9/08/2015

MENULIS FIKSI GAYA EDI AKHILES


menulis fiksi
Siap Action Menulis Cerpen

Halo Sobat yayuarundina.com, Menulis fiksi saat ini bakal diminati banyak orang, khususnya kawula muda ( kuharap sih begitu, ya ). Mengapa ? Banyak hal yang mendukung ke arah itu. Semakin banyak lomba menulis untuk kawula muda yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga. Bahkan ada yang rutin setiap tahun. LMCR contohnya. Apa itu ? Lomba menulis cerita untuk remaja. Anak SD juga ada, lho! Lomba ini diselenggarakan oleh badan yang bernaung di bawah Kemendikbud. Ada juga Lomba Kreativitas Menulis yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.
           
Lomba Menulis Cerpen, FLS2N

Bagaimana cara menulis fiksi ? Gampang-gampang saja, kok. Seperti banyak diungkapkan oleh beberapa guru menulis dalam berbagai pelatihan. Kuncinya hanya satu, yaitu 3M. Menulis. Menulis. Dan Menulis ! Menulis itu merupakan skills. Jadi, harus terus dilatih dan diasah !
           
Juara


Tips Menulis Ala Edi Akhiles 

Menurut Edi Akhiles, dari Bentang Pustaka dalam acara Kampus Fiksi di Bandung, ada dua hal penting dalam menulis fiksi. Pertama, ide atau gagasan. Kedua, penyajian atau teknik menulis. Banyak orang yang sering kesulitan mendapatkan ide. Sebenarnya mudah saja. Perbanyaklah jalan-jalan ( jjs), banyak bergaul dan banyak baca tentunya. Sederhana, bukan ? Setelah itu, simpanlah ide-ide yang unik, mindset yang out of the box !
            Selanjutnya, untuk penyajian, kembangkan unsur intrinsik, seperti :
1.      Alur à totalitas penggambaran tokoh
2.      Konflik à harus berkelanjutan
3.      Penokohan
4.      Seting
5.      Ending àAkhir cerita harus menarik, ada kejutan
6.      Logika Cerita

Di akhir acara beliau memberikan beberapa tips berikut ini :
1.     💖Buatlah sebuah outline setiap bab disertai penjelasan-penjelasannya. Dan, kita harus disiplin dengannya.

2.            💖 Buatlah judul. Usahakan puitis atau metaforis.
Contoh : Sam, Kau Bukan Kekasihku ( = sampah yang tidak disukai oleh masyarakat )
3.           💖   Buatlah kalimat-kalimat yang lincah. Jungkirbalikkan kaidah, jangan terjebak pakem !
4.          💖 Buat snapshot dan frase ( kata-kata untuk mendramatisasikan cerita )
Contoh : malam kian pekat, lalatpun terpeleset di wajahnya.
5.          💖 Jangan tumpang tindihkan tokoh dalam satu paragraf !
6.         💖Adakan suspense cerita, twist, kejutan, dramatisasi, konflik.
Hal ini harus ada dalam setiap bab.
7.        💖   Pentingnya kalimat/ paragraf pembuka à harus menarik minat editor/ juri/ pembaca
8.       💖Seting seperti berita :
a. bangun seting secara detil.
b. selipkan tokoh : dialog, narasi

9.       💖 Pesan moral secara implisit = alirkan dalam cerita. Jangan terkesan seperti berdakwah.
10.   💖   Buatlah narasi dan dialog yang logis.
11.  💖 Gunakan tanda baca sebagai penegas emosi dan penuntun pembaca, intonasi.
12.  💖 Perkaya diksi = bebaskan kata dari makna
13.  💖 Manfaatkan tanda bintang sebagai pemisah
14. 💖  Hindari penumpukan subyek dalam satu kalimat. Hal itu sangat tidak estetik !
Contoh : Kubuka pintu kamarku. Sambil melempar badanku ke kasur, kucopot jilbabku.

