9/14/2013

Pronomina



I.                   DEFINISI
Pronomina atau kata ganti adalah kata-kata yang biasanya dimanfaatkan untuk menggantikan kata benda ( orang, rumah, … ).
II.                JENIS-JENIS PRONOMINA
1.      Pronomina Persona
Pronomina
Persona
Makna
Tunggal
jamak
Pertama
( diri sendiri/ pembicara )
Saya, aku, daku, ku-, -ku
Kami, kita
Kedua
( Orang yang diajak bicara/ pendengar )
Engkau, kamu, anda, dikau, kau-, -mu
Kalian,
kamu ( sekalian ), anda ( sekalian )
Ketiga
( Orang yang dibicarakan )
Ia, dia, beliau, -nya
Mereka, -nya

2.      Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk Umum
Pronomina Penunjuk Tempat
Pronomina Penunjuk Ihwal
Ini, itu
Sini, sana, situ
( boleh juga dilengkapi dengan kata depan di, ke, dari )
Begini, begitu, demikian

3.      Pronomina Penanya
a.       siapa
b.      apa
c.       mana
d.      mengapa
e.       kapan, bilamana
f.       di mana, ke mana, dari mana
g.      bagaimana
h.      berapa, keberapa

III.             CONTOH PEMAKAIAN PRONOMINA DALAM KALIMAT
1.      Saya akan segera menyelesaikan pekerjaan itu secepatnya.
2.      Aku ini binatang jalang.
3.      Gelar sarjana ini kupersembahkan untuk ayah ibuku tercinta.
4.      Adikmu berapa orang ?
5.      Kami akan segera memberikan bantuan makanan untuk para korban longsor di Leuwigajah.
6.      Apakah kita akan mengejar cita-cita itu dengan sepenuh hati ?
7.      Engkaukah yang berhasil menjuarai Olimpiade Fisika di Beijing kemarin ?
8.      Andalah yang harus berada di garis depan untuk memperjuangkan nasib bangsa ini.
9.      Kamu akan segera mendapatkan informasi terbaru tentang ujian nasional.
10.  Bagaimana kau mampu berlari secepat itu ?
11.  Bukumu itulah yang akan dipinjamkan kepada saudaramu.
12.  Mengapa kalian harus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia ?
13.  Beliaulah yang berhasil menemukan metode matematika jari Aljabar.
14.  Dia telah memutuskan pertunangan itu seminggu yang lalu.
15.  Kakinya itu yang baru saja dioperasi akibat kecelakaan lalu lintas. 
16.  Pak Sukardi menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. Beliau mendapatkan kenaikan pangkat.
17.  Katakan kepada mereka agar segera mengakhiri pertikaian itu !
18.  Cepat, padamkan api yang sedang melalap rumah mereka !
19.  Surya selalu meraih kesempatan pertama, karena ia berprinsip bahwa tak akan ada kesempatan kedua.
20.  Anak-anak itu diasuh oleh keluarga miskin, baginya dunia fantasi hanyalah impian belaka.

Foto: Unsplash

KATA ULANG



I.                   DEFINISI
Kata ulang atau reduplikasi adalah kata yang mengalami proses pengulangan.
II.                JENIS-JENIS KATA ULANG
1.      Dwilingga/ Kata ulang atau pengulangan utuh / murni.
Contoh : ikan-ikan, baik-baik, merah-merah, pagi-pagi, pelajar-pelajar- kejadian-kejadian, sungai-sungai, negara-negara, pemimpin-pemimpin
2.      Kata ulang berimbuhan
Kata ulang ini juga mengalami proses pengimbuhan.
Contoh : padi-padian, rumah-rumahan, kekanak-kanakan, berulang-ulang, sebesar-besarnya, setinggi-tingginya, bertanggung jawab, pertanggungjawaban
3.      Kata ulang berubah bunyi/ salin suara
Kata ulang ini mengalami perubahan bunyi, baik vocal atau konsonan.
Contoh : bolak-balik, beras-petas, gerak-gerik, lauk-pauk, sayur-mayur, serba-serbi, sorak-sorai, warna-warni
4.      Kata ulang sebagian / dwipurwa
Kata ulang yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar.
Contoh : dedaunan, pepohonan, leluhur, sesaji, tetamu, tali-temali
5.      Kata ulang semu
Kata ulang ini bentuknya seperti kata ulang, tetapi sebenarnya kata-kata ini tidak mengalami proses pengulangan.
Contoh : cumi-cumi, kupu-kupu, ubur-ubur, berang-berang, kura-kura
III.             MAKNA KATA ULANG
1.      Banyak tak tentu : batu-batu, orang-orang, beribu-ribu, bendera-bendera
2.      Banyak dan bermacam-macam : sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dedaunan, bunyi-bunyian, pepohonan
3.      Menyerupai : kuda-kudaan, mobil-mobilan, robot-robotan, orang-orangan
4.      Sifat (agak …, melemahkan sifat pada kata dasar ) : kebarat-baratan, kekuning-kuningan, tidur-tiduran, malu-malu
5.      Intensitas kualitatif : keras-keras, kuat-kuat, setinggi-tingginya, serajin-rajinnya
6.      Intensitas kuantitatif : berlari-lari, bolak-balik, mondar-mandir, tersenyum-senyum, berputar-putar
7.      Makna kolektif : dua-dua, empat-empat, ketiga-tiganya
8.      Kesalingan / resiprok : berpandang-pandangan, bersalam-salaman, lempar-lemparan, tolong-menolong,

IV.             CONTOH PEMAKAIAN KATA ULANG DALAM KALIMAT
1.      Negara-negara itu telah berperan serta dalam menegakkan hak azasi manusia.
2.      Mereka-merekalah yang akan mewarisi masa depan bangsa ini.
3.      Pada saat Idul Fitri, kami bersalam-salaman untuk bermaaf-maafan.
4.      Ketiga-ketiganya telah berhasil masuk final.
5.      Bentuklah kelompok dua-dua !
6.      Mengapa engkau bolak-balik saja dari tadi ?
7.      Ayo, berteriaklah kuat-kuat untuk melawan suara ombak itu !
8.      Benarkah orang yang suka tidur-tiduran itu pemalas ?
9.      Ayah membelikan mobil-mobilan untuk adik, tapi ia ingin robot-robotan.
10.  Berapa banyakkah buah-buahan yang kau makan dalam seminggu ?

Featured Post

Fiksi Mini: Aurora

  Semangat sekali aku menyambut tahun ajaran baru ini. Setelah liburan selama dua minggu, energiku terisi penuh. Langkahku tegap menuju kela...