Halo sobat yayuarundina.com –
Wajib sangat nih, kita melek politik dan cerdas berpolitik. Ternyata ini sangat
penting. Inilah salah satu kewajiban seorang warga negara. Sudah bukan zamannya
lagi kita abai terhadap politik.
Melek Politik, Cerdas Berpolitik |
Wajib: Melek Politik, Cerdas Berpolitik
Setelah
mengikuti live Instagram Teh Ani Berta yang mengundang Wanda Hamidah sebagai
salah satu narasumbernya, aku jadi mulai mikir-mikir tentang dunia politik ini.
Benar juga pendapat Wanda Hamidah ini. Kita sebagai warga negara yang baik
harus melek politik dan cerdas berpolitik.
Selama ini, aku
sangat abai alias cuek tentang dunia politik ini. Satu dunia yang menurut saya
sangat tidak menarik. Membosankan. Tak bermanfaat. Kotor. Berbagai hal bisa
terjadi. Tak ada nilai positif yang bisa didapatkan. Seringkali aku heran,
mengapa orang ramai-ramai berambisi jadi caleg, termasuk para artis? Belakangan
merebak isu cuan yang menggiurkan, membuat mereka ingin dan betah jadi caleg,
masuk ke dunia politik.
Aktivis PAN itu
menyampaikan juga bahwa politik menjadi gerbang awal terbentuknya pemerintahan
Indonesia. Terlebih lagi saat berlangsungnya PEMILU, Pemilihan Umum. Jangan
sampai kita asal-asalan dalam memilih wakil rakyat! Bahaya untuk kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Hasil PEMILU
adalah terbentuknya pemerintahan yang baru. Para pejabat negara yang akan
mengendalikan roda negara dan bangsa Indonesia. Apa jadinya, jika kita memilih
para wakil rakyat secara asal-asalan. Tidak berkualitas. Tidak punya visi misi.
Tidak punya rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Punya ambisi prbadi. Lebih
mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan bangsa dan negara.
Jika demikian,
pasti akan suram. Indonesia hanya akan menjadi kendaraan untuk kemakmuran mereka.
Rakyat nelangsa. Bangsa dan negara Indonesia tak punya nyali di dunia
internasional. Bisa jadi, bangsa kita hanya sebagai bahan cemoohan belaka. Oh,
no… no… no…. Hal ini tak boleh terjadi! Negara Indonesia harus eksis di mata
internasional. Banyak memberikan manfaat untuk dunia.
Oleh karena itu,
kita sebagai warga negara Indonesia, termasuk perempuan, wajib melek politik
dan cerdas berpolitik.
Makna Melek Politik dan
Cerdas Berpolitik
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, lema politik memiliki tiga makna
dan beberapa kata turunan dan gabungan
kata.
Inilah makna
kata politik.
1)
(pengetahuan) tentang ketatanegaraan atau
kenegaraan ( misalnya sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)
2)
Segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat
dsb) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.
3)
Cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani
suatu masalah
Makna kata
berpolitik adalah menjalankan (menganut paham) politik; ikut serta dalam urusan
politik.
Ini dia gabungan
kata politik yang menarik menurut saya dan akan menjadi bahan bahasan dalam
tulisan ini.
1)
Politik buka keran = kebijakan untuk menyediakan
segala kebutuhan hidup sebanyak-banyaknya
2)
Politik burung unta = hal tindakan sengaja
dengan menutup mata terhadap bahaya atau masalah yang terjadi
3)
Politik dagang sapi = tawar menawar antara
beberapa partai politik dalam menyusun kabinet koalisi
4)
Politik dinasti = suksesi pejabat yang
dilanjutkan oleh kerabat pejabat yang berkuasa.
