5/17/2021

Ramadhan: Sejarah Perkembangan Islam di Kota Cimahi

 

Ketua dan Anggota Komunitas Tjimahi Heritage Siap Ngampar Samak
Dok: Kang Mach

Hai Sobat yayuarundina.com, masih semangat puasa kan ya? Detik-detik terakhir menjelang lebaran, semoga Ramadhan kita lebih baik daripada tahun lalu. Nah, untuk mengisi Ramadhan yang bermakna, Komunitas Tjimahi Heritage mengadakan acara Ngampar Samak di area depan Pusdik Armed, tepat di depan gedung yang akan dijadikan museum militer.




 Sang Ketua, Kang Machmud Mubarok memaparkan Sejarah Perkembangan Islam di Kota Cimahi. Tema yang menarik. Gak nyangka kota hijau ini punya sejarah islam juga.


Asal Mula Islam Di Kota Cimahi

Berkembangnya sebuah agama biasanya identik dengan pertumbuhan masyarakat di sebuah tempat. Tak bisa dipastikan awal mula adanya manusia di kota ini. 
Sekitar 1620, zaman Mataram, Mbah Mukodar hijrah dari Jawa timur ke Cibeureum. Beliau mendirikan sebuah padepokan di daerah Cibeureum Kidul. Inilah sejarah awal Islam mulai berkembang di Cimahi. 
Kini, padepokan tersebut menjadi sebuah pondok pesantren. Yang unik, pondok pesantren ini selalu diwaruskan ke menantu. Dari zanan padepokan sampai sekarang, tradisi ini masih dipertahankan. 

Para Tokoh Islam di Kota Hijau

1. Mama Ajengan Cibabat

     Sekitar tahun 1814, mulai muncul tokoh sentral. Boleh dibilang beliau adalah guru besar para ulama besar di Jawa Barat. Para ulama itu berguru pada K.H Hasan Izroi. 
    Salah satu muridnya memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Kota Cimahi. Beliau adalah Mama Ajengan Cibabat, Eyang Kurdi. Beliaulah yang mendirikan Pondok Pesantren Al Makom di daerah Cibabat Cimahi. 
Eyang kurdi merupakan keturunan kelima dari Eyang Mahmud atau Abdul Manaf.
Selain sebagai ulama, Mama Kurdi ini aktif menulis. Karyanya antara lain: Terjemahan Bahasa Sunda  Kitab Safinah, Incuing jeung Tonggeret.
Hingga kini, banyak kegiatan yang diadakan oleh pesantren Cibabat ini. Salah satunya adalah tablig akbar. 

2. Ustad Usman Dhomiri

Selain sebagai ulama yang banyak berkiprah dalam mengembangkan Islam di kota Cimahi, ada keunggulan lain dari Ustad Usman Dhomiri ini. Beliau banyak terlibat juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.Ustad Usman Dhomiri mendirikan Laskar Hijbullah untuk mengusir para penjajah dari tanah air, khususnya dari kota Cimahi. 
Oleh karena itu, tak heran jika mesjidnya yang terletak di daerah Cisangkan Cimahi selalu mendapat serangan dari serdadu Hindia Belanda. Mesjid Baiturahman.
 Kisah paling seru ada dalam cerita Pertempuran 4 Hari, 4 Malam yang diceritakan oleh Kang Naufal di AKTV.
Hingga kini, mesjid Baiturahman masih berdiri kokoh di daerah Cisangkan Hilir. Dan jalannya bernama Jalan Usman Dhomiri. Untuk sampai ke veldrome, biasanya kita akan melewati jalan ini.

Mesjid Agung Cimahi
Salah satu bangunan yang identik dengan agama Islam adalah mesjid. Sekitar tahun 1819 dibangunlah Mesjid Agung Cimahi. Berawal dari tanah Wakaf yang diberikan oleh H. Natsir.
Konsep pembangunannya sesuai dengan konsep orang Jawa. Mesjid dekat dengan pusat pemerintahan. Ada mesjid, alun-alun dan pusat kebutuhan masyarakat, yaitu pasar.
Mesjid Agung Cimahi ini dulu berada di depan Kantor Kota Administratif ( Kotip ) Cimahi dan juga pusat pemerintahan kota Cimahi. Kantor walikota. Terletak di Alun-alun kota Cimahi. Tak jauh dari sana ada Pasar Atas tempat orang belanja kebutuhan sehari-hari. Kini, di sekitar Mesjid Agung juga ada pusat perbelanjaan, Ramayana dan toko-toko di jalan Gandawijaya. 
Walau pusat pemerintahan telah pindah ke Cihanjuang, Mesjid Agung Cimahi sampai sekarang masih menjadi pusat kegiatan agama Islam yang dilakukan pemkot Cimahi. Setiap tahun, walikota dan wakil walikota biasanya akan melaksanakan shalat Ied di mesjid ini.
Mesjid agung Cimahi ini merupakan mesjid tertua di kota Cimahi.
Selain mesjid, tokoh pertama atau orang Islam pertama di Tatar Galuh atau Tatar Sunda yang kini bernama Jawa Barat adalah H. Purwa atau Bratalegawa

Nah Sob, itulah sejarah singkat perkembangan Islam di Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Bubur Merdeka: Let’s Eat Porridge In Old Hotel

  Hai every one, I will bring you to eat porridge in old hotel. Do you want to join me? Let’s go. We walk to Gatot Subroto road in Cimahi....