5/06/2022

Cerita Seru Mudik Lebaran 2022: Berwisata dan Bersilaturahmi

 

Halo Sobat yayuarundina.com, adakah yang mudik lebaran kali ini? Bersyukur ya, kita bisa kembali menjalani tradisi tahunan mudik di 2022. Setelah pandemi Covid 19 yang melarang kita bepergian. Dua tahun berada di rumah. Rasanya was-was bangets saat ingin bertemu dengan keluarga besar, takut terkena Covid. Bahkan, justru takut jika kitalah yang menularkannya pada mereka, terutama pada sesepuh, orang tua kita. Alhamdulillah, tahun ini kita merasa lega bisa pulang kampung. Inilah kisahku: Cerita Seru Mudik Lebaran 2022: Berwisata dan Bersilaturahmi.


desa wisata cikaso kuningan jawa barat
Mudik dan Berwisata di Desa Cikaso Kuningan Jawa Barat


Diajak Adikku Mudik Ke Kuningan

Sungguh, aku  mendapatkan kejutan besar di akhir Ramadhan kemarin. Tiba-tiba saja, adikku mengajak kami mudik lebaran ke kampung halaman suaminya di Cikaso Kuningan. Sebelum pandemi, mereka memang sering pergi ke kuningan untuk bersilaturahmi. Mengunjungi adik atau kakak mertuanya. Ibu mertua selalu ingin ke kuningan saat lebaran, bisa pas Idul Fitri atau lebaran Haji.

Aku dan adikku yang lain memang pernah beberapa kali ikut mudik ke Kuningan ini. Sungguh, ini adalah sebuah kebahagiaan sejati bagi kami. Bertemu dengan sanak-saudara. Bagiku, mudik ke kuningan berarti jalan-jalan. Horeee, me time menikmati suasana lebaran di jalan dan kampung halaman. Favorit bangets daripada diam di rumah terus.

Pada hari kedua lebaran, Selasa, 3 Mei 2022, kami pun dijemput adikku sekitar pukul 10 atau 11 siang. Sebelumnya, adikku mengantarkan anak sulungnya yang harus berangkat ke Bintan untuk kembali bekerja. Tak berapa lama, kami kembali menyusuri jalanan menuju kuningan.

Kejutan kedua, Ibu mertua yang biasa semangat mudik, kali ini absen. Faktor usia membuat hasratnya turun. Jadilah, kami, yang muda-muda punya kewajiban untuk menyambung silaturahmi. Mobil pun meluncur ke area jalan tol.

Tak disangka, lebaran kedua ini jalan tol masih sangat ramai. Kemacetan sudah terjadi dalam perjalanan ke Cileunyi. Padahal, tahun-tahun sebelum pandemi, jalanan tidak seramai ini saat lebaran kedua atau ketiga. Orang-orang biasanya mudik terakhir pada lebaran pertama.

Akhirnya, kami memutuskan boci atau bobo siang dulu di rumah. Sore nanti, barulah melanjutkan perjalanan kembali menuju Kuningan. Apalagi, saat membuka aplikasi, kemacetan parah terjadi di mana-mana. Butuh tenaga ekstra untuk melakukan perjalanan. Apalagi, tidak ada Si Sulung yang bisa menjadi supir cadangan. Oke deh.

Menikmati Perjalanan Mudik

Sore hari, selepas Ashar, kami pun kembali memulai perjalanan. Optimis sampai di Kuningan sekitar pukul delapan atau sembilan malam. Dengan riang, kami memasuki jalan tol baru Cisumdawu. Tak ada kepadatan lalu lintas. Kami bisa bahagia menikmati perjalanan hingga pintu keluar tol di Sumedang. Kami berencana makan malam dulu di kota tahu ini.

Tak disangka, ternyata kami disergap kemacetan, apalagi saat menuju Cadas Pangeran. Kemacetan pun mengular. Mobil merayap pelan menuju kota Sumedang. Keseruan pun dimulai. Kami harus melawan kemacetan. Saat sampai di patung kuda, kami pun harus belok. Tak bisa lewat di dalam kota Sumedang. Rencana makan malam jadi amblas.

 Duh, Si Komo nih, “Mengapa tak buat jalanan super lancar menuju Kuningan. Biar kami bisa segera bertemu saudara-saudara di sana.”

Ada kalanya, kami menjadi penguasa jalanan. Tak ada mobil lain, baik di depan atau di belakang. “Ah, entah berlarian kemanakah mobil-mobil yang sempat mengular tadi. Kami hanya sendirian di jalanan. Sebuah motor dengan salah satu penumpangnya, bayi melintas di depan kami. Duh, tak terbayang, sang bayi mungil itu melintasi jalanan gelap. Pastinya masuk angin deh.”

Inilah salah satu seninya mudik. Tak semua orang memiliki kendaraan pribadi. Demi bersilaturahmi dengan saudara di kampung, motor, mobil bak terbuka, bis, kereta api dan jenis transportasi lainnya menjadi andalan para pemudik untuk sampai di kampung halaman. Seru deh pokoknya.

Salah satu penyebab kemacetan mudik kali ini adalah longsor yang sudah terjadi sebelumnya. Mungkin sekitar satu atau dua mingguan. Entah di ruas jalan mana, berlaku buka tutup. Saat melewati tempat itu dalam gelap malam. Kulihat longsoran parah terjadi. “Wah, ini sih bisa sekampung,” ujarku saat melihat longsoran yang cukup luas. Semoga tidak ada korban.

Lalu, perburuan makan malam pun dimulai kembali. Ternyata, jalan pintas dari patung kuda tadi berujung di dekat kantor pemda Sumedang. “Ada sebuah restoran dekat dinas kesehatan,” kata adikku. Meluncurlah mobil ke sana. Nyanyian di perut pun mereda setelah mendengar kata restoran. Sayang, kami belum bisa kenyang. Restoran yang dituju itu ternyata tutup. Bangkrut atau ikut mudik, ya?

Perjalanan mudik pun berlanjut. Salah satu tujuannya adalah mencari tempat untuk makan malam. Baso cuanki yang sempat mengganjal perut tadi siang sudah mulai menipis. Namun, hingga memasuki jalan tol Kertajati, tak ada satupun tempat makan. Wadidaw. Kembali kami menghadapi kemacetan untuk beberapa lama. Namun, setelah melewati rest area, kemacetan mulai berkurang. Mobil bisa melaju walau banyak kendaraan.

“Yu, dah sampai mana?” tanya temanku melalui aplikasi Whatsapp.