Dari makna
tersebut, masalah pembuatan kebijakan menjadi dasar bagi kita harus melek
politik dan cerdas berpolitik. Dulu, saya tak pernah berpikir betapa pentingnya
masalah ini. Asal ada presiden. Beres. Toh hasil Pemilu ataupun pemerintahan
tak pernah menjadi bagian dari hidup saya. Tak ada pengaruhnya untuk saya. Taka
da efek apapun. Namun, sekarang, kita tak bisa bertindak seperti itu. Kebijakan
negara, kebijakan pemerintah punya arti sangat penting untuk keberlangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Contoh sederhana
tentang politik dinasti yang sepertinya sedang menjadi tren masa kini. Setelah
suami turun tahta, anak atau istri naik tahta. Tak adakah warga negara
Indonesia yang lebih kompeten daripada mereka? Ada apa dibalik pengangkatan
keluarga tersebut?
Demikian juga
dengan politik dagang sapi. Jika pemerintahan berdasarkan tawar menawar, berapa
harga yang harus dibayar untuk kemajuan bangsa? Akankah kepentingan negara
kalah oleh kepentingan partai dan pribadi? Kalau demikian, apa yang akan
terjadi dengan rakyat Indonesia? Akankah mereka tergadaikan?
Pemikiran-pemikiran
sederhana seperti itulah yang membuat saya sekarang harus melek politik dan
cerdas berpolitik. Dengan hal tersebut, kita bisa mengkritisi fenomena yang
terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Syukur-syukur kalau punya
suara dan kekuatan untuk mengubah penyimpangan tersebut ke arah yang lebih
baik.
Praktik Politik Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Mengingat betapa
pentingnya poin terakhir. Maka tugas utama kita sebagai warga negara adalah
memilih wakil rakyat yang sangat berkualitas, kompeten, dan cerdas lahir batin.
Negara butuh orang-orang hebat yang bisa mengelola pemerintahan ini sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia. Kemakmuran rakyat.
Jika orang-orang
yang berada di tampuk kepemimpinan bobrok, rakyat takkan pernah makmur. Negara
kita takkan pernah maju. Mungkin, kita hanya terbuai dengan janji-janji manis. Inilah
pentingnya melek politik dan cerdas berpolitik. Perlu upaya untuk memajukan
bangsa dan negara. Harus ada upaya untuk mensejahterakan seluruh lapisan
masyarakat.
Belajar dari
pengalaman dan pengamatan, maka tugas penting saya adalah mencerdaskan anak
bangsa. Semakin sadar betapa pentingnya pendidikan karakter. Guru-guru,
sekolah, masyarakat sudah saatnya melahirkan generasi muda yang cerdas
berkarakter. Kritis terhadap permasalahan bangsa. Juga solutif, bisa sumbang
saran, pikiran dan karya untuk memajukan bangsa dan negara.
Semoga hal ini
belum terlambat. Negara yang kita cintai ini masih bisa dibenahi oleh generasi
muda yang cerdas berkarakter. Semoga kita semua benar-benar bisa melek politik
dan cerdas berpolitik.
Salam
Sampai jumpa
Cerdas berpolitik nih harus ya kak soalnya di tahun pemilu gini banyak kabar yang bikin bingung tentang politik ,
BalasHapusbetul mbak biar kita gak bingung dan tahu info yang sebenarnya
HapusPolitik sekarang ngga cuman milik kaum tua, sudah banyak anak muda yang ikut andil dan berperan serta karena sudah banyak yang memahami. Kita juga harus mau belajar dan jangan antipati supaya makin naik kelas didunia politik
BalasHapusSetuju, moga generasi muda membawa perubahan positif
HapusMelek politik dan cerdas berpolitik itu menjadi suatu keharusan untuk setiap kita, agar kita tidak dibodoh-bodohi, apalagi seperti sekarang yang menjelang pemilu, dengan melek politik dan cerdas berpolitik kita akan mempunyai sikap tentang kemana suara kita akan berlabuh demi masa depan bangsa kita
BalasHapusSaya gak pernah golput di setiap pemilu. Baik itu Pilkada maupun Pilpres. Sayang aja gitu suaranya. Tapi, saya selalu usahakan untuk mempelajari semua calonnya. Jangan sampai buta banget tentang politik
BalasHapusBetul nih, harus dilakukan oleh semua pemilih biar yakin dengan para jagoannya
Hapusiya ya, sebagai generasi yang digadang akan memberikan hak bersuara di pemilu ini, kudu melek dan bener-bener melek ya. Cerdas berpolitik. Biar tidak salah pilih dan semoga pemilu tahun ini menghasilkan capres yang diimpikan rakyat
BalasHapusAamiin ya rabbil alaamiin
HapusTerima kasih untuk insight luar biasanya, Mba. Tentang politik mungkin saya bukan seorang yang termasuk menerapkan politik praktis, tetapi untuk berpeartisipasi dalam salah satu agenda besar seperti pemilu, sayang sekali jika tidak ikut serta di dalamnya. Satu suara sangat menentukan masa depan. Ini ikhtiar kita bersama, ya.
