12/24/2011

SPRING WALTZ


REVIEW FILM KOREA
SPRING WALTZ
                Suhao ditelantarkan oleh ayahnya di desa leluhur. Ia bertemu dengan Yinying. Seorang gadis kecil yang sakit-sakitan. Yinying tinggal bersama ibunya. Akhirnya, di rumah itulah Suhao tinggal. Setelah sang  ayah meninggalkannya, Suhao berusaha untuk melarikan diri dari desa itu dan menyusul ayahnya ke kota.  Berkali-kali usahanya itu selalu menemui kegagalan. Petugas pelabuhan selalu memergokinya saat ia akan menyelundupkan diri ke atas kapal. Usahanya itu terhenti, saat Suhao melihat Yinying menangis, meratapi kepergiannya.  Sejak itulah, ia berdamai dengan keadaan. Hidup normal bersama keluarga Yinying.
                 Tiba-tiba ayahnya datang kembali. Suhao sangat senang tinggal kembali bersama sang ayah. Namun, kebahagiaan itu tidak lama. Bualan sang ayah bahwa ia tinggal di Amerika membawa masalah. Teman-teman Suhao tidak mempercayai hal itu. Suhao akhirnya membuka identitas dirinya pada Yinying bahwa ia hanyalah seorang pencuri. Ayahnya kembali menghilang setelah merampok rumah Yinying. Uang operasi untuk Yinying raib. Suhao menjadi bahan cercaan warga desa. Namun, ibu Yinying yang baik menyadari bahwa Suhao pun merupakan korban sang ayah. Anak malang. Akhirnya, ibu Yinying pergi ke Seoul untuk mencari ayah Suhao dan mengambil kembali uang operasi itu. Ia berpesan pada tetangganya untuk mengurus Yinying dan Suhao.
                Suhao tidak mau diam. Ia kembali berusaha mencari sang ayah. Yinying tidak mau ditinggalkannya. Akhirnya, mereka berdua melakukan perjalanan bersama. Terdampar di sebuah pulau. Ditolong seorang kakek baik hati sehingga mereka bisa sampai ke kota. Merekapun mencari ayah Suhao dan ibu Yinying. Usahanya gagal. Mereka terlunta-lunta. Saat beristirahat di taman, penyakit Yinying kambuh. Suhao membawanya ke rumah sakit.  Secara tidak sengaja, ia mendengar pembicaraan tetangga Yinying dengan petugas rumah sakit. Ibu Yinying tewas kecelakaan. Saat menjenguk Yinying, ia kepergok oleh tetangganya. Suhao ketakutan. Ia lari dan bersembunyi di kamar seorang wanita kaya yang kehilangan anaknya. Namun, akhirnya tetangga Yinyin pun menyadari kemalangan Suhao. Mereka berdua kebingungan. Untuk sembuh, Yinying harus dioperasi tapi mereka tidak memiliki biayanya. Suhao mencuri tas seorang wanita yang sedang menelepon. Ia tertangkap. Seorang bapak kaya menolongnya. Bapak itu meminta Suhao menjadi anaknya, agar istrinya tidak bunuh diri karena meratapi kematian anak kandungnya. Suhao pun menggadaikan dirinya agar Yinying bisa dioperasi.
                Suhao dan keluarga angkatnya hijrah ke Kanada. Ayah angkat Suhao mengatakan bahwa Yinying  mati di meja operasi. Suhao pun berduka. Suhao dibesarkan menjadi seorang pianis yang berbakat. Ia berganti nama menjadi Zaihe.
                15 tahun kemudian, Philips, sahabat Zaihe bertemu seorang wanita di bandara. Ia mengira wanita itu adalah tamunya. Kesalahpahamanpun terjadi. Wanita itu tidak mau Philips menjadi pemandunya. Sebaliknya, Philips bersikeras bahwa ialah pemandunya. Beberapa saat kemudian, muncul Yina. Barulah Philips menyadari kekeliruannya. Ia menjadi pemandu Yina, pacar Zaihe. Philip mengantar Yina pada Zaihe yang dingin dan tak banyak cakap. Saat Philips mengantar Zaihe dan Yina, ia melihat wanita di bandara sedang kebingungan. Ia memutuskan meninggalkan Zaihe dan Yina. Lalu, memutuskan menemui wanita itu. Benih-benih cintapun tumbuh di hati Philips. Ia menjadi pemandu wanita itu. Yinying namanya. Ia memberikan pondokan untuk Yinying di sebuah kawasan wisata yang indah di Australia. Bahasa menjadi kendala pertemanan itu. Keesokan paginya, Philips ingin menemui Yinying di pondokannya.  Namun, Yinying sudah pergi. Ia meninggalkan cinderamata kerang buatan tangannya untuk Philips. Yina dan Zaihe melihat kerajinan kerang itu. Tiba-tiba, Zaihe pergi meninggalkan mereka berdua. Ia mengejar Yinyin ke museum Kristal. Gagal. Kenangan masa kecil kembali menghantuinya. Zaihe menemukan chemistry dengan Yinying.  Zaihe memutuskan pergi ke Korea. Philips dan Yina kaget dengan keputusan dadakan itu. Tapi mereka memahami karakter Zaihe yang misterius. Mereka akhirnya pergi ke Korea. Berencana membuat album Zaihe di sana.
