untuk bersyukur. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, Tuhan YME. Berterima kasih kepada Allah. Merasa senang. Itulah makna syukur berdasarkan KBBI V.

 

5.     Belajar dari Pengalaman Hidup Orang Lain

Ini salah satu cara membahagiakan diri yang tak sengaja kudapatkan. Belajar dari pengalaman hidup orang lain. Setiap orang pasti memiliki masalah. Namun, seringkali kita merasa problem hidup kita yang paling parah. Kita merasa paling terpuruk. Bisa jadi kita menyalahkan Tuhan atas nasib buruk yang menimpa ini. Begitulah sifat manusia.

Aku pun pernah dalam kondisi seperti itu. Kesadaranku pada makna hidup masih nol besar. Egoisku pun masih tinggi. Sampai seorang almarhum temanku memberikan nasihat yang paling jitu. Menyentuh Qalbu. Semoga amalannya ini menjadi jalan surga untuk beliau. Aamiin!  

Sejak itulah, aku mulai memaknai perjalanan hidup ini. Apa peran kita di dunia? Apa manfaat kita bagi orang lain? Bagaimana kita mendapatkan hikmah dari segala peristiwa yang terjadi dalam hidup ini.

Selanjutnya, kaca mataku jadi berbeda. Terlebih lagi, setelah itu banyak orang yang juga mendapatkan masalah. Bahkan, lebih berat daripada masalahku. Allah menggiringku untuk semakin memahami dan menyelami nasihat temanku itu.

embun
Embun laksana penyejuk

Aku mulai belajar dari pengalaman orang lain. Belajar dari kisah hidup orang lain. Hal seperti ini membuatku jauh lebih bahagia daripada sebelumnya. Hatiku merasa lebih ringan walau sedang ada dalam masalah. Kisah hidup orang lain ini mampu memberikan penguatan mental pada diriku. Aku menjadi lebih tegar dan mampu menerima kodrat yang harus terjadi. Innalillahiwainnailaihirojiun. Berasal dari Allah, kukembalikan pada Allah.

Nah Sob, 5 hal sederhana ini memang tak terjadi begitu saja. Entah berapa lama aku mendapatkan ini. Namun seperti peribahasa, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Begitulah sebuah perjalanan hidup. Mulai dari hal yang kecil. Coba dan coba lagi. Belajar terus. Sampai akhirnya, kita menemukan muara untuk berteduh di bawah kerindangan pohon. Adem dengan limpahan kesejukan.

Ok Sob, sampai di sini perjalanan cerita ini. Semoga kalian tercerahkan ya. Semoga kita senantiasa menjadi manusia-manusia yang hidup di bumi dengan limpahan kebahagiaan. Menjadi manusia yang menjalani hidupnya penuh makna. Jauh dari kekosongan jiwa.

 I lup yu pull

Sampai jumpa lagi

Salam

 

11/23/2022

Dilema Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kali ini kita berbicara tentang dunia Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru. Hmmm… apa sih karier protean? Ada yang tahu?

blogger
Acara Blogger di hotel Crown Plaza Bandung

Bukan hal yang aneh sebenarnya guru sekarang menulis di blog. Bahkan, ada guru yang mampu menjuarai lomba blog, seperti Bang Yoo. Blogger menjadi nilai plus untuknya.  Jadi, tak herankan kalau Blogger bisa menjadi karier protean bagi guru.

Blogger sebagai karier protean bagi guru sebenarnya memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pendidikan dan pengembangan materi ajar. Banyak hal yang saya dapatkan dari dunia blogger untuk materi bahasa Indonesia. Tak hanya teori, tapi praktek dan kebutuhan lapangan. Ilmu bahasa Indonesia menjadi lebih membumi.

Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru

Perkembangan dunia guru sangat luar biasa, apalagi sejak pandemi. Begitu banyak hal tak terduga yang terjadi. Termasuk untuk pengembangan karier guru. Tugas dan karier guru bukan hanya di kelas. Tidak hanya terbatas pada tugas mengajar, mendidik, walikelas, membimbing, atau menjadi pembina kegiatan ekstrakurikuler, tapi sekarang menjadi lebih banyak dari itu!

