Halo sobat yayuarundina.com –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti menyapa guru Bahasa Indonesia. Sebuah acara langka yang
menyuarakan strategisnya peran guru Bahasa Indonesia diera digital ini. Acara
ini ada di chanel youtube Kemendikdasmen.
Ini dia strategis, 7 peran guru Bahasa Indonesia di era digital.
1. Pembangun Kesadaran Identitas
Bangsa
Bahasa
menunjukkan bangsa. Melalui bahasalah kita bisa dikenal orang. Mereka-mereka
yang menggunakan bahasa Indonesia pasti merekalah orang Indonesia.
Bersyukurlah
kita, walau sempat dijajah oleh Belanda, bahasa Belanda jadi pengantar di
sekolah-sekolah zaman penjajahan dulu, tapi tidak menjadi bahasa negara. Bahasa
negara kita adalah bahasa Indonesia. Melalui bahasa Indonesia kita dikenal
sebagai negara yang berdaulat.
Peran
guru bahasa Indonesia adalah sebagai pembangun kesadaran identitas bangsa
Indonesia. Orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus menumbuhkan
kebanggaan pada bahasa Indonesia. Syukur-syukur kalau murid kita mampu
mengembangkan bahasa Indonesia.
Dalam pergaulan global sekarang, kita bisa
mengenalkan bahasa Indonesia kepada bahasa asing. Banyak orang luar yang telah
mempelajari bahasa Indonesia.
2. Menumbuhkan Rasa Cinta
Tanah Air
Selaras
dengan identitas bangsa, guru bahasa Indonesia pun wajib menumbuhkan rasa cinta
tanah air pada diri murid-muridnya.
Di
tengah gempuran arus globalisasi dan pengaruh budaya asing, cinta tanah air
menjadi satu hal yang wajib. Cinta bahasa, cinta budaya, dan cinta bangsa serta
negaranya, Indonesia.
Sungguh
miris fenomena yang terjadi sekarang. Sepertinya kita telah banyak kehilangan
jati diri bangsa. Generasi muda sekarang tidak banyak yang tahu tentang budaya
Indonesia. Tidak banyak yang tahu tentang kekayaan Indonesia. Bahasa daerah. Kuliner.
Baju adat. Tarian. Upacara adat, lagu-lagu nasional, dan sebagainya.
Mereka
lebih paham budaya Korea daripada budaya Indonesia. Mereka mungkin lebih bangga
bisa berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mungkin mereka belum tahu,
tapi jangan sampai mereka tidak mau tahu. Bersikap masa bodoh. Bahaya. Sangat bahaya.
Di
sinilah peran strategis guru bahasa Indonesia. Harus bisa membawa budaya dan
kekayaan Indonesia pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan beragam cara.
Mengajak murid menggunakan bahasa daerah pada satu kesempatan. Biarkan mereka
menyadari asal muasal mereka, jati diri mereka. Minang, Jawa, Sunda, Batak,
Papua dan sebagainya.
Selain
itu, guru bahasa Indonesia juga bisa menjadikan informasi tentang budaya,
kekayaan dan isu tentang Indonesia itu menjadi bagian dari proses pembelajaran
bahasa Indonesia. Bahan diskusi, wacana, tugas dan lain-lain. Bagaimana argumen
mereka tentang isu #kaburazadulu dan #Indonesiagelap?
3. Multibahasawan
Perlu
disadari bahwa keunggulan orang Indonesia adalah sebagai dwibahasawan. Mampu
menggunakan dua bahasa. Bahasa ibu atau bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
Namun,
seiring dengan kemajuan zaman, bahasa ibu mulai tergeser. Keluarga muda
sekarang banyak yang langsung menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari. Bisa juga bahasa asing (Inggris misalnya) jika menilah dengan
orang asing.
Jika
dibiarkan terus seperti ini, bahasa ibu atau bahasa daerah akan musnah suatu
saat nanti. Tidak ada lagi yang menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan
sehari-hari mereka.
Oleh
karena itu, jadikan bahasa daerah sebagai bagian dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia. Bangun kesadaran siswa bahwa kita itu penguasa dua bahasa.
Beri kesempatan pada mereka untuk berbahasa daerah (Sunda misalnya) dan
berbahasa Indonesia. Bisa jadi juga kita jadi multibahasawan. Mampu berbahasa
daerah, berbahasa Indonesia dan berbahasa asing.
