1/25/2018

REVIEW BUKU BERCERMIN PADA KEHIDUPAN NYATA

JUDUL                   :  Berbagi Ruang ( Kumpulan esai )
Pengarang          :  Nur Utami S.K
Penerbit              :  Frasa Media
Tahun Terbit      : 2017
Tebal Buku         : 214 halaman

Kita sebaiknya mencari tahu lebih banyak tentang identitas yang ingin kita sandang. Sebagai warga Negara Indonesia seharusnya kita mengenal bangsa ini.  Jika ingin dikenal pakar dalam bidang A, pelajarilah bidang itu. Lalu, tunjukkan kata dan perilaku.
 

1/21/2018

WISATA EDUKASI KE BAPUSIPDA JABAR



Sebelum masuk, mejeng dulu ah di depan gedung
            Di Sabtu yang diguyur hujan sejak pagi, kami melakukan perjalanan di dalam kota. Perjalanan ini sudah kami programkan sejak semester lalu. Tujuan utamanya adalah mengajak para siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler WJLRC untuk mengenal salah satu perpustakaan di Bandung yang sudah berstandar internasional. Kalian sudah mengenalnya ? Yup. Bapusipda Jabar. Dinas (Badan) Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa barat. Lokasinya berada di jalan Kawaluyaan Indah II no 4 Soekarno Hatta Bandung. Telpon : 022-7320048. Sekarang jadinya, Dispusipda yah.

Gedung Dispusipda Jabar

                Pada awalnya, kami hanya akan mencari dan membaca buku di sana. Namun, setelah saya ngobrol dengan petugas di sana, Pak Muhammad Ihsan, beliau bersedia menjadi pemandu kami untuk mengenal perpustakaan tersebut. Ternyata perpustakaan ini sering menjadi tujuan wisata dari berbagai rombongan. Juga dari berbagai daerah di luar Bandung. Jika berminat, bisa mengajukan surat permohonan terlebih dahulu.
                Pak Ihsan memberikan berbagai macam informasi yang kami butuhkan. Mulai dari pengenalan ruang perpustakaan, cara peminjaman buku yang sudah menggunakan system digital atau komputerisasi, cara mencari literature, pendaftaran anggota baru dan sebagainya. Kamipun diajak berkeliling mengenal berbagai macam ruang baca yang ada di sana, mulai lantai I sampai III.  Asyek dan seru.

                Kalian mau membaca dimana ? Ada lima ruang baca yang bisa menjadi pilihan. Pertama, ruang para inohong. Kedua, ruang baca keluarga dan anak. Ketiga, ruang baca dewasa ( dua ruangan ), Keempat, ruang Referensi. Kelima, ruang baca remaja. Semua ruang sangat menarik. Tertata apik dengan pencahayaan yang baik. Selain itu, bisa juga lho, menikmati view Bandung yang aduhai cantiknya. Mau bermain game ? Bisa juga ternyata.
                Perpustakaan ini ternyata telah bertransformasi dari perpustakaan tradisional yang serba tulis menjadi perpustakaan digital yang sudah serba komputerisasi. Selain itu, perpustakaan ini juga memiliki unsur rekreasinya. Oleh karena itu, tak salah jika kita melakukan wisata edukasi ke perpustakaan ini. Anak-anak pasti senang. Penasaran ? Ayo,  kita segera berkunjung ke perpustakaan ini.  

Salam literasi,

Yayu Arundina

1/18/2018

TIPS LIBURAN HEMAT


         
Liburan hemat
        Saat ini banyak orang baru saja usai menjalani libur natal dan tahun baru. Namun, masih ada sisa liburan sekolah beberapa hari lagi. Liburan merupakan dambaan banyak orang, apalagi mereka yang bekerja. Liburan merupakan salah satu cara untuk mengembalikan semangat dan gairah bekerja kembali. Namun, tak semua orang bisa menjalani liburan dengan gembira. Salah satu kendala adalah budget atau masalah keuangan. Inilah masalah yang sering kuhadapi. Tooos.
                Nah, berdasarkan pengalaman liburan kemarin, ada beberapa tips agar kita bisa menjalani liburan dengan budget terbatas. Liburan ini dilakukan bersama keluarga berjumlah enam orang. Mau tahu ? Ini dia tipsnya.
1.       Niat
Setelah sekian tahun hidup dengan berbagai macam beban anggaran yang menggunung, kali ini kami berniat untuk liburan bersama. Beban-beban anggaran seperti cicilan rumah, biaya sekolah dan sebagainya sudah sebagian besar terlunasi. Dengan demikian, kami ingin hidup bersenang-senang. Enjoy your life ! Yup, kami ingin menikmati liburan dengan anggaran yang masih terbatas.

