3/25/2022

Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-Happy

 

Halo Sobat yayuarundina.com, ngobrol lagi nih kita. Jujur nih, tema ODOP kali ini cukup sulit dan membingungkan, Sudut Favorit Rumah. Sementara, taka da bagian rumahku saat ini yang menjadi favoritku. Aku lebih senang berada di luar sebenarnya. Jalan-jalan, happy-happy dengan teman. Ya, pokoknya menikmati alam luar dong. Jadi, kuubah dikit sudut pandangnya seperti tour house ke rumah-rumah para selebritis. Inilah tema yang kuusung kali ini: Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-happy.


rumah prilly latuconsina
Inspirasi Rumah Impian dari Prilly Latuconsina


Tour House Ke Rumah Mewah Prilly Latuconsina

Nah Sobat yayuarundina.com, salah satu kerjaan baruku adalah ngintipin akun para selebritis. Instagram, Twitter dan Youtube.  Dunia yang semula asing, sekarang menjadi suatu rutinitas baru. Aku ingin mencari dan menyebarkan inspirasi dari kerja keras mereka, keberhasilan mereka. Membangun karir dan meraih kesuksesan itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Ada beberapa rumah yang kuintip sih. Vidi Aldiano, Raditya Dika, Mark Sungkar, dan yang terakhir adalah rumahnya Prilly Latuconsina. Aku serasa nonton drama korea lagi nih saat menonton Youtube Diary Prilly tentang rumah mewahnya. Aku serasa nonton kembali, Sky Castle. Kondisi rumah artis ini mirip dengan para konglomerat atau sosialita di Sky Castle. Inikah rumah impian kalian?

Saat diajak keliling rumahnya mulai dari luar hingga lantai empat, aku merasa nyaman berada di dalamnya, walau hanya  secara virtual saja. Asli, konsep hotelnya kena bangets deh. Prilly memang senang berada di hotel ketika diajak liburan oleh orang tuanya. Nah, kesenangan ini diterapkan pada konsep rumahnya secara keseluruhan. Aku suka dengan opening tour dan epilog atau penutupnya. Penasaran? Coba deh buka Youtube Prilly Latuconsina.

Jangan bandingkan hasilnya, tapi perjuangannya

Fungsi Rumah Bagi Para Selebritis

Secara umum, ruangan yang ada di suatu rumah pasti sama. Ruangan-ruangan itu adalah ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan,  kamar tidur, dan dapur. Penataannya bisa terpisah atau menyatu tergantung luas tanahnya. Kalian punya ruang yang berbeda?

Dengan rejeki yang diperolehnya, mereka membangun rumah dengan ruang-ruang sesuai kebutuhan atau kesenangannya. Dapur untuk masak bareng. Ada juga ruang untuk nobar ( nonton bareng )  bersama teman-temannya, asyik kan ya, Sob? Bisa hang out di rumah aza. Irit biaya hehehe….

Satu hal yang kuperhatikan khusus adalah ruang kerja. Ini dia salah satu bagian rumah yang menjadi impianku. Para selebritis dengan dunia kreatifitasnya memiliki ruang kerja untuk produktivitas mereka. Kalau Vidi punya tempat khusus untuk menciptakan lagu. Kalau Prilly ruang kerjanya untuk apa, Sob? Kalau kalian, punya ruang kerja khusus jugakah?

Rumah Impianku: Produktivitas, Ibadah, Liburan, Juga Happy-happy

Akhirnya, Sob dari hasil jalan-jalan secara virtual ke beberapa rumah para selebritis, aku juga memiliki rumah impian yang semula tak pernah kupikirkan. Semoga ada rejekinya, ya! Doakan aku, ya Sobat yayuarundina.com. Please da bageur, soleh, pinter!

Ruangan yang kuinginkan standar, sama dengan yang lainnya. Ruang tamu, ruang keluarga, kamar, dan dapur. Konsep dasarnya rumahku ini adalah tempat untuk beristirahat dan kumpul keluarga.

Selain konsep dasar itu, aku berharap rumah impianku itu bisa menjadi ruang untuk produktifitasku, ibadah, liburan dan happy-happy. Mau tahu penjelasannya?

1.     Ruang Produktifitas

Mengapa harus ada ruang produktifitas? Ruang ini mungkin sama dengan ruang kerja para selebritis. Bagaimanapun, aku punya seabreg pekerjaan yang harus kuselesaikan. Tentu saja, pekerjaan utama adalah sebagai guru. Wajib menyelesaikan administrasi guru, walikelas, penilaian, rapot dan lain sebagainya.

Pekerjaan lainnya yang sudah membuatku jatuh hati adalah dunia tulis-menulis, blogger dan konten kreator.  Dunia ini menambah nilai plus untuk profesi utamaku. Aku jadi semakin paham pemakaian atau ilmu bahasa Indonesia di lapangan secara real.

 

Contohnya: dengan sering membuat review produk, aku bisa memberikan ilmu tentang soft selling pada para siswaku saat membuat iklan. Atau memberikan contoh ulasan buku yang kubuat sendiri di blogku, Gerbang Matahari atau dari teman-teman blogger lainnya saat membahas materi teks ulasan.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2016/10/review-buku-milea-cinta-bergelombang.html

Ah, rasanya, dunia blogger membuatku menjadi guru yang lebih professional dengan ilmu-ilmu terapannya. Plus tambahan wawasan dari obrolan dengan para blogger atau narasumber khusus saat ada acara.

 Lalu, dari dunia konten kreator, aku bisa mendapatkan bahan yang bagus untuk materi pembelajaran. Contohnya, kemarin saat membahas teks Inspirasi.

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2022/02/berbagi-praktik-baik-ngobrol-cantik.html

 Oleh karena itulah, ruang produktifitas ini penting untuk semakin banyak melahirkan tulisan-tulisan baru di blog atau media lainnya. Oh ya Sob, aku juga punya mimpi untuk mulai mendokumentasikan sejarah kota kelahiranku sebagai kota militer atau garnizoen. Banyak cerita dan sejarah yang belum terdokumentasikan dengan baik. Bersama komunitas Tjimahi Heritage, kami ingin mulai mendokumentasikannya. Membuat buku, foto dan sebagainya. Ada yang tertarik?

 Bisa juga loh ke depannya, aku jadi Youtuber. Sekarang, guru juga dituntut untuk bisa membuat video pembelajaran. Aku suka membuat video jalan-jalan, kuliner dan tentu saja dunia pendidikan, khususnya belajar Bahasa Indonesia. Main ya ke Youtube yayu arundina, ok Sob!

 

2.     Tempat Ibadah

Tempat ibadah bukan hanya masjid saja loh. Rumah pun bisa dan harus menjadi tempat ibadah. Apalagi bagi wanita. Bisa jadi rumah adalah  tempat utama untuk beribadah.

 Di rumah impianku itu harus ada ruang untuk melaksanakan ibadah dengan baik, khusyu dan terasa manfaatnya. Membuat kita lebih dekat kepada Sang Maha Pencipta. Bisa bebas curhat, melepas segala unek-unek kepada-Nya. Bisa menikmati keheningan. Bisa total menghambakan diri pada Sang Pencipta. Duh, nikmatnya!