15.  💖 Writers block, bisa terjadi karena : ide dangkal, tanpa outline, passion rendah, tidak disiplin, sibuk.
16.  💖 Produktivitas berbanding lurus dengan kualitas.
17.  💖 Endapkan tulisan setelah jadi, lalu lakukan self editing.

18.  💖 Gaya hidup penulis : menulis, membaca, sharing, jalan-jalan, kontemplasi
19.  💖 Jaga attitude ( sikap ).
20.  💖 Pop vs sastra

           

REVIEW NOVEL



MENIKMATI WISATA BUDAYA ALOR

Judul Buku                : Swarna Alor ( Impian di Langit Timur )
Penulis                        : Dyah Prameswarie
Penerbit                      : Metamind
Tahun Terbit             : 2015
Jumlah Halaman       : 278 halaman

            Bagaimanakah membangun sebuah karir di masa depan ? Langkah-langkah apa yang akan kita tempuh untuk meraih impian itu? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di masa remaja. Pada usia itu, kita seringkali dibingungkan oleh banyak hal, banyak pilihan, benturan sikap dan ketidaktahuan. Namun, hidup harus terus berlanjut. Walaupun pergolakan tetap terjadi, kita harus berani melangkah. Berani menentukan pilihan. Berani bersikap dan berani mengambil resiko. Hingga pada saatnya nanti, kita tiba pada jalan yang menjadi takdir hidup. Membangun sebuah karir untuk masa depan memang sulit, jika ingin berhasil. Kekuatan hati menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan itu. Kita harus berani melangkah, memulai perjalanan. Jangan lupa untuk meminta restu orang tua, karena itulah landasan kesuksesan kita yang abadi. Inilah gambaran umum cerita novel terbaru karya penulis produktif, Dyah Prameswarie.
            Latar budaya kampung Alor yang memesona menjadi daya tarik utama novel ini. Di sini, kita memperoleh pengetahuan yang cukup lengkap tentang kain tenun alor. Bagaimana proses pembuatan hingga upaya untuk menggaungkan keunggulan kain ini ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Ada satu kebanggan khusus yang terselip saat membaca novel ini.
            Di kampung inilah dua tokoh utamanya, Mbarep dan Lilo memulai karier mereka. Kebengalan sifat remaja banyak mewarnai cerita. Sifat-sifat itu pulalah yang berhasil menciptakan konflik-konflik dan merangkainya menjadi kisah menarik sekaligus inspiratif. Inilah yang menjadi kekuatan novel. Cerita mengalir sempurna seperti realita. Bab demi bab tersusun dari nama-nama pelaku utama ini secara bergantian, seperti episode-episode drama.
             Namun, konflik yang terbangun terasa seperti kue brownies, bantat. Konflik tersebut tidak diciptakan secara tajam. Penulis seperti ragu untuk mengklimakskan cerita. Pembaca seperti mendaki bukit yang rendah ketika membaca novel ini.
            Namun demikian, novel ini layak dibaca oleh siapapun, khususnya remaja. Tak ada zat yang berbahaya. Bahasa gaul yang digunakan menjadi tambahan rekomendasi bahwa novel ini sangat cocok untuk remaja. Bacaan yang ringan tapi sarat makna. Dengan membaca novel ini, kita akan banyak belajar tentang sebuah kehidupan baru. Kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang salah satu cara yang bisa ditempuh remaja untuk mengawali karir cemerlangnya di masa depan. Juga sebuah harapan untuk semakin menumbuhkan kecintaan kita pada tanah air tercinta, Indonesia.