“Baru masuk tol Kertajati. Macet,” jawabku sambil mengirim gambar.

“Oh, ok! Nanti telpon saja, kalau dah sampai di masjid! Aku antar ke homestay,” balasnya.

Sepertinya jadwal kami meleset jauh. Tadi sore, aku mengabarkan akan tiba sekitar pukul sembilan malam. Namun, kemacetan membuat kami harus bersabar untuk sampai di homestay temanku ini. Setengah jam sebelum waktu yang kujanjikan, aku sempat berkirim kabar. Namun, hingga pukul 23.00 kami masih berada di jalan. Jauh dari tempat tujuan. Perburuan makan malam masih berlanjut.

“Kita makan tahu sumedang saja di sini?” tanya adik iparku saat melihat benderangnya lampu di pinggir jalan. Mobil pun melambat. Ada keramaian di sana.

“Tak ada nasi, ah!” jawab adikku.

Mobil pun kembali melaju hingga sampai di sebuah tempat makan sate. “Ah, akhirnya waktu makan pun tiba.” Ramai kendaraan yang parkir. Lebih ramai suara di dalam perut kami. Rombongan kecil pun memasuki tempat makan itu. Semua meja terisi penuh. Kami berkeliling di dalam ruangan. Ruang bawah pun penuh. Aku kembali ke depan. Adik iparku memesan sate untuk dimakan di mobil.

“Mo makan apa Teh?” tanya seorang gadis.

“Bingung nih, duduknya di mana,” balasku sambil celingukan mencari tempat makan.

“Teh, boleh numpang makan di sini,” tanyaku saat melihat sebuah meja kosong di warung.

“Boleh. Tapi pesan makanannya dulu,” balas penjaga warung di dekat tempat makan sate.

“Ya, lagi pesan sate,” balasku.

“Oh, mangga,” jawabnya sambil mengangguk.

Akhirnya, kami mendapatkan meja untuk makan. Alhamdulillah, ada tempat kosong walau bukan di dalam warung sate. Cukup untuk kami berenam. Adikku yang laki-laki membawa sebuah kursi tambahan dari luar. Adikku yang perempuan mengabarkan tempat ini pada suaminya.

Kulihat sebuah pintu masuk di pinggir warung yang menghubungkan dua area ini. Warung ini mendapatkan keberkahan juga dari keramaian warung sate. Beberapa pengunjung tampak membeli sesuatu. Aku yang melihat kerupuk berbumbu langsung menyambarnya. “Masih rangu,” ujarku dalam hati sambil sedikit memijit kerupuk. “Mungkinkah kerupuk ini dari Cililin Bandung? Mirip,” batinku. Seorang laki-laki muda memesan mie. Dia berjalan ke luar.

Di pinggir tempat parkir, ternyata ada meja dan kursi berjejer. Tak banyak. Namun, cukup untuk pemuda tadi dan temannya. Juga beberapa ibu yang sedang menunggu.

Akhirnya, menjelang tengah malam, perut kami terisi nasi, beberapa tusuk sate, dan hangatnya sop iga. Alhamdulillah. Sungguh, waktu makan yang tak biasa. Setelah perut terisi, transaksi selesai, mobil pun kembali berpacu di jalanan yang gelap menuju homestay.

Beberapa Kegiatan Mudik di Kuningan

1.     Tinggal di Homestay Desa Wisata Cikaso Kuningan

Dengan Google Map yang dikirim temanku, akhirnya kami bisa menemukan homestay itu. Ternyata, homestay ini ada di lembur kuring, kampung halaman sendiri. Adik iparku langsung mengenalinya saat aku mengatakan desa wisata Cikaso kuningan tadi sore.

Adik iparku mengenal Sawah Lope saat mengantarkan jenasah ua-nya menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Kami sengaja memilih tinggal di homestay agar tak merepotkan keluarga. Mereka selalu siap siaga, jika kami datang. Menyediakan tempat dan makanan. Inilah keramahan yang kusuka saat mudik lebaran. Selalu bikin hati senang dan betah.

Lewat tengah malam, akhirnya kami bisa menganyam bulu mata. Tidur nyenyak di homestay Mawar 1.

 

2.    Silaturahmi

Keesokan harinya, kami memulai kegiatan silaturahmi. Kuawali dengan sahabat lamaku saat kuliah dulu, Teh Iis melalui telpon. Saat pagi masih di homestay, dering telpon berbunyi nyaring. Tadi malam, saat kami tiba di Cikaso, kami hanya bertemu dengan suaminya. Bersama suaminyalah kami tiba di homestay Mawar 1 untuk beristirahat.

Kerinduan pun pecah mendengar celoteh khasnya di telpon. Obrolan asyik pun mengalir deras. Membuat kami tertawa mengenang masa-masa kuliah dulu. Kami berjanji bertemu saat makan siang di Sawah Lope.

 “Sekitar jam 9-10 an ya,” ujarnya di telepon.

“Ok, siap 86,” jawabku sambil menutup telepon.

Sebelum berkeliling ke rumah saudara, kami mengisi amunisi dulu. Keterbatasan waktu libur adikku yang sangat pendek, membuat kami harus bergerak cepat.

Selesai makan, akhirnya, aku bisa bertatap muka dengan sahabat lamaku. Kami, Teh Iis dan Mas Maruf suaminya, bisa sejenak bercengkrama di saung Sawah Lope.

Setelah itu, kami kembali ke homestay untuk berkemas menuju Majalengka.

 Kami berjanji ke rumah Teh Iis dulu, sebelum sowan ke rumah-rumah saudara di Cikaso ini. Ah, tiba di rumahnya membuat kami tak ingin pulang. Halaman belakangnya, enak untuk kumpul-kumpul. Suasana yang asyik. Teduh dan adem. Asyik buat mancing juga nih, barbequan ikan segar dari kolam. Sayang, semua itu baru menjadi cita-cita. Semoga next time bisa punya waktu untuk bakar-bakar ikan di halaman belakangnya. Bisa reunian.

Selanjutnya, kami menemui para sesepuh, bibi dan ua. Keluarga adik iparku tampak terkejut dengan kedatangan kami.

“Ah, Aa mah teu ngasih kabar dulu atuh. Jadi Bibi gak masak. Kela atuhnya, kita makan dulu,” kata Bi Kuswati.

“Ih, ngahaja  supados Bibi teu repot. Hawatos. Atos calik weh didieu, urang ngobrol da Aa bade ka Bandung deui ayena.