 Kuidamkan sebuah tempat yang sejuk dan nyaman. Mungkin bisa meniru mushala kakekku yang berdiri di atas kolam kecil dengan jembatan khusus untuk ke sananya. Mushala dan tempat wudhu dengan nuansa taman yang asri.

 

mushala impian
Mushala Impian

3.     Media Liburan

Siapa yang tidak suka liburan? Kalau liburan di luar pasti butuh budget yang besar, ya kan? Juga, kita tidak mungkin bisa liburan setiap saat di luar sana. Pasti banyak waktu yang kita habiskan di rumah, terutama saat masih aktif bekerja.

 

Nah, di rumah ini, aku ingin bisa juga dijadikan sebagai tempat liburan asyik. Kuliner, santai-santai, refreshing, istirahat yang nyaman, menikmati pemandangan dan lain sebagainya. Asyik kan?

 

4.     Sarana Happy-happy

Ini nih yang paling penting, Sob. Rumah juga harus bisa dijadikan untuk sarana happy-happy. Kumpul keluarga. Kumpul dengan teman-teman. Melakukan banyak hal yang menyenangkan. Bikin rujak rame-rame, sasatean, ngobrol asyik, nobar, diskusi,  arisan, ah pasti banyak deh. Olah raga bareng? Bisa jadi. Baca bareng? Boleh juga. Seru-seru pastinya.

Wah Sob, asyik bangets kalau impian ini menjadi kenyataan. Bahagia pastinya, ya kan? Semoga ya.

 

Nah, itulah ceritaku tentang rumah impian. Pastinya, bakal banyak sudut favorit yang tercipta untuk menjadikanku sebagai manusia yang lebih baik. Lebih bahagia dan tentu saja, bisa lebih menikmati dan mensyukuri hidup ini. Aamiin.

Doakan ya, Sobat yayuarundina.com

Makasih semuanya

Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya

Wish me luck

Salam

 

3/22/2022

Masih Adakah Air Susu Dibalas Air Tuba Di Era Digital Ini?

 

Halo Sobat yayuarundina.com, apa kabarnya siang ini? Semoga sehat, ya. Kita hari ini akan mengenar para pahlawan di sekeliling kita. Pasti banyak orang yang telah membantu kita meraih mimpi di masa ini. Keberhasilan kita tentu juga melibatkan bantuan orang lain, ya kan? Nah setelah meraih kesuksesan itu, Masih Adakah Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba di Era Digital ini?


air susu
Air susu dibalas dengan air tuba? 


Kita Adalah Makhluk Sosial

Dalam kajian Sosiologi yang pernah kupelajari dulu, manusia atau kita ini adalah makhluk sosial. Pasti akan butuh bantuan orang lain dalam hidupnya.

Jika flashback ke masa lalu, mulai dari lahir sampai sekarang, kita selalu membutuhkan orang lain. Dulu, saat kita lahir butuh bidan agar bayi mungil ini bisa menghirup udara kebebasan dunia. Saat masa kana-kanak, kita butuh bantuan mamah, bapak, kakek agar bisa membimbing kita, melatih dan mendidik sehingga banyak hal yang kita ketahui dan kuasai, betul?

Kalau sekarang melihat anak kecil yang belajar berjalan, ayah, ibu, kakek, atau neneknya akan bergantian menuntun dia, berjalan tertatih-tatih. Saat sakit, kita butuh dokter.

Saat dewasa, baru lulus kuliah, betapa penting informasi lowongan pekerjaan. Kita akan mendapatkannya dari teman, kakak tingkat, saudara, atau orang lain. Dengan antusias, kita mengejar informasi tersebut agar bisa diterima bekerja. 

Setelah masuk di dunia kerja, peran orang lain juga masih sangat penting. Rekan kerja, atasan, relasi, kawan lama, klien dan lain sebagainya. Ada masanya kita bekerja sama dengan rekan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.  Kita butuh atasan untuk promosi jabatan. Kita butuh klien agar usaha kita sukses. Ah, betapa banyak orang lain di sekeliling kita.


manusia makhluk sosial
Manusia tolong-menolong antar sesama

Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba

Sobat pernahkah mendengar peribahasa ini? Tahukah artinya? Sepertinya, ini adalah jejak pelajaran Bahasa Indonesia yang paling berkesan dalam untukku. Peribahasa itu berarti perbuatan baik dibalas dengan kejahatan. Bisa jadi orang yang telah berbuat baik kepada kita, kita sakiti hatinya, kita fitnah sehingga dia banyak dibenci orang. Inilah makna Air susu dibalas dengan air tuba.

Masih adakah kejadian Air Susu Dibalas dengan Air Tuba di Era Digital ini? Mungkin, menyia-nyiakan ibu kandung menjadi salah satu contohnya. Setelah sang anak menjadi artis terkenal, dia biarkan ibunya hidup sendirian, tak pernah atau jarang dikunjungi, tak pernah diperhatikan.

Rekan kerja yang difitnah sehingga atasan menghukumnya bahkan memecatnya, atau dia tak mendapatkan promosi jabatan. Atau memfitnah orang di media sosial hingga dirundung habis-habisan oleh para warganet. Ah, masih banyak hal menyedihkan yang terjadi. Orang-orang baik mendapatkan kepahitan dalam hidupnya gara-gara menolong orang lain. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok seperti itu, ya Sob!

Bagaimana Cara Membalas Kebaikan Orang?

Pasti banyak orang baik yang berharap tidak mendapatkan balasan atas pertolongannya itu. Mereka berbuat baik itu, karena sebuah kewajiban sebagai manusia. Mereka melakukannya tanpa pamrih. Tak mengharapkan apa-apa.

Namun, sebagai manusia, kita juga wajib membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan lagi. Kita sudah ditolong orang, alangkah baiknya, jika kita juga melakukan hal yang sama, menolong orang lain juga. Seringkali kebaikan itu tidak jatuh langsung pada orang yang telah menolong kita. Bisa jadi pada orang lain, kerabatnya dan lain sebagainya.

Ini dia beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan orang lain.

1.     Traktir Dia

Saat kita mempunyai rejeki, saatnya kita mentraktir orang yang telah menolong kita. Memberikan informasi lowongan pekerjaan, sehingga sekarang kita bekerja di tempat tersebut.

Saat gajian, asyik juga jika kita mentraktirnya sambil ngobrol mengenang masa lalu. Perjuangan mendapatkan pekerjaan itu. Ini adalah hadiah kecil yang mampu menyenangkan hati orang baik tersebut.

 

2.     Memberikan sesuatu yang dibutuhkan atau disukainya

Dulu, saat kakek masih ada, setiap lebaran, beliau akan menerima sajadah, baju koko, benda lainnya. Orang-orang itu bilang sebagai rasa terima kasih karena kakek telah banyak menolongnya di zaman susah dulu.

 

3.     Mendoakan Dia

Saat orang baik itu sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, cara terbaik untuk membalas budinya adalah dengan cara mendoakan orang tersebut. Kita menjadi saksi kebaikannya sehingga dengan demikian bisa meringankan dosa-dosanya atau memberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin!

