6/21/2021

Soal Pisa Bahasa II: Kumpulan Soal Teks Hadiah

 

Halo Sobat yayuarundina.com, masih betah dengan soal Pisa Bahasa kan? Yuk kita masuk ke teks yang kedua berjudul Hadiah.

Selamat belajar




 

TEKS II

 

HADIAH

 

Wanita itu bertanya-tanya sudah berapa hari dirinya duduk seperti ini, memandangi air keruh dan dingin merayap menutupi tebing tanggul. Yang samar-samar diingatnya hanya mulainya hujan, mengalir melintasi rawa dari arah selatan dan menghantam benteng rumahnya. Lalu air sungai mulai naik, turun lagi secara perlahan dan akhirnya berhenti sebentar untuk kemudian kembali seperti semula. Selama berjam-jam, air membanjiri sungai-sungai kecil dan parit-parit dan menggenangi tempat rendah. Di malam hari, ketika dia tidur, banjir telah menggenangi jalan dan mengurungnya sehingga dia duduk sendirian, perahunya hanyut, rumahnya seperti barang hanyut bertengger di tebing sungai. Bahkan sekarang air telah mencapai papan penyangga rumah yang berlapis aspal. Dan air terus naik.

Sejauh yang dapat dia amati, ke pucuk pepohonan di bantaran sungai di seberang, rawa itu seperti laut yang sepi, terbasuh siraman hujan, sungai lenyap ditelan air banjir. Rumahnya yang beralaskan perahu dibuat agar dapat dilayarkan tatkala banjir datang seperti ini, tetapi sekarang rumahnya sudah lapuk. Mungkin papan-papan di bagian bawah telah lapuk dan hanyut terbawa air. Mungkin juga tali penambat rumah ke pohon oak akan putus dan membuatnya hanyut ke hilir, seperti perahunya.

Tak seorang pun yang dapat menghampirinya. Dia dapat saja berteriak, tetapi tak akan ada artinya, tidak akan ada yang mendengar. Di rawa, yang lain tengah berjuang untuk menyelamatkan apa yang dapat diselamatkan, bahkan hidup mereka. Dia melihat sebuah rumah yang hanyut, dia termenung mengingat pekuburan. Ketika melihat rumah itu dia merasa bahwa dia tahu siapa pemiliknya. Melihatnya hanyut merupakan pemandangan yang mengerikan, tetapi pemilik rumah itu pasti telah menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi. Lalu, ketika hujan semakin lebat dan hari semakin gelap, dia mendengar suara harimau kumbang dari hulu sungai.

Kini rumahnya seakan-akan berguncang seperti sesuatu yang hidup. Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk menangkap lampu yang miring di meja tidurnya dan menjepitnya di antara kakinya agar stabil. Dengan suara yang berderak-derak, rumah itu berusaha untuk keluar dari lumpur, terapung bebas, terombang-ambing seperti gabus dan bergerak perlahan-lahan terbawa arus sungai. Dia lalu mencengkram ujung tempat tidurnya. Rumah itu bergerak-gerak sepanjang tali tambatan. Terjadi sentakan dan derak kayu tua, lalu berhenti sesaat. Secara perlahan arus menghanyutkannya dan membiarkan terombang-ambing lagi, menuju tempat yang lain. Dia menarik napas dan duduk untuk beberapa lama merasakan ayunan yang bergerak perlahan. Gelap merayapi hujan yang belum reda, dan, dengan kepala di atas tangan, dia tertidur bersandar pada tempat tidur.

Malam harinya, suara jeritan membangunkannya, suara itu begitu memilukan. Dia sudah berdiri sebelum benar-benar terjaga. Dalam kegelapan kakinya tersandung tempat tidurnya sendiri. Suara itu berasal dari luar, dari sungai. Dia dapat mendengar sesuatu bergerak dan sesuatu yang besar mengeluarkan suara keras yang mengerikan. Bisa jadi rumah lain. Lalu menabrak, dan bukan tabrakan dari depan tetapi menyerempet sisi rumahnya. Ternyata hanya sebatang pohon. Dia mendengar dahan dan daun yang hanyut ke hilir, meninggalkan hujan dan daerah banjir, terdengar terus-menerus seperti menjadi bagian dari keheningan.. Sambil meringkuk di atas tempat tidur, dia hampir tertidur lagi sampai terdengar lagi suara jeritan yang kali ini begitu dekat seperti di dalam kamarnya. Dengan membelalakkan mata dalam kegelapan, dia meraba-raba tempat tidurnya sampai tangannya memegang laras senapan yang dingin. Kemudian dengan membungkukkan badannya di atas bantal, dia memangku senapan di lututnya. “Siapa di sana” tanyanya.