BalasHapusTahun ini karena ada pemilu banyak banget issue yang muncul melalui media sosial, penting banget untuk cerdas dalam berpolitik. Biar gak mudah percaya dan lebih cerdas memilah info yang di dapat
BalasHapusSepakat, jadi warga negara harus melek politik agar tidak ditunggangi oleh kelompok yang tidak berpihak pada Indonesia
BalasHapusMelek politik tidak harus jadi politikus bukan
Yes betul 100% Teh
HapusPentingnya melek politik dan cerdas menanggapi isu politik hal yang penting banget kita tahu di era serba teknologi yang mudahnya tersebar berita hoax. Aku juga sama mbak awalnya berpikiran seperti itu. Tapi, karena suami juga termasuk aktivis politik jadi sedikit banyaknya aku tahu tentang politik dan memang nggak semuanya kotor kok. Justru kita harus bangga nih sama pemuda Indonesia yang aktif di politik karena peduli dengan bangsanya.
BalasHapusSaya sampai sekarang nggak suka nonton pembahasan tentang politik. Terlalu banyak tipu muslihat, omong kosong dan bikin stress. itu menurut saya sampai saat ini
BalasHapuspas banget nih, PEMILU sudah di depan mata, sebagai warga kuta memang harus tau dasar-dasar politik sih ya, biar gak salah pilih juga tuh saat pemilihan nanti.
BalasHapusPengetahuan yang belum memasyarakat ya
HapusKita memang perlu cerdas dalam berpolitik ya kak
BalasHapusWalau mungkin terbilang agak beratlah memikirkannya, atau sulit, tetapi perlu juga memiliki wawasanya
Betul, sepertinya sekarang sudah jadi kebutuhan
HapusMelek politik dan cerdas politik, kunci agar tidak dibodoh bodohi oleh kaum politisi yang berpikiran pragmatis, mantap nih tulisannya, biar yang awam makin paham
BalasHapusJujur, melek dan cerdas berpolitik masih jadi PR banget sih buat aku mba. Terutama saat memasuki tahun pemilu seperti sekarang ini. Ribut di sana sini, hoax dimana mana, serangan antar buzzer paslon bikin ngga nyaman buka timeline sosial media.
BalasHapustadinya aku masa bodo amat sih sama politik, apalagi musim pemilu gini. tapi makin menutup diri, makin jadi gak tau sama kondisi negara. jadi, mulai perlahan deh belajar isu-isu politik
BalasHapusKeren, lanjutkan
HapusTahun pemilu gini medsos penuh hingar bingar politik. Banyak yang bagus dan edukatif tak sedikit yang hoax dan menjerumuskan. Jadi memang wajib cerdas berpolitik. Kebetukan anak saya ikut pemilu yng pertama kali, kebetulan juga saya dan suami sejak dulu suka tema politik. Jadi sekalian mengedukasi anak.
BalasHapusMantaaf, moga jadi keluarga yang cerdas berpolitik 😄😍
HapusYuk, ramaikan pemilu dengan nyoblos, karena ini bagian dari bentuk bahwa kita melek terhadap politk. Pilih pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat.
BalasHapusYuk mari-mari
HapusItulah kenapa aku memutuskan berkoar tentang pilihanku melalui media sosial. Supaya biar lebih banyak yang melek politik. Bukan sekadar pilih karena "gemoy" saja.
BalasHapusMantul sudah mulai melangkah
HapusPolitik praktis kayaknya lebih keren daripada politikus nih
BalasHapus