“Eh, ari Aa naha meni enggal-enggalan atuh. Jam sabaraha dongkap kadieu, nginep di saha?” ujar ua Mamat.

“Ieu da Ema na kedah tos ngantor deui. Tadi wengi dugi tabuh setengah satu. Macet pisan. Aa nginep di homestay temenna Teh Yayu,” jawab adik iparku.

Obrolan akrab pun mengalir menyambungkan tali silaturahmi kembali. Beragam cerita dari beberapa rumah ua dan bibi menjadi sebuah catatan silaturahmi tahun ini. Binar mata bahagia  terukir indah. Tak terasa, tiba saatnya, kami harus melanjutkan perjalanan. Kali ini, ke rumah ua dari pihak mamahku di Majalengka.

 

3.     Wisata Tipis-tipis

Desa Cikaso, tempat mudik kami ternyata sekarang sudah mempunyai tempat wisata. Sawah Lope namanya. Temanku, Teh Iis dan suaminya dan juga para aparat desa mencoba untuk mengembangkan kampung ini. Surprise besar nih.

 Selain desa Cibuntu, desa Cikaso ini juga bisa jadi tujuan wisata keluarga di Kuningan. Kedua desa wisata ini memiliki keunikan yang berbeda. Pesona alam gunung Ceremai menjadi magnet wisata di Kuningan.

Bagaimana wisata di desa Cikaso? Nanti deh aku posting di tulisan terpisah, ya Sob.

 

4.     Menuju Majalengka

Setelah shalat jama Dhuhur dan Ashar di masjid At Takwa, kami kembali meluncur menuju Linggarjati. Sebuah jalan alternatif ke Majalengka. Dulu, kami bisa bersilaturahmi dengan keluarga Majalengka tanpa dihadang kemacetan.

Kami senang melewati jalanan ini karena pemandangan gunung yang hijau. Indah. Sejuk. Angin semilir menyegarkan otak. Aktifitas pertanian sudah mulai ada. Inilah hiburan mudik yang khas dari Tanah Priangan, tatar Sunda.


pemandangan indah
Pemandangan Indah Tatar Priangan

Setelah menempuh perjalanan panjang, kami harus putar balik. Kembali ke jalan utama. Jalan alternatif ditutup karena ada yang sedang hajatan.

“Ah, sejengkal lagi kami tiba di Majalengka,” batinku.

“Maaf, gak bisa lewat,” kata pak satpam.

Dengan masgul, kami berputar arah. Kali ini, pemandangan indah tak mampu meredakan rasa kecewa. Kami harus kembali berada di jalan utama Kuningan-Bandung. Kembali terjebak kemacetan. Masuk tol Kertajati dan tak bisa bersilaturahmi dengan ua di Majalengka.

“Duh, hapunten pisan, ua!” batinku.

Mobil terhuyung-huyung berada di jalan tol. Zig zag. Beberapa kali sempat keluar jalur. Suara klakson mobil lain dari belakang mencoba memulihkan kesadaran kami. Kondisi sudah membahayakan keselamatan pemudik. Waktu menunjukkan jam sebelas malam.

Akhirnya, karena kelelahan dan rasa kantuk yang tak bisa ditawar lagi, mobil pun memasuki rest area. Untuk pertama kalinya, kami tidur di rest area. Untuk pertama kalinya, aku paham fungsi utama rest area.

Selama beberapa kali mudik, rest area ini hanya sebuah pemandangan biasa yang kami lewati. Sesekali sempat singgah untuk makan atau kebelet pipis. Tak terbayangkan betapa  pentingnya rest area ini.

Setelah cukup istirahat dan tidur, sekitar pukul dua malam, kami melanjutkan perjalanan menuju Cimahi. Jalanan kembali lancar. Tanpa hambatan yang berarti, kami tiba di rumah menjelang subuh. Rasanya mudik kali ini seperti piknik ke Yogyakarta. Pergi petang, sampe subuh.

Setelah menurunkan barang bawaan dan oleh-oleh, adikku melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

Itulah cerita seruku saat mudik lebaran 2022. Apa keseruan mudik kalian? Share di komentar yuk! Aku tunggu cerita kalian yah

 

Sampai jumpa

Salam

     Kontak Person:


 

 

 

4/30/2022

Serunya Acara Bukber Online Bersama Komunitas Bloggercrony

 

Halo Sobat yayuarundina.com, bagaimana nih hari-hari terakhir bulan Ramadhannya? Pasti banyak begadang dan keseruan, ya kan?  Salah satu keseruan di bulan Ramadhan adalah Bukber atau buka bersama. Istilah lainnya adalah Ifthar. Nah, tahun ini, aku dapet acara bukber yang unik nih. Loh bukber kok unik sih? Simak aza di tulisanku ini ya: Serunya Acara Bukber Online Bersama Komunitas Bloggercrony.

Bukber online bloggercrony
Sesi Blogger Life


Budaya Bukber dalam Masyarakat Indonesia

Salah satu kegiatan yang menarik di bulan Ramadhan adalah bukber atau buka puasa bersama. Biasanya, mulai minggu kedua Ramadhan, kita sudah menyiapkan bahkan menerima undangan acara bukber ini. Bisa bersama keluarga besar, teman dan sahabat, komunitas, lembaga, tempat kita kerja dan sebagainya. Ah, rasanya sayang sekali kalau kita melewatkan kebersamaan ini.

Ya, salah satu hikmah Ramadhan adalah kebersamaan. Kumpul-kumpul dengan orang-orang terdekat. Mulai dari makan sahur bersama, shalat berjamaah, tadarus dan buka bersama. Ngobrol tentang banyak hal, belajar agama, saling mencicipi makanan, tertawa bersama, nyanyi bareng, bahkan mengenang momen-momen indah selama berpuasa.

Kebersamaan ini biasanya akan makin mempererat jalinan silaturahmi, bonding, lebih mengenal sahabat. Dan, yang paling penting nih, kita bisa happy-happy. Seru kan?

Ah, entah sejak kapan budaya ini mulai tumbuh dalam masyarakat Indonesia. Yang pasti, masyarakat Indonesia memang suka kumpul-kumpul, apalagi orang Sunda dan Jawa. Mangan gak mangan yang penting kumpul. Begitulah mungkin dasar filosofis acara buka bersama ini. Makan gak makan yang penting kumpul.

Hmmm…, aku mengenal budaya bukber atau buka puasa bersama ini sejak kapan ya? Mungkin sejak berada di bangku sekolah. SMP kali yah? Duh, aku lupa kapan pertama kali ikut acara bukber. Di luar keluarga loh ya. Jika bersama keluarga mah pastina ti orok bereum keneh hehehe…. Sejak lahir. Keluargaku selalu makan bersama saat buka puasa dan sahur. Menikmati lezatnya makanan mamah walau sederhana sekalipun.