Jawabannya hanyalah suara jeritan yang berulang tetapi agak pelan, suara yang letih, dan diakhiri dengan keheningan. Dia kembali ke tempat tidurnya. Apa pun yang ada di luar itu, dia dapat mendengarnya bergerak di sekitar serambi. Papan berderak dan dia dapat mengenali suara benda jatuh. Terdengar suara cakaran pada dinding seolah-olah akan membuat jalan masuk. Sekarang dia tahu bendanya, yaitu seekor kucing besar, yang ditinggalkan oleh pohon yang tumbang dan hanyut melewatinya. Kucing besar itu datang bersama banjir, sebuah hadiah.

Tanpa disadari dia menekankan tangannya ke wajah dan lehernya sendiri yang tegang. Senapannya bergetar di atas lutut. Selama hidup dia belum pernah melihat harimau kumbang seperti ini. Dia pernah mendengar cerita tentang harimau itu dari orang lain dan pernah mendengar aumannya, seperti menderita, dari kejauhan. Harimau itu kembali mencakari dinding, dan menderakkan jendela dekat pintu. Sepanjang dia dapat mempertahankan jendela dan membiarkan harimau itu terkurung di luar antara dinding dan di air, dia akan baik-baik saja. Di luar, binatang itu berhenti menggaruk-garukkan cakarnya pada dinding lapuk. Sesekali, binatang itu hanya mengeram dan merintih.

Tatkala akhirnya cahaya menembus hujan, muncul seperti kegelapan lain, dia masih duduk di atas tempat tidurnya, dingin dan kaku. Tangannya, yang biasa digunakan untuk mendayung, terasa sakit karena terus memegang senapan. Dia tidak ingin bergerak karena takut menimbulkan suara yang akan memberi kekuatan pada harimau itu. Terlihat kaku, dia menggoyangkan badan seiring dengan gerakan rumah. Hujan belum reda juga seolah-olah tidak akan berhenti. Akhirnya, dengan cahaya remang-remang, dia dapat melihat banjir yang masih disirami hujan dan di kejauhan tampak ujung pohon yang tenggelam. Harimau itu tidak lagi bergerak-gerak sekarang. Mungkin sudah pergi. Dengan meletakkan senapan di sampingnya, dia turun dari tempat tidur dan bergerak ke arah jendela tanpa membuat suara. Ternyata ia masih ada di sana, meringkuk di ujung serambi, memandangi pohon oak yang masih hidup, penambat rumah, seolah-olah menghitung peluangnya untuk melompat ke sebuah dahan. Karena dia sekarang dapat melihatnya, harimau itu tidak tampak menakutkan lagi, bulu kasarnya berlekatan seperti ranting-ranting, perutnya kempis dan iganya menonjol. Mudah untuk menembaknya di tempat ia duduk, ekor panjangnya bergerak-gerak. Dia bergerak mengambil senapan saat harimau itu berbalik. Tanpa peringatan, tanpa peregangan otot, harimau itu melompati jendela, memecahkan kacanya. Dia terhempas, menahan jeritan, lalu mengambil senapan, dan menembakkannya ke jendela. Dia tidak dapat melihatnya lagi, tetapi dia meleset. Binatang itu bergerak lagi. Dia dapat melihat kepala dan punggungnya saat melewati jendela.

Menggigil, dia kembali ke tempat tidurnya dan membaringkan diri. Suara hujan dan sungai yang membuai, serta udara dingin yang menusuk, membatalkan niatnya. Dia hanya mengawasi jendela sambil tetap memegang senapan. Setelah menunggu beberapa saat, dia lalu bangkit untuk melihat. Harimau itu ternyata tertidur, dengan kepalanya berada di atas kakinya, mirip seperti kucing rumah. Untuk pertama kalinya sejak hujan turun, dia ingin menangis, menangisi dirinya, semua orang, dan semua yang terkena banjir. Ketika dia berbaring kembali di tempat tidur, dia menarik selimutnya ke atas pundaknya. Seharusnya dia ke luar saat jalan masih terbuka atau saat perahunya belum hanyut. Saat dia bergerak mengikuti gerakan rumahnya yang bergoyang, rasa sakit di perutnya mengingatkannya bahwa dia belum makan. Dia tidak ingat sudah berapa lama dia tak makan. Seperti harimau itu, dia juga merasa lapar. Lalu dia menyelinap ke dapur, dan membuat perapian dengan beberapa batang kayu yang tersisa. Apabila banjir terus berlanjut, dia akan membakar kursi, atau bahkan membakar meja sekalipun. Setelah mengambil sisa daging asap dari langit-langit, dia memotong beberapa potong daging itu tebal-tebal dan menaruhnya di penggorengan. Bau daging goreng itu membuatnya pusing. Ada biskuit basi sisa yang dia masak dulu dan dapat dimakan sambil minum kopi. Air pun berlimpah saat itu.

Ketika dia sedang memasak, dia hampir melupakan harimau itu sampai terdengar lagi geramannya. Harimau itu lapar juga. “Biarkan aku makan,” dia berkata, ” lalu aku akan mengurusmu.” Dia tertawa mencibir. Ketika dia menggantungkan sisa daging itu, harimau itu menggeram sehingga tangannya bergetar.

