Tampilkan postingan dengan label Pesona Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pesona Indonesia. Tampilkan semua postingan

10/17/2016

SANGKURIANG

Membaca kata itu, pikiran kita akan teringat pada sebuah cerita legenda, asal-usul gunung Tangkuban Perahu. Seorang anak yang mencintai ibu kandungnya sendiri, Dayang Sumbi. Dia berniat menikahi wanita tersebut dengan syarat harus membuatkan sebuah perahu sebelum muncul fajar. Namun, usaha itu gagal dan Sangkuriang menendang perahu buatannya yang belum sempurna hingga terbalik. Lalu, jadilah gunung Tangkuban Perahu.
Entah apa maksudnya, pemilik restoran ini menamai tempat makan ini dengan nama Sangkuriang. Karena terletak di wilayah gunung Tangkuban Perahukah atau berada di Tatar Sunda ? Entahlah ! Hanya beliau yang tahu. Yang jelas, ketika berkunjung ke tempat ini tak ada jejak Sangkuriang sama sekali. Interior dan eksterior tempat makan ini tak ada penampakan Sangkuriang sama sekali, bahkan cuplikan cerita itu juga tak ada. Pun dengan menunya.
Salah satu pintu masuk
Resto Sangkuriang ini terkenal dengan olahan ikannya yang enak. Ikan Subang, lho ! Sedapkan, pastinya. Menu spesialnya adalah sup ikan. Ada bermacam-macam. Kami memilih sup ikan Gurame. Wah, mantap ! Tak ada bau amis sama sekali. Jadi, kami bisa melahapnya sampai tandas ! Bumbunya sederhana tapi rasanya maknyus. Selain itu, pilihan menu makan siang kami pada hari Minggu kemarin adalah : gurame goreng, ikan mas kacolo, dan ikan nila bumbu saos padang.
beberapa menu makan siang

menu spesial: sop ikan gurame
Bagi yang tidak suka ikan, ada pilihan lain. Ayam goreng. Aneka olahan cumi dan udang. Tak ketinggalan juga aneka sayuran: kangkung, jamur, karedok, leunca dan lain-lain. Tinggal memilih deh menu yang paling favorit menurut versimu masing-masing.
Minumannya pun beragam pula serupa dengan restoran lain, jeruk, kelapa muda, stroberi, kopi dan sebagainya. Sayangnya, saat itu, karena lagi ramai, kami kehabisan banyak pesanan minum. Jeruk dan kelapa muda. Namun, makanan yang telah kami nikmati tidak sampai meleg (tersangkut di tenggorokan = Bahasa Sunda ). Karena restoran telah memberikan air teh seteko penuh buat rame-rame. Asyik, kan ?
welfie dulu ah
Untuk menikmati makanan-makanan tersebut, kita bisa memilih tempat. Lesehan atau kursi. Lumayan cukup banyak tempat lesehan, besar dan kecil. Sambil duduk lesehan, kita juga bisa memberi makan ikan yang berenang-renang di balong ( kolam ikan = Bahasa Sunda ).  Anak kecil pasti suka melakukannya. Bagaimana yang dewasa ? Seru juga ! Apalagi kalau datang ikan berukuran jumbo berwarna kuning. Wow deh ! Selain itu, kita bisa juga menikmati alam khas tatar priangan. Balong. gunung dan pesawahan. Adem dan tentram banget deh. Di sini, mata, perut dan hati pasti kenyang.
cuci mata :  pesona alam tatar priangan
balong
Sangkuriang resto ini terletak di pinggir jalan raya Subang – Bandung, tepatnya di daerah Cijambe.  Kalau dari arah Bandung, sebelum rumah makan Abah. Setelah Gracia dan Ciater. ( tempat berendam air panas ). So, bagi yang kepincut tinggal menelusuri jalanan menuju kota Subang. Lirik-lirik dikit. Dan tangkaplah nama restoran Sangkuriang. Selamat berwisata kuliner yah ! Pulangnya jangan lupa beli oleh-oleh nanas madu atau aneka olahan nanas : dodol, keripik, sirup dan aneka oleh-oleh lainnya. Pokoknya maknyuuusss !

10/09/2016

UNI BEACH HOTEL

Bagian Depan Uni Beach Hotel
( Dokumen pribadi )
Niat Liburan ke pantai Pangandaran Ciamis ? Pantai ini memang selalu memiliki daya tarik tersendiri. Tak pernah merasa bosan walau berkali-kali datang. Pemandangan alam laut yang memesona. Keindahan terbit dan terbenamnya matahari. Aneka permainan. Wisata belanja berbagai macam olahan hasil laut. Jambal roti. Gabus. Ada juga aneka olahan hasil laut semacam tempura. Wisata belanja baju, aneka kerajinan kerang, sawo dan sebagainya juga tak luput dari serbuan wisatawan. Belum lagi fasilitas yang tersedia juga cukup bagus, mulai dari yang murah meriah sampai yang berkelas.
Salah satu sudut laut Pangandaran
( Dokumen Pribadi )

Aneka olahan hasil laut
( Dokumen Pribadi )
        Salah satu kebutuhan wisatawan adalah penginapan. Uni Beach Hotel bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. Hotel ini tak terlalu jauh dari gerbang masuk. Hotel ini terletak di jalan Pamugaran no 28, Bulak Laut Pananjung, Pangandaran, Ciamis Jawa Barat.


