4/19/2013

MUSIKALISASI PUISI



Pertama kali saya mendengar istilah musikalisasi puisi adalah saat belajar sastra sekitar tahun 1990-an. Bersama teman-teman sekelas dulu, kami beramai-ramai menyanyikan puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Pada setiap kesempatan, kami bersenandung atau koor.  Di sela-sela waktu kuliah, dalam kegiatan sanggar sastra, di sela-sela pelaksanaan kegiatan, jalan-jalan, kumpul di rumah teman, di kendaraan, di gedung rektorat.  Ah, rasanya musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono adalah jiwa kami saat itu.
            Banyak puisi Sapardi Djoko Damono yang dijadikan sebagai lagu. Kalau tidak salah ada dalam kumpulan puisi Dukamu Abadi dan Hujan Bulan Juni. Dalam dirimu, Hujan Bulan Juni, Aku ingin, Metamorfosa,  adalah beberapa judul puisi yang sering kami dengar atau kami nyanyikan bersama..  Rasanya nikmat sekali menyanyikan lagu-lagu itu. Adem, tenang, damai, nyaman.
            Kini, musikalisasi puisi itu masuk pada kurikulum sekolah.  Musikalisasi puisi menjadi materi kelas Sembilan. Ketika melihat guru kelas Sembilan membawakan materi itu, musikalisasi puisi yang dibawakan ternyata bukan hanya puisi Sapardi Djoko Damono tapi juga lagu-lagu pop yang sudah terkenal. Yang paling sering adalah lagu-lagu bimbo, seperti Sajadah Panjang. Lagu-lagu Populer itu bisa dinyanyikan secara utuh atau anak-anak mengganti syairnya dengan puisi buatan mereka sendiri.
            Saat mengikuti  sebuah pelatihan, teman saya mengajarkan musikalisasi puisi dengan cara yang berbeda. Dia menggunakan fasilitas multimedia. Beliau menyajikan puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni. Kami mendengarkan lagunya bersama-sama dan juga melihat tayangan videonya. Setelah itu, kami berdiskusi membicarakan isi puisi tersebut.  Pada akhirnya, kami menyanyikan lagu itu bersama-sama. Asyiik !
            Musikalisasi puisi sebenarnya merupakan salah satu cara untuk menikmati  dan mengapresiasi puisi. Selama ini, puisi ( bagi saya khususnya ) merupakan suatu karya sastra yang sangat berat untuk dinikmati. Seringkali, kita harus berpikir keras untuk memahaminya. Menikmati puisi merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Langka. Orang jarang jatuh hati pada puisi.
            Namun dengan keluar dari pakem  atau kebiasaan ( menurut saya), puisi dapat dinikmati dan diapresiasi oleh banyak orang. Lihatlah bagaimana para remaja banyak yang suka berpuisi sejak Dian Sastrowardoyo berpuisi pada film Ada Apa dengan Cinta. Film Tio Pakusadewo  Cinta dalam Sepotong Roti.

AKU INGIN
SAPARDI DJOKO DAMONO

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
           
Dengan berbagai cara tersebut, puisi sepertinya menjadi hal yang dapat diapresiasi dan dinikmati bersama seperti lagu-lagu pop. Puisi menjadi ringan bagi semua lapisan masyarakat. Mudah dinikmati. Tidak perlu serius atau kaku. Namun, tetap berisi dan menambah kekayaan batin kita. Melatih kepekaan sosial, rasa dan budi pekerti manusia. Mudah-mudahan puisi menjadi salah satu cara untuk membangun karakter positif bagi manusia Indonesia ! Manusia yang cerdas lahir batin. Aamiiin !