Setelah dia selesai makan, dia kembali ke tempat tidurnya lagi dan mengambil senapan. Rumahnya sudah terangkat begitu tinggi sehingga tidak lagi menggesek dasar tanggul ketika terayun kembali dari sungai. Makanan telah membuatnya hangat. Dia sebenarnya dapat mengusir harimau itu saat masih ada cahaya menembus hujan. Dia kemudian menyelinap ke jendela. Harimau itu ternyata masih di sana, menggeram dan mulai berjalan di serambi. Dia mengamati harimau itu untuk beberapa saat tanpa perasaan takut. Kemudian, tanpa memperdulikan apa yang sedang dia lakukan, dia meletakkan senapan di sampingnya dan kemudian berjalan dari ujung tempat tidur menuju dapur. Ternyata di belakangnya harimau itu bergerak dengan marah. Di dapur dia mengambil daging sisa dan berjalan lagi melalui lantai yang bergoyang menuju jendela lalu melemparkan daging itu melalui kaca jendela yang pecah. Di luar jendela, harimau lapar itu menyergap lalu menoleh kepadanya dengan tatapan heran. Terkejut dengan apa yang telah dilakukannya, dia kembali ke tempat tidur. Dia masih dapat mendengar suara harimau yang mencabik-cabik daging. Rumahnya kembali berguncang-guncang.

Saat bangun, dia langsung menyadari bahwa segalanya telah berubah. Hujan telah reda. Dia merasakan gerakan rumahnya, tetapi banjir tidak lagi menggoyangnya. Melalui celah pintu yang dibukanya, dia melihat dunia yang berbeda. Rumahnya berada di tepi tebing sungai, di tempat yang biasanya. Beberapa meter di bawahnya, air sungai masih mengalir dengan deras, tetapi tidak lagi menggenangi daerah antara rumahnya dengan pohon oak. Dan harimau itu telah pergi. Berjalan meninggalkan serambi menuju pohon Oak dan memasuki rawa, perlahan menghilang di ujung rawa dan akhirnya tak terlihat. Dan di serambi tertinggal tulang-tulang putih yang merupakan sisa daging itu.

 

 

 

5. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 5 / 26

BIN_2017_BINT02_02

Klik pada satu pilihan jawaban!

 

Bagaimanakah situasi wanita tersebut pada awal cerita?

 Dia terlalu lemah untuk keluar rumah karena berhari-hari tidak makan.

 Dia mempertahankan diri dari binatang liar.

 Rumahnya telah dikelilingi air banjir.

 Sungai yang banjir telah menghanyutkan rumahnya.

 

6. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 6 / 26

BINT0206

Klik pada satu pilihan jawaban!

 

Ketika si Wanita berkata, "lalu aku akan mengurusmu" (paragraf 10) dia ingin mengatakan bahwa dia

 yakin kalau harimau kumbang tersebut tidak akan menyakitinya

 mencoba menakut-nakuti harimau kumbang

 akan menembak harimau kumbang tersebut

 akan memberi makanan kepada harimau kumbang

 

7. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 7 / 26

BINT0207

Ketik jawabanmu!

 

Apakah menurutmu kalimat terakhir dalam cerita "Hadiah" tersebut merupakan bagian akhir yang tepat?

Jelaskan jawaban kamu, dengan menunjukkan pemahamanmu terhadap hubungan kalimat terakhir dengan makna cerita.

 

8. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 8 / 26
BIN_2017_BINT02_04

Klik pada satu pilihan jawaban!

“Dengan suara yang berderak-derak, rumah itu berusaha untuk keluar …” (Paragraf 4)

Apa yang terjadi dengan rumah pada bagian cerita ini?

A. Ambruk sebagian

B. Mulai mengapung

C. Menabrak pohon oak

D. Tenggelam ke dasar sungai

 

9. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 9 / 26

BIN_2017_BINT02_03

Ketik jawabanmu!

Berikut ini adalah beberapa kutipan mengenai harimau kumbang dalam cerita.

 

“jeritan membangunkannya, suara itu begitu memilukan.”

“Jawabannya hanyalah suara jeritan yang berulang, tetapi agak pelan, suara yang letih…”

“Dan pernah mendengar aumannya, seperti menderita, dari kejauhan.”

 

Dengan mengamati kejadian pada sisa cerita, menurut pendapatmu apa alasan penulis menggunakan deskripsi seperti ini ketika mulai bercerita tentang harimau kumbang?

 

10. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 10 / 26

BINT0205

Ketik jawabanmu!

 

Menurut cerita itu, apa alasan si wanita memberi makan harimau kumbang tersebut?

11. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 11 / 26

BIN_2017_BINT02_01

Berikut ini adalah bagian percakapan antara dua orang yang membaca "Hadiah":

 


 Bagaimana kamu dapat menyatakan itu? Saya kira dia wanita yang berperasaan

 

 Saya kira tokoh wanita dalam cerita itu tak berperasaan dan kejam

 
                      

                                                                          

Tuliskan bukti dari teks bahwa pandangan kedua orang di atas dapat dibuktikan kebenarannya.