 

4.     Membantu Kerabatnya

Bisa jadi orang baik itu sudah sangat jauh dari jangkauan kita. Balas budi kita bisa disalurkan pada kerabat terdekatnya. Bisa jadi dalam keluarga besar orang baik itu, ada kerabat yang membutuhkan pertolongan kita. Hidupnya masih kekurangan. Butuh uluran tangan kita.

 

5.     Membantu Orang Lain

Cara terakhir, jika orang baik itu sudah tidak bisa kita temui lagi, maka panjangkan kebaikannya melalui kita. Contohnya, dulu dia memberikan biaya sekolah untuk kita. Maka, kita sekarang ini juga bisa menjadi pemberi beasiswa untuk anak-anak berprestasi yang kurang beruntung ekonominya.

                                                                                                                           

Nah, Sobat yayuarundina.com, betapa banyak cara kita membalas budi. Mungkin, kalian masih banyak ide  untuk membalas kebaikan orang lain pada kita. Share di komentar, yuk!

Sampai di sini dulu ya perjumpaan kita kali ini

Selanat berbuat kebaikan

Semoga beruntung

Sampai jumpa

 

Salam

  

Sumber gambar: pixabay.com

3/20/2022

Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa

 

Halo, Sobat yayuarundina.com, ada yang paham tentang inner child? Awas, Inner Child Mampu Merusak Kehidupanmu Saat Dewasa loh! Merusak hubungan pertemananmu, perkawinanmu, karirmu, bahkan merusak dirimu sendiri. Ngeri amat ya postingan kali ini. Do you worry, Sob? Please be calm. Kita belajar psikologi yuk, khususnya tentang inner child ini.


inner child
Anak lelaki tampan dan Lucu

Definisi Inner Child

Ternyata,  banyak hal yang membentuk kita menjadi manusia paripurna. Salah satunya adalah masa kanak-kanak kita. Apakah kita bahagia atau terluka? Apakah pengasuhan orang tua kita sudah ideal atau banyak kekurangan, sehingga meninggalkan jejak luka pada diri kita? Pernahkah kalian menyalahkan orang tua atas kondisi kita sekarang, Sob?

 Contohnya nih: saat ini kita belum berhasil menjadi orang, belum punya pekerjaan tetap misalnya. Hal ini terjadi karena orang tua memaksa kita dulu (sebagai anaknya) masuk kuliah yang tidak sesuai dengan minat kita. Misalnya saja, kita dipaksa kuliah kedokteran, padahal kita ingin masuk seni rupa. Kuliah kedokteran kita kacau balau, berhenti di tengah jalan. Kita sekarang tak punya pekerjaan tetap jadinya.

“Ini sih gara-gara Mama Papa dulu maksa aku kuliah kedokteran. Jadi, sekarang aku pengangguran!”

Sebagai manusia, pastilah kita melakukan hal tersebut. Menyalahkan orang tua karena kegagalan kita sekarang. Betul, gak?

Nah, Sobat yayuarundina.com, menurut pakar psikologi asal Bandung, Teh Diah Mahmudah, Inner Child bisa berupa hal yang positif. Bisa juga berupa hal yang negatif, seperti contoh tadi atau luka batin lainnya, bahkan luka fisik.

Dalam acara zoom pada Sabtu, 19 Maret 2022 kemarin, pemilik biro konsultasi psikologi, DandiahCare dan Dandiah Consultant ini menjelaskan secara panjang lebar tentang topik yang menarik ini kepada para blogger yang tergabung dalam Komunitas Indonesian Social Blogpreneur ( ISB ). Acara ini diprakarsai oleh Founder ISB, Teh Ani Berta, setelah terjadi diskusi seru di grup.  Inner Child merupakan salah satu tema tulisan untuk ODOP Edisi Maret – April.

Inner Child merupakan pengalaman masa lalu yang belum punya penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki kondisi inner child yang dihasilkan dari pengalaman negatif atau positif.

Menurut Teh Mahmudah, dalam diri kita yang sudah dewasa ini, ada sosok anak kecil yang bahagia atau tidak bahagia. Itulah Inner Child.

Dalam Hello Sehat, Inner Child merupakan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Inner Child dibentuk dari pengalaman masa kecil kita. Dalam diri seseorang, pasti ada hal yang tak ikut menjadi dewasa.

Orang Tua Durhaka dan Anak Durhaka

Kita sering mendengar istilah anak yang durhaka. Ingatan kita pasti pada sebuah cerita rakyat,  Malin Kundang. Tahu kan kisahnya, Sob? Adakah orang tua durhaka?

Sejak lahir sampai sekitar usia remaja, kita berada pada pola pengasuhan orang tua. Masa anak-anak itu berakhir pada usia 21 tahun atau 24 tahun. Apakah kita mengalami masa kecil yang bahagia, hampa atau menderita. Hal ini bergantung pada pola pengasuhan orang tua. Ada 3  tipe pola pengasuhan.

Pertama,  jika masa kecil kita bahagia, berarti kita memiliki orang tua yang sempurna. Penuh perhatian, cinta, kehangatan, dan suportif. Kedua, jika kita merasa hampa, bisa jadi orang tua memiliki pola pengasuhan yang tidak suportif. Ketiga, yang paling parah adalah orang tua yang zalim, durhaka akan membuat masa kecil kita penuh penderitaan. Bisa jadi kita sering dimarahi, disiksa, tidak dicintai dan lain sebagainya. Pola pengasuhan dari orang tua yang durhaka bisa menyebabkan luka pengasuhan yang membekas.

Dulu, saya pernah mendengarkan penjelasan Ustad bahwa anak bisa jadi Majusi, Nasrani dan sebagainya itu karena faktor orang tua. Pola pengasuhan atau pendidikan mungkin istilah sekarang mah. Bisa jadi, ini adalah dasar inner child. Kita sekarang adalah buah pendidikan orang tua.

Inner Child Pada Diri Orang Dewasa

Inner child ini sangat berpengaruh pada cara pandang, sikap, ataupun tindakan yang kita lakukan di masa sekarang. Bila dulu pola pengasuhannya baik, maka kita akan mampu bersifat, bersikap dan bertindak baik. Sebaliknya, jika dulu, pola pengasuhan kita buruk, maka sifat, sikap dan tindakan sekarang pun akan buruk atau lebih buruk lagi.

Kita akan memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang, karena kita dulu disayangi oleh orang tua. Kita akan merundung atau membully orang lain, karena kita sering juga dibully oleh orang tua. Itulah gambaran inner child pada diri orang dewasa.

Apakah memiliki inner child itu sesuatu yang buruk? Tidak selalu. Teh Mahmudah dan suaminya, Dandi Birdy  sepakat bahwa kita harus bisa menempatkan inner child ini pada situasi dan kondisi yang tepat. Kang Dandy pernah membiarkan kliennya melakukan hal-hal yang diinginkan pada masa kecil tapi belum sempat dilakukan karena banyak faktor, dilarang orang tua misalnya. Kliennya dibiarkan main sepeda sepuas hati.


masa anak-anak, masa bermain
Anak-anak Kampung Bermain Ban Bekas

Saat bermain dengan anak-anak, kita bisa mengeluarkan inner child ini. Biarkan hal itu lepas bebas bersama kegembiraan anak-anak. Anak-anak suka bermain, ya kan? Janganlah kita sekarang ini bermain terus sampai mengorbankan karir, lupa anak istri dan lain-lain. Saat dewasa, kita boleh menyenangkan diri sendiri dengan bermain, tapi harus proporsional. Begitulah gambaran penempatan inner child.