1/04/2013

PUZZLE HURUF MEMBANTU ANAK KONSENTRASI MEMBACA




            Membaca  merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh manusia. Kemampuan membaca sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bagaimanakah kita akan hidup di era informasi ini, jika tidak bisa membaca ? Kemampuan membaca ini tidak akan datang dengan sendirinya, tapi harus diajarkan dan dibiasakan sejak dini.
            Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para orang tua. Bunda dan ayah harus memulainya  sejak janin dalam kandungan sampai waktu yang tak terbatas. Ingatlah pada prinsip pendidikan sepanjang hayat ! Sejak dalam kandungan, orang tua harus memberikan rangsangan-rangsangan positif pada janin yang dikandungnya. Mendengarkan lantunan ayat suci, musik, bercerita dan lain sebagainya. Tak kalah penting pula, bunda wajib memberikan makanan sehat dan bergizi untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Makanan yang bergizi tersebut sangat  bermanfaat dalam membentuk kecerdasan anak. Bagaimana anak akan belajar dengan baik, jika ia memiliki kendala dalam hal kecerdasan ? Oleh karena itu, ibu-ibu harus mempersiapkan kecerdasan anak sedini mungkin .
Salah satu usaha terpenting yang harus dilakukan oleh ibu-ibu adalah minum susu. Susu memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan kecerdasan bayi. Wajib diperhatikan, ibu-ibu jangan pernah menggunakan susu yang mengandung gula tambahan. Dalam situs okehealth, ada lima bahaya gula bagi tubuh. Pertama, gula tambahan dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, jantung dan stroke. Kedua, makanan yang mengandung gula tinggi berarti mengandung kalori yang tinggi. Kalori tersebut bisa menyebabkan kegemukan (obesitas). Ketiga, rentan terhadap resiko diabetes. Keempat, kandungan gula yang tinggi akan menghilangkan energi secara drastis. Kelima, gula merupakan makanan bagi bakteri yang memproduksi asam, sehingga akan menyebabkan karang dan lubang di gigi. Dalam situs belajarpsikologi.com, gula juga dianggap dapat mengganggu konsentrasi belajar. Kasihan kan jika anak-anak kita menderita hal itu ? Kesehatan sangat berpengaruh terhadap kemampuan  konsentrasi belajar anak.
Sebaiknya, gunakanlah Anmum Essential 3 dan 4. Produk susu pertumbuhan anak tanpa tambahan gula pertama di Indonesia. Menurut ahli, susu sudah mengandung gula atau laktosa. Jadi, untuk apa ada gula tambahan ? Anmum Essential, produk susu untuk pertumbuhan anak ini tidak menggunakan gula tambahan, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak di seluruh Indonesia bahkan di dunia.
            Setelah mengkonsumsi susu tanpa tambahan gula, maka ibu-ibu bisa dengan mudah mengajarkan kemampuan membaca pada anak. Anak-anak dijamin akan berkonsentrasi dan belajar membaca dengan cepat. Manfaatkanlah masa keemasan mereka ! Agar mereka bisa membaca dengan konsentrasi tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, ibu-ibupun bisa menggunakan puzzle sebagai alat bantu. Puzzle huruf kini sudah banyak tersedia di pasaran. Ada yang ukuran besar, sedang maupun kecil. Ibu-ibu tinggal memilihnya saja.
 Ibu-ibu bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh anak dengan merangkai puzzle huruf menjadi kata. Selain itu, kita pun bisa mengadakan lomba menyusun kata dengan puzzle-puzzle huruf tersebut. Cara lainnya adalah bersama-sama menyusun kata. Mulai dari kata-kata yang sudah umum diketahui oleh anak, lalu bertahap pada kata-kata yang sulit. Setelah kata terbentuk, kita (Ibu dan anak) bisa membacanya dengan suara keras beberapa kali. Pengulangan merupakan salah satu kunci keberhasilan belajar membaca.
Kegiatan belajar membaca ini akan terasa menyenangkan karena dilakukan dalam suasana bermain. Belajar yang serius tapi santai. Dengan demikian, anak dapat memiliki kemampuan membaca dengan baik. Ayo, Ibu-ibu berikanlah pelatihan membaca yang menyenangkan ! Jangan lupa pula berikan asupan gizi, Anmum Essential kepada putra-putrinya ! Ibu-ibu modern selalu tahu yang terbaik untuk putra-putrinya. Ibu-ibu modern akan selalu menambah wawasannya demi masa depan anak-anak tercinta.
Agar ibu-ibu memiliki wawasan tentang dunia perempuan, bergabunglah bersama Anmum Club dan grup Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Banyak hal yang akan ibu dapatkan dari kedua grup tersebut. Pengetahuan tentang kehamilan, tumbuh kembang anak, juga penghasilan tambahan, tanpa harus mengganggu peran kita sebagai istri dan ibu. Kita masih tetap dapat berkarya dari dalam rumah. Ikuti perkembangan informasinya di  http://www.facebook.com/groups/ibuibudoyannulis/. Banyak kegiatan yang bisa ibu-ibu ikuti, salah satunya adalah kegiatan lomba menulis ini. Mari mengembangkan diri bersama Anmum Club dan Grup Ibu-ibu Doyan Nulis ( IIDN ) ! Anmum Club dan Grup IIDN selalu memberi inspirasi untuk bunda.