 

Orang Pertama:

Orang Kedua:

 

 

6/16/2021

Soal Pisa Bahasa I: Kumpulan Soal Amanda

 

Soal Drop and Drag yang menarik

Halo Sobat yayuarundina.com, setelah mempelajari beberapa opiniku tentang Soal Pisa Bahasa, sekarang saatnya mengenal dan mempelajari soal-soal Pisa Bahasa.

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2021/06/soal-pisa-bahasa-mengenal-soal-pisa.html

Di unggahan kedua tentang Soal Pisa Bahasa ini, tulisannya akan dibagi menjadi 5 seri sesuai dengan judul wacananya. Tujuannya agar lebih mudah dipelajari dan tidak membosankan. Malas kan kalau membaca tulisan yang panjang. Biar belajarnya juga bisa dicicil kaya kreditan bank. 😄😄😄

Ø      * Soal I tentang Amanda

Ø      * Soal II tentang Hadiah

Ø      * Soal III tentang

Ø      * Soal IV tentang Susu

Ø      * Soal V tentang Katakan Tidak Pada Susu Sapi

 

Yuk, kita mulai dengan RANGKAIAN SOAL PERTAMA: AMANDA DAN RATU.

Selamat membaca

TEKS I

AMANDA DAN SANG RATU

Prolog: Sejak kematian Locadia, Sang Pangeran, yang mencintainya, sangat merana. Di sebuah toko yang bernama Rsd Socurs, Sang Ratu, yaitu bibi Sang Pangeran, bertemu dengan seorang pramuniaga muda, Amanda, yang sangat mirip dengan Locadia. Sang Ratu ingin agar Amanda membantunya membebaskan Sang Pangeran dari kenangan yang selalu menghantuinya

Suatu persimpangan jalan di halaman istana, bangku bundar di sekitar tugu kecil...senja mulai turun...

AMANDA

Saya masih tetap tak mengerti. Apa yang dapat saya lakukan untuknya, Paduka? Saya tak percaya, Paduka telah berpikir... Dan kenapa saya? Saya cantik juga tidak. Bahkan, kalau pun seseorang sangat cantik - siapa yang dapat dengan tiba-tiba datang dan menghilangkan kenangan Pangeran seperti itu?

SANG RATU

Tak seorang pun kecuali engkau.

AMANDA, betul-betul terkejut saya?

SANG RATU

Dunia ini begitu bodoh, Anakku. Ia hanya melihat parade, tingkah laku, dan pangkat atau jabatan...mungkin karena itulah engkau tidak pernah diberitahu. Tapi hatiku tidak pernah berbohong - Aku hampir berteriak saat kulihat engkau di Rsd Soeurs untuk pertama kalinya. Untuk seseorang yang mengenal dia lebih dari sekadar citra publiknya, kau adalah seseorang yang teramat mirip dengan Locadia.

Sunyi. Burung-burung malam kini telah mengambil alih nyanyian burung-burung senja. Alam dipenuhi bayangan dan ceririt burung.

AMANDA,  ( dengan sangat lembut )

Saya benar-benar merasa tak dapat, Paduka. Saya tak memiliki apa-apa, saya bukan siapa-siapa, dan pecinta-pecinta itu....adalah khayalan saya, tidakkah Paduka mengerti?

Ia telah berdiri. Seolah hendak pergi, ia mengambil tas kecilnya

SANG RATU,  juga dengan lembut dan kelelahan.

Tentu saja, Anakku. aku minta maaf.

Ia juga berdiri, dengan sulit layaknya seorang wanita tua. Bel sepeda terdengar di kesunyian malam itu, ia terhenyak.

Dengar...itu dia! Coba perlihatkanlah dirimu padanya, bersandarlah di tugu kecil ini, di mana ia dulu pertama kali bertemu Locadia. Biarkan dia melihatmu, walaupun untuk sekali ini saja, biarkan ia berteriak, tertarik oleh kemiripan ini, pada rencana yang akan kuakui padanya besok, yang pasti akan membuatnya membenciku - pada apa pun selain kekasihnya yang telah tiada, yang akan merenggutnya dariku suatu saat nanti, aku yakin...(Sang Ratu mencengkeram lengan Amanda) Engkau mau melakukannya, bukan? Aku memohon padamu dengan sangat, Nona. (Ia memandang Amanda dengan memohon dan menambahkan) Dan dengan begitu kau akan melihatnya juga. Dan...aku merasa tersipu-sipu mengatakannya lagi padamu - hidup terlalu gila ! Ini adalah kali ketiga aku tersipu-sipu dalam 60 tahun, dan kedua kalinya dalam 10 menit - kau akan melihatnya, dan seandainya dia bisa (mengapa tidak dia, dia kan tampan dan menarik dan bukan yang pertama) seandainya dia beruntung untuknya sendiri dan untukku, mengambil khayalanmu untuk sekejap saja...Suara bel lagi dalam bayangan, tetapi kali ini sangat dekat.