Bukber Greeone
Bukber Sehabis Shalat  Tarawih


Apa Saja Sih Kegiatan Saat Bukber Ini?

Beragam acara yang orang lakukan untuk buka puasa bersama ini. Tergantung situasi dan kondisi. Bisa serius atau santai. Yang jelas, semua acara bukber pasti akan berujung pada makan bersama. Icip-icip aneka hidangan yang telah disajikan tuan rumah atau kita pesan terlebih dahulu.

Inilah beberapa acara yang sering dilakukan orang saat acara bukber atau buka puasa bersama.

1.      Silaturahmi

2.      Ngobrol Santai

3.      Mendengarkan ceramah/ tausiyah

4.      Baca Quran bersama atau Tadarus

5.      Tajil bareng

6.      Shalat Maghrib berjamaah

7.      Makan Bersama

8.      Shalat Isya berjamaah

9.      Shalat Tarawih bersama-sama

10.   Hiburan.

Terkadang, jika acara bukbernya hingga malam hari karena padatnya acara, kita biasanya jadi menginap dan akhirnya tambah acara sahur bersama. Ini biasanya terjadi pada keluarga dekat atau sahabat. Ssssttt… sekalian bantu beberes bekas acara: cuci piring de el el hahaha….

Menu Buka Puasa Bersama

Nah, ini pasti yang ditunggu-tunggu kalian, ya kan? Godaan puasa tuh semua makanan berasa enak bangets. Seringkali kita lapar mata. Ingin menikmati banyak makanan. Bahkan sampe begah, wareg pisan. Kekenyangan. Sering juga makanan menjadi mubazir tak termakan. Wah, kalau ini sih jangan sampai terjadi lagi ya! Sayang bangets. Makanan dibuang sia-sia. Bayangkan orang yang kelaparan!

Sangat beragam menu yang disajikan untuk acara buka puasa bersama. Yang pasti ada dua bagian yang akan disajikan, yaitu menu takjil atau makanan pembuka dan hidangan utama. Takjil akan dicicipi saat adzan Maghrib berkumandang. Hidangan utama akan dinikmati setelah takjil atau setelah melaksanakan shalat maghrib.

Ini dia beberapa menu yang sering ada untuk Takjil:

1.      Kolak pisang

2.      Candil

3.      Asinan

4.      Aneka gorengan

5.      Es bul-bul atau es buah

6.      Es cendol Elizabeth (Dulu sih favorit bangets dengan rasanya yang khas)

7.      Kurma

8.      Buah-buahan

9.      Kue basah

10.   Puding

Ini dia beberapa sajian hidangan utama pilihan untuk acara Buka Puasa Bersama:

1.      Timbel

2.      Liwet

3.      Nasi putih

4.      Ayam goreng

5.      Soto

6.      Sup

7.      Kerupuk

8.      Lalab

9.      Sambal

10.   Tumisan

11.   Rendang

12.   Gepuk

Auto ngiler ya, Sob? Wah terbayang kalau semua itu disajikan di meja makan. Bakal super kekenyangan nih kita hahaha…. Menu-menu tersebut biasanya sih pilihan ya, tidak disajikan semua sekaligus. Sesuai dengan selera masing-masing.

Nah, untuk kaum remaja, biasanya menu favorit mereka adalah KFC dan Pizza Hut. Hmmm… endorse nih.

Serunya Acara Bukber Online Bersama Komunitas Bloggercrony

Nah, setelah era pandemi yang serba online atau dalam jaringan, tahun ini, aku pun merasakan acara bukber online. Sangat unik, ya Sob?

Dulu-dulu sih acara bukber ini digelar secara offline atau luar jaringan. Kita datang bersama ke rumah teman, rumah saudara, sekolah, tempat kerja. Bisa juga janjian di KFC, Pizza Hut, rumah makan dan tempat favorit lainnya.

Namun, pada Jumat, 29 April 2022, aku menikmati acara bukber onine bersama BCC Skuad melalui zoom. Seru juga nih acara bareng komunitas Bloggercrony ini. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ada acara bukber online. Acara berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00

Acara dibuka oleh beauty blogger, Kak Zhea. Terus dilanjutkan dengan sambutan resmi eh santai dari pak ketu, Satoraji. Sebelumnya, mbak Wardah Fajry menunjukkan markas skuad BCC di daerah Jakarta Selatan, tempat berlangsungnya acara bukber ini.

Lalu, ada acara ngobrol santai tentang blogger Life. Nah, ini yang paling seru, mengenal dunia perbloggeran. Tanya jawab. Sharing-sharing pengalaman dari Mbak Yayat, Mas Bowo, Mbak Vicky Laurentina. Halaaah Aku pun kebagian sesi nih. Sebagai orang yang belom pernah ikutan acara komunitas Bloggercrony. Aku ingin menjadi guru blogger yang lebih serius dan lebih baik lagi nih, Sob. Semoga ya!

Banyak lika-liku seru dalam dunia blogger. Suka dukanya. Di acara ini, aku jadi punya gambaran lebih jelas. Menjadi blogger professional memang harus mempersiapkan diri dengan baik. Wajib ada kekuatan diri yang bisa kita tunjukkan. Apa sih keunggulan kita? Banyak usaha yang harus kita lakukan agar punya nilai plus di mata brand.

Ada tugas yang berbeda antara blogger dengan wartawan. Saat hadir bersama-sama di suatu acara, attitude atau sikap kita harus positif. Tidak mengganggu kerja wartawan yang harus mengejar hardnews. Atitude atau karakter ternyata sangat bernilai dalam kehidupan sehari-hari. Nyata benar buktinya. Hade goreng ku basa. Itulah ajaran nenek moyang. Bahasa menunjukkan bangsa. Perilaku kita menunjukkan citra diri yang sebenarnya. Kalian setuju, Sob?

Beragam daerah yang mewarnai acara bukber online ini. Jakarta, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Sidoarjo, Banjarmasin…. Hmmm… mana lagi yah? Buka acaranya jadi tambah seru dengan perbedaan waktu berbuka  ini.

Eeehhh, gorengan tetap jadi primadona untuk acara bukber di Jakarta. Sayang tidak ada rarawuan dan surabi ramadhan dari tetanggaku nih. Surabi yang berbeda dari biasanya. Lebih lebar dan tipis. Mau pedas ato tidak? Bisa diatur.

