9/08/2016

DUA ESENSI HIDUP MANUSIA

Masih tentang buku Hidup Sederhana, yang ditulis oleh Desi Anwar. Ada dua hal yang ingin saya abadikan di blog ini. Tentang membaca dan cara pandang. Entahlah, kedua hal itu sangat memikat hati saya, sampai-sampai ingin menulisnya ulang di blog ini. Tanpa pengubahan agar semua bisa merasakan, memahami, menikmati dan menyerap esensi dari dua tulisan yang sangat indah ini. Rasanya, saya ingin menyebarkan dua virus positif ini kepada dunia.
Membaca itu kegiatan soliter tetapi jauh dari kesepian. Kegiatan sederhana yang membuka pikiran kita ke kompleksitas dan kemungkinan yang tak terbatas. Suatu keheningan yang membawa kita pada perjalanan-perjalanan di luar yang dapat kita bayangkan.
KENIKMATAN MEMBACA
Tulisan ini dibuka dengan pengalaman Desi membaca novel pertamanya, Berburu Emas di California. Dalam ketidaktahuannya tentang sebuah tempat di Amerika tersebut, ia larut dalam keasyikan dan kemisteriusan bacaan tersebut.
Membaca buku itu membawa saya ke masa yang lain, ke dunia tempat orang-orang mengenakan kostum yang aneh dan hidup dengan cara yang berbeda dari yang sudah saya ketahui. Rasa ingin tahu saya terbangkitkan dan saya jadi haus akan lebih banyak petualangan lain. Sejak itu, buku menjadi wahana kenikmatan yang membawa saya menjelajah ke tempat-tempat yang tak terbayangkan.
Membaca bagi saya menjadi sumber kesenangan sejati. Membaca adalah kenikmatan sejati yang dapat kita miliki, karena membaca berarti menyerahkan diri kita kepada semua indra dan kekayaan yang dianugrahkan hidup dan kehidupan kepada kita di dunia ini. Lebih jauh lagi, kenikmatan itu milik kita sendiri dan tak perlu membaginya kepada orang lain. Semua itu, hanya seharga sebuah buku.
Buku yang bagus bisa menjadi apa pun yang ingin kita kejar, alami, dan pahami dalam hidup ini. Karena hidup manusia pada dasarnya terbatas, bisa karena keadaan material dan fisik kita, karena karier yang kita pilih, karena lingkungan tempat tinggal, dan kenyataan bahwa kita tak dapat melakukan dan menjadi sesuatu pada saat bersamaan. Membaca memungkinkan kita menjadi apapun yang kita dambakan, menjelajah tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi, dan membiarkan kita larut dalam emosi dan pengalaman yang bisa jadi tak akan pernah kita alami.
Lewat membaca kita bisa bersentuhan dengan seluruh pengalaman manusia: kegembiraan, tragedy, kemenangan, kekalahan, kepahlawanan, dan bahkan keberadaan manusia yang paling dasar; yang paling sepele, dan yang biasa-biasa saja.
Dengan sebuah buku bagus di tangan, kita bisa lari dan melarikan diri ke fantasi-fantasi kita yang paling fantastis, menyelam untuk menemukan rahasia-rahasia paling dalam, menggali pengetahuan yang paling samar, dan bahkan mencicipi kenikmatan yang paling terlarang.
Bagi saya, sebuah rak penuh buku, sama dengan sebuah ajakan untuk menjelajahi misteri kehidupan dan semesta raya yang hanya dapat dicapai dengan ribuan kali masa kehidupan. Sebuah buku yang bagus dapat dibaca dan dibaca lagi. Dan setiap kali kita membacanya tetap memberikan kenikmatan dan wawasan baru, sama dengan mandi matahari di pantai eksotik, atau memanjakan diri dengan hobi yang mahal atau apapun yang tak dapat kita lakukan di masa lalu.
Buku dapat menjadi teman yang baik, yang selalu setia menemani kita, member kita persis yang kita butuhkan dalam suasana hati yang sedang kita rasakan. Buku tidak menuntut apapun, meluaskan batas pandang dan membuka diri Anda  menjadi manusia dunia, mengenalkan Anda pada opini dan cara pandang yang berbeda, sehingga Anda tidak mandeg pada kesempitan pikiran tanpa pengetahuan dan informasi.
Lain kali bila Anda sedang mencari kesenangan yang sempurnadan dapat Anda nikmati sendiri di saat-saat jeda, entah sedang menunggu janji temu barangkali atau mengambil rehat dari rutinitas, cobalah ambil sebuah buku dan biarkan diri Anda larut dalam sebuah petualangan paling mengasyikkan dan saat-saat menyenangkan yang dapat Anda miliki bahkan tanpa meninggalkan tempat duduk Anda.

Buku yang inspiratif

IDENTITAS BUKU :
JUDUL : HIDUP SEDERHANA
PENGARANG : DESI ANWAR
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TAHUN TERBIT : 2014
SUBJUDUL : KENIKMATAN MEMBACA

HALAMAN : 90 - 93

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....