AMANDA,  ( berbisik )

Apa yang harus saya katakan padanya?

SANG RATU  ( mencengkeram lengan Amanda )

Katakan saja: “Maaf, Paduka, dapatkah Paduka menunjukkan jalan ke laut ?

Amanda bergegas ke dalam bayangan pohon. Tepat pada waktunya. Ada kilasan pucat, yaitu Sang Pangeran dengan sepedanya. Ia lewat sangat dekat dengan Amanda di dekat tugu Amanda menggumam.

AMANDA

Maaf, Paduka

Ia berhenti, turun dari sepedanya, melepas topinya dan memandang Amanda

PANGERAN

Ya?

AMANDA

Dapatkah Paduka menunjukkan jalan ke laut?

PANGERAN

Berbeloklah di tikungan kedua ke kiri

Ia membungkuk, dengan sedih dan sopan, kembali menaiki sepedanya dan berlalu. Bel terdengar lagi di kejauhan. Sang Ratu keluar dari bayangan pohon, nampak sangat tua.

AMANDA, dengan lembut setelah beberapa saat

Ia tak mengenali saya...

SANG RATU

Memang gelap.... Dan lagi, siapa yang tahu wajah yang bagaimana yang disimpannya sekarang dalam mimpinya? (Ia bertanya pelan) Kereta api terakhir telah lewat, Nona. Maukah kau menginap di istana malam ini?

 

AMANDA,  ( dengan suara aneh )

Ya, Paduka

Hari benar-benar telah menjadi gelap. Keduanya tak lagi nampak dalam bayangan, dan hanya suara angin yang dapat terdengar di antara pohon-pohon besar di situ.

LAYAR TERTUTUP

 

SOAL PISA BAHASA INDONESIA TAHUN 2020

1. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 1 / 26
BIN_2017_BINT01_01

Pilih satu  jawaban!

Cuplikan sandiwara itu menceritakan Sang Ratu yang memikirkan tipuan agar ...

A. Pangeran lebih sering datang mengunjunginya.

B. Pangeran akhirnya memutuskan untuk menikah.

C. Amanda membuat Pangeran melupakan kesedihannya.

D. Amanda datang ke istana dan tinggal bersamanya.

 

2. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa

Pertanyaan 2 / 26

BIN_2017_BINT01_02

Ketik jawabanmu!

 

Dalam naskah sandiwara, selain kata-kata yang harus diucapkan pemain, ada pula perintah yang harus diikuti pemain dan teknisi teater. Bagaimana perintah-perintah tersebut dapat dikenali dalam naskah?

 

3. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 3 / 26
BIN_2017_BINT01_03

Sutradara menempatkan para pemain di panggung. Pada suatu diagram, sutradara memberi Amanda simbol huruf A dan Sang Ratu huruf D

Dimanakah Posisi huruf A dan Huruf D ke dalam diagram berikut untuk menunjukkan kira-kira di mana Amanda dan Sang Ratu berada ketika Pangeran tiba.

A. Bangku               B. Tugu         C. Panggung           D. Pohon rimbun

 

 

4. Bahasa - Sosialisasi PISA Bahasa
Pertanyaan 4 / 26
BIN_2017_BINT01_04

Klik pada satu pilihan jawaban!

Mendekati akhir cuplikan sandiwara itu, Amanda berkata, “Ia tak mengenali saya...”

Maksud perkataan Amanda adalah bahwa Sang Pangeran tidak ....

A. memandang pada Amanda.

B. menyadari bahwa Amanda seorang pramuniaga.

C. menyadari bahwa ia pernah bertemu dengan Amanda.

D. menganggap bahwa Amanda mirip dengan Locadia.

 

6/14/2021

Soal Pisa Bahasa: Mengenal Soal Pisa Bahasa

 

Contoh Bacaan dan Soal Pisa Bahasa
Sumber: Pusmenjar


Halo Sobat yayuarundina.com, kali ini saya ingin berbagi tulisan berseri tentang   Soal Pisa Bahasa. Awal tulisan tentang Mengenal Soal Pisa Bahasa. Tulisan berikutnya tentang contoh soal Pisa Bahasa yang akan diunggah per bacaan agar tidak kepanjangan. Contoh soal -soal ini berasal dari Pusmenjar dalam kegiatan Sosialisasi Soal Pisa Bahasa di Hotel De Java Bandung.

BACA JUGA INI: https://www.yayuarundina.com/2020/09/staycation-di-de-java-hotel-bandung.html

Alasan Mengunggah Contoh-Contoh Soal Pisa Bahasa

Mengapa? Ada beberapa alasannya.

1. Ada kegiatan sosialisasi soal PISA Bahasa yang dilaksanakan oleh Pusmenjar. Jadi, sayang kalau hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya.

2. Contoh soal ini diharapkan mampu memberikan gambaran untuk mengembangkan kemampuan literasi, khususnya untuk literasi baca tulis.