                                                                                                                 ARUNDINA

Tulisan ini diikutsertakan dalam Writing Competition Anmum Bunda Inspiratif bersama IIDN




Buku-buku hasil karya anggota komunitas IIDN

1/03/2013

PERJALANAN


Catatan harian
WAKTU MENINGGALKAN JEJAK
Hai, kawan ! Ada yang berbeda hari ini. Cerita menarik yang akan kukisahkan padamu. Banyak kutemukan pesona dan inspirasi hidup hari ini.
Perjalananku dimulai setelah dering telepon genggamku berbunyi.  Muncul sebuah pesan ajakan. “Ayo kawan, kita berburu foto hari ini !” ajak seorang kawan akrabku. Sudah lama, aku tak berjumpa dengannya. Ini adalah ajakan yang telah lama kunantikan sejak lama. Segera , aku bergegas mempersiapkan diri. Setelah itu, aku berangkat seorang diri.
Dengan berjalan, kumulai perjalanan pertamaku hari itu. Matahari belum ganas menyinari bumi. Sinarnya terasa hangat di tubuhku. Jam di tangan baru menunjuk ke angka tujuh. Kehidupan di sepanjang jalan yang kulewati telah mulai ramai. Aku mengamati dan menikmati keadaan sekeliling. Tiba-tiba, bunyi itu datang kembali. Segera, aku membaca pesan kedua. “Aku sudah sampai di tempat,” tulis kawan akrabku. “Ok, aku sudah jalan,” balasku cepat. Aku memperlebar langkahku. Aku berjalan panjang-panjang.  Ingin rasanya cepat berjumpa dengan kawan lamaku itu. Nafasku memburu. Tersengal-sengal. Akhirnya, aku sampai di sebuah terminal.
Aku melihat-lihat keadaan sekitar. Parkir motor. Warung. Kios-kios. Orang-orang yang sedang berbelanja. Pedagang. Tukang delman. Petugas terminal. Anak jalanan. Namun, tak tampak wajah yang kucari. Kriiing … Aku menelepon kawanku itu. “Di mana ?” tanyaku. “Aku ada di depan,” jawabnya. “Sebelah mana ? Aku sudah ada di terminal,” kataku memberikan informasi. Klik. Putus. Hah ?! Aku celingukan. Kulangkahkan kakiku menyebrangi jalan. Mataku menatap awas. Mencari wajah yang kukenal. Tiba-tiba, aku melihatnya agak jauh di depan. Aku melambaikan tangan.  Ia tersenyum padaku. Begitu berhadapan, kami bersalaman, berpelukan melepas rindu. “Apa kabar? Kemana aja?” sapanya. Senyum khasnya tersungging di bibir. Bahagianya hatiku. Kami segera memulai perjalanan penting ini.
Aku dan kawanku mengawalinya dengan sarapan bubur di depan terminal. Sambil ngobrol ngalor- ngidul. Ia mengeluarkan kameranya. Jepret. Dua orang perempuan yang ada di depan ditangkap kameranya. Ah, sayang ada bayang-bayang laki-laki menghalanginya ! Ia beraksi kembali. Jepret. Kena kau ! Seorang pembeli bubur dan pedagang bubur berdiri agak berjauhan di depan roda jualannya. Mantap. Ia terus bercerita tentang fotografi. Benda-benda di sekitar kami menjadi sasaran kameranya. Barang bekas di bawah meja menjadi objek foto yang menarik. Tak kusangka seindah itu. Ajaib !  Tas merahku pun menjadi sasarannya.  Nuansanya sungguh berbeda dengan aslinya. Foto-foto itupun mulai bercerita.