Pandemi membawa dunia digital pada dunia pendidikan. Aku yang sudah menjadi blogger sebelumnya menjadi nano-nano rasanya. Sedih karena secara tiba-tiba dunia sekolah berhenti begitu saja tanpa ada rencana sama sekali. Takjub karena dunia yang biasa kutekuni memasuki dunia sekolah. “Akhirnya, sekolah mengalami kemajuan,” gumamku dalam hati saat awal pandemi melanda. Bahagia karena aku memiliki kemampuan blogger yang sangat menunjang proses pembelajaran di era baru ini, serba teknologi. Walau banyak ilmu teknologi yang belum kukuasai, tapi aku gak gaptek-gaptek amatlah hehehe…. Aku sudah mulai belajar jauh-jauh hari bahkan tahun sebelumnya karena menjadi blogger.

Teknologi menjadi bagian yang melekat erat dalam proses pembelajaran. Sejak pandemi, banyak ilmu lagi yang kupelajari dan kupakai. Google meet. Google form. Beragam aplikasi seperti Kahoot, Flipbook dan sebagainya. Inilah hikmah pandemic bagi dunia pendidikan. Revolusi atau evolusi? Kapur digantikan spidol. Spidol digantikan ponsel dan komputer atau laptop. Kuota jadi membengkak diluar dugaan.

Seiring perubahan itu, banyak juga informasi baru yang kuketahui. Karena aktivitas banyak di rumah, dunia maya menjadi bagian dari aktivitas kehidupan baru kita. Salah satu informasi penting adalah acara Temu Pendidik Nusantara yang diadakan oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara. Dari sini, banyak ketakjubanku karena orang-orang di luar sana sudah banyak memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran. Mentimeter. Google Earth untuk membuat teks deskripsi dan masih banyak lagi.

Di Temu Pendidik Nusantara 9 yang berlangsung unik, aku mengenal istilah karier protean. Berkat pak Suhud Rois, aku diarahkan dan didorong untuk menjadi pembicara di kelas kemerdekaan dan kelas karier. Pak Suhud memintaku untuk berbagi informasi tentang menjadi blogger. “Blogger menjadi karier proteanku!”

INFO TPN: https://www.yayuarundina.com/2022/08/keren-tpn-9-daerah-bandung-cimahi.html

Berkat pak Suhud, Teh Ani Berta dan Komunitas Indonesian Blogpreuner (ISB), aku merasa mantap berbicara tentang Blogger Sebagai Karier Protean Bagi Guru. Sebelumnya, Teh Ani dan Komunitas ISB telah membekaliku dengan ilmu public speaking. Kami belajar dari Tiga narasumber hebat, yaitu Erwin Parengkuan, Miss Renata dan Tony Sahputra. Membuatku semakin mantap menduniakan Blogger sebagai Karier Protean Bagi Guru.

Karier protean adalah karier yang dikembangkan oleh seorang guru selain tugas utamanya sebagai guru di sekolah. Guru bisa menjadi blogger, influencer, penulis, pelatih, pengusaha, pembicara, event organizer, dan beragam pekerjaan lainnya. Pekerjaan ini dilakukan di luar jam kerja guru, di luar sekolah tanpa mengganggu kewajiban utamanya.

Dari sinilah secercah cahaya muncul. Semangat baru. Banyak orang yang antusias terhadap dunia blogger. Banyak orang yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia ini. Sekarang, guru sudah banyak yang menulis di blog. Menulis di Gurusiana umumnya. Satu perkembangan yang menarik. Guru-guru muda semakin terdepan berada di dunia teknologi. Kini, tak perlu khawatir, dunia pendidikan akan tertinggal.

Pasang Surut Menekuni Dunia Blogger

Tak mudah memang menjalani dunia yang berbeda jika tak direstui atasan. Banyak atasan yang belum melek dunia perbloggeran sepertinya.