        Kesan pertama saat memasukinya adalah wow luas banget, hingga bis yang membawa kami bisa parkir di depan hotel. Keuntungannya, kami tak perlu repot jalan jauh membawa koper. Halaman depan dan belakang juga luas. Oleh karena itu, setiap kamar memiliki ventilasi yang baik. Tidak sumpek. Tidak berdempetan yang terkesan kumuh. Pokoknya asyik deh letak kamar-kamarnya. Memanjang dari depan ke belakang. Atas dan bawah. Jika kalian ingin bersantai di depan kamar tak perlu cemas, mata bisa lepas menikmati suasana hotel yang lapang dan bangunan bertingkat.





        Selain itu, hotel ini juga bersih, rapi dan nyaman. ( kayaknya petugas kebersihannya rajin-rajin ya. Layak dapat bonus tuh hehehe…). Lobinya adem banget. Dingin ber-AC. Oleh karenanya, kami merasa betah saat harus menanti waktu masuk kamar. Menikmati interior.
        Pas masuk kamar juga kesan itu makin bertambah baik. Kamarnya juga membuat betah pengunjung. Bersih. Nyaman. Tertata apik. Ada bunga ros berwarna merah di meja. Sedap di pandang mata.
        Di dalam kamar terdapat beberapa meja. Tiga buah meja kecil, yang kami gunakan untuk menyimpan tas utama, ngecas hp dan yang satu lagi kami biarkan kosong, agar bunga ros itu menjadi primadona. Selain itu, ada sebuah meja panjang dan besar untuk menyimpan banyak barang. Kami menggunakannya untuk menyimpan alat rias. Selain meja, ada juga sebuah kursi jati dan lemari baju yang cukup besar dan lebar. ( bisa nyimpen baju buat se-rt, rumah tangga maksudnya hehehe…)

        Kamar ini memiliki beberapa fasilitas, yaitu: dua buah tempat tidur yang cukup untuk empat orang. AC. Televisi. Lemari es. Minuman mineral. Kopi dan minuman sachet. Alat pemanas untuk masak air (water heater ). Tak ketinggalan pula ada gelas dan sendok.
        Kenyamanan lainnya berasal dari kamar mandi. Ruangan ini membuat saya betah berlama-lama mandi karena bersih dan luas. Ada shower air hangat (panas) dan dingin. Cermin. Peralatan mandi standar hotel. Handuk. Juga tempat sampah.
        Bagi yang suka berenang bisa juga memanfaatkan kolam renang di bagian belakang hotel. Fasilitas lainnya adalah ruang pertemuan, tempat bermain anak-anak.

        Kalau untuk makanan, saya kurang merekomendasikan. Mending makan di luar sambil jalan-jalan. Bisa ke pantai timur atau Yan Seafood. Banyak pilihan hidangan laut dengan bumbu yang sedap meresap. Dari Uni Beach Hotel bisa naik becak, sepeda beramai-ramai, sewa motor atau sepeda bermesin. Seru-seruan pokoknya. Pernah ada delman juga lho ! Harga sewa masih di bawah seratus ribu atau bahkan kurang dari lima puluh ribu rupiah. Atau selain itu dengan kendaraan pribadi.
        Nah, gimana tertarik gak ? Biar agak aman urusan kantong, nih saya kasih bocoran harganya yah.


Tabel Tarif Kamar
Efektif Juni 2016
Jenis Kamar
Harga
Suite Ocean
Rp 1.800.000,-
Executive triple
Rp 1.800.000,-
Suite Building
Rp 1.600.00,-
Junior Ocean
Rp 1.400.000,-
Junior Building
Rp 1.200.000,-
Executive Twin
Rp 1.200.000,-
Superior Twin
Rp 1.200.000,-
Deluxe Twin
Rp 1.000.000,-
Ekonomi
Rp    400.000,-


UNI BEACH HOTEL
Jalan Pamugaran no 28, Bulak Laut Pangandaran Ciamis
Jawa Barat – Indonesia 46396