Adzan Maghrib pun berkumandang. Kami menikmati hidangan di rumah masing-masing. Sepertinya hanya tim Jakarta yang kumpul di markas besar komunitas Bloggercrony. Aku pun menikmati buka puasa dengan Baso Tahu dan Siomay Gajah. Juga segelas coklat panas.

Setelah itu baru masak tumis buncis dan menanak nasi. Saking asyiknya acara bukber online, aku sampai lupa masak buat buka puasa. Mager kali ya, Hahaha… untung bisa masak praktis dan cepat.  

Ok Sob segitu dulu cerita unik bukber atau buka puasa bersama secara online.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Salam

 

 

 

 

4/17/2022

Gigitan Semut Ajaib, Membuat Keluargaku Sehat dan Bahagia Kini dan Nanti

 

Halo Sobat yayuarundina.com, apakah kalian baik-baik saja? Banyak hal yang kita khawatirkan dalam hidup ini, ya Sob? Apalagi saat awal pandemi. Perubahan drastis yang terjadi dan tiba-tiba membuat kita stres. Apalagi jika harus menjalani vaksinasi. Banyak orang yang takut. Siapa yang sampai sekarang belum vaksinasi? Yuk, kali ini kita ngobrol tentang Gigitan Semut Ajaib, Membuat Keluargaku Sehat dan Bahagia Kini dan Nanti.


vaksinasi remaja
Pelaksanaan Vaksinasi Remaja di SMP Negeri 1 Cimahi

Apa Hubungannya Antara Vaksinasi dan Imunisasi?

Istilah imunisasi mungkin sudah kita kenal sejak dahulu kala. Kalau aku sih sejak zaman sekolah dasar. Nah, kalau istilah vaksinasi baru muncul belakangan ini, seiring merebaknya pandemi Covid 19. Betul kan, Sob? Selain pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM, vaksinasi juga dimaksudkan untuk mencegah perluasan munculnya Covid 19. Sebuah virus yang cukup berbahaya. Saat awal pandemi, begitu banyak korban yang berjatuhan, termasuk beberapa teman dekat dan kerabatku. Aduh…. Hatiku meringis dan menangis, Sob.

Vaksinasi merupakan pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut. Vaksin tersebut biasanya mengandung bakteri atau virus  yang sudah dilemahkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk merangsang munculnya antibodi dalam tubuh kita. Bila datang virus, tubuh kita bisa melawannya. Ibarat Batman, Superman, Spiderman dan super hero lainnya melawan para penjahat yang menghancurkan bumi.

Vaksinasi merupakan upaya untuk membentuk herd immunity, kekebalan komunal dalam masyarakat. Kita mengetahui bahwa virus itu tak akan pernah bisa dimusnahkan. Yang terjadi justru virus itu akan bermutasi menjadi lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang telah divaksin, maka ketahanan sebuah negara akan semakin baik dalam mencegah merajalelanya virus Covid 19. Kita bersatu padu melawannya.

Dalam laman alodokter, vaksinasi termasuk dalam jenis imunisasi aktif. Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit. Imunisasi aktif ini biasanya bersifat jangka panjang, bahkan bisa seumur hidup. Berbeda dengan imunisasi pasif yang bersifat sementara. Ibarat segelas air, jika airnya habis, maka habis pulalah kekebalan tubuhnya.

Berbagai Macam Imunisasi yang Berlaku di Indonesia

Untuk membangun kesehatan warganya, pemerintah sejak lama sudah menggulirkan program imunisasi. Ada berbagai macam imunisasi yang berlaku di Indonesia.

1.     Imunisasi Dasar Lengkap

Di Indonesia, ada 5 vaksinasi wajib yang harus diberikan melalui imunisasi. Kelimanya adalah vaksin hepatitis B, Campak, Polio, BCG, dan DTP. Inilah yang disebut sebagai imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan program imunisasi lengkap ini, akhirnya negara kita, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit Polio dan Campak.

Selain kelima vaksin wajib tersebut, pemerintah juga menganjurkan untuk pemberian vaksin-vaksin berikut ini:

a.   Hepatitis A

b.   HPV

c.    Varisela

d.   MMR

e.   Rotavirus

f.     Influenza

g.    Tifoid

h.   Pneumokokus dan lain sebagainya.

 

2.     Imunisasi Lanjutan

Imunisasi ini dilakukan karena ada beberapa imunisasi dasar yang harus diberikan lagi pada usia tertentu. Contohnya adalah Campak Rubela.

 

3.     Imunisasi Kejar

Imunisasi ini dilakukan pada mereka-mereka yang tidak sempat mendapatkan imunisasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Agar tetap memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka mereka harus mengejar imunisasi yang tertinggal tersebut atau belum sempat dilakukannya.

 

Manfaat Penting Imunisasi Lengkap Bagi Anak-Anak

Pemberian imunisasi dasar lengkap sangat bermanfaat untuk anak-anak Indonesia khususnya, ataupun remaja dan dewasa. Mereka akan menjadi manusia-manusia kuat dan sehat karena telah memiliki kekebalan tubuh yang baik. Antibodi di dalam tubuh-tubuh mungil tersebut akan mampu melawan penyakit yang datang.

Selain itu, imunisasi ini juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit dari seseorang kepada orang-orang di sekitarnya. Bayangkan, jika ini terjadi pada banyak orang, maka lingkungan kita, negara kita akan menjadi sehat. Bebas dari penyakit. Kalaupun sakit, tak akan parah. Tubuh kita masih memiliki kekuatan untuk melawan. Hebat kan, Sob?

Agar imunisasi pada anak-anak semakin baik, orang tua juga wajib memberikan nutrisi yang baik melalui makanan yang bergizi. Juga makanan-makanan pendamping lainnya.

Dulu, secara samar, petugas imunisasi di daerahku sempat datang langsung ke rumah orang yang tidak datang vaksin. Membujuk orang tuanya dan menjanjikan makanan enak untuk anaknya. Hmmm… baru terjawab sekarang deh, mengapa saat imunisasi disediakan makanan-makanan enak yang disukai anak kecil. Selesai disuntik, kita diberikan sebungkus makanan. Ada agar-agar, roti dan lain sebagainya. Seringkali, makanan tersebut dibuat oleh ibu-ibu PKK. Praktek memasak.

Pemberian makanan tersebut juga dimaksudkan untuk memaksimalkan manfaat imunisasi. Dengan nutrisi yang baik, vaksin akan bekerja lebih baik lagi.