Di awal-awal menjalani karier blogger, tugas utama dan sampingan ini bisa berjalan seiring sejalan. Waktu kerja guru yang lebih fleksibel sangat menguntungkan. Setelah selesai mengajar di kelas, saya bisa menghadiri beragam acara blogger yang rata-rata dilakukan pada siang atau sore hari dan week end. Inilah kelas belajar saya yang bisa ditekuni dengan perasaan senang. Dapat ilmu baru, benefit, bertemu dan bercanda dengan teman blogger, juga refreshing.

Blogger
Meet Up Blogger Genpi Bandung Raya


Lalu, peraturan baru yang sangat membelenggu datang, finger print. Jam kerja guru menjadi full day school. Pagi hingga sore. Jujur, jam kerja ini membuat kami menjadi pengangguran kelas tinggi. Kami harus diam, menunggu sampai saatnya masuk kelas. Bisa sampai tiga empat jam tanpa apa-apa. Kesal bukan main. Menjadi tak produktif. “Ah, lebih baik kerja jadi blogger deh, Pak daripada diam tak jelas begini,” harapku.

Pelan tapi pasti, aku terenggut dari dunia perbloggeran. Aku semakin sering menolak hadir di acara-acara blogger karena bentrok dengan jam kerja sekolah. Padahal, kontribusi terbesar aku menulis di blog ini adalah karena ada acara-acara tersebut.  Tak ada acara, tak menulis di blog. Haduh dilema melanda. Sakit. Sedih. Bingung. Hopeless. Aku terputus dengan dunia blogger. Aku kembali hanya besar di sekolah. Kudet. Hingga akhirnya pandemi datang. Lenyap sudah semua acara.

Revolusi Membangun Karier Di Dunia Blogger

Semesta yang tak mendukung kalau boleh meminjam istilah Fiersa Besari membuatku sempat berhenti dari dunia blogger. Sebuah dunia yang kucintai selain menjadi guru. Namun, beberapa teman dekat yang memahamiku tetap memberikan harapan. Memberikan semangat.

Jujur aku spechless mengabarkan dunia perbloggeran pada mereka yang tak paham. Pada mereka yang selalu berburuk sangka. “Biarlah waktu yang menjelaskannya!” bisikku dalam hati.

Situasi pandemi memberikan banyak keuntungan. Semakin banyak guru yang punya blog. Menulis di blog. Kata blogger mulai dikenal. Aku pun semakin berani memproklamirkan diri sebagai guru blogger. “Sesuatu itu memang harus diperjuangkan,” tekadku. “Mereka harus tahu dunia blogger,” pikirku.

Aku mulai membagikan link tulisan di Whatssapp, di grup atau status. Beragam reaksi masih terjadi. Pujian datang. Dianggap salah masih. Dukungan juga ada. “Maju terus pantang mundur deh. Yang penting tidak melalaikan tugas utamaku!” Aku juga mulai menulis di blog untuk acara yang kuikuti, agar mereka paham tentang tugas blogger. Menduniakan informasi positif!

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2022/10/cimitage-sosialisasi-sukses-wisata.html

Menghadiri acara sepertinya bukan jalan terbaik dan cocok untuk menekuni dunia blogger sekarang ini. Jam kerja yang full day tak bisa didobrak, kecuali kalau ada undangan khusus secara resmi ke sekolahku. Ada restu dari atasan, atau ada mandat untuk liputan khusus. Ini nih yang belum lazim sepertinya. Semoga nanti mah ada deh, khusus mengundang Yayu Arundina sebagai guru blogger untuk meliput acara hehehe….

Menekuni blogger sebagai karier protean bagi guru sepertinya memang harus sesuai alamnya, dunia maya. Aktif ikut lomba. Dapat info dari grup WA. Yup, kegiatan perblogingan yang bisa dilakukan secara online atau daring. Langsung menulis di blog. Inilah revolusi membangun karier di dunia blogger.