Inner child pada diri orang dewasa ini takkan hilang. Kita bisa memanfaatkannya, jika memang dibutuhkan. Bisa juga mendiamkannya, jika situasi dan kondisinya tidak pas.

Stop Inner Child Negatif

Nah, Sob, saatnya kita cek dan ricek. Selami diri sendiri. Apakah kita memiliki Inner Child negatif pada diri kita sekarang ini? Mulailah sadari! Jangan biarkan hal-hal negatif ini kita biarkan, kita lupakan, atau kita kubur dalam-dalam. Bahaya, loh Sob!

Teh Diah dan Kang Dandy menemukan tiga cara manusia memperlakukan luka ini. Flight, Fight, dan Freeze. Flight itu terbang, artinya kita lari dari masalah. Fight itu lawan, artinya kita sadari luka tersebut, lalu cari ilmu untuk menyelesaikannya. Freeze itu dibekukan, artinya luka itu dibiarkan saja, berusaha dilupakan dan dikubur dalam-dalam.

 Mana yang kalian lakukan, Sob? Paling bagus adalah Fight, ok! Jika kalian membutuhkan bantuan ahli untuk menyembuhkan luka pengasuhan atau inner child yang negatif ini, bisa loh datang sama Teh Diah dan Kang Dandy ini. Atau datang ke biro psikologinya, Dandiah Consultant atau Dandiah Care di Bandung.

Kecenderungan manusia adalah melanjutkan hal-hal negatif pada anak cucunya. Jika dulu, orang tua kita sangat keras dalam mendidik, maka kita pun akan melakukan hal sama. Kita akan keras juga mendidik anak. Bisa jadi kita akan membully anak sendiri. Oh, no…no…no!

Oleh karena itu, kita harus segera menyadarinya. Awarness. Lalu, segera lakukan penyembuhan. Kuratif. Terakhir. Preventif. Segera hentikan hal negatif tersebut! Jangan diwariskan pada keturunan kita selanjutnya!

Seperti kata Inul Daratista, masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Jangan kau ungkit

Masa lalu biarlah berlalu, mari kita buka lembaran baru

Nah, Sob, itulah bahasan psikologi kita tentang inner child. Semoga bermanfaat ya. Semoga kita bisa memulihkan diri dari trauma masa lalu untuk menjadi manusia-manusia masa kini yang lebih sehat lahir batin.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya

Salam

 


Sumber Gambar: 

Pixabay.com


 

3/19/2022

3 Film Favoritku yang Menginspirasi Dunia

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kalian suka nonton film juga? Yuk, kita bahas film favorit di postingan kali ini, ya! Ini dia 3 Film Favoritku yang Menginspirasi Dunia. Selain nonton, kita apresiasi juga film-film tersebut. Setuju nggak?


film laskar pelangi
Laskar Pelangi, Film Indonesia dengan Sejuta Inspirasi

Mengapa Suka Menonton Film?

Menonton film merupakan salah satu kesukaanku. Bisa jadi me time asyik nih. Bisa juga ajang kumpul-kumpul bareng teman dan sahabat, atau keluarga. Aku sih lebih sering menonton bersama teman-temanku. Seru selalu sambil menikmati popcorn rame-rame. Jalan bareng. Setelah itu, makan rame-rame. Cerita-cerita. Happy-happy. Wah, kapan lagi ya, situasi seperti ini terulang kembali? I miss yu all.

Menonton film merupakan salah satu bentuk mengapresiasi karya orang lain. Kita berusaha memahami ceritanya, mempelajari atau membahas unsur-unsur intrinsik atau ekstrinsiknya, proses pembuatannya, sinematografinya, bahkan menggali inspirasi hebat yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Berat bangets ya, Sob bahasannya? Tenang, jangan panik! Seperti itulah alur apresiasi menurut ilmu sastra. Kalau kita, ya minimal hiburanlah dan menggali inspirasinya, bisa kan? Setuju?

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2021/10/drama-korea-punya-literasi-yang-tinggi.html

Seringnya, aku suka nonton film-film Indonesia dan barat. Dulu, sering nonton di bioskop dan televisi. Sekarang, khususnya saat pandemi, bisa nonton juga di Netflix. Ini waktunya buat eksplor drama-drama korea yang lagi ngehits. Adakah film favoritmu dan mampu menginspirasi dunia?

Sebagai seorang blogger, guru bahasa, dan juga suka nulis, menonton menjadi salah satu caraku untuk mempelajari alur yang menarik, memikat dan mengikat pembaca. Bagaimana mereka bisa membuat film-film yang menarik dan disukai banyak orang?

Sebagai guru bahasa, saat memberikan materi cerpen ( cerita pendek ), hasil menonton ini bisa memperkaya materi tentang unsur intrinsik. Pembahasan tema, penokohan, contoh jenis alur dan lain sebagainya. Bermanfaat, ya?

Itulah mengapa aku suka menonton film. Banyak film yang kusukai dan memberikan warna atau pandangan baru dalam hidupku. Laskar Pelangi misalnya, Kartini, Mission Imposible, Superman, Scobby Doo dan seabreg film-film lainnya. Namun, kalau ditulis semua, tulisannya bakal panjang. Jadi aku pilih tiga film saja deh. Ini dia 3 film favoritku.

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2016/05/surat-cinta-untuk-kartini-potret-diri_7.html

3 Film Favoritku Yang Menginspirasi Dunia

Inilah 3 film favoritku yang mampu menginspirasi dunia, khususnya dunia kehidupanku. Cara pandangku. Motivasi hidupku. Adakah film yang sama dengan kalian, Sob?


film 99 Cahaya di Langit Eropa
Film yang diadaptasi dari novel karya Hanum Rais

1.     99 Cahaya di Langit Eropa

Wow! Percaya gak, kalau ekspresi wajahku saat menonton film ini hokyac luar biasa. Olohok bari ngacay. Mulut terbuka. Menganga lebar. Gak deng. Gak sampe gitu kali ya, hehehe…. Yang jelas, film karya Hanum Rais ini mampu mengubah cara pandangku. Sepertinya, aku memang ingin menjadi seorang muslimah yang bisa menjadi duta. Pembawa pesan kebaikan untuk dunia melalui cara hidupku. Ingin lebih baik menjadi seorang muslimah. Ternyata, kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri saja, tapi juga orang-orang di sekeliling kita.

Aku yang banyak hidup di lingkungan muslim, tak pernah melihat atau mengalami dunia yang berbeda dari aturan agamaku. Tapi, Mbak Hanum dan suaminya yang saat itu belajar di luar negeri, ternyata menemukan banyak perbedaan gaya hidup muslim dan nonmuslim. Menarik sekali nih ceritanya.  Soft skill bisa menjadi andalan yang harus dipraktekkan.