Perjalanan pun berlanjut. Kami menyusuri jalanan kembali. Untuk pertama kalinya, aku lebih intens memperhatikan kehidupan jalanan. Ia membawaku pada objek foto yang dianggapnya menarik. Gambar-gambar berwarna di dinding. Ia menangkap momen. Kilatan cahaya membentuk sebuah objek gambar yang menarik. Setelah itu, Ia pun menyebrangi jalan. Aku memperhatikannya. Jepret. Rombongan anak laki-laki berjalan melintasi gambar dinding tadi. Indah sekali. Aku pun mencoba menangkap objek. Tidak memuaskan. Terjadi tumpukan gambar. Objek foto terlewat begitu saja. Uuughh… sayaaang !  “Tingkatkan kecepatan, simpan  tanganmu ditombol !” perintahnya. Aku membidik lagi. Dia ada di belakangku. “Ya, tekan !” instruksinya. Sukses. Aku mendapatkan gambar yang menarik. “Jika kau melihat latar yang menarik, bersiaplah. Tunggulah dengan sabar objek fotomu datang. Lalu, jepret! “ katanya memberi arahan. Aku semakin bersemangat.  “Jadi fotografer itu harus sabar dan tekun,” pikirku. Kami kembali menyusuri jalanan. Kearah pasar.
Dalam perjalananku itu, tiba-tiba bermunculan obyek-obyek foto yang menarik. Ibu-ibu yang berjalan menggandeng anaknya. Lumut di dinding. Karung bekas yang tersandar di tembok. Wanita muda yang sedang berdiri di persimpangan. Becak yang berjejer rapi. Bangunan tua. Semuanya bercerita banyak pada kami.
Langkah-langkah kami terus menyusuri trotoar. Jepret sana. Jepret sini. Delman dengan kusirnya. Orang-orang yang bertemu dan ngobrol di jalanan. Dua orang nenek-nenek yang sedang duduk. Wanita yang membeli asin. Toko pakaian. Tukang buah. Warna-warni kehidupan yang indah.
Perjalanan belum berakhir. Kami menuju sebuah bangunan tua. Unik katanya. Kami memandanginya beberapa saat. Jepret. Lalu, kami duduk santai di seberangnya. Di depan bangunan tua itu ada dua orang pencari nafkah. Satu sebagai penjual pigura. Yang seorang lagi tukang jahit. Betapa mereka bekerja keras dan tekun demi sesuap nasi. “Dengan memotret, sebenarnya kita mengasah hati,” ujarnya. “Coba perhatikan tukang jahit itu memasang benang. Objek foto yang menarik. Namun, hanya sesaat. Setelah itu hilang.” Tiba-tiba, ia mengambil gambar. Seorang bapak bercelana pendek keluar dari pintu gedung itu. Menarik. Kau tahu kawan, apa yang selanjutnya terjadi ? Hanya dalam hitungan detik, Si Bapak menghilang di balik pintu. Pintu itu tertutup rapat. Ceritapun berganti. Betapa waktu sangat berharga ! Waktu meninggalkan jejak. Mungkin takkan kembali. Di saat itulah, kita harus memanfaatkan kesempatan. Menangkap jejak yang hanya sekian detik itu. Hidup terasa lebih bermakna.
perjalanan waktu memang tak terasa 