3. Pemberlakuan AKM yang segera akan dilakukan di setiap sekolah.

4. Pengembangan pembuatan soal secara lebih variatif lagi

5. Bahan pembelajaran Bahasa Indonesia

 

Beberapa Pemikiran Tentang Soal Pisa Bahasa

              Sebelum memberikan contoh-contoh soal Pisa Bahasa, terlebih dahulu, saya ingin menyampaikan beberapa pemikiran pribadi terkait soal-soal ini.

1. Soal PISA Bahasa dan Ujian Bahasa Indonesia

Soal Pisa Bahasa ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan soal-soal ujian Bahasa Indonesia, baik pada saat Ujian Nasional, ulangan harian ataupun tes setiap tengah dan akhir semester (PAT). Hanya bacaannya lebih utuh dan soalnya lebih kompleks.

2. Pemilihan Bahan Bacaan Lebih Kompleks dan Variatif

              Perbedaan utama antara soal Pisa Bahasa dan Ujian Bahasa Indonesia terletak pada pemilihan bahan bacaan yang lebih variatif, lebih kompleks, dan lebih utuh. Bahkan untuk tingkat SMP sudah diperkenalkan bacaan yang berasal dari jurnal. Satu bacaan utuh bisa untuk beberapa soal. Sama seperti tes membaca pemahaman dalam ujian Bahasa Indonesia.

              Perbedaan lainnya adalah tidak ada cuplikan bahan bacaan untuk soal. Dalam Ujian Bahasa Indonesia, biasanya satu paragraph saja, diikuti satu atau dua pertanyaan. Dalam Soal Pisa Bahasa kita seringkali harus memahami bacaan secara utuh untuk menemukan jawaban. Bagi yang tidak suka membaca tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri. Bisa KO sebelum menjawab soal.

3. Tantangan untuk Suka Membaca

              Melihat soal yang sangat panjang-panjang, tentunya kita harus bisa menumbuhkan suka bahkan cinta membaca. Minat membaca ini penting agar siswa tidak merasa frustasi saat menghadapi bacaan yang kompleks sebagai Langkah awal untuk menjawab soal.

4. Ajarkan Teknik Membaca

              Ini hal penting yang perlu dilakukan juga untuk menghadapi soal Pisa Bahasa. Siswa perlu dibekali berbagai macam teknik membaca. Membaca ide, membaca kritis, membaca cepat, membaca sekilas dan lain sebagainya. Dengan penguasaan teknik-teknik membaca yang bervariatif ini, mereka diharapkan bisa menguasai dan menjawab soal.

5. Bentuk Soal Lebih Bervariatif

              Soal Pisa Bahasa tidak hanya berupa pilihan ganda ( PG ). Namun, dalam satu bacaan bentuk soal bisa bervariatif. Pilihan ganda, jawaban singkat, esai, drop and drag, benar salah dan sebagainya.

              Sepertinya bentuk soal yang bervariasi ini merupakan tantangan dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS.

              Nah, Sobat yayuarundina, itulah pengenalan tentang Soal Pisa Bahasa. Punya pemikiran atau opini lainnya? Silakan simak contoh soalnya di postingan-postingan berikutnya ya.

 

Salam

Sampai Jumpa

 

5/25/2021

Tips Tetap Sehat Saat Pembelajaran Tatap Muka

 

Pembelajaran Tatap Muka

Halo Sobat  yayuarundina.com, masih cemas dengan situasi pandemi? Beragam ya pasti perasaan dan reaksi kalian. Ada yang masih takut, bisa menerima dan harus bisa beradaptasi. Banyak hikmah yang kita dapatkan dari pandemi ini. Jadi, lebih dekat dengan keluarga, selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Siapkah kita kembali ke sekolah? Ini dia Tips Tetap Sehat Saat Pembelajaran Tatap Muka.

Awal tahun pelajaran 2021-2022, kita tampaknya akan kembali ke dunia nyata. Setelah sekitar satu setengah tahun berada di dunia maya, pembelajaran online, sekolah akan kembali dibuka. Akhir Mei ini, sudah banyak sekolah yang melakukan simulasi. Termasuk SMP Negeri 1 Cimahi. 

Banyaknya permasalahan yang timbul saat belajar di Google Meet, Google Classroom, grup Whatsapp dan sebagainya, siap tidak siap, mau tidak mau, hal ini harus dilakukan. 

Bagaimana reaksi kalian? Bagaimana reaksi Ibu dan Bapak? Masih takut dan ragu untuk proses pembelajaran tatap muka? Itu sangat wajar dan sangat manusiawi. Namun, Life Must Go On. Hidup harus terus berlanjut. Jangan menyerah pada keadaan! Kita harus bisa menerapkan AKB, Adaptasi Kebiasaan Baru.  

Mari kita berusaha sebaik mungkin 🤩😍👍😄 Ini dia tips agar tetap sehat saat pembelajaran tatap muka ( ptm ) di sekolah. 

1. Siapkan Mental

     Mempersiapkan mental menjadi pribadi yang kuat dan siap menghadapi dunia baru menjadi awal untuk melangkah di dunia baru. Dunia masih dalam situasi pandemi. Kita harus optimis melewatinya dengan baik dan selamat.