Kini, aku memiliki keyakinan bahwa blogger bisa menjadi karier protean bagi guru tanpa mengganggu tugas utamanya. Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) telah memberiku inspirasi dan semangat baru. Mungkin benar adanya perkataan almarhum Pak De, seorang blogger senior yang juga sebagai tentara, ”Kita bisa jadi blogger saat pensiun.”

Yang jelas, blog ini jangan sampai kosong deh. Sulit memang menulis sendiri. Acara dulu menjadi pemicu untuk menulis. Sekarang ikut ODOP menjadi cara baruku untuk rajin update tulisan lagi di blog. Dalam jangka waktu yang teratur, tema-tema khusus menjadi ide untuk menulis di blog. Doakan ya Sob, agar aku bisa konsisten menulis sampai tuntas bahkan setelah program ini selesai.

Jihad terbesar seorang blogger adalah update tulisan secara rutin, teratur, konsisten agar traffic blognya bagus. Kalau bagus, insya allah rejeki datang. Setuju, Sob?

Makasih ya, udah membaca curhatku

Sampai jumpa di tema berikutnya

Salam

 

 

 

11/21/2022

Contoh Cerpen Karya Siswa Gree One: Jatuh

 Aku menatap laki-laki berusia 40-an. Kepalanya yang botak dihiasi rambut hitam. Kulihat keriput-keriput seram di raut wajahnya, tampak gagah tapi menakutkan. Berwatak layaknya ayah. Ia bekerja keras tak kenal lelah. Menurutku, ia pria yang bertanggung jawab. Memimpin dengan bijak dan berani. 
"Hah, Ayah dipecat? Beneran, Yah? Lalu, bagaimana kita bisa makan?" tanya ibu bertubi-tubi. Mulutnya menganga lebar. Terpana. Lalu, kepalanya terkulai lesu. Tak menyangka musibah ini menimpa keluarganya. Perlahan, ia duduk di samping ayah. Memegang tangannya. Mencoba menguatkan. Keduanya terdiam seribu bahasa sambil mengamati ubin yang mulai usang.

"Bagaimana bisa Ayah sampai kehilangan pekerjaan," lanjut ibu memecah keheningan. Beliau penasaran.

"Ayah juga tidak tahu. Bos perusahaan hanya memanfaatkan potensi Ayah saja, lalu Ayah dipecat seketika," jawab Ayah dengan wajah geram dan stres
"Ah, sudahlah urus saja anakmu itu, aku lelah!" lanjut ayah lalu pergi keluar rumah sambil membanting pintu.

Sang ibu menangis. Anak-anak pun menghampiri ibunya. "Ada apa, Bu? Mengapa Ibu bertengkar dengan ayah?" tanya Habibi.
"Habibi, Faida, Annisa kalian tahan yah rasa laparnya. Malam ini, kita tak makan dulu. Besok, kita pasti makan enak." 
"Ya mah," jawab mereka serempak. 
Adik-adikku yang masih belum mengerti kondisi ini hanya mengiyakan saja. Aku emosi melihat ayah yang pergi begitu saja. Aku tak terima dan jengkel melihat Ibuku hanya diam menangis.
"Ibu, mau bertahan sampai kapan? Mungkin saja waktu kita tak lama. Kenapa Ibu tak memberhentikan Ayah?" ucapku dengan marah.

"Ibu juga tidak tahu, Nak, harus berbuat apa. Kalau Ibu kerja nanti, siapa yang menjaga dan memberi adikmu asi?"

Aku pasrah, mendengar jawaban ibu.  Aku mengambil wudhu. Berdoa dan salat di keadaan gelap. Lampu padam, suasana sunyi. Jam di ponselku menunjukkan pukul 2 pagi.
Ayah masih saja tak kunjung datang. Aku pun menunggu kepulangan beliau. Matahari pagi menyapa bumi. Saat itu, aku mendengar ada yang berbisik. Suara yang mengarahkanku  melangkah ke kamar ibu. Kulihat ibu sedang menelpon pihak bank dan ingin meminjam uang

"Mas, saya ingin meminjam 10 juta," ucap Ibu "Nanti saya akan melunasinya ketika ada uang," lanjut Ibu. 
"Baiklah, saya rela rumah ini disita jika tak bisa membayar utang dalam waktu 3 bulan," jawab ibu kemudian.