Telpon : ( +62 265 ) 639224 Fax : ( +62 265 ) 639536

www.unibeachhotel.com

1/05/2016

MENAKLUKKAN CURUG MALELA



         Hei, tahun baruan mo kemana ? Tadinya sih bakalan kemping. Tapi peminatnya sedikit. Jadi, batal dong liburannya. Tentu tidak. Kebetulan ada teman yang sedang pulang kampung. Akhirnya, kami menyusul dia deh. Menghindari riuhnya kembang api dan menyepi di kampung. Di sini, saya kembali bertemu dengan seeng dan hawu.
Lari dari rutinitas. Kembali menikmati keindahan alam. Curug Malela jawabannya. Jujur, saya takut untuk ke sana, karena mendengar medannya yang berat. Ditambah lagi harus menggunakan ojeg ke sananya. Hadoohhh… ! Jantung saya berdegup kencang. Ayo, siapa yang berani menaklukkannya ? Curug itu termasuk dalam kosa kata bahasa Sunda. Curug berarti air terjun.
Pesona Curug Malela
             Curug Malela sering disebut orang sebagai Niagara-nya Indonesia, khususnya Bandung. Memang mirip sih, hanya saja lebih kecil. Biasanya, di curug itu hanya ada satu aliran air saja yang mengalir deras dari atas ke bawah. Dari kerimbunan pepohonan. Namun, curug Malela ini lebih lebar dan ada beberapa aliran air. Curug ini terletak di Kecamatan Rongga, Cililin, Kabupaten Bandung.
Berbasah-basah yuuukkk
  Jika ingin sampai di sini, banyak alternatif transportasi yang bisa digunakan. Kendaraan pribadi. Motor. Mobil carteran (borongan). Ada juga angkutan umum. Untuk angkutan umum, bisa menggunakan elf atau bis kecil dari Bandung. Katanya sih tarifnya sekitar Rp 25.000,-. Ada mobil jurusan Bandung ( Ciroyom ) - Gunung Halu atau Bandung-Bunijaya. Naiklah sampai terminal terakhir. Setelah itu lanjut dengan ojeg.
            Jika menggunakan ojeg atau motor, kita bisa lebih mendekati  curug. Ada tempat parkir, pas sebelum tangga menuju curug. Keterampilan dan ketangguhan motor dan pengemudinya benar-benar harus bisa diandalkan. Mengapa ? Sebelum sampai di sini ada jalan berbatu yang cukup terjal, menanjak, berbelok dan licin kalau hujan. Jalan ini cukup lebar, bisa untuk mobil juga sih. Tapi mobil sudah kalah sebelum berperang. Eiitsss… jangan khawatir ! Jalan berbatu ini tidak terlalu panjang. Jalan lainnya cukup mulus, kok ! Oh, ya, tarif ojeg dari Gununghalu atau Bunijaya sampai curug sekitar Rp 150.000,- - Rp 200.000,-. Tawar-tawar aza yah !
            Nah, jika menggunakan mobil pribadi atau omprengan, umumnya, mobil takluk di tempat parkir sederhana sebelum jalan berbatu ini atau di perkebunan teh Manjar. Selanjutnya jalan kaki sampai curug. Lumayan cukup jauh juga sih.
            Perjalanan menuju curug Malela ini menawarkan pemandangan untuk mencuci mata. Menikmati udara segar.  Kita bisa menikmati indahnya pesawahan dengan aliran sungai yang deras. Hijaunya perkebunan teh. Juga benteng alam gunung dan perbukitan. Berpadu dengan suasana kampung yang bersih. Bangunan rumah panggung dan modern. Sungguh, lukisan alam yang luar biasa ! Maha Karya Sang Pencipta Yang Maha Agung.
            Sampai di lokasi, penataannya sudah cukup baik. Jika ingin menikmati pemandangan curug, kita harus menuruni jalan yang sudah dibuat tangga-tangga. Pavingblok, batu dan mendekati curug, menyusuri tangga tanah. Hati-hati, di sini licin kalau basah ! Untuk menikmati pemandangan curug ini, kita bisa memilih. Jauh atau dekat. Jika ingin cukup jauh, kita bisa duduk di sebuah saung di tanah datar. Tempat ini sih katanya untuk arena berkemah. Jika ingin berbasah-basah, kita masih harus berjuang menuruni tangga-tangga tanah lagi dan bersiap pulang dengan tenaga pull hehehe…. Hah… heh… hoh…. ( Eungap euy xixixi… ). Namun, bagi yang sudah biasa jalan-jalan mah ringan-ringan saja tuh.
Malela dan Tangga
             Di sini sampai lokasi curug ada warung-warung yang menyediakan minuman ringan, kopi, dan makanan. Bagi yang tidak mau repot dan berat, mampir saja di warung itu sambil beristirahat, mengatur nafas.
            Oh, ya kalau ingin lebih lama lagi. Kalian bisa berkemah di sekitar curug. Kemarin, saya melihat ada dua tenda di dekat curug. Selain itu, perkemahan lainnya juga ada di atas. Ingat, wajib bawa peralatan berkemah yang lengkap. Di sini belum ada penyewaannya.
Tempat berkemah
             Perjalanan saya kemarin, menaklukkan curug Malela, memakan waktu satu jam. Dimulai dari daerah Tamanjaya, Gununghalu, Cililin.  Kebetulan di sini ada orang tua teman, Bapak H. Sodikin. Berkat negosiasi beliaulah, kami bisa mendapatkan ojeg yang tangguh dengan harga Rp 100.000,-. Pulang pergi. Ditunggu lagi. Ah, sungguh perjalanan asyik yang tak terduga. Kami, para Srikandi bisa menaklukkan Curug Malela. Perjalanan berat yang tak seseram bayangan saya sebelumnya. Bravo girls !
Srikandi
             Ah, hampir lupa. Ada satu lagi tempat asyik dalam perjalanan ke Curug Malela ini. Apa itu ? Saya posting di tulisan berikutnya yah. Monggo mampiir lagi !
Mang Hamdan cs, Ojeg andalan