2. Tetap Menaati Protokol Kesehatan

Patuhi  5 M
Desain: Fitri


     Kita masih harus berhadapan dengn virus Covid 19. Virus itu takkan pernah hilang dari muka bumi. Kejadian seperti ini pernah terjadi sekitar tahun 1920 - an

     Namun, kita harus optimis bisa beradaptasi dengan situasi ini. Oleh karena itu, jangan lupakan Protokol Kesehatan. 5 M. 

1. Memakai masker atau faceshield

2. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau gunakan handsanitaser

3. Jaga jarak

4. Jauhi kerumunan

5. Kurangi mobilitas

 3. Jaga/ Tingkatkan Imunitas Tubuh

     Untuk menghadapi virus, salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh. Biarkan tubuh kita mampu melawan virus. 

Caranya? Makan makanan yang bergizi, perbanyak konsumsi buah-buahan, banyak minum air putih dan hangat.

4. Patuhi Tata Tertib PTM ( Pembelajaran Tatap Muka )

     Sekolah sudah berusaha mengupayakan situasi yang kondusif untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Mulai dari rumah sampai kembali lagi ke rumah. Mari kita patuhi demi keselamatan dan kesehatan bersama. Penyusunan tata tertib ini dilakukan oleh Pak Purwantono. 

5. Ikuti Jalur Kelas Masing-masing

3 Jalur Menuju Kelas
Desain: Iwa M


     
Untuk menghindari kerumunan, sekolah menetapkan tiga jalur untuk masuk ke dalam area kelas. Mulai dari gerbang sampai kelasnya masing-masing, tiap siswa akan diatur menggunakan jalur masing-masing.

Adapun jalur tersebut adalah:

1. MERAH : Kelas 8 A-H

                       Siswa-siswi kelas ini menuju area kelas sebelah kiri. Mulai dari depan ruang kepala sekolah, lantai dua dekat ruang Tata Usaha hingga ruang kelas 8H.

2. BIRU : Kelas 8 L

                 Kelas 7 A- F

                       Siswa-siswi kelas ini wajib berjalan lurus menuju area belakang aula dan bekakang ruang UKS. 

3. HIJAU : Kelas 8 I-K

                   Kelas 7G-K

                       Siswa-siswi kelas ini berjalan ke sebelah kanan gerbang, samping ruang PKS menuju ruang kelas di lantai 1, 2 dan 3.

6. Di Rumah Saja

      Bagi siswa-siswi yang baru pulang mudik/ melakukan perjalanan, apalagi dari zona merah, sakit, apalagi dinyatakan positif Covid 19 wajib di rumah saja. Lakukan isolasi mandiri. Lebih baik juga jika segera berobat.

      Seandainya ada siswa yang suhunya di atas 37 derajat atau sakit, akan ditempatkan di ruang isolasi hingga dijemput petugas medis atau orang tuanya

7. Jangan Lupa Bahagia

      Ini kata-kata khas dari Pak Danarius. "Jangan lupa bahagia."

Konon katanya, bahagia merupakan imun terbaik dari semua vitamin manapun. Dengan bahagia, kita bisa meningkatkan imun dan melawan penyakit. 

Jadi, untuk apa kita bersusah hati? Yuk, mari kita buang jauh-jau rasa cemas dan stres! Gantilah dengan rasa bahagia yang menyelimuti kita. Keep smile.

8. Tingkatkan Ibadah dan Doa

       Ini dia hal yang tak kalah penting. Kita diwajibkan untuk selalu beribadah dan berdoa secara rutin. Situasi pandemi ini semoga menjadi motivasi untuk lebih rajin dan khusyu dalam beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

   " Ya Allah, berikanlah kami keselamatan dan kesehatan di masa pandemi ini. Sembuhkanlah mereka-mereka yang dinyatakan positif Covid 19. Seandainya Engkau menakdirkan kami sakit,  jadikanlah penyakit ini sebagai penggugur dosa-dosa kami. Aamin Ya Rabbal Alaamiin." 🙏

Dengan iman dan takwa, insya allah, kita bisa hidup lebih tenang dan optimis. Bisa ikhlas menerima apapun ketentuan yang datang dari-Nya.

Nah Sobat Yayu Arundina, itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi pandemi ini. Khususnya saat simulasi dan belajar lagi di sekolah. Semoga tips ini bermanfaat.

Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya

Keep smile, happy and healthy 😄😍👍

                        

     

5/17/2021

Ramadhan: Sejarah Perkembangan Islam di Kota Cimahi

 

Ketua dan Anggota Komunitas Tjimahi Heritage Siap Ngampar Samak
Dok: Kang Mach

Hai Sobat yayuarundina.com, masih semangat puasa kan ya? Detik-detik terakhir menjelang lebaran, semoga Ramadhan kita lebih baik daripada tahun lalu. Nah, untuk mengisi Ramadhan yang bermakna, Komunitas Tjimahi Heritage mengadakan acara Ngampar Samak di area depan Pusdik Armed, tepat di depan gedung yang akan dijadikan museum militer.