                Setibanya di Seoul, Philips berusaha mencari Yinying. Ia akhirnya menjalin persahabatan sambil berharap Yinying mau menerima dirinya sebagai kekasihnya. Di sela-sela konsernya, Zaihe kembali mengurai masa lalu. Mencari informasi tentang sahabat kecilnya, Yinying. Konflik demi konflikpun mulai bermunculan. Yina merasa Zaihe bukanlah teman masa kecilnya, lelaki pujaannya. Pers mencium pemalsuan identitas Zaihe. Yinyin terlibat masalah hutang keluarganya. Ayah Suhao masih hidup. Kemunculannya membuka luka lama Yinying. Philips dan Zaihe memperebutkan Yinyin.  Zaihe memutuskan kembali ke desa leluhurnya. Ia ingin mencari kepastian tentang Yinyin kecilnya. Saat menelusuri kenangan masa kecilnya. Ia mendapatkan kejutan. Yinyin yang dikenalnya adalah Yinying masa kecilnya. Zaihe membatin. Ia bahagia bisa menemukannya kembali, tapi sedih dan ragu dengan segala kesalahan masa lalu dan rahasia hidupnya kini. Ia terjebak antara keinginan kembali pada Yinyin, satu-satunya wanita yang sangat dicintainya dan Yina yang posesif, wanita yang juga terobsesi pada Zaihe masa kecilnya. Zaihe kembali menjadi pria yang misterius dan dingin.  Konflik yang terjadi membuat Yinyin kembali berduka.  Philips berusaha selalu menghibur dan membesarkan hatinya.  Ia kembali menyatakan cintanya pada Yinyin. Namun, hati Yinyin hanya untuk Suhao. . Philips menyadari masalah itu.
                Waktupun berlalu. Konflik semakin meruncing. Zaihe terjebak pada situasi yang sulit. Keinginan dirinya untuk membuka identitas lamanya. Kondisi kesehatan  ibu angkatnya yang memburuk. Yina yang mendesak Zaihe untuk menikahinya. Zaihe menghilang. Semua khawatir. Konser terancam gagal. Philips membuka rahasia Zaihe pada Yinyin. Zaihe adalah Suhao. Philips merelakan Yinyin kembali pada Suhao. Yinyin memutuskan mencari Zaihe ke kampung halamannya. Yinyin memaafkan kesalahan Zaihe. Mereka pun kembali merenda kenangan masa kecil. Mereka kembali ke Seoul dengan harapan baru.
                Di Seoul, masalah semakin meruncing.Pers mencari informasi dari ayah kandung Suhao.  Pers mendesak agar Zaihe membuka identitas dirinya. Ibu Zaihe menyadari kesalahannya. Ia berbesar hati menerima Zaihe sebagai Suhao anak lain yang dicintainya. Merekapun mengadakan konferensi pers. Identitaspun akan terungkap.  Tiba-tiba, ayah Suhao menyangkal keberadaan anaknya. Zaihe bukanlah Suhao yang ditelantarkannya. Ia meminta maaf pada anaknya. Ayah Suhao tewas kecelakaan.  Identitas aslipun kembali menjadi rahasia keluarga. Suhao tetaplah sebagai Zaihe. Konsekuensinya Zaihe harus meninggalkan Yinyin. Ia harus menikah dengan Yina. Yinyin menerima keputusan itu dengan besar hati. Zaihe kembali berkonser. Namun kecelakaan menimpanya. Tangannya cedera parah sehingga  ia tak bisa bermain piano kembali. Zaihe, Yina dan Philips kembali ke Australia.
                Setelah beberapa waktu, Yinyin menjalani hidupnya  lebih optimis dengan balutan kenangan masa kecil. Yina menyadari kebesaran cinta Zaihe pada Yinyin. Ia menemui Yinyin.  Ia meminta Yinyin kembali pada Zaihe. Merekapun hidup bahagia. Yina dan Philips merelakan keduanya pergi dari hatinya. Seandainya Philips memilihku. Springs Waltz.

                Cinta tak harus memiliki. Cinta yang murni adalah ketulusan untuk memberikan  kebahagiaan terbaik pada orang yang dikasihinya.  Allah telah menetapkan jodoh terbaik untuk umatnya. Itulah petikan hikmah dari film Korea berjudul Springa Waltz. Film romantic yang sangat menguras emosi.  Namun, mampu juga memberikan inspirasi untuk menjadi pianis professional sebagai sumber mata pencaharian.  Gambaran kehidupan artis juga bisa kita dapatkan dalam film ini. Film yang cukup menarik untuk ditonton.
               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Menantang, Belajar Bahasa Inggris Bersama TBI Pondok Indah

  Halo sobat yayuarundina.com – Kamu percaya dengan prinsip belajar sepanjang hayat? Menantang, Belajar Bahasa Inggris Bersama TBI Pondok I...