Untungnya, Mbak Hanum mendapatkan ilmu agama komplit dari keluarganya, khususnya ayahnya, Amien Rais. Selain cara beribadah juga tentang ilmu lainnya, seperti  sejarah islam. Di sini, Mbak Hanum banyak menemukan bukti-bukti kehebatan Islam di masa lalu. Seru deh.

Jujur, melalui film ini, aku mendapatkan pengetahuan lebih luas dan lebih dalam tentang Islam. Mempelajari agamaku ini, ternyata bukan hanya sekedar shalat dan mengaji, tetapi banyak hal lainnya. Kaffah mungkin kalau istilah temanku dulu. Mempelajari dan mempraktekkan ilmu islam secara utuh, dunia dan akherat. Ibadah, kehidupan dunia dan akherat. Semuanya menyatu utuh menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Sesuai judul filmnya 99 Cahaya di langit Eropa, cerita film ini juga menjadi cahaya bagi hidupku. Banyak membuka wawasan baru. Ternyata banyak peer lain untuk belajar tentang ini. Selain melawan malas, ini juga yang harus mulai dilakukan. Mulai kapan ya, bisa kaffah?

 

Ayat-ayat Cinta, film islami tentang cinta

2.     Ayat-ayat Cinta

Untuk pertama kalinya, aku nonton film bernafaskan Islam yang menarik. Film ini juga semakin membuktikan bahwa aturan agama Islam itu sangat luas. Berbagai dimensi kehidupan. Sekali lagi, bukan hanya sekedar shalat dan mengaji. Bahkan, masalah cinta pun, kehidupan suami istri, ada aturan khusus.

Benarkah perkawinan poligami menjadi sebuah gaya hidup Islami? Mampukah seorang suami menghindari takdir bertemu dengan wanita lain? Betapa banyak seluk-beluk dunia yang berbeda antara Venus dan Mars ini. Tema cinta yang berbeda dari film-film sebelumnya.

Lagi-lagi bertemu dalam kehidupan dengan aturan hidup yang berbeda. Di sinilah berlaku aturan hidup seperti ikan di lautan. Walau airnya asin, ikan tak terpengaruh. Dia bisa tetap hidup dengan koridornya masing-masing. Berbaur tapi tetap istiqomah. Inilah yang kusuka dari film ini.

Habiburrahman El Shirazi mampu menuangkan aturan cara hidup islami dengan apik melalui novelnya. Walau di film ada perbedaan, tapi inti hal itu bolehlah kita dapatkan, ya kan?  

 

drama korea Sky Castle
Sky Castle, drama Korea bertema pendidikan

3.     Sky Castle

Ini nih film yang sangat nyambung dengan profesiku. Pendidikan ternyata bisa menjadi sebuah tema film yang menarik juga. Fenomena keragaman pendidikan di zaman now.

Semula, dalam film Laskar Pelangi, banyak sudut pandang baru yang muncul. Sekolah favorit dan tidak favorit. Siswa cerdas, bisa berasal dari mana saja, kaya atau miskin. Juga mirisnya nasib anak cerdas dari golongan ekonomi lemah. Ini dilema pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: https://www.yayuarundina.com/2017/10/film-my-generation-inspirasi-cara.html

Dalam drama korea Sky Castle, muncul fenomena baru. Pendidikan bagi masyarakat kelas atas. Para kaum konglomerat dengan status dan gaya hidup tersendiri. Bagaimana anak-anak mereka menjadi korban gengsi orang tuanya? Anak dipaksa untuk masuk ke sebuah sekolah bergengsi. Kursus ini itu, les private, terbelenggu pada pencapaian kuliah di universitas ternama. Miris sekali. Anak-anak itu tak memiliki kebebasan dalam berbagai hal. Orang tua juga memiliki beban khusus yang tak bisa dianggap sepele. Sungguh, cara hidup yang sangat melelahkan!

Sejak munculnya program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, adu gengsi orang tua mulai muncul juga dalam masyarakat Indonesia. Apalagi, dengan munculnya sekolah-sekolah swasta yang menawarkan keunggulan masing-masing. Gaya Sky Castle bisa jadi terjadi juga di tanah air tercinta ini. Ah, semoga pendidikan tidak menjadikan para siswa menjadi robot hidup!

Pendidikan seharusnya berfungsi untuk memaksimalkan potensi, minat, bakat para siswa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka adalah individu-individu merdeka yang berhak untuk meraih cita-citanya sendiri. Mereka bisa belajar dengan gaya masing-masing untuk mempersiapkan masa depannya sendiri.

Orang tua hendaknya menjadi fasilitator, bukan pemilik para generasi muda. Seperti kata novelis asal Lebanon: Kahlil Gibran. 

Anak adalah milik masa depan. Orang tualah yang wajib mempersiapkan kehidupan mereka sesuai dengan zamannya, masa depannya. Bukan untuk masa sekarang.

Betapa banyak problem pendidikan yang menjadi peer bersama kita. Semoga dengan diangkatnya masalah-masalah pendidikan dalam film-film yang berkualitas, akan mampu mengubah wajah pendidikan kita. Semakin banyak orang yang peduli pada perbaikannya secara menyeluruh. Menjadi penggerak untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi.

Selamat bekerja untuk para guru Indonesia!

Semoga kita bisa mewujudkan generasi muda yang sehat lahir batin, cerdas, berkarakter dan cinta pada tanah air, Indonesia!

Semoga mereka mampu membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju daripada sekarang!

 

Nah, Sobat yayuarundina.com, ini akhir dari tulisanku tentang 3 film favoritku yang mampu menginspirasi dunia.

Terima kasih sudah membaca tulisanku ini

 

Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya.

 

Sumber Gambar:

               https://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_(film)

               https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-Ayat_Cinta_(film)

               https://id.wikipedia.org/wiki/99_Cahaya_di_Langit_Eropa_(film)

               https://id.pinterest.com/pin/587860557597624377/

 

3/13/2022

Bangku Kesayangan, Kenangan Masa Kecil Yang Memorable Bangets

 

Halo Sobat yayuarundina.com, kali ini, aku ingin kembali berbagi kenangan masa kecil yang penuh suka cita. Satu sisi memori masa kecilku hidup di kampung sudah kutulis di blog ini, ya. Moga kalian juga sudah membaca tulisan ini. Di postingan terbaru ini, aku ingin menulis tentang Bangku Kesayangan, Kenangan Masa Kecil Yang Memorable Bangets.

 

Bangku kesayangan
Bangku kesayangan yang memorable

Baca Juga: https://www.yayuarundina.com/2021/08/memori-masa-kecil-hidup-di-kampung.html

 Cerita Tentang Bangku Kesayangan

Saat kecil dulu, ada kehidupan yang di masa sekarang sudah jarang kulihat lagi. Mungkin, di desa masih ada. Saat bermain ke Cililin menuju curug Malela, aku bisa kembali siduru di dapur. Saat itu, kami menginap di rumah sahabat.