 Sang Ketua, Kang Machmud Mubarok memaparkan Sejarah Perkembangan Islam di Kota Cimahi. Tema yang menarik. Gak nyangka kota hijau ini punya sejarah islam juga.


Asal Mula Islam Di Kota Cimahi

Berkembangnya sebuah agama biasanya identik dengan pertumbuhan masyarakat di sebuah tempat. Tak bisa dipastikan awal mula adanya manusia di kota ini. 
Sekitar 1620, zaman Mataram, Mbah Mukodar hijrah dari Jawa timur ke Cibeureum. Beliau mendirikan sebuah padepokan di daerah Cibeureum Kidul. Inilah sejarah awal Islam mulai berkembang di Cimahi. 
Kini, padepokan tersebut menjadi sebuah pondok pesantren. Yang unik, pondok pesantren ini selalu diwaruskan ke menantu. Dari zanan padepokan sampai sekarang, tradisi ini masih dipertahankan. 

Para Tokoh Islam di Kota Hijau

1. Mama Ajengan Cibabat

     Sekitar tahun 1814, mulai muncul tokoh sentral. Boleh dibilang beliau adalah guru besar para ulama besar di Jawa Barat. Para ulama itu berguru pada K.H Hasan Izroi. 
    Salah satu muridnya memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Kota Cimahi. Beliau adalah Mama Ajengan Cibabat, Eyang Kurdi. Beliaulah yang mendirikan Pondok Pesantren Al Makom di daerah Cibabat Cimahi. 
Eyang kurdi merupakan keturunan kelima dari Eyang Mahmud atau Abdul Manaf.
Selain sebagai ulama, Mama Kurdi ini aktif menulis. Karyanya antara lain: Terjemahan Bahasa Sunda  Kitab Safinah, Incuing jeung Tonggeret.
Hingga kini, banyak kegiatan yang diadakan oleh pesantren Cibabat ini. Salah satunya adalah tablig akbar. 

2. Ustad Usman Dhomiri

Selain sebagai ulama yang banyak berkiprah dalam mengembangkan Islam di kota Cimahi, ada keunggulan lain dari Ustad Usman Dhomiri ini. Beliau banyak terlibat juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.Ustad Usman Dhomiri mendirikan Laskar Hijbullah untuk mengusir para penjajah dari tanah air, khususnya dari kota Cimahi. 
Oleh karena itu, tak heran jika mesjidnya yang terletak di daerah Cisangkan Cimahi selalu mendapat serangan dari serdadu Hindia Belanda. Mesjid Baiturahman.
 Kisah paling seru ada dalam cerita Pertempuran 4 Hari, 4 Malam yang diceritakan oleh Kang Naufal di AKTV.
Hingga kini, mesjid Baiturahman masih berdiri kokoh di daerah Cisangkan Hilir. Dan jalannya bernama Jalan Usman Dhomiri. Untuk sampai ke veldrome, biasanya kita akan melewati jalan ini.

Mesjid Agung Cimahi
Salah satu bangunan yang identik dengan agama Islam adalah mesjid. Sekitar tahun 1819 dibangunlah Mesjid Agung Cimahi. Berawal dari tanah Wakaf yang diberikan oleh H. Natsir.
Konsep pembangunannya sesuai dengan konsep orang Jawa. Mesjid dekat dengan pusat pemerintahan. Ada mesjid, alun-alun dan pusat kebutuhan masyarakat, yaitu pasar.
Mesjid Agung Cimahi ini dulu berada di depan Kantor Kota Administratif ( Kotip ) Cimahi dan juga pusat pemerintahan kota Cimahi. Kantor walikota. Terletak di Alun-alun kota Cimahi. Tak jauh dari sana ada Pasar Atas tempat orang belanja kebutuhan sehari-hari. Kini, di sekitar Mesjid Agung juga ada pusat perbelanjaan, Ramayana dan toko-toko di jalan Gandawijaya. 
Walau pusat pemerintahan telah pindah ke Cihanjuang, Mesjid Agung Cimahi sampai sekarang masih menjadi pusat kegiatan agama Islam yang dilakukan pemkot Cimahi. Setiap tahun, walikota dan wakil walikota biasanya akan melaksanakan shalat Ied di mesjid ini.
Mesjid agung Cimahi ini merupakan mesjid tertua di kota Cimahi.
Selain mesjid, tokoh pertama atau orang Islam pertama di Tatar Galuh atau Tatar Sunda yang kini bernama Jawa Barat adalah H. Purwa atau Bratalegawa

Nah Sob, itulah sejarah singkat perkembangan Islam di Jawa Barat.

Featured Post

6 Tip jadi Manusia Kreatif, Seorang Inovator

  Manusia kreatif/ inovator merupakan golongan langka. Hanya 10 persen saja. Menurut Sigi Wimala, kreativitas adalah kemampuan berpikir seca...