 

8/28/2015

SISWA HARAM



Siswa Menulis

Bangsa yang maju adalah bangsa dengan masyarakat yang gemar menulis. Menulis menjadi budaya masyarakat yang telah berurat akar, menjadi kebiasaan setiap waktu. Dari sejarah, kita bisa menemukan bahwa negara kita, Indonesia sudah merintisnya sejak zaman dahulu kala. Yang paling diingat adalah tulisan di daun lontar dan batu. Berarti kita sudah maju dong ? Ya, kuharap demikian. Jadi, tugas kita sekarang adalah melestarikan budaya menulis itu. Kita bisa kembali menghidupkan kebiasaan menulis. Setuju, kan ? Ini mungkin yang melahirkan bermunculannya gerakan literasi dan GIMM ( gerakan Indonesia membaca dan menulis ).
Menulis itu gampang. Itu kata Arswendo Atmowiloto. Benarkah ? Namun, kenyataannya aktivitas menulis ternyata banyak dihindari orang. Ada banyak alasan. Tidak punya ide. Malas. Susah. Sudah ada ide dikepala tapi tidak bisa menuangkannya. Tidak punya waktu. Dan sejuta alasan lainnya. Sebagai bangsa yang sudah maju, sejuta alasan itu wajib kita hilangkan. Mari kita menulis lagi ! Mulai dari satu huruf. Satu kata. Satu kalimat. Satu paragraf. Satu karya. Hingga pada akhirnya nanti akan muncul jutaan karya lahir dari tangan kita. Artikel, buku, jurnal, makalah, cerpen, novel, puisi dan sebagainya.
Belajar Menulis
Sejalan dengan itu, maka siswa kuperintahkan membawa laptop. Ternyata mereka antusias. Senang. Rasanya seperti mendapat durian runtuh. Esoknya banyak juga yang memboyong laptop ke kelas. Deg-degan juga sih. Takut hilang. Rusak. Jatuh dan sebagainya. Namun, kutekankan mereka harus belajar bertanggung jawab. Setuju, kan ? Ada juga mirisnya. Ada orang tua yang hanya mengijinkan siswa menggunakan laptop di rumah saja. Wow deh ! Namun, laptop untuk menulis bukan segalanya. Back to nature aza. Kembali ke masa lalu. Siswa bisa menulis menggunakan kertas folio bergaris. Yang penting mereka menulis. Iya, kan ?
Belajar Kelompok
Apa yang harus mereka tulis ? Secara berkelompok, mereka akan membuat sebuah makalah tentang kebahasaan sebagai bahan presentasinya. Di awal kegiatan, sebelum membawa laptop, mereka harus membaca dan memilih satu materi kebahasaan. Sebelum menulis, ada penjelasan tentang sistematika makalah. Karena baru belajar, target kali ini adalah dua bab saja. Tetapi, ada kelompok yang menambahkan kesimpulan. Boleh deh !
Dengan kegiatan ini, siswa terdorong untuk membaca. Mereka terdorong untuk ke perpustakaan. Mereka membawa berbagai macam buku sumber. Lembaran materi dari internet, khususnya dari http://www.gerbangmatahari.blogspot.com.
Setelah beberapa waktu menulis, ada rupa-rupa tulisan. Yang paling lucu sekaligus memprihatinkan adalah munculnya korban copas (copy paste = menyalin). Para pembelajar sejati itu mencantumkan materi internet tanpa diolah kembali. Hasilnya rumusan tujuan seperti ini nih :
8.  … karena daerah terpencil sulit dan jauh dari jangkauan.
Tulisan ini membuat kami ngakak bersama. Bagaimana tidak ? Makalah tentang kebahasaan- konjungsi- nyasar ke daerah terpencil. Namun, inilah sebuah proses pembelajaran menulis. Berawal dari meniru ( copas ) untuk melahirkan sebuah karya original buatan sendiri. Dengan semakin seringnya membaca dan menulis, keterampilan berbahasa itu akan semakin baik. Informasi yang diperolehnya wajib diolah kembali sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan tulisan.
      Para penulis professional selalu berkata, “Siswa, copas itu haram hukumnya !”
      “Jangan lupa, cantumkan sumber tulisan agar kalian tidak dicap sebagai plagiator (pencuri gagasan orang lain )”
      “ Tetap semangat dalam menulis ! Jangan menyerah sebelum kalian membuahkan karya !“