Liburan bersama keluarga itu asyeek


2.       Menabung
Niat berlibur itu memotivasi kami untuk melakukan penghematan pengeluaran. Sebisa mungkin, pendapatan yang kami terima harus tersisa untuk kegiatan liburan. Kami mengurangi belanja yang tidak perlu dan menghindari kuliner atau jajan di luar. Sisa pengeluaran itu, kami tabungkan untuk kegiatan berlibur. Yup, sejak berniat liburan, kami jadi rajin menabung. Puasa mata, puasa perut dan puasa keinginan. Semuanya direm semaksimal mungkin.

3.       Perhitungan
Dari awal kami merencanakan liburan dengan segala tetek bengeknya. Memperhitungkan biayanya dari A sampai Z. Pun demikian dengan pelaksanaan liburannya.

4.       Minimalis
Anggaran yang terbatas membuat kita harus mau dan mampu untuk liburan minimalis. Artinya kita tidak akan menikmati berbagai macam kemewahan dan nilai plus dalam liburan ini. Tujuan kita untuk berlibur bukan menikmati kemewahan. Tujuannya adalah membuat hati senang. Pikiran rileks. Badan lebih segar dan semangat kerja kembali membara. Dengan niat ini, kita bisa mencari fasilitas liburan dengan harga yang terjangkau. Penginapan, makan, jajan, transportasi, juga yang utama adalah obyek wisatanya. Semua hal tersebut kita cari yang sesuai dengan anggaran kita.
Nah, dalam liburan kemarin, kami menggunakan fasilitas yang ada. Untuk masalah transportasi, kami menggunakan kendaraan yang ada tanpa supir pribadi. Yang bisa nyetir dalam rombongan siap membawa mobil ke tempat tujuan. Jadi, kami hanya perlu memperhitungkan biaya bensin dan cadangan kalau-kalau ada kerusakan mobil.
Untuk penginapan, kami mencari tempat yang nyaman dengan harga terjangkau. Berbagai macam aplikasi sangat membantu kami dalam hal ini. Sampai pada akhirnya, kami mendapatkan penginapan yang pas di hati dan di kantong.

Ingin tahu kami menginap dimana ? Ini dia review hotelnya.

Selama liburan, perut jangan diabaikan yah. Kami memilih makan dan jajan dengan harga kaki lima. Enak. Bersih. Harga terjangkau. Di liburan kali ini, aku ketularan menu angkringan dan bakmi godhok. Uenak tenan.

5.       Waktu liburan
Dengan anggaran yang terbatas, kita juga harus memperhitungkan waktu liburan. Semakin singkat, semakin baik. Pengeluaran dari berbagai aspek lebih terbatasi. Tidak mau kan kalau kita jebol ? 
Nah, liburan kami saat kemarin dilakukan selama 3 hari. Mulai berangkat dari Jumat hampir tengah malam. Sabtu dan Minggu kita mengunjungi obyek wisata. Minggu malam kita kembali melakukan perjalanan pulang.
Obyek wisata pertama yang kami kunjungi adalah Candi Prambanan. Rasa penasaran terbayar lunas. Kami mengitari Prambanan yang maha luas. Bukan hanya candi utama tapi juga hampir ke candi Sewu dengan berjalan kaki. Ini yang namanya liburan sambil olah raga. Hahaha…. Untung cuaca mendukung. Sore hari yang sejuk. Jadi, kami bisa menikmati udara segar. Kami beristirahat sambil memberi makan rusa. Favorit keponakanku tuh. Gak sabar dia ingin lihat rusa. Setelah itu, kami menikmati