 

Reaksi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Imunisasi

“Kamu aza deh yang ikut vaksin!” kata temanku.

“Loh, kamu gak akan divaksin?” tanyaku.

“Gak ah, takut,” jawabnya sambil mendorongku memasuki arena vaksinasi.

Temanku itu semakin takut dan kalut ketika mendengar jeritan orang yang sedang divaksin.

“Nanti, aku malah jadi sakit,” jawab yang lain.

“Oh tidak-tidak, vaksin bisa membunuh anakku,” kata seorang ibu.

“Eh, vaksin itu berbahaya loh, bisa membuat anak kita autis.”

Begitulah reaksi yang terjadi pada masyarakat di Indonesia. Berbagai alasan muncul saat harus melakukan imunisasi aktif tersebut. Takut disuntik, haram, kehabisan obat, sulit menjangkau tempat vaksinasi dan juga seribu alasan lainnya.

Banyak hoaks yang beredar dan memengaruhi pikiran masyarakat kita. Seperti vaksin penyebab autis dan bisa membunuh anak-anak. Itu adalah informasi palsu yang sudah diklarifikasi bahkan sudah dicabut penelitiannya karena tidak memiliki bukti kuat oleh orang yang bersangkutan.

Nah, begitu banyak permasalahan yang terjadi di lapangan hingga saat ini. Pelaksanaan imunisasi tak semudah membalikkan telapak tangan.

Lalu, bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan Covid 19 jika tidak mau diimunisasi?


imunisasi lengkap
Imunisasi lengkap

Sehat Kini dan Nanti, Bersama Kita Imunisasi

Sobat yayuarundina.com, berbicara tentang imunisasi, ingatanku kembali pada masa kecil. Duh, postinganku beberapa waktu belakangan ini banyak kembali ke masa lalu, ya hehehe…. Tak apalah, jika kenangan itu manis dan membahagiakan, ya kan Sob?

Ada kata-kata ajaib yang selalu didengungkan oleh mamah dan bapakku saat aku harus menjalani suntik imunisasi. Dulu tuh, seingatku sering sekali aku dan adik-adikku disuntik. Bisa jadi karena sakit atau menjalani imunisasi. Polio sih yang paling kuingat.

Bagiku saat itu, disuntik dengan jarum itu luar biasa membuatku stress, tegang, takut. Mungkin kedua orang tuaku melihat ekspresi ketakutan itu. Oleh karena itu, sebelum disuntik, mereka akan memberikan kata-kata ajaibnya padaku.

“Tenang saja, disuntik itu ibarat digigit semut. Cuma sakit sedikit. Gak apa-apalah. Teteh mah hebat atuh melawan semut!” ujar kedua orang tuaku meyakinkan.

Kata-kata itu memang ajaib loh, Sob. Mampu memberikan kekuatan super padaku saat menghadapi jarum suntik yang kecil itu. Karena sering diberikan kata-kata ajaib itu, lama kelamaan, aku jadi berani menghadapi suntikan apapun.

“Idiiih… keciiiiillll,” ujarku ketika harus disuntik untuk kesekian kalinya.

Yup, benar Sob, aku jadi memiliki keberanian hebat menghadapi suntikan. Tak ada lagi ketegangan dan ketakutan seperti sebelumnya. Aku bahkan berani melihat jarum suntik itu masuk ke tubuhku.

Begitu pula saat Disdik kota Cimahi dan para Alumni Gree One mengadakan vaksinasi rutin untuk memerangi Covid 19 di kotaku, Cimahi. Aku bisa santai menghadapinya. Tak ada takut atau panik. Kegiatan rutin yang dilakukan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Cimahi, khususnya Puskesmas Kecamatan Cimahi Tengah. Kegiatan ini ditujukan untuk para guru, siswa, alumni, keluarga besar SMPN 1 Cimahi dan masyarakat sekitar. Sebuah upaya bersama untuk menurunkan kasus Covid 19. Sekaligus juga membuat banyak orang bisa punya penangkal virus.

Aku percaya bahwa imunisasi itu membuatku dan keluargaku sehat dan bahagia, baik untuk kehidupanku di masa kini maupun nanti. Apalagi dengan munculnya pandemi Covid 19 ini. Kalian tahu kan bahwa kejadian seperti ini pernah terjadi di masa lalu?

Saat awal pandemi, di grup Whatsapp Sejarah (Tjimahi Heritage dan Heritage Lover), aku melihat beberapa foto jadul yang memperlihatkan situasi yang sama persis dengan situasi sekarang. Virus merajalela hingga membuat suasana sepi. Banyak orang yang memakai masker berjalan menuju ke suatu tempat.

Di zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi hal seperti ini.

Ini adalah satu bukti bahwa virus memang tak bisa dilenyapkan begitu saja. Takkan pernah hilang. Dia akan selalu muncul dengan wajah baru entah di tahun berapa lagi.

Oleh karena itu, imunisasi merupakan upaya kita bersama untuk tetap memiliki kekebalan tubuh sehingga bisa menghadapi penyakit yang muncul saat ini ataupun di masa depan nanti. Tadi, kita telah menyinggungnya bahwa imunisasi aktif seperti vaksinasi itu berjangka panjang, karena merangsang tubuh memproduksi antibodi. Berbeda dengan imunisasi pasif yang hanya berlaku sebentar saja.

Jadi, mengapa kita menolak vaksinasi jika ini adalah sebuah kebaikan untuk diri kita sendiri, untuk keluarga, orang-orang tersayang, orang-orang di sekitar kita, untuk banyak orang? Vaksinasi atau imunisasi aktif ini merupakan upaya kita menangkal bahaya, khususnya wabah penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dengan imunisasi lengkap, kita bisa hidup berdampingan dengan Covid 19. Kita memiliki kekebalan tubuh untuk melawannya. Biarkan saja, virus-virus itu lewat di depan kita. Melewati kita. Biarkan mereka mencari mangsa yang lain lagi.

 Ayo, sehatkan keluarga, lewati pandemi dengan imunisasi lengkap. Booster mana booster? Sudahkah kalian mendapatkan vaksinasi tahap ketiga alias booster, Sob? Yuk, segera lakukan, demi kesehatan bersama! Don’t worry, be happy! Nah, iklan apa tuh?

Ok, Sob sampai di sini dulu obrolan kita kali ini. Semoga kalian bisa mendapatkan imunisasi lengkap untuk menghadapi virus Covid 19 ini. Stay safe, stay healthy ya.