Nah, saat siduru itulah, kami selalu menggunakan bangku kayu ini. Bangku yang ada ini bukan yang original ya. Seiring zaman, bangku kecil untuk bersiduru itu, entah sudah kemana. Bangku yang asli lebih kecil dan lebih pendek dari yang ini.

bangku untuk duduk di perapian
Siduru sambil duduk di bangku


Setiap pagi, kami duduk di dekat hawu atau perapian untuk menghangatkan diri. Dulu, hawa Bandung saat subuh atau pagi-pagi itu sangat dingin. Siduru atau duduk dekat perapian menjadi kebiasaan kami. Sambil masak air buat kopi, teh atau isi termos, juga menanak nasi menggunakan seeng.

Adakah Sobat punya pengalaman yang sama denganku? Siap-siap bau asap ya, kalau sudah duduk dekat hawu dan perih mata kadang-kadang. Jangan dekat-dekat, jaga jarak, ya! Ini hawu loh, bukan pandemi. 😂😂😂

Saat-saat yang paling membahagiakan adalah saat masak itu, bibiku suka ngabubuy sampe. Memasak singkong dengan memasukkannya ke dalam abu panas.

Kayu-kayu yang terbakar, lama kelamaan akan hancur menjadi debu atau abu. Karena rutin memasak menggunakan tungku, maka abu pun semakin banyak. Saat abu banyak inilah kesempatan untuk ngabubuy sampe.

Aku lupa punya bangku berapa ya waktu itu. Yang rutin siduru setiap pagi adalah bibiku. Beliau ini memang candoli atau tugasnya urusan dapur, masak memasak. Kadang aku ikut siduru. Kadang-kadang juga ada kakek dan pamanku. Kalau banyak, paman suka duduk di atas tumpukan kayu bakar. Kakek kadang-kadang duduk di bangku atau beliau mengambil kayu bakar yang besar.

Begitulah rutinitas pagi kami. Kakek dan paman sih lebih sering pergi ke sawah setelah shalat subuh.

Si Hitam, Meja Kesayangan Kakek

Satu lagi, benda yang menurutku legend adalah sebuah meja kecil. Warnanya hitam. Dihiasi ukiran di sekelilingnya. Dulu, ini disimpan di pojok ruang tamu rumah Kakek. Lama setelah kakek meninggal, barulah meja ini terdampar di rumahku. Bapakku waktu itu memboyonynya ke rumahku.

Meja jati
Si Hitam kesayangan kakek

Meja hitam ini seringkali juga menjadi bangku kesayangan. Awalnya, aku bingung, ini meja atau bangku sih? Dan, aku suka juga duduk di meja hitam ini. Nyaman aza rasanya. Namun, kini, meja hitam ini kembali pada fungsi awalnya.

Meja hitam ini sering kulihat saat kami berlibur di rumah kakek yang berlokasi di Purwakarta. Setiap Lebaran, beberapa hari, minimal seminggu, biasanya kami berkumpul di sana.

Ah, banyak kenangan manis di sini. Rumah kakekku yang besar dengan halaman yang luas pula, membuat kami bisa bebas bermain.  Kalau tidak salah, rumah kakek ini terbagi menjadi tiga bagian. Ruang tamu. Ruang tengah dan ruang belakang. Di ruang belakang, ada mushala dan dapur. Ruangannya luas juga. Malah mungkin lebih luas dari dua ruang lainnya.

Mushala ini juga menjadi satu sudut rumah yang kusukai. Bangunan kecil di atas kolam ikan. Saat akan shalat, kami harus melintasi sebuah jembatan kecil dan pendek menuju mushala. Ikan-ikan aneka warna menari-nari cantik di dalam kolam, di bawah jembatan dan mushala.

Seringkali saat tak ada tamu, kami menikmati duduk-duduk di ruang tamu sambil melihat taman depan yang ditumbuhi sebuah pohon kenanga. Aroma wangi bunga kenanga sampai ke hidung kami. Membuat pagi menjadi lebih segar dan bersemangat.

Semangat kami semakin baik, kala memandang sudut ruang tamu tempat meja kesayangan kakek berada. Setangkai anggrek berdiri anggun di sebelah sana ditemani secangkir kopi atau coklat panas kesukaan kakek. Pagi-pagi seperti ini, kami ngobrol ngalor-ngidul ditemani cemilan enak buatan adiknya kakek yang menetap di rumah ini.

Ah, sungguh suasana manis yang kurindukan. Bahagia tak terkira. Hal kecil yang membuat ikatan persaudaraan, keakraban terjalin manis. Masih adakah suasana seperti ini di zaman digital sekarang?

meja jati hitam
Meja mungil, kesayanganku

Kini, meja hitam kesayangan kakek berubah menjadi kesayangan cucunya. Di atas meja hitam inilah, aku kerapkali mengukir kata dengan laptopku. Membuat berbagai macam tulisan untuk blogku Gerbang Matahari Arundina atau untuk media online Alonesia. Semoga akan banyak lahir tulisan-tulisan lainnya untuk berbagai media lain, buku, bahan ajar dan sebagainya.

“Makasih, Apah. Meja mungilmu menjadi bagian dari kreatifitasku saat ini! Semoga Engkau meridhoi cucumu yang asyik di meja kerjanya. Bahagia di surga sana saat melihat cucunya membuat banyak tulisan atau karya. Lup yu Pull, Apah dan Bapak.”

Kreatifitas dan Meja Kesayangan Kakek

Kini, meja kesayangan kakek ini kumanfaatkan untuk berkreatifitas. Membuat konten blog . Mendukungku menjadi seorang konten kreator untuk portal berita. Membuat administrasi guru yang menjadi kewajibanku. Menyusun soal untuk berbagai macam tes para siswaku. Membuat berbagai macam surat dan proposal saat ada keinginan mewujudkan mimpi membangun perpustakaan sekolah. Mengirim email dan lain sebagainya.

meja jati hitam
Meja tempat kuberkreatifitas

Tanpa meja hitam ini, rasanya aku akan sangat kesulitan membuat karya-karya kreatif itu. Meja mungil, tapi segudang manfaat untuk cucu kakek. Bangku kesayangan ini telah kembali pada fungsi aslinya.

Hatur nuhun pisan, Apah. Meja warisanmu menjadi sangat bermanfaat untuk kami. Semoga ini menjadi amal kebaikan untuk Apah dan Bapak. Mampu melebur dosa-dosa kalian dan mempermudah mendapatkan jalan ke surga. Aamiin!”

Nah, Sobat yayuarundina.com, betapa sebuah benda kesayangan bisa menjadi sebuah warisan yang bermanfaat. Rasanya kerja keras Apah dan Emih untuk mendapatkan meja hitam kesayangan ini menjadi luar biasa nilainya. Aku sendiri pun tak menyangka akan sebermanfaat ini. Sungguh, ini adalah sebuah cermin pembelajaran untukku. Salah satu peran penting kita hidup di dunia ini adalah bermanfaat untuk anak cucu. Mampu mewariskan sesuatu yang menjadikan generasi berikutnya bisa lebih berkualitas. Bisa lebih kreatif.