Kontak Ojeg :
1.      Mang Ade        : 087825783827
2.      Mang Hamdan : 083821288200









http://www.bluepackerid.com/

12/28/2015

KEMPING SERU DI SITU CISANTI



Apa yang kalian lakukan pada musim liburan ini ? Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan ? Pergi ke pantai ? Makan-makan di suatu obyek wisata ? Atau menggerutu karena terjebak macet saat pergi keluar kota ?
Keindahan Alam Situ Cisanti
             Bagaimana jika liburan itu kita kemping seperti anak pramuka ? Yah, itu satu pilihan tepat untuk cuci mata dan cuci otak. Refresh. Menikmati indahnya alam. Hijaunya dedaunan. Beningnya air. Dan, tentu yang sudah mulai langka ada di kota adalah menghirup udara segar dan bersih. Mau ?
Kilometer Citarum 0

            Salah satu tempat kemping yang memesona itu adalah Situ Cisanti. Situ atau danau ini merupakan bagian dari perkebunan teh Malabar, Pangalengan Kabupaten Bandung. Tepatnya di desa Kertasari. Dari tempat inilah asal muasal air sungai Citarum mengalir. Oleh karena itu, kita bisa melihat tulisan Kilometer Citarum O yang cukup besar dan mencolok dengan warna merah.
Pabrik Teh
             Untuk sampai ke tempat ini memang agak susah. Tidak ada angkutan umum. Danau ini bisa dijangkau dengan mobil sendiri atau motor. Dari Bandung bisa ditempuh sekitar dua jam tanpa macet dengan kecepatan sedang, karena sambil menikmati hijaunya perkebunan teh yang menggoda mata sekaligus juga menggoda untuk berdiam sejenak, foto-foto.
pesona perkebunan teh
             Tempat kemping ini memang belum dikelola secara professional. Fasilitasnya belum bagus, kecuali tempat parkir yang agak luas. Oleh karena itu, kita wajib mempersiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan. Peralatan kemping, makanan, alat masak dan sebagainya. Kecuali, jika ingin kemping dengan gaya anak muda. Ada beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan serta menu wajib kemping: supermi. Kita bisa juga membeli kayu bakar untuk api unggun atau masak rimba.
Spot kemping
             Namun, kemping di sini menawarkan keindahan alam yang asyik banget. Pemandangan danau yang indah. Kita bisa mencari tempat kemping di beberapa tempat. Di pinggir danau. Di bawah pepohonan. Di dekat tulisan Kilometer Nol. Di dekat dermaga. Kita tinggal memilih tempat yang disukai, dekat dengan tempat parkir atau makin menjauh.
Tepi danau  
             Tantangan terberat dalam kegiatan ini adalah udara dingin setelah tengah malam menuju pagi. Apalagi jika api unggunnya padam. Seringkali kita terbangun karena kedinginan, bahkan tidak bisa tidur karena menggigil atau batuk-batuk. Tapi, kalau baju dan peralatan kemping kita sudah cocok untuk udara seperti itu pasti nikmat.
            Saat bangun di subuh hari, kita sarapan. Lalu, berjalan-jalan mengelilingi danau sambil menikmati indahnya alam dalam balutan kabut. Sungguh luar biasa ! Selain itu, kita juga bisa mengamati para pemancing yang dengan sabar menanti ikan. Sejak sore hari, mereka sudah berada di pinggir danau. Mungkin kita bisa juga membeli hasil tangkapannya untuk dibakar sendiri dalam api unggun atau oleh-oleh. Ikannya adalah Nila. Hmmm… yummy !

Featured Post

Lembang: Pesona Rindu yang Tak Pernah Pudar

  Halo sobat yayuarundina.com – Lembang adalah pesona rindu yang tak pernah pudar. Terlalu banyak hal yang enggan untuk ditinggalkan. Berag...