Salam sehat

Sampai jumpa lagi

 

 

Sumber artikel:

https://www.alodokter.com/cari-tahu-perbedaan-vaksinasi-dan-imunisasi-di-sini

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39142/disinformasi-kepala-who-memperingatkan-memberikan-vaksin-booster-covid-19-dapat-membunuh-anak-anak/0/laporan_isu_hoaks

https://www.kemkes.go.id/article/view/21081200002/studi-terbaru-vaksin-covid-19-efektif-mencegah-perawatan-dan-kematian.html

https://www.kemkes.go.id/article/view/22041200002/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda.html

http://p2p.kemkes.go.id/jawa-timur-menjadi-lokasi-pertama-pencanangan-introduksi-imunisasi-pcv-di-indonesia/

https://www.youtube.com/shorts/jX761jYmT18

 

 

 

 

4/15/2022

Cantik Jelang Lebaran, Cobain Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung

 

Halo Sobat yayuarundina.com, bagaimana puasanya, masih lancarkan? Apa sih kegiatan kalian selama bulan puasa ini? Ada acara ngabuburit yang khusus? Kemarin, aku ngabuburit asyik bareng dr Tiffani. Yes, aku memanfaatkan me time dengan janji khusus, yaitu Treatment kecantikan. Aku ingin Cantik Jelang Lebaran, dengan Cobain Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung. Asyek bangets deh. Bikin wajah segar.

Photo Facial Glowing
Hasil Akhir Photo Facial Glowing

Me Time Asyik di ZAP Clinic PVJ Bandung

Sejak foto-foto jadi kebutuhan hidup di hampir setiap moment, wajah glowing jadi andalan nih. Aku gak mau lagi punya wajah kusam dan kalah glowing dari teman-temanku. Masih ingat ceritaku di postingan sebelumnya, kan Sob?

Cantik jelang lebaran juga menjadi keharusan. Banyak orang sudah melakukannya sejak dulu kala. Kali ini, aku coba Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung. Surprise!

Oleh karena itu, aku janjian nih sama Mbak Nia. Aku ingin coba perawatan wajah di ZAP Clinic Bandung. Ada tiga tempat nih Sob. ZAP Clinic Bandung ada di TSM, Anggrek dan PVJ Bandung. Aku pilih yang terdekat dari rumah, yaitu di ZAP Clinic PVJ Bandung.

ZAP Clinic itu sangat konsen dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihak manajemennya tak ingin ada kerumunan di klinik. Jadi, mereka menerapkan perjanjian khusus dengan para pelanggannya. Kita bisa datang sesuai dengan jadwal perawatan. Mereka ini sangat tepat waktu loh. Jadi, kita bisa efektif mengatur acara me time-nya. Aku suka deh. Gak cape antri berlama-lama. Karena kedisiplinan ini, aku makin ingin cantik jelang lebaran dengan mencoba Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung.

Aku mendapatkan jadwal pada Kamis pukul 14.00. Waktu ini kita yang menentukan lebih dulu, lalu nanti dikonfirmasi oleh pihak ZAP. Jika penuh, disarankan waktu lain yang kosong. Kita bisa bersepakat tentang hal ini.

Nah, setelah ada kesepakatan tersebut, aku datang satu jam sebelumnya. Bandung sedang musim hujan. Aku gak mau basah dan kehujanan. Jadi datang lebih awal. Ssssttt… Aku tambah waktu me timenya dengan cuci mata di PVJ Bandung. Makin asyik kan, dah lama gak nge-mall dan jalan-jalan. Sekitar pukul 14.30-an, aku tinggal nyebrang ke klinik Zap yang terletak persis di belakang parkiran belakang PVJ Bandung. Tepatnya di Gedung Soho lantai 3. Setelah lebaran, ada rencana pindah ke ruko Paskal 23 Bandung.

Zap clinic pvj bandung
Lokasi ZAP Clinic PVJ Bandung di gedung Soho


Begitu memasuki lobi, aku langsung menghampiri petugas untuk konfirmasi jadwal. Lalu, diminta bukti sertifikat vaksin. Setelah beres, diminta menunggu panggilan. Sejenak, aku menikmati ruangan ZAP yang tak begitu luas tapi nyaman. Aku suka sama bunga anggreknya.

Tak berapa lama, aku langsung dipanggil untuk datang ke ruangan dokter. Aku bertemu dengan salah satu dokter yang bertugas di ZAP, yaitu dokter Tiffani. Dokter cantik ini menggunakan masker dan face shield. Dengan keahlian dokter Tiffani, aku siap cantik jelang lebaran dengan treatment Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung.

Zap clinic pvj bandung
Treatment Photo Facial Glowing

Ngobrol Asyik Tentang Kecantikan Wajah dengan Dokter Tiffani

Sebelum melakukan perawatan, kita akan diperiksa dan konsultasi dulu dengan dokternya, Sob. Ini bikin aku tentram batin loh. Gak takut salah perawatan, obat dan malpraktek lainnya yang bisa jadi mengundang masalah. Bukannya cantik, malah ancur, ya kan? Amit-amit deh.

Dokter Tiffani meminta penjelasanku tentang data pribadi yang berkaitan dengan perawatan. Misalnya nih, kalau lagi hamil harus ekstra hati-hati jika ingin treatment. Takutnya gak nyaman aza buat para bumil ini. Juga kita bisa menjelaskan penyakit yang kita derita. Untuk treatment ini, ada beberapa penyakit yang dianjurkan tidak bisa melakukan treatment. Kanker salah satunya.

Kalau kita sehat, bisa lanjut treatment. Alhamdulillah, aku lulus ujian nih, kayak mahasiswa aza yah. Hahaha… Setelah itu, dokter Tiffani memeriksa permasalahan di wajahku. Kalian bisa nebak kan Sob? Yup, sebagai orang yang kakapeungan dalam hal perawatan wajah ini, sudah pasti banyak sekali permasalahan wajah yang terdeteksi dengan jelas. Komedo, flek dan sebagainya. Numpuk dah pokoknya. Jadi, beneran aku pengen cantik jelang lebaran nanti dengan treatment Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung.

Selanjutnya, dokter Tiffani akan menjelaskan tahapan treatment. Kita bisa tanya-tanya loh. Asyik pokoknya. Kekhawatiranku pun berguguran. Ini pengalaman pertamaku melakukan facial di klinik kecantikan.