4. Bahasa Internasional
Sejak
dua tahun lalu, pada November 2024, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi
di sidang UNESCO. Bahasa resmi yang kesepuluh. Tentu saja ini adalah sebuah
prestasi bagi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mulai memasuki kancah dunia
internasional. Semoga nanti jadi bahasa internasional.
Hal
ini perlu diinformasikan pada para siswa. Tujuannya adalah membangun rasa
bangga pada bahasa Indonesia. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Juga jadi
motivasi agar mereka menjadi generasi unggul, generasi berkualitas. Siap berkompetisi
di dunia internasional dalam berbagai bidang. Olimpiade, sepak bola, teknologi,
film dan lain sebagainya.
5. Berpikir dan Bernalar
Kritis
Berbahasa
berarti belajar berpikir dan bernalar kritis. Bagaimana membangun sebuah
percakapan yang sistematis? Bagaimana menyampaikan gagasan secara tertulis
maupun lisan? Tentu saja, kita membutuhkan kemampuan berpikir dan bernalar
kritis. Apalagi jika dikaitkan dengan penyampaian argumentasi atau opini.
Bahasa
bukan sekedar pengetahuan tapi cara berkomunikasi menjadi lebih penting.
Bagaimana menggunakan bahasa untuk menuangkan gagasan-gagasan kritis? Melalui
beragam kegiatan berbahasa kita dilatih untuk berpikir dan bernalar kritis.
Kita dilatih untuk mengembangkan 4 keterampilan berbahasa. Menyimak, berbicara,
membaca dan menulis.
Bagaimana
merangkai beragam ide hingga jadi sebuah tulisan atau materi pidato yang
sistematis? Sangat penting kita menguasai kemampuan berbahasa, baik secara
lisan maupun tulisan.
6. Literasi
Kemampuan
literasi juga sangat erat hubungannya dengan kemampuan berbahasa. Literasi baca
tulis merupakan bukti nyata kemampuan berbahasa. Kemampuan ini tak akan baik
jika tidak dilatih.
Guru
bahasa Indonesia sangat berperan untuk mengembangkan kemampuan membaca dan
menulis. Beragam teks menjadi materi pembelajaran. Cerpen, surat, teks
deskripsi, eksplanasi, argumentasi dan lain sebagainya.
Guru
bahasa Indonesia bisa melakukan tes KEM atau tes kemampuan efektif membaca. Melatih
membaca pemahaman, membaca kritis, skimming, scanning, SQ3R dan beragam skill
membaca lainnya.
Selain
itu, guru bahasa Indonesia juga bisa memberikan tips mendapatkan ide untuk
menulis, membuat cerpen, membuat tulisan yang baik, membangun paragraf yang
padu, dan sederet kemampuan menulis lainnya.
Yang
terpenting adalah membangun pondasi literasi yang kokoh. Cinta baca dan cinta
menulis. Ini masih menjadi pr besar bagi
guru bahasa Indonesia.
Kalau
tidak dimulai sekarang, kapan lagi?
7. Pembangun Karakter
Bangsa
Dengan
beragam materi bahasa Indonesia, guru Bahasa Indonesia pun bisa berperan sebagai
pembangun karakter bangsa.
Melalui
sastra Indonesia kita bisa memperhalus budi pekerti. Berpantun, kata-kata
mutiara, peribahasa, cerpen, puisi dan lain-lain.
Pembelajaran
bahasa dan sastra bukan sekedar membaca tapi tentang memaknai bacaan tersebut,
khususnya karya sastra. Kita mengapresiasi beragam karya sastra. Mendalami dan
mengkritisi karya sastra tersebut. Hikmah atau amanat apa yang kita dapatkan dari karya sastra
tersebut? Inilah upaya pembentukan karakter bangsa.
Kita
bisa menimba ilmu dan pengalaman dari masalah-masalah yang dihadapi para tokoh.
Lalu, menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Inilah inti deep learning.
Nah, sobat yayuarundina.com –
Itulah 7 peran strategis guru Bahasa Indonesia di era digital ini. Kalian
setuju? Ada gagasan lain?
Boleh dong tuangkan
pendapat kalian di komentar
Terima kasih
Sampai jumpa.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar