Tampilkan postingan dengan label KULINER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KULINER. Tampilkan semua postingan

12/09/2019

Makan Siang di Hotel Tjimahi


      Minggu kemarin, bersama dengan komunitas Tjimahi Herritage, kami mendapatkan kesempatan jelajah hotel pertama di Cimahi. Banyak cerita sejarah di sana. Salah satunya adalah dua buah kamar di hotel itu. Dulunya, merupakan losmen untuk keluarga Ibu Ani Yudoyono saat ayahnya bertugas menjadi komandan RPKAD di Batujajar. Ternyata Bu Ani pernah menjalani masa kecil yang menyenangkan di Cimahi.
      Di akhir perjalanan, aku dan beberapa temanku ingin bernostalgia di Kantin Hotel Tjimahi. Mencicipi kuliner masa lalu, cerita dan suasana kantin. Akhirnya, kami makan siang bersama di hotel Tjimahi. Asyik juga menjajal kuliner jadoel.
 
Sebagian menu yang tersaji saat itu

11/03/2019

Sensasi Ngopi di Cafe Lava Goa Lawa

   
Cafe Lava di Goa Lawa
      Hai, sobatyayuarundina, kita ngopi cantik yuk! Kali ini tempatnya unik. Di sebuah goa yang terbentuk dari magma. Namanya Goa Lawa.Di sini, ada sebuah cafe untuk ngopi cantik. Yuk, rasakan sensasi ngopi di Cafe Lava Goa Lawa. Bagaimana rasanya?
   
Foto-foto dulu sebelum pesan kopi

Menunggu pesanan datang
      Dalam kabut yang turun sejak pagi, kami melakukan perjalanan. Dari kejauhan sudah terlihat awan hitam. Ketika sampai di lokasi obyek Wisata Goa Lawa di Purbalingga, Jawa Tengah, hujan cukup deraspun menyambut kedatangan kami. Sempat kami terdiam sambil menikmati makan siang. Menunggu hujan reda dan kabut menyingkir. Namun, pesona alam itu ternyata nempel kayak perangko dengan acara kami. Akhirnya, dengan berjas hujan dan payung, kami berjalan berombongan menuju Gua Lawa.
Perjalanan dalam kabut
      Tak seperti di Bandung, kami harus menuruni tangga untuk masuk ke gua. Pemandangan eksotis yang kami rasakan. Tak sabar ingin segera menikmati Sensasi Ngopi di Cave Lava Goa Lawa. Cafe inilah yang langsung terlihat saat menuruni tangga.
      Setelah memasuki gua, kami segera mencari lokasi Cave Lava ini, dengan bantuan pemandu, akhirnya kami tiba di sana. Tak terlalu sulit dan jauh. Hanya memutar sedikit, kami bisa sampai di lokasi.
      Suasananya cukup terang dan nyaman. Beberapa kursi dan meja disusun seperti cafe pada umumnya. Langsung kami acak-acak untuk acara foto. Bergaya itu jadi kebutuhan bukan?
      Udara segar terasa di dalam gua. Konon kabarnya, dinding goa ini mengandung oksigen tingkat tinggi. Suasana segar ini tentu sangat berbeda dengan goa pada umumnya yang selalu pengap dan gelap. Dihiasi lampu warna-warni membuat kami betah berada di sini.

      Setelah menikmati suasana sejenak, kami segera memesan menu cafe. Coklat panas, susu jahe, kopi, dan  mendoan. Ini adalah sebuah surga dunia, setelah kami berdingin-dingin ria dalam hujan dan kabut.
      Aliran  coklat cukup panas menyegarkan badanku. Membasahi tenggorokanku. Ah, rasanya nikmat sekali.
Horeee pesanan coklat panas dan jahe siap dinikmati
      Kenikmatan itu semakin bertambah dengan harga yang cukup murmer. Temanku membeli kopi dan mendoan hanya membayar sekitar Rp 45.000,- saja.
      Harga yang murah untuk acara cantik. Cara terbaik menghangatkan tubuh.
Kalian mau juga?
Ayo, buruan ke sini! Seruuu loh 😄😍😋

Harga:
Coklat Panas = Rp 30. 000,-
Kopi.               = Rp 10.000,-
Susu Jahe.      = Rp 10.000,-

4/20/2019

ICIP-ICIP STEAK WAGYU DI KOPI PASTE CIMAHI


       
Steak Wagyu di Kopi Paste Cimahi
       Hai, sobat yayuarundina.com, kali ini aku ingin berbagi cerita sehabis nyoblos. Bukannya ikut trend kekinian sih. Namun, memang rejekinya saja berbarengan dengan hari pemilihan presiden bagi negara kita tercinta ini.
                Ceritanya sore-sore sehabis nyoblos, aku dapat telpon dari teman. Kami memang sudah lama tak berjumpa. Beberapa waktu lalu, kami biasa berkumpul rutin. Namun, kesibukan menjarangkan pertemuan kami. Walau sempat ragu, karena sedang kangen suasana rumah. Akhirnya, aku datang ke pertemuan itu.
      “Yu, kamu di mana?”
      “Di rumah.”
      “Sini, datang ke Kopi Paste, ya!”

Mantul, abis Nyoblos makan Steak Wagyu


2/06/2019

RESEP PRAKTIS LA FONTE ALA YAYU ARUNDINA



      Halo Sobat Yayu Arundina, ada yang ngikutin jejak saya, gak? Gak suka masak. Beneran loh. Lebih enak langsung makan daripada cape, berkeringat, kepanasan kompor, de el el. Bener kan? Eiitsss… tapi sesekali kita harus terjun ke dapur juga lah. Pas lagi bokek, gak bisa beli makanan jadi. Biar ngirit ya terjun deh ke dapur. Mau gak mau. Tuntutan hidup eh perut yang lapar. Nah, ini saya kasih RESEP PRAKTIS LA FONTE ALA YAYU ARUNDINA. Gampang bangets bikinnya. Gak bikin ribet. Juga kita bisa beli bahan-bahannya tinggal racik-racik sedikit. Voilaaa…. Jadi deh masakannya. Dan kita makan hehehe….

I.             RESEP SPAGETI RENDANG

Bahan
1 bungkus Spageti Pronto La Fonte
2 potong daging rending

Cara Membuat:
1.       Rebus spageti sampai matang, dinginkan
2.       Panaskan bumbu  saus spaghetti bolognes
3.       Campur dengan spageti
4.       Potong-potong satu daging rendang, campurkan dengan spageti
5.       Hiasi spageti dengan daging rendang lainnya
6.       Siap disantap.

Nendang banget nih Spageti Rendangnya


II.         RESEP BASO SPAGETI

Bahan
1 bungkus Spageti La Fonte
   Baso
   Tauge
   Sosin/ caisim
  Tahu Baso Goreng
  Bawang putih cincang
   Bumbu baso
   Ebi sangria, haluskan
   Air Kaldu
   Seledri
   Garam
   Vetsin/ penyedap rasa
   Bawang goreng
   Saus
   Sambal
   Kecap
   Kerupuk
   Cuka/ jeruk nipis

Cara Membuat:
1.       Agar tidak terlalu panjang, potong dua spageti, lalu rebus sampai matang. Tiriskan
2.       Secara terpisah, rebus toge dan sosin sebentar saja.  Juga rebus baso sampai matang. Sisihkan
3.       Tumis bawang putih sampai harum
4.       Tambahkan air kaldu, biarkan sampai mendidih
5.       Tambahkan bumbu, ebi, penyedap rasa dan baso
6.       Siapkan mangkok. Tata spageti, tauge, dan sosin
7.       Beri  garam dan vetsin
8.       Tambahkan kuah baso
9.       Taburi bawang goreng
10.   Sajikan dengan saus, sambal, kecap dan kerupuk

                     Catatan:
v  Bahan bisa dibeli di supermarket atau pasar tradisional.
v  Ukuran bahan disesuaikan dengan jumlah orang yang akan makan sesuai selera.

Cita Rasa Indonesia dan Italia: Spageti La Fonte Baso


III.       RESEP SPAGETI OPOR AYAM

Bahan
1   bungkus Spageti  La Fonte
1   buah filet dada ayam
1 bungkus bumbu opor
½ bumgkus kecil santan
¼ bawang Bombay
2 siung bawang putih
5 gelas air
Garam
Bawang goreng


Cara Membuat
1.       Rebus Spageti sampai matang
2.       Rebus daging ayam sampai matang
3.       Tumis bawang putih dan bawang Bombay cincang sampai harum.
4.       Tambahkan bumbu opor
5.       Masukkan daging ayam
6.       Tambahkan air , biarkan mendidih
7.       Tambahkan santan sambil diaduk-aduk sampai mendidih
8.       Berikan garam
9.       Tes rasa
10.   Sajikan

Gak ada ketupat? Bikin Opor Ayam Spageti La Fonte aza


IV.       RESEP MAKARONI SOP IGA

Bahan
1 bungkus Makaroni Pronto La Fonte
1   buah wortel
1   buah kentang
3 buah buncis
¼ daging iga
2 siung bawang putih
   Bawang Bombay
1 buah tomat
   Air
   Merica
  Bumbu penyedap
  Seledri

Cara Membuat
1.       Bersihkan dan potong daging iga, wortel, buncis dan kentang
2.       Rebus daging iga hingga empuk
3.       Rebus macaroni sampai matang
4.       Tumis bawang putih dan bawang Bombay sampai harum
5.       Tambahkan 5 gelas air. Masukkan kentang hingga agak matang, lalu wortel, dan terakhir buncis.  Rebus sampai semua sayuran matang
6.       Tambahkan daging iga dan kaldu
7.       Tambahkan macaroni
8.       Beri garam, merica, dan penyedap rasa
9.       Masukkan seledri
10.   Sajikan sop iga macaroni dalam mangkok. Taburi keju ( dalam kemasan) dan sukro sebagai pelengkap

Sop Iga Makaroni La Fonte


Itulah beberapa resep praktis yang saya gunakan sebagai menu makan siang atau sore hari. Dengan pemakaian Spageti dan Makaroni La Fonte, saya tidak menambahkan nasi. Namun demikian, tetap kenyang dan enak. Praktis lagi dalam membuatnya. Selamat mencoba ya!
Salam maknyus





10/28/2018

BOTRAM ASYIK DI PUCUK COOLINARY FESTIVAL BANDUNG



Hai para pecinta kuliner,
Selama dua hari, Sabtu – Minggu, 27-28 Oktober 2018, wargi Bandung dimanjakan oleh Mayora, khususnya Teh Pucuk Harum. Perusahaan ini mengadakan acara khusus berupa sebuah festival kuliner terbesar di Jawa Barat. Mengapa ? Karena di sini, ada lebih dari 100 tenan yang ikut memeriahkannya. 108 tepatnya. Ada berbagai jenis makanan enak dan favorit hadir dalam acara ini. Semuanya di bagi dalam tiga zona. Gurih. Manis. Dan pedas. Jadi, kita bisa bebas memilih makanan sesuai dengan selera kita masing-masing. Oleh karena itu, tema yang diangkat adalah Temukan Rasa Favoritmu. Di sini, kita bisa makan-makan ditempat sambil botram di area yang disediakan. Acara dengan tema yang menarik ini semakin mengukuhkan Bandung sebagai kota tujuan wisata kuliner. Asyek yah.

Tempat makan yang asyek sambil kumpul-kumpul dengan keluarga, sahabat atau pacar

10/13/2018

MELEPAS RINDU PADA KULINER LEMBANG



Pasar Buah Lembang
Lembang, entah berapa tahun kutinggalkan kota wisata di Bandung Utara ini. Dulu, kami sering datang dan menginap di rumah teman. Selain itu, sering juga datang ke beberapa tempat wisata yang ada di sini. Floating Market, Air Terjun Maribaya, D’Ranch. Dan yang paling kusuka adalah berburu kuliner.

5/21/2018

BUKBER DI THE FOOD OPERA BANDUNG


Ramadhan selalu punya cerita-cerita yang menarik. Kisah inspiratif, pengalaman masa kecil, suka duka puasa, kegiatan-kegiatan selama puasa. Juga yang paling populer adalah cerita ngabuburit dan buka puasa bersama atau bukber. Inilah budaya Ramadhan yang ada di Indonesia, betul? Nah, kali ini aku ingin bercerita tentang bukberku di The Food Opera Bandung.

5/02/2018

WAROENK IDEA TEMPAT NONGKRONG ASYIK DI BANDUNG


Hai Sob,
Kalian masih senang kan jalan-jalan ke Bandung? Semakin hari, semakin banyak saja orang menciptakan magnet untuk ke Bandung. Berbagai macam daya tarik wisata semakin bermunculan, apalagi kulinernya. Wah semakin banyak tempat asyek untuk icip-icip atau makan-makan di Bandung.

Nongkrong Asyek
View BAndung Timur di sore hari

3/25/2018

NYABU BERJAMAAH DI ROYAL KASHIMURA JAPANESE SHABU DAN BBQ BANDUNG


“Oe kasih murahlah buat ente mah.”“Ka tatangga kudu bageur atuh.”
Itulah dialog kecil yang terngiang kembali saat dulu sering berbelanja ke Kacung, grosir sembako yang ada di dekat rumahku. Aku jadi teringat pada pemiliknya. Pada Engko yang bertubuh mungil tapi energik. Istrinya dan juga anak-anaknya yang ramah. Setiap berbelanja mereka senantiasa ngobrol dan menanggapi keluhan-keluhan kami, bahkan juga sering memberikan tips kesehatan ala negeri tirai bambu.
Bagian depan resto Kashimura Shabu

2/11/2018

PEDASNYA TUTUT RENDANG

          
Ini Dia Masakan Tutut
          Ada yang tahu makanan bernama Tutut? Istilah lain untuk Tutut adalah Keong sawah atau Kreco. Orang Sunda menyebutnya Tutut. Binatang yang mirip dengan bekicot ini biasa hidup di sawah atau danau. Perairan dangkal yang berlumpur, berair dengan aliran yang lemah, juga ada rerumputan. Dulu, saat kecil, saya bersama para sepupu selalu mencari tutut di sawah yang ada di dekat rumah. Menggunakan sendok yang diikat pada bilah bambu panjang. Lumayan dapat seperempat kg sebagai hadiah untuk mamah. Mamahku paling jago mengolahnya, sehingga kami menyukainya. Biasanya, Mamah mengolah tutut ini dengan bumbu kuah kuning. Hmmm… sedap sekali!.
          Nah, tujuh purnama kemudian, saat kami bersantai-santai di ruang kerja, temanku mendapatkan penawaran menu tutut melalui WA. Aku yang kangen pada tutut ini segera ikut daftar memesan. Masakan tutut memang termasuk jarang sih sekarang ini. Sawah sudah banyak yang hilang. Atau kalaupun ada yang jualan, rasanya tidak seenak buatan mamahku. Selalu tercium bau lumpur dan bikin mual. Aagghhrrr…..

Kemasan Tutut yang Menarik

          Saat menerima pesananku itu, aku takjub juga dengan menu tutut ini. Teh Eka yang mengolah dan menjual Tutut ini, ternyata telah berkreasi dengan hewan sawah ini. Tak lagi berkuah kuning seperti dulu, tapi sudah mmadukannya dengan berbagai rasa. Ada tutut original, rendang, sambal ijo, dan sebagainya. Wow keren deh! Nah, aku memilih tutut rendang.
          Dicicipan pertama, aku langsung jatuh hati. Enak, tidak bau lumpur, bumbunya harum, meresap dan ah pokoknya rasanya juara, kecuali pedasnya yang kutaksuka. Lain kali, aku harus pilih yang original agar tidak panas bibir dan perutku ini.

