7/15/2025

Strategis, 7 Peran Guru Bahasa Indonesia di Era Digital

 

Halo sobat yayuarundina.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti menyapa guru Bahasa Indonesia. Sebuah acara langka yang menyuarakan strategisnya peran guru Bahasa Indonesia diera digital ini. Acara ini ada di chanel youtube Kemendikdasmen.


Guru


Ini dia  strategis, 7 peran guru Bahasa Indonesia di era digital.

1.     Pembangun Kesadaran Identitas Bangsa

Bahasa menunjukkan bangsa. Melalui bahasalah kita bisa dikenal orang. Mereka-mereka yang menggunakan bahasa Indonesia pasti merekalah orang Indonesia.

Bersyukurlah kita, walau sempat dijajah oleh Belanda, bahasa Belanda jadi pengantar di sekolah-sekolah zaman penjajahan dulu, tapi tidak menjadi bahasa negara. Bahasa negara kita adalah bahasa Indonesia. Melalui bahasa Indonesia kita dikenal sebagai negara yang berdaulat.

Peran guru bahasa Indonesia adalah sebagai pembangun kesadaran identitas bangsa Indonesia. Orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus menumbuhkan kebanggaan pada bahasa Indonesia. Syukur-syukur kalau murid kita mampu mengembangkan bahasa Indonesia.

 Dalam pergaulan global sekarang, kita bisa mengenalkan bahasa Indonesia kepada bahasa asing. Banyak orang luar yang telah mempelajari bahasa Indonesia.

 

2.     Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

Selaras dengan identitas bangsa, guru bahasa Indonesia pun wajib menumbuhkan rasa cinta tanah air pada diri murid-muridnya.

Di tengah gempuran arus globalisasi dan pengaruh budaya asing, cinta tanah air menjadi satu hal yang wajib. Cinta bahasa, cinta budaya, dan cinta bangsa serta negaranya, Indonesia.

Sungguh miris fenomena yang terjadi sekarang. Sepertinya kita telah banyak kehilangan jati diri bangsa. Generasi muda sekarang tidak banyak yang tahu tentang budaya Indonesia. Tidak banyak yang tahu tentang kekayaan Indonesia. Bahasa daerah. Kuliner. Baju adat. Tarian. Upacara adat, lagu-lagu nasional,  dan sebagainya.

Mereka lebih paham budaya Korea daripada budaya Indonesia. Mereka mungkin lebih bangga bisa berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mungkin mereka belum tahu, tapi jangan sampai mereka tidak mau tahu. Bersikap masa bodoh.  Bahaya. Sangat bahaya.

Di sinilah peran strategis guru bahasa Indonesia. Harus bisa membawa budaya dan kekayaan  Indonesia pada proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan beragam cara. Mengajak murid menggunakan bahasa daerah pada satu kesempatan. Biarkan mereka menyadari asal muasal mereka, jati diri mereka. Minang, Jawa, Sunda, Batak, Papua dan sebagainya.

Selain itu, guru bahasa Indonesia juga bisa menjadikan informasi tentang budaya, kekayaan dan isu tentang Indonesia itu menjadi bagian dari proses pembelajaran bahasa Indonesia. Bahan diskusi, wacana, tugas dan lain-lain. Bagaimana argumen mereka tentang isu #kaburazadulu dan #Indonesiagelap?

 

3.     Multibahasawan

Perlu disadari bahwa keunggulan orang Indonesia adalah sebagai dwibahasawan. Mampu menggunakan dua bahasa. Bahasa ibu atau bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Namun, seiring dengan kemajuan zaman, bahasa ibu mulai tergeser. Keluarga muda sekarang banyak yang langsung menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Bisa juga bahasa asing (Inggris misalnya) jika menilah dengan orang asing.

Jika dibiarkan terus seperti ini, bahasa ibu atau bahasa daerah akan musnah suatu saat nanti. Tidak ada lagi yang menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Oleh karena itu, jadikan bahasa daerah sebagai bagian dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Bangun kesadaran siswa bahwa kita itu penguasa dua bahasa. Beri kesempatan pada mereka untuk berbahasa daerah (Sunda misalnya) dan berbahasa Indonesia. Bisa jadi juga kita jadi multibahasawan. Mampu berbahasa daerah, berbahasa Indonesia dan berbahasa asing.