Aku yang kaget datang ke ibu dengan wajah khawatir. "Ibu, mengapa  asal meminjam dengan jumlah yang tak kecil?" 

Gree one
Menulis Cerpen


11/09/2022

372 Kopi Kolmas Cimahi: Tempat Asyik Buat Ngopi dan Reuni Bestie

 

Cafe di cimahi
Suasana 372 kopi kolmas
Sumber: Instagram @372kopi_kolmas

Keriuhan siang belum usai, tiba-tiba saja serombongan bestie putih biru menjemputku di sekolah.

"Halah, mengapa telponku gak diangkat?" tanya Teti yang pertama menemuiku di ruang konsultasi.

"Ponselku di tas. Aku baru kelar ngajar," jawabku sambil merogoh tas mencari ponsel.

Baru kuingat bahwa kuotaku habis. "Anggeeerrr...!" Semua kompak memberikan reaksi atas amnesiaku itu sambil tertawa. Ruangan mungil itu pun menjadi ramai.

"Aas lagi di Cimahi, sekarang lagi di jalan, otw sini," kata Teti menyela keriuhan siang ini.

Aku langsung bereaksi cepat. "Tolong dong isiin pulsa," pintaku.

"Wani piro?" tanya Rin sambil membuka ponselnya.

"Ketemu lunas," balasku sambil menepuk pundaknya.

Tak berapa lama ponselku bertenaga lagi dan Aas tiba di sekolahku.

"Halah ini wanita karir meni susah dikontakna. Udah kita samperin rame-rame aza ke sekolah," jelasnya panjang lebar.

Aku hanya nyengir kuda menanggapinya.

"Yuk, ke Kabuci! Ngopi cantik sambil reuni kecil-kecilan. Besok, aku balik ke Pontianak," ajaknya.

Tanpa membuang waktu, kami segera meluncur ke Cimahi Utara dengan Gocar.

Kesejukan kebun kopi mini, 372 kopi kolmas Cimahi segera menyambut rombongan kecil ini setelah turun dari Kijang.

"Lah, mushalanya pindah kemana Mang?" tanyaku saat melihat tempat parkir jadi lebih luas. 

"Itu, Neng di depan," jawab mang parkir sambil menunjukkan bangunan mushala baru yang lebih terbuka.

Kami segera menuju mushala untuk menunaikan kewajiban di tengah hari, shalat Dhuhur.

Selesai shalat, kami duduk-duduk santai menikmati semilir angin sambil merapikan diri.

"Supri dah ke sini belum?" tanya Aas.

"Kayaknya belum," jawab Teti. Kami jadi celingukan ke parkiran motor mencari sahabat kami itu. Nihil.

"Ya, udah kita duluan ke sana sambil cari tempat duduk. Biar dia nanti nyusul."

Kami segera memasuki jalan setapak menuju sebuah bangunan model Jawa yang terbuat dari kayu. Tampak beberapa kursi dan meja mematung menanti pelanggan. Di sebelah kanan, ada meja pesanan. Seorang petugas cantik tersenyum menyambut kedatangan kami. Serentak mata langsung menatap menu yang ada di meja dan papan menu di atas secara bergantian.

"Untuk Paket Tutug Oncomnya bisa diganti dengan Pais (pepes) ikan?" tanya Tati. "Aku gak mau ayam," sambungnya.

"Boleh," jawab petugas cantik itu.

Akhirnya, kami berempat memesan paket Tutug Oncom dengan pepes ikan mas. "Hmmm... lezat, bikin perutku berkriuk-kriuk."

Kami satu selera untuk makan siang. Namun, tidak untuk minumannya. Aku memilih Cappucino. Aas dan Teti memesan Lemon Tea, sedangkan Tati memesan air mineral.