Bisa menambah nilai benda-benda warisan. Tak hanya memperebutkan warisan dengan nilai kosong atau bahkan nilai buruk. Pasea dan pecah kekeluargaan gara-gara warisan. No, warisan tak sedangkal itu! Ada nilai dan makna lebih positif dari itu. Kewajiban generasi muda untuk membuat warisan nenek moyang menjadi sangat berharga, sangat bernilai, dan memberikan manfaat positif untuk keturunannya. Jangan sampai warisan itu lenyap tanpa jejak! Kalian setuju?

Nah Sobat, sampai di sini dulu, ya perjumpaan kita kali ini

Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya

Salam

3/10/2022

Soft Skill-mu Sama Dengan Suksesmu, Jangan Abaikan Ini!

 Halo Sobat yayuarundina.com, kali ini kita bicarakan hal yang penting tapi kerap diabaikan. Masalah Soft skill, karaktermu. Ini menarik, karena Soft Skill-mu Sama Dengan Suksesmu, Jangan Abaikan Ini!

Knowledge is Power, But Character is More. Begitulah kira-kira sebuah slogan di suatu sekolah favorit di Bandung. Slogan itu mengisyaratkan bahwa kita harus memiliki pengetahuan sebagai kekuatan diri, tetapi karakter menjadi lebih penting dari sekedar kepintaranmu. Bisa jadi karakter inilah yang mengantarkan seseorang pada kesuksesan hidup.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kita, manusia merupakan makhluk sosial. Ada manusia-manusia lain di sekitar kita. Kita membutuhkan mereka dalam berbagai hal. Termasuk untuk mengantarkan kita pada kesuksesan. 


orang sukses
Terbang Tinggi Menuju Kesuksesan

Bisa jadi informasi awal pekerjaan berasal dari teman atau sahabat atau tetangga. Meningkatnya karir di suatu perusahaan juga bergantung pada rekan kerja dan atasan. Jika mereka se-frekuensi dengan kita, maka kesuksesan itu pun akan datang. Kita bisa mendapat dukungan penuh untuk naik jabatan.

Pernah di suatu masa dan sebuah tempat, ada anak muda yang menjadi pegawai baru. Kami semua sangat antusias dengan kehadirannya karena kemampuan yang dimilikinya. Dalam surat lamaran yang dikirimkannya, banyak nilai plus pada dirinya. Mahir komputer, mahir berbahasa Inggris, pengalaman berorganisasi, pengetahuan dan keterampilannya pun sesuai dengan kualifikasi kami.

Jadilah, kami bersepakat untuk menerima kehadirannya di perusahaan kami. Kami bergembira ketika dia datang di pagi yang cerah. Aku yang ditugaskan untuk menjadi temannya merasa bersemangat sekali. Banyak hal yang ingin kutanyakan dan kudiskusikan dengannya. Sebagai orang yang lebih dulu berada di bagian pengembangan sumber daya manusia, aku merasa beruntung mendapat rekan kerja dengan kepintaran spesial.


millenial sukses
Generasi muda, Generasi Sukses

Saat tiba hari H, betapa malang yang terjadi. Orang yang kuharapkan menjadi partner terbaik malah membuatku sakit hati gak ketulungan. Alaaah maaaak, karakternya itu loh yang bikin kami kecewa berat. "Pintarmu oke, tapi sikapmu menyebalkan!" umpatku dalam hati. Aku berusaha sabar menerima takdir. Aku tak banyak cakap pada rekan yang lain.

Namun, lama-kelamaan, semua pun menjadi tahu dengan sikap angkuhnya yang menyebalkan itu. Merasa pinter bukan kepalang, sehingga dia sering meremehkan kami. Dia menganggap kami sebagai orang paling bodoh sedunia. 


sikap sombong
Sikap Sombong hambat suksesmu

Gaya bicaranya yang tinggi, ekspresi wajahnya yang jutek, sikapnya yang sombong, tak sabaran, dan sering menyepelekan orang lain itu langsung menutup semua hal positif darinya. Secara perlahan, kami jadi menjauhinya. Daripada kena semprot, mending mencari tahu sendiri.

Hal itu terjadi berulang-ulang. Sampai semua orang mengucilkannya. Suatu ketika, akhirnya, dia pun harus hengkang dari perusahaan kami. 

"Ah, betapa leganya hati kami. Gembira tak terkira."

"Wah, kita harus syukuran nih. Numpeng... numpeng... numpeng," celutuk Aryo disambut gelak tawa  semua orang.

Begitulah akhirnya, jika kita tidak memperhatikan adab daripada ilmu. Lebih mementingkan kepintaran tanpa diimbangi dengan karakter yang baik. 



Sumber gambar:

https://okejambi.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-1662544996/7-sebab-sebab-kesombongan-pada-diri-manusia-ternyata-termasuk-amal-dan-ibadah-juga

freepik.com





3/07/2022

Jumat Berkah, Salah Satu Cara Membuat Diri Kita Berbahagia

 

Halo Sobat yayuarundina.com, ah rasanya ngobrol tentang kebahagiaan hidup itu menyenangkan, bukan? Semua orang selalu berharap hidupnya bahagia. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk meraih kebahagiaan tersebut. Salah satunya adalah Jumat Berkah, Salah Satu Cara Membuat Diri Kita Berbahagia.

Mengapa Jumat berkah bisa membuat kita bahagia? Bagaimana caranya? Itu pasti yang terlintas di benak Sobat yayuarundina.com, ya kan? Nah, biar kepo kamu tuntas. Kalian gak penasaran, kita bahasa aza materi Jumat Berkah ini, setuju?


Rejeki Jumat Berkah
Mencari rejeki di Jumat Berkah


Keistimewaan Hari Jumat

Hari Jumat dalam agama Islam merupakan hari yang istimewa. Banyak peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari Jumat. Beberapa diantaranya adalah diciptakannya nabi Adam,  diturunkannya nabi Adam ke bumi, dan  nanti  terjadinya kiamat.

Di samping itu juga, Jumat merupakan hari dikabulkannya doa-doa kita, terutama saat waktu setelah shalat Ashar. Oleh karena itu, ada beberapa anjuran yang sebaiknya dilakukan pada malam atau hari Jumat.


berdoa di hari Jumat
Keistimewaan berdoa di hari Jumat

Hal tersebut adalah:

1.      Membaca surat Al Kahfi

2.      Memperbanyak shalawat nabi

3.      Mandi

4.      Bersegera ke masjid

5.      Shalat sunat setelah shalat Jumat

6.      Menggunakan wewangian

7.      Shalat sunat sambil menunggu imam dan khatib

8.      Tidak berlutut saat mendengarkan khatib Jumat

Mengapa Ada Jumat Berkah?

Pertama kali, aku mengetahui istilah Jumat Berkah adalah saat ada kegiatan alumni. Waktu itu, di grup Whatsapp diumumkan bahwa kelasku mendapat giliran untuk melaksanakan kegiatan Jumat Berkah. Di grup itu, diumumkan pula tentang beberapa hal yang dibutuhkan, seperti donatur, tukang masak dan relawan.