Next time, pilih Tutut Original

Kandungan Gizi pada Tutut
Mau tahu kandungan gizinya ? Ini dia. Hasil Googling dari Wikipedia, Halo Sehat dan Khasiat.co.id.
1.  Protein = 16-50%
2.  Kalsium = 217 mg
3.  Air = 81 gr (per 100 gr)
4.  Tinggi vitamin ( A, E, Niacin, Folat )
5.  Omega 3
6.  Omega 6
7.  Omega 9
8.   Rendah gula

Manfaat Tutut
Tutut juga memiliki beberapa khasiat penting untuk kita.
1.  Sumber protein dengan harga yang murah
2.  Mengatasi kerontokan rambut karena kandungan omega 3
3.  Membantu perkembangan otak karena ada omega 6
4.  Meminimalisir kolesterol jahat dan kuman karena adanya omega 9 dan rendah lemak
5.  Membantu regenerasi sel
6.  Obat berbagai penyakit, seperti: magh, liver, kolesterol, wasir, diabetes, jantung, jerawat, TBC, dan anemia.

Takut dengan bahaya tutut ?
Dari sumber yang sama diperoleh juga ada bahaya makan tutut. Karena tempat hidupnya, maka tutut rentan menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis cacing. Nah untuk mengatasinya, ada cara pengolahan yang harus kita lakukan saat memasaknya. Ini dia langkah-langkahnya:
1.   Rendam tutut dalam air garam dan perasan jeruk lemon.
2.   Buang bagian runcingnya.
3.   Cuci bersih di bawah air mengalir.
4.   Rebus hingga matang atau mendidih dalam suhu 100 derajat.
5.   Jangan diolah menjadi sate, karena masakan ini menyebabkan daging tutut tidak matang sempurna.
Nah, dengan cara pengolahan seperti itu, kita bisa menikmati tutut dengan aman dan dapat memperoleh manfaatnya yang luar biasa. Selamat bernostalgia dengan masakan Tutut!



1/18/2018

ICIP-ICIP KULINER YOGYA

Hayoook, ini apaaa ?

Masih tentang liburan nih, Sob. Liburan tanpa makan pan piraku yah. Mustahil hehehe…. Nah, kali ini, dalam perjalanan ke Yogyakarta ada beberapa kuliner yang kucoba. Seru juga berwisata kuliner, apalagi tanpa bantuan Google Maps eh informasi acuan. Acuannya hanya panggilan alam dari perut kami yang sudah minta diisi. Selama dua hari perjalanan, ada beberapa makanan yang kami coba. Salah satunya benar-benar surprise. Mau tahu ? Ini dia makanannya.
1.     Soto Daging
Dalam perjalanan dari Bandung ke Yogyakarta, perut kami keroncongan. Kami mulai perjalanan saat menjelang tengah malam. Hanya sempat makan dua suap saja. Oleh karena itu, setelah agak siang dalam perjalanan, perutpun keroncongan. Ah, rasanya tak ada tempat makan yang menarik. Saya mengusulkan untuk makan di House of Raminten saja. Namun, untuk sampai ke kota Yogyakarta masih sekitar 1,5-2 jam perjalanan. Mungkin tambah lama dengan banyaknya stopan lampu merah. Jadi, kami mencari saja di jalan yang kami lewati.
Nah, pada satu titik, kami menemukan tempat makan yang lumayan menarik dan bisa parkir mobil. Maka, kamipun singgah di sana, Sekitar Wates kalau tidak salah.
Nah, menu yang ada di sana cenderung tunggal. Soto daging dan daging goreng. Maka, kamipun memesannya. Saat icip, rasanya seperti daging sapi diguyur air panas hehehe… Tak ada bumbu apapun, kecuali kecap manis dan sambal. Hehehe…. Tapi lumayanlah, perut kami sudah terisi makanan hangat. Jadi kepala tak pusing-pusing lagi. Harga seporsi sekitar Rp 15.000,-