Setelah ngobrol asyik dengan durasi sekitar sepuluh menit, saatnya menjalani perawatan alias treatment. Aku harus pindah ke ruangan khusus. Aku  diminta menunggu satu pasien yang belum selesai treatment. Namun, belum tamat aku membalas chat di ponselku, aku pun masuk ke ruang perawatan. Aku bertemu dengan Teh Rita yang akan membantu dokter Tiffani melakukan Photo Facial Glowing padaku.

Treatment Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung

Jujur Sob, ada rasa takut menderita melakukan facial ini. Dulu, aku dan teman-temanku suka facial di sebuah salon. Bagiku, facial ini merupakan siksaan terberat demi sebuah kecantikan maksimal. Komedo-komedo yang membandel sering bikin kami menangis. Dan, wajahku pun jadi kemerahan untuk beberapa saat lamanya.

Namun, di ZAP Clinic ini semua itu tak terjadi loh, Sob. Aku asyik-asyik aza melakukan treatment Photo Facial Glowing. Malahan betah dan pengen lagi hehehe… Facialnya nyaman bangets. Seger. Anyep.

Sesuai penjelasan sebelumnya, aku menjalani tiga tahapan treatment.

1.     Laser Toning

Sebelum melakukan tahap pertama ini, wajahku dibersihkan terlebih dahulu oleh Teh Rita. Ini kesegaran pertama yang kudapatkan. Setelah lelah bekerja, melakukan perjalanan yang cukup jauh juga, cuci wajah ini jadi me time yang asyik. Luruh semua pegal-pegal di badan.

Setelah bersih, barulah dokter Tiffani melakukan laser toning di wajahku dengan alat khusus. Nyes… nyes… nyes… rasanya seperti gerimis hujan singgah di wajahku melakukan pijatan ringan.

Secara bertahap, laser menjamah wajahku mulai dari dagu, pipi kiri kanan, hidung dan dahi. Enak bangets. Dokter Tiffani memang terampil menggunakan alat ini. Aku tak kesakitan atau kepanasan.

Laser toning ini bermanfaat untuk merangsang kolagen agar kulit wajahku terlihat lebih segar dan muda kembali. Laser toning mampu menjangkau lapisan kulit terdalam.

 

2.     Alma Beauty Rejuve

Tahapan yang kedua ini menyentuh lapisan kulit yang ada di tengah. Bermanfaat untuk mengencangkan, memperkecil pori-pori, mengangkat komedo dan sebagainya. Di sinilah, aku difoto kilat bagian demi bagian. Asyek juga menjalani tahapan Alma Beauty Rejuve ini.

 

3.     Oxy Infusion

Setelah wajah kita bersih, semprotan oksigen dan serum ke wajah kita makin menambah kesegaran diri. Rasanya seperti berada di hutan dengan limpahan udara bersih.  Makin asyek me time-nya.

Ini adalah rangkaian terakhir untuk treatment Photo Facial Glowing. Perawatan ini menyentuh perawatan paling luar dari wajah kita.

 

5 Pantangan yang Tak Boleh Kita Lakukan Setelah Treatment

Selama dua hari, ada 5 pantangan agar hasil treatmentnya bisa maksimal. Kita tak boleh melakukan hal-hal ini:

1.      Berada di bawah terik matahari

2.      Tidak boleh mencuci wajah dengan air panas

3.      Memakai pembersih yang ada scrub-nya

4.      Berolah raga yang memproduksi keringat, sauna dan sebagainya

5.      Menggunakan serum atau zat aktif lainnya.

 

Dokter Tiffani menyarankan untuk tetap menggunakan sunblock ber-spf 30.

 

Opiniku Tentang Treatment Photo Facial Glowing

Perawatan wajah ini sangat kusukai karena aku merasa nyaman sekali. Selama proses perawatan tak ada rasa sakit yang kualami. Sebaliknya, aku merasa senang dan rileks.

Yang paling asyik adalah wajahku yang biasanya teupayaan atau sensitif terhadap kosmetik, di perawatan kali ini aman-aman saja. Walau untuk pertama kalinya, aku menggunakan produk pembersih wajah dari ZAP dan gel untuk kepentingan treatment. I am fine. Baik-baik saja.

Tak ada kemerahan, perih, gatal, atau apapun seperti sering kualami saat mencoba kosmetik baru untuk pertama kalinya.

Setelah sehari perawatan pun, wajahku baik-baik saja. Tak ada reaksi atau efek samping seperti yang dijelaskan oleh dokter Tiffani. Tak ada gatal, bentol dan yang lainnya. Aku tak harus mengompres wajahku dengan air dingin.

Untuk menyempurnakan perawatan ini, di hari kedua, aku mulai memakai sunblock produk ZAP juga. Sunblok ini untuk mencegah sinar matahari dan lampu sekalipun yang bisa merusak kembali kulit wajahku.

Memakai sunblock ini juga tak ada keluhan sama sekali. Wajahku adem-adem saja. Peace ah! Bahagia rasanya. Ah, hidup itu sangat  indah!

Setelah melakukan treatment Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung, wajahku terlihat lebih bersih dan segar. Kinclong. Selain itu, putih-putih dan hitam di sekitar hidung dan dagu pun lenyap. Wajah terasa lebih ringan. Aku lebih percaya diri menatap dunia.

Hore, aku bisa cantik maksimal jelang lebaran nanti, karena telah melakukan treatment Photo Facial Glowing di ZAP Clinic PVJ Bandung. Aku siap bersilaturahmi dengan keluarga besarku. Hmmm… bagaimana komentar mereka ya nanti?

Nah Sobat yayuarundina.com, kalian bisa mencoba treatment ini agar kulit wajah kita lebih segar, kencang, dan kembali muda,  terutama untuk generasiku nih yang sudah setengah abad. Asyik kan kalau pancaran dan pesona wajah kita tak kalah dengan yang muda. Ini salah satu bentuk kebahagiaan kita, Sob.

Treatment ini juga cocok untuk remaja mulai dari usia 14 tahun.

Kalian ingin cantik? Yuk nge-ZAP aza secara rutin. Pasti asyik.

Nah Sob, itulah acara ngabuburitku di di hari kedua belas Ramadhan tahun ini. Semoga usaha ini ada pahalanya. Biar puasa kita berpengaruh pada kecantikan lahir dan batin. Aamiin!

Itulah pengalaman me time-ku. Ayo, kita happy-happy lagi!

Sampai jumpa lagi, Sob

Salam

 

 

 

 

Featured Post

6 Tip jadi Manusia Kreatif, Seorang Inovator

  Manusia kreatif/ inovator merupakan golongan langka. Hanya 10 persen saja. Menurut Sigi Wimala, kreativitas adalah kemampuan berpikir seca...