Donatur pastinya berfungsi untuk memberikan dana agar kegiatan Jumat Berkah bisa dilaksanakan. Mereka yang berkecukupan dan tidak punya banyak waktu luang, biasanya akan memilih ini. Tukang masak bertugas untuk menyediakan menu Jumat berkah yang akan dibagikan kepada para penerima yang berhak. Kami memilih alumni yang punya bisnis kuliner. Ini juga bertujuan untuk memberdayakan dan membangkitkan ekonomi alumni. Terakhir, relawan bertugas untuk menyebarkan menu Jumat berkah itu keliling kota, mencari yang akan menerimanya atau pada tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh panitia.


Jumat Berkah, berbagi pada orang miskin
Kebahagiaan orang miskin bisa makan enak

Ternyata setelah kegiatan itu, banyak orang yang menggunakan istilah Jumat Berkah. Jumat Berkah identik dengan kegiatan amal yaitu berbagi dengan sesama, khususnya bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Konon kabarnya, beramal pada hari Jumat akan dilipatgandakan pahalanya. Tentu saja, orang berlomba-lomba melaksanakan salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Qoyyim. Dalam hadits itu dikatakan pula bahwa beramal atau berbuat baik pada hari Jumat sama dengan bulan Ramadhan.

Jumat Berkah Membuatku Bahagia

Setelah ikut menjadi relawan pada acara Jumat Berkah, ada sesuatu yang lain dalam jiwaku. Sesuatu yang abstrak tapi positif. Aku merasa jauh lebih berbahagia menjalani hidup ini. Lebih kuat dalam menghadapi kesulitan, terutama di saat tak punya uang. Tetap bersyukur dengan rejeki yang ada. Tetap bersyukur masih bisa makan, walau hanya dengan menu sederhana.

Mereka-mereka yang kutemui, kerap kali harus berjuang keras untuk bisa makan. Kerja sana sini demi sesuap nasi. Tetap bertahan dan berusaha untuk mengisi perut yang lapar, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.

Ada binar-binar bahagia yang tak terucap saat mereka menerima nasi kotak. Syukur yang luar biasa untuk bisa makan dengan menu istimewa menurut mereka. Mungkin bagi kita hanyalah menu biasa-biasa saja. Sering ada di meja makan. Nasi panas, tahu, tempe, ayam goreng, lalab, dan sambal. Bisa jadi ini adalah jajanan andalan kita.

Ah, begitu dahsyat momen Jumat berkah itu. Spirit jiwa yang luar biasa. Berbagi rejeki dengan sesama itulah kebahagiaan yang sejati. Ah, rasanya sayang sekali kalau kita berpelit-pelit ria. Tak ada gunanya. Rejeki kita takkan berkurang atau hilang dengan berbagi.

“Berbagi itu mengundang rejeki,” itu yang pernah dikatakan temanku.


sedekah
Sedekah


Berbuat Baik Tanpa Rasa Mengasihani Atau Merendahkan

Namun, saat berbagi ada kalanya  kita harus hati-hati, loh. Mengapa? Masa sih? Itukan kegiatan positif? Pastilah ada pikiran-pikiran seperti itu, ya gak Sob?

Pernah suatu waktu ada yang marah dan menolak saat kita memberikan sesuatu. Mereka merasa tersinggung berat. Tidak mau dikasihani. Merasa harga diri mereka dijatuhkan secara telak dengan pemberian kita. Padahal, niat kita hanya ingin menolong mereka. Kasihan melihat kondisinya. Pasti butuh bantuan orang lain. Namun, hal (apa) yang kita sangkakan baik, belum tentu diterima dengan baik pula.


orang miskin
Ups, Awas


Begitulah hidup. Ada kalanya tidak sesuai dengan standar penilaian kita. Selalu ada Si miskin yang sombong. Ups, maaf ya Sob, ini candaan kita-kita aza hehehe…. Ya, merasa kesal dengan tingkah laku orang yang kita bantu dan marah-marah ke kita, ungkapan itulah yang keluar. Kami sudah memperjuangkannya, tapi penolakan yang diterima.

Namun, menurutku sih wajar-wajar aza. Mungkin memang cara kita ada yang salah. Mungkin memang karakter orangnya begitu. Dan sejuta kemungkinan yang lainnya. Tapi, eeeiiits, jangan mematahkan semangat kita untuk berbuat baik terus, ya. Maju terus, pantang mundur. Lihat-lihat situasi! Perbaiki caranya!

Pernah gak, kalian mendengar sebuah peribahasa: Lebih baik memberikan pancing atau kail daripada ikan? Mungkin kondisi itu sama dengan makna peribahasa tersebut. Boleh dibilang jangan dikasih uang langsung, tapi beri mereka pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Begitulah adanya.

Berbuat baik, berbagi kepada sesama juga memiliki seni tersendiri. Jangan sampai kebaikan kita diterima salah oleh mereka! Dianggap menghina. Memanjakan mereka. Atau yang lebih parah, mereka  jadi sangat bergantung pada kita. Wow, bahaya nih!

Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara memberikan bantuan kepada mereka. Mereka tetap bisa tertolong tapi tetap berusaha. Kita memberikan kebaikan tanpa rasa mengasihani atau merendahkannya.

“Bu, saya bersihkan kebunnya, ya. Saya potong pohon dan rumput-rumput liarnya,” tawar seseorang saat aku berada di halaman depan sambil menatap taman yang tak terurus.

“Bu, peseran icalan abdi. Abdi peryogi artos kangge bayar uang sakola pun anak,” kata seorang ibu yang kujumpai di jalan dengan logat Sundanya yang fasih.

(Tolong, belilah dagangan ini untuk bayar iuran sekolah anak saya!)

Bantuan beasiswa, menyekolahkan atau mengkursuskan mereka, bedah rumah, memberikan pekerjaan tetap, memberikan modal usaha, berbagi ilmu,  mungkin bisa jadi beberapa alternatif memberikan bantuan tanpa mengasihani atau merendahkan mereka.

 Kalian punya ide-ide lainnya? Yuk, sharing di kolom komentar! Siapa tahu bisa juga dilakukan oleh yang lain.

Nah, Sob, sampai di sini nih sharing inspirasi kebaikannya. Semoga bermanfaat ya. Membuat jiwa kita lebih bahagia dari sebelumnya.

Makasih udah baca tulisan ini, ya. Loves Bangets.

Sampai jumpa!

 

 

 

  Sumber Artikel:

https://jabar.tribunnews.com/2021/07/09/di-balik-jumat-berkah-dan-keistimewaan-hari-jumat-peristiwa-besar-hingga-doa-menghapus-dosa

https://medan.tribunnews.com/2021/09/03/inilah-mengapa-hari-jumat-begitu-istimewa-dalam-islam-penuh-berkah-dan-sejarah-penting

 

Sumber gambar:

https://ekbis.sindonews.com/read/101698/34/awas-jumlah-penduduk-miskin-meningkat-terbanyak-dari-dki-jakarta-1594793278

 Pinterest

 


 

 

Featured Post

6 Tip jadi Manusia Kreatif, Seorang Inovator

  Manusia kreatif/ inovator merupakan golongan langka. Hanya 10 persen saja. Menurut Sigi Wimala, kreativitas adalah kemampuan berpikir seca...