12/28/2015

KEMPING SERU DI SITU CISANTI



Apa yang kalian lakukan pada musim liburan ini ? Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan ? Pergi ke pantai ? Makan-makan di suatu obyek wisata ? Atau menggerutu karena terjebak macet saat pergi keluar kota ?
Keindahan Alam Situ Cisanti
             Bagaimana jika liburan itu kita kemping seperti anak pramuka ? Yah, itu satu pilihan tepat untuk cuci mata dan cuci otak. Refresh. Menikmati indahnya alam. Hijaunya dedaunan. Beningnya air. Dan, tentu yang sudah mulai langka ada di kota adalah menghirup udara segar dan bersih. Mau ?
Kilometer Citarum 0

            Salah satu tempat kemping yang memesona itu adalah Situ Cisanti. Situ atau danau ini merupakan bagian dari perkebunan teh Malabar, Pangalengan Kabupaten Bandung. Tepatnya di desa Kertasari. Dari tempat inilah asal muasal air sungai Citarum mengalir. Oleh karena itu, kita bisa melihat tulisan Kilometer Citarum O yang cukup besar dan mencolok dengan warna merah.
Pabrik Teh
             Untuk sampai ke tempat ini memang agak susah. Tidak ada angkutan umum. Danau ini bisa dijangkau dengan mobil sendiri atau motor. Dari Bandung bisa ditempuh sekitar dua jam tanpa macet dengan kecepatan sedang, karena sambil menikmati hijaunya perkebunan teh yang menggoda mata sekaligus juga menggoda untuk berdiam sejenak, foto-foto.
pesona perkebunan teh
             Tempat kemping ini memang belum dikelola secara professional. Fasilitasnya belum bagus, kecuali tempat parkir yang agak luas. Oleh karena itu, kita wajib mempersiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan. Peralatan kemping, makanan, alat masak dan sebagainya. Kecuali, jika ingin kemping dengan gaya anak muda. Ada beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan serta menu wajib kemping: supermi. Kita bisa juga membeli kayu bakar untuk api unggun atau masak rimba.
Spot kemping
             Namun, kemping di sini menawarkan keindahan alam yang asyik banget. Pemandangan danau yang indah. Kita bisa mencari tempat kemping di beberapa tempat. Di pinggir danau. Di bawah pepohonan. Di dekat tulisan Kilometer Nol. Di dekat dermaga. Kita tinggal memilih tempat yang disukai, dekat dengan tempat parkir atau makin menjauh.
Tepi danau  
             Tantangan terberat dalam kegiatan ini adalah udara dingin setelah tengah malam menuju pagi. Apalagi jika api unggunnya padam. Seringkali kita terbangun karena kedinginan, bahkan tidak bisa tidur karena menggigil atau batuk-batuk. Tapi, kalau baju dan peralatan kemping kita sudah cocok untuk udara seperti itu pasti nikmat.
            Saat bangun di subuh hari, kita sarapan. Lalu, berjalan-jalan mengelilingi danau sambil menikmati indahnya alam dalam balutan kabut. Sungguh luar biasa ! Selain itu, kita juga bisa mengamati para pemancing yang dengan sabar menanti ikan. Sejak sore hari, mereka sudah berada di pinggir danau. Mungkin kita bisa juga membeli hasil tangkapannya untuk dibakar sendiri dalam api unggun atau oleh-oleh. Ikannya adalah Nila. Hmmm… yummy !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Dua Puisiku di Bulan September

                                                                                    Peristiwa Sumber Inspirasi                              ...