 

4.     Bahasa Internasional

Sejak dua tahun lalu, pada November 2024, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi di sidang UNESCO. Bahasa resmi yang kesepuluh. Tentu saja ini adalah sebuah prestasi bagi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mulai memasuki kancah dunia internasional. Semoga nanti jadi bahasa internasional. Berdasarkan Kompas, kurikulum bahasa Indonesia telah dipelajari di 52 negara dan digunakan oleh sekitar 150 ribu penutur asing.

Hal ini perlu diinformasikan pada para siswa. Tujuannya adalah membangun rasa bangga pada bahasa Indonesia. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Juga jadi motivasi agar mereka menjadi generasi unggul, generasi berkualitas. Siap berkompetisi di dunia internasional dalam berbagai bidang. Olimpiade, sepak bola, teknologi, film dan lain sebagainya.

 

5.     Berpikir dan Bernalar Kritis

Berbahasa berarti belajar berpikir dan bernalar kritis. Bagaimana membangun sebuah percakapan yang sistematis? Bagaimana menyampaikan gagasan secara tertulis maupun lisan? Tentu saja, kita membutuhkan kemampuan berpikir dan bernalar kritis. Apalagi jika dikaitkan dengan penyampaian argumentasi atau opini.

Bahasa bukan sekedar pengetahuan tapi cara berkomunikasi menjadi lebih penting. Bagaimana menggunakan bahasa untuk menuangkan gagasan-gagasan kritis? Melalui beragam kegiatan berbahasa kita dilatih untuk berpikir dan bernalar kritis. Kita dilatih untuk mengembangkan 4 keterampilan berbahasa. Menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Bagaimana merangkai beragam ide hingga jadi sebuah tulisan atau materi pidato yang sistematis? Sangat penting kita menguasai kemampuan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan.

 

6.     Literasi

Kemampuan literasi juga sangat erat hubungannya dengan kemampuan berbahasa. Literasi baca tulis merupakan bukti nyata kemampuan berbahasa. Kemampuan ini tak akan baik jika tidak dilatih.


Literasi


Guru bahasa Indonesia sangat berperan untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulis. Beragam teks menjadi materi pembelajaran. Cerpen, surat, teks deskripsi, eksplanasi, argumentasi dan lain sebagainya.

Guru bahasa Indonesia bisa melakukan tes KEM atau tes kemampuan efektif membaca. Melatih membaca pemahaman, membaca kritis, skimming, scanning, SQ3R dan beragam skill membaca lainnya.

Selain itu, guru bahasa Indonesia juga bisa memberikan tips mendapatkan ide untuk menulis, membuat cerpen, membuat tulisan yang baik, membangun paragraf yang padu, dan sederet kemampuan menulis lainnya.

Yang terpenting adalah membangun pondasi literasi yang kokoh. Cinta baca dan cinta menulis.  Ini masih menjadi pr besar bagi guru bahasa Indonesia.

Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?

 

7.     Pembangun Karakter Bangsa

Dengan beragam materi bahasa Indonesia, guru Bahasa Indonesia pun bisa berperan sebagai pembangun karakter bangsa.

 

Melalui sastra Indonesia kita bisa memperhalus budi pekerti. Berpantun, kata-kata mutiara, peribahasa, cerpen, puisi dan lain-lain.

 

Pembelajaran bahasa dan sastra bukan sekedar membaca tapi tentang memaknai bacaan tersebut, khususnya karya sastra. Kita mengapresiasi beragam karya sastra. Mendalami dan mengkritisi karya sastra tersebut. Hikmah atau amanat  apa yang kita dapatkan dari karya sastra tersebut? Inilah upaya pembentukan karakter bangsa.

 

Kita bisa menimba ilmu dan pengalaman dari masalah-masalah yang dihadapi para tokoh. Lalu, menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Inilah inti deep learning.

 

Nah, sobat yayuarundina.com – Itulah 7 peran strategis guru Bahasa Indonesia di era digital ini. Kalian setuju? Ada gagasan lain?

Boleh dong tuangkan pendapat kalian di komentar

Terima kasih

 

Sampai jumpa.


Sumber

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/21/11370471/jadi-bahasa-resmi-di-unesco-bahasa-indonesia-menjadi-yang-ke-10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Strategis, 7 Peran Guru Bahasa Indonesia di Era Digital

  Halo sobat yayuarundina.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti menyapa guru Bahasa Indonesia. Sebuah acara langka y...