2.     Gudeg Yu Djum
Makanan kedua yang kami icip adalah Gudeg Yu Djum. Lumayan banyak juga pengunjungnya. Kami menikmatinya sepulang dari candi Prambanan. Letaknya ada di jalan raya Solo Yogya. Tak jauh dari tempat kami menginap. Lokasi utama ada di daerah Kaliurang.
Inilah gudeg juara yang saya rekomendasikan untuk disantap oleh para pecinta kuliner dan para pelancong yang datang ke Yogyakarta. Nasinya hangat, wangi dan enak. Gudegnya kering. Rasanya manis dan gurih. Lauk lainnya adalah kerecek yang lumayan pedas bagi kami yang tak suka pedas. Telor pindang. Hidangan lainnya seperti ayam sudah laris manis. Dengan rasa yang pas di lidah, tak heran jika hidangan di sana cepat habis, padahal baru sekitar pukul tujuh malam.
Harganyapun ringan di kantong. Mulai dari Rp 10.000,-  – Rp 200.000,-. Yang termahal adalah gudeg lengkap dengan ayam satu ekor utuh.

3.     Walang Goreng
Inilah pertama kalinya kami mencicipi kuliner yang agak ekstrim. Hanya di daerah Gunung Kidul, kami menemukan walang goreng. Hampir sepanjang jalan kami menemui pedagang walang goreng. Ada yang tahu ? Walang itu tak lain adalah belalang atau simeut kata orang sunda mah.
Rasanya garing dan gurih. Menu ekstrim ini juga ternyata enak di lidah. Tak terasa satu toplespun habis dimakan rame-rame. Hingga kami tertarik untuk beli dua toples lagi sebagai oleh-oleh unik dari Yogyakarta.

Walang goreng

Pengolahannya sederhana. Diproses langsung di tempat. Belalang hidup dibersihkan, dibumbui dan langsung digoreng. Mirip seperti pengolahan ikan. Kami senang juga melihat proses pembuatannya. Unik dan menarik.
Harganya juga cukup murah sekitar Rp 25.000,- per toples. Cobain deh. Tak lengkap rasanya jalan-jalan ke Gunung Kidul tanpa mencicipi kuliner khasnya.

4.     Bakmi Godhok

Bakmi Godhog Bantul, ueenaak tenaaan

Nah, menu ini juga khas daerah Yogyakarta. Kalau tak salah khas daerah Bantul. Dalam perjalanan pulang ke Bandung, kami menemukan Bakmi Bu Mitro di jalan Wahid Hasyim, Bantul Yogyakarta. Sekitar 10 menit dari Taman Paseban. Rasanya lebih enak dari bakmi godhok yang pernah saya cicip di Cimahi. Hangat dan bumbunya pas. Apalagi ditambah suwiran ayam kampung. Pastinya sedap banget.
Di sini, ada juga menu nasi goreng, bakmi goreng, soto dan baso. Warung sederhana ini mampu memberikan rasa yang ngangenin, khususnya untuk bakmi godhognya. Menu khusus yang menjadi perburuan kami.
Harganyapun termasuk ringan. Sekitar Rp 10.000,- per porsi. Nikmat di lidah dan nikmat di kantong. Hahaha….
Warung bakmi yang sedehana dan gerobaknya
 
Ini mereknya. Ingat-ingat yah

5.     Kopi Jos
Nah, ini dia minuman yang paling membuat saya penasaran abis. Sudah sejak lama, saya mendengar minuman khas Yogyakarta ini. Dan, sudah sekian rencana gagal untuk mencicipinya.
Setelah sekian purnama, barulah di akhir tahun 2017, saya bisa mencicipi kopi jos ini. Enak dan unik. Kopi hitam dengan ekstra arang. Sebagai penyuka kopi, ini rekomendasi juga buat yang lain. Dengan catatan jangan terlalu manis, karena saya sudah manis. Ceilaaaah. Hahahaha….
Sambil menikmati keramaian jalan Malioboro dengan segala kekhasannya, kami ngariung ditemani beberapa kuliner angkringan. Nikmat tenan.


Nah itulah hasil wisata kuliner kami. Semoga bisa memberikan informasi saat kalian jalan-jalan ke Yogyakarta. Yuk, liburan dan kuliner lagi !

Featured Post

Cukup Sekilo, ASUS Zenbook S 13 Flip Oled, Laptop Cantik dan Ringan

Halo sobat yayuarundina.com - Ada laptop baru nan cantik, bisa jadi pilihanmu. Ini dia Asus Zenbook S 13 Flip Oled merupakan laptop baru ...