Rabu, 2 Januari 2013
Kisah perjalananku bersama Mbak Vivera di awal tahun baru menyusuri kota kelahiranku

8/13/2012


Manajemen Pendidikan
OPTIMALISASI FUNGSI KELAS

        Dalam forum pendidikan yang diadakan oleh LPP Salman pada Sabtu, 11 Agustus 2012 yang lalu, Riswana Adhi mengungkapkan gagasan tentang Manajemen Sukses Pendidikan Berbasis Kelas ( MSPBK ). Beliau berpendapat bahwa kelas sebagai kelompok belajar memiliki potensi yang baik untuk ditata demi kesuksesan sebuah proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran. Para siswa memiliki waktu yang cukup lama di kelas, yaitu sekitar satu tahun pelajaran. Sayang jika waktu tersebut terbuang secara percuma. Kelas memiliki tujuan bersama untuk mendukung tujuan individu, memiliki sumberdaya potensial, kelas sebagai keluarga, wahana ibadah, karya belajar dan prestasi. Kelas sebagai satuan sosial terkecil di sekolah harus menjadi fokus dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Jadi, guru dan walikelas harus mengoptimalkan fungsi kelas tersebut dengan baik.
            Modal utama kesuksesan tersebut adalah pelayanan prima dari guru dan walikelas. Ujung tombak pendidikan ini harus memiliki kemauan kuat untuk memajukan dunia pendidikan. Mereka harus memiliki pengaruh dan kendali yang sangat kuat dalam proses pendidikan di kelas. Dengan demikian, mereka memiliki kunci dalam menentukan baik buruknya kualitas pendidikan. Ada beberapa hal yang darus dilakukan yaitu: optimalisasi peran serta fungsi guru dan walikelas, empowering siswa, kemitraan dengan orang tua, sinergi dengan semua pemangku kebijakan di sekolah khususnya dan pemangku kebijakan pendidikan pada umumnya, secara terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan,  secara kontinyu meningkatkan kualitas, melakukan semua hal tersebut berlandaskan motivasi ibadah ( ikhlas).
            Kita bisa menggunakan beberapa alat untuk manajemen Sukses Pendidikan Berbasis Kelas ini. Di awal tahun pelajaran, guru/ walikelas bisa membuat sebuah kontrak kegiatan. Di dalamnya tertulis tujuan atau ha-hal, karya, dan  prestasi yang ingin dicapai selama satu tahun tersebut.          Di samping itu, setiap siswa wajib memiliki diary yang salah satunya berisi mimpi-mimpi mereka yang menjadi target sasaran hidup mereka. Setelah itu, walikelas bisa membuat laporan kepada orang tua tentang kemajuan yang diraih oleh siswa atau hal-hal yang menjadi kekurangan mereka. Alat-alat lainnya adalah dream book siswa, buku proyek sukses belajar, buku agenda walikelas, agenda guru, agenda siswa, peta kehidupan siswa dan buku koneksi.
            Dengan manajemen yang baik tersebut, insya allah kita bisa meraih lima dimensi sukses pendidikan secara holistik, yaitu: sukses di kelas/ sekolah, sukses di keluarga, sukses di masyarakat, sukses di berbagai tempat dan sukses di akherat. Kriteria sukses di kelas adalah: siswa memiliki semangat bekajar, berni bertanyam supel bergaul dan berprestasi. Ciri sukses di keluarga adalah hormat pada orang tua, betah di rumah dan akur dengan saudara. Kriteria sukses di masyarakat adalah mampu beradaptasi, memiliki life skill, dan juga mampu bergaul. Siswa yang berprestasi mampu bertindak aktif dan partisipatif, terlibat pada berbagai kegiatan dan mengenal lingkungan dengan baik. Pada akhirnya semua kesuksesan itu dilandasi oleh kesuksesan akherat, yaitu: faham terhadap agamanya, mengamalkan ajaran agamanya, mampu bersabar dan bersyukur, bekerja karena ALLAH dan juga mengharapkan pahala. Kesuksesan ini tentunya menjadi target kualitas pendidikan Indonesia. Semoga !
           