BREAKFAST YO



Belakangan di sebuah media sosial, aku sering membaca postingan aneka makanan sehat, seperti green smothies, menu minimalis, makanan serba kukus dan lain sebagainya. Usut punya usut, tampaknya di masyarakat mulai tumbuh kesadaran untuk kembali ke menu yang menyehatkan tubuh, bukan hanya kenyang semata. Dengan makanan itu, banyak orang berharap bisa menjaga kesehatan tubuhnya, khususnya usus, berat badan yang stabil dan memiliki stamina serta ketahanan tubuh yang prima. Alhasil, lahirlah berbagai macam menu sehat tadi.
              
Breakfast Yo
 
Dan kemarin, aku mendapatkan kiriman sarapan sehat itu. Breakfast Yo namanya. Sarapan ini terdiri atas campuran bahan makanan, yaitu : agar-agar, sereal, buah mangga, bengkuang dan melon. Campuran tersebut lalu disiram dengan kuah kental yoghurt penuh protein. Rasanya hmm…yummy,  terasa segar dan nikmat di lidah serta di perut. Hebatnya lagi, sarapan sehat ini juga mengenyangkan tapi tidak memberatkan. Kata yang mpunya, Breakfast Yo memiliki berat sekitar 300 gr. Selama seharian, aku bisa puasa nasi. Tubuh terasa ringan, perut nyaman dan badan terasa sehat. Itu baru sehari. Besoknya, kucoba lagi sarapan dengan menu yang sama. Hasilnya tambah sehat dan enak. Hmm… saking nom-nomnya, kayaknya aku ketagihan deh. Kebiasaan baru, sarapan sehat.
                Awalnya, sarapan buah di pagi hari, sangat kuhindari. Hal itu disebabkan oleh perutku yang sering bermasalah. Selain karena sakit perut, aku akan selalu lapar jika belum makan nasi. Belum lagi kesukaanku yang tidak baik, yaitu minum kopi. Tanpa segelas kopi di pagi hari, mata akan mengantuk dan tubuh terasa lesu. Kebiasaanku ini sering diprotes oleh saudaraku yang memang sangat menjaga kesehatan.
       “ Sarapan buah dan air putih di saat perut kosong, pagi hari itu menyehatkan. Banyak manfaatnya !” kata saudaraku itu.
Aku hanya nyengir dan sering protes juga. “Ngantuk,” balasku.
       “Itu hanya sugesti saja,” jelasnya lagi.

                Berkat Breakfast Yo, aku yakin bisa mengubah kebiasaan buruk itu. Setiap pagi, aku harus sarapan sehat. Ringan tapi mengenyangkan. Jangan lupa air putih hangat sebelumnya, ya ! Dengan sarapan sehat, tubuh akan terasa ringan dan nyaman. Akibatnya, aktivitas sehari-haripun akan lancar. Bekerja menjadi senang. Perut kosong akan menimbulkan emosi marah-marah. Alangkah baiknya, jika kita selalu menyediakan Breakfast Yo untuk sarapan sehat Anda ! Sarapan sehat, bergizi, murah dan praktis ! Kantun am (Tinggal makan) ! Sarapan, yuk ! Breakfast Yo !
 Info Produk :
Nama                     : Breakfast Yo  ( Salad buah )
Isi                           : buah-buahan, agar-agar dan sereal.
Berat  per cup       : 300 gr 
Harga Promosi      : Rp 12.500
No Kontak            : Kang Yoci ( 082218823746 )
Facebook              : Kuliner Cimahi

Featured Post

Liburan Murah Meriah Ke Cicalengka Bandung

  Halo sobat yayauarundina.com – Sering, kita berpikir ribet dan butuh dana besar untuk mengisi liburan. Ternyata, ada nih liburan murah me...