Cafe di cimahi
Cappucino ala 372 kopi kolmas atau Kabuci


Setelah itu kami mencari-cari tempat duduk yang nyaman. Di selasar, tampak para pegawai berseragam hitam putih sedang rapat kecil. Kami melewatinya dan menuju kebun. Di sebuah bale, serombongan remaja sedang bercengkrama.

"Di sini sajalah!" ujar Teti sambil menunjuk meja panjang di sebelah kiri tangga. Seorang petugas tampak menyapu daun-daun yang berserakan.


Gree One
Modeling Putih Biru

Kesejukan menyergap kami di tengah hari yang cukup menyengat. Daun-daun kopi berlenggok kecil saat angin mempermainkannya. Beberapa daun berguguran. Kami membuka obrolan ringan sambil menunggu pesanan datang.

"Kak Aas dimana?" Tiba-tiba suara laki-laki berteriak lantang dari bangunan kayu di atas sana.

"Di sini!" balas kami sambil mengangkat tangan.

Laki-laki itu pun bergegas turun sambil membawa pesanan kami.

Tak berapa lama kemudian paket Tutug Oncom terhidang di atas meja kayu jati. Plus aneka minuman dan cemilan. Tahu Cabe Garam dan Pisang Goreng.

Saat kami menikmati makanan khas Sunda tersebut, Supri pun datang. "Ayo langsung saja pesan makanannya!" kata Aas.

"Gak ah, baru beres makan di rumah. Kan habis jumatan," tolaknya halus.

"Ngopi atuh ngopi ya. Saya pesankan. Mau apa?" tanya Aas lagi.

"Cappucino dan kopi hitam saja," jawabnya pendek.

"Kok dua?" tanyaku heran.

"Buat Aha mau ke sini juga. Meh urang aya batur lalaki atuh (biar aku ada teman cowok). Dia lagi di atas Kabuci. Biasa ngasuh. Bentar lagi ke sini," jawabnya.

"Oh, ok. Baiklah. Makin banyak makin ramai. Asyeklah!" balasku sambil memasukkan suapan nasi Tutug Oncom.

Tak lama Aha datang meramaikan suasana. Obrolan dan gelak tawa pun tercipta sambil makan siang.

"Cinta!" panggil petugas lagi.

"Di sini," jawab Aha.

"Lah, mengapa namamu jadi Cinta?" tanyaku heran.

"Eh, uniknya Kabuci kan itu. Panggil Pelanggan. Jadi kita pakailah nama artis, komedian atau tokoh-tokoh lainnya biar seru. Jangan nama asli!" jelas Aha panjang lebar.

"Ih, pakai Reyhan atuh!" kataku.

"Yah, teu update," balas yang lain.

"Da manehna mah bukan orang baik," balas Supri disambut tawa.

"Heehnya, poho euy urang," jawab Aha.

Kami kembali menikmati makan siang, kopi, dan cemilan sampai licin tandas. Kebun kopi mini ini menjadi pendengar setia kenangan kami saat berseragam putih biru. Masa SMP. Suka duka saat menimba ilmu di bangku jati yang berat. Tak luput juga, kami mengenang kebaikan teman-teman yang sudah menghadap Sang Ilahi.

Begitulah nostalgia kami di Kabuci atau 372 kopi kolmas. Setelah makan siang, acara berikutnya adalah mengabadikan pertemuan. Foto-foto. Entah bulan apa kami bisa berkumpu kembali.


Gree One
Bestie Seragam Putih biru

372 kopi kolmas bisa jadi rekomendasi untuk kumpul-kumpul bersama sahabat, keluarga, teman-teman, kolega atau kekasih. Menikmati kopi sambil berada di bawah keteduhan pohon menjadi sensasi tersendiri. Membuat kami betah berlama-lama di sini.

"Kalian suka ngopi juga, Sob?" Cobain deh datang ke sini. Bisa juga membawa pulang kopi yang terpajang di depan.

Seru dan asyik.

Selamat berburu kuliner Cimahi, Sob

Sampai jumpa



Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....