                                                                                                                                                                        Disarikan kembali oleh ARUNDINA
                                                                                                                                                                        Bandung, 12 Agustus 2012




8/05/2012

matahari tersenyum simpul
menandai pagi baru
harapan baru
 misteri baru
jalinan asa, rasa dan usaha
perjuangan yang takkan pernah berakhir

5/19/2012

CULTURE


THE DAY OF FISHERMAN
                I have a friend. She worked in Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Indonesia.  One day, she invited me and friends for visit her in there. She will show the day of fisherman. A few days later, we came to Pelabuhan Ratu.  We arrived in Palabuan Ratu at five p.m.
                The day after tomorow,  we go to field.   In there, we look ceremony day of fisherman. It's celebrate every April 6th. We saw the many people. It's so crowded. I saw the major. I saw a bride and bridegroom, false bride. They come from to Senior high school in Pelabuhan Ratu. I saw the snake too. After that, the major, the bride and many people walk to the beach. It's parade. They will do a ceremony of  culture. The people call that is Larung Laut . Larung Laut is sacrifice to Nyi Roro Kidul, The Queen of South Beach.  My friend suggest us to go first. So, we do it. We walk fast.
                15 minutes later, we arrived in beach. We go to fish market. But, we get surprise. That place was close. We late. It's very crowded. I and my friends have spirit to look that traditional ceremony. So, we try to solve the poblem. We walk around that place and get idea. We roll under  the stage.  We cross that stage. So, we can get in an area of ceremony. So many media came to Palabuan Ratu. They will shoot that ceremony. I saw indosiar,TPI, RCTI etc. I hope we shooted by them.
                                In the fish market, I saw traditional dance for welcome ceremony for the major. There is Lengser too. He is directing the major to his place. A few  minute later, he opened the ceremony. The custom leader bring many things for sacrifice, such as the head of buffalo, many kinds of flower, traditional cake such as : apem, bugis etc. It's full color. They used many winnowing tray (tampah or nyiru). Then, the custom leader bring all to the  beach. They get in sail boat.  The media get in the boat. We want to follow them, but we don't have sail boat. My friend call her student.
                                Finally, we get the sail boat . This is the first time for me on the sea. The local people have a myth. It's forbiden to wear green clothes, because it used by Nyai Roro Kidul. If, we wearing that’s cloths we must get trouble , accident or die. Do you believe that ? My friend says that we from Bandung, so we don't get trouble.
                                It's about one hour we sailing the sea. I feel scare. I saw the big wave . We float on the center of the sea. But, we can not see Larung Laut because the others sail boat run so fast. They left us. We just look the beautiful view. In the far distance we can see Australia. One day, we want to go the whole world.
                                 After ceremony of Larung Laut finished, In the afternoon, at  five p.m, we go to cave of bat. We saw so many bat came out from it. That's amazing ! We saw the bats fly like soldiers. They will looking for some food. The bats going away from the cave. One bat falling down near my leg. Someone took it. He open wide the wings. We saw it. When I saw the face, I remembered to vampire. That face look like vampire. Scared !
                                                                                                                                                                                                
                                                                                                                                                                                                 20 April 2012
                                                                                                                                                                                                  ARUNDINA

3/25/2012

AGEN NASKAH


BERKENALAN DENGAN AGEN NASKAH
                Agen naskah merupakan hal baru bagiku. Apa ya ? Yang ada itu agen penjualan berbagai macam barang bernilai ekonomi atau artis dan modeling. Terdorong oleh rasa penasaran itu, saya akhirnya mengikuti Workshop Agen Penerbitan Naskah yang diselenggarakan oleh Grup Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Acara itu berlangsung pada Sabtu, 24 Maret 2012, mulai pukul 10.30 sampai 13.00.
            Teh Indari Mastuti mengatakan bahwa agen naskah belum populer di Indonesia. Oleh karena itu, usaha ini merupakan usaha yang unik. Dengan perusahaannya bernama Indscript Creative, Teh Indari mencoba mengembangkan bisnisnya. Bisnis ini berusaha untuk menjembatani penulis dengan penerbit. Indscript Creative telah bekerjasama dengan tiga puluh penerbit. Mulai dari penerbit besar seperti Gramedia dan penerbit kecil. Usaha ini dirintis sejak tahun 2007. Banyak buku yang telah masuk dalam rak buku laris atau best seller. Buku-buku itu antara lain: For The Love of Mom, Lucky Backpacker, 99 usaha bisnis, Storycake for Amazing Mom dan lain sebagainya.
            Penulis yang akan bergabung dengan agen naslah ini bertugas untuk menulis.  Setelah itu memasukkan naskah atau kerangka tulisan ke agen tersebut. Agen akan menawarkannya ke penerbit. Jika disetujui, maka tulisan itu akan dicetak menjadi buku serta dilempar ke pasaran. Setelah itu, buku tersebut juga akan dipromosikan. Penulis juga harus gencar mempromosikan buku-buku tersebut.
            Jika penulis menjadi bagian dari agen naskah tersebut, Indscript Creative khususnya, maka ia akan menandatangani kontrak. Ada tiga pihak yang terlibat, yaitu: penulis, agen dan penerbit. Penulis tidak terikat secara eksklusif dengan Indscript Creative. Penulis bisa juga bekerja sama dengan pihak lain. Namun, penulis perlu memperhatikan etika. Nilai atitude  (sikap ) ini memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan bisnis penerbitan buku ini.
            Agen naskah akan membantu penulis dalam berbagai hal. Pertama, menawarkan buku ke penerbit. Ini yang utama. Kedua, mempromosikan produk (buku yang telah naik cetak). Ketiga, membranded penulis. Dalam upaya melejitkan nama penulis ini, agen bisa melaksanakan berbagai upaya, misalnya: memperkenalkan penulis pada media, terutama yang menjalin kerjasama dengan Indscript/ IIDN, menjadi trainer dan lain sebagainya.  Keempat, mengatur masalah pembayaran. Agen akan menyarankan jual putus (flat free) untuk penulis pemula dan royalti untuk penulis yang sudah produktif.
            Bekerjasama dengan agen naskah memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya kita banyak dibantu untuk menerbitkan buku dan mengibarkan bendera penulis. Kelemahannya kita harus berbagi pendapatan dengan agen tersebut. Perbandingannya 3 % untuk agen dan 7 % untuk penulis. Pembagian dengan agen, sebenarnya juga merupakan usaha agen untuk menjadikan tulisan kita menjadi sebuah buku. Menerbitkan buku merupakan sebuah perjuangan.
            Jadi, agen naskah membawa angin segar bagi penulis. Penulis tidak akan pontang- panting mengejar penerbit. Penulis tidak akan kebingungan untuk menerbitkan buku. Penulis dapat mengembangkan sayapnya dengan tenang. Berbagai macam masalah bisa diselesaikan bersama dengan agen naskah. Bukankah kerjasama adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan ? Itulah makna agen naskah. Siapkah kita menjadi penulis profesional ? Mari bergabung dengan agen penerbitan naskah !
                                               
                                                                                                                  Cimahi, 24 Maret 2012                                                                                                                                     
                                                                                                                        ARUNDINA

Featured Post

Liburan Murah Meriah Ke Cicalengka Bandung

  Halo sobat yayauarundina.com – Sering, kita berpikir ribet dan butuh dana besar untuk mengisi liburan. Ternyata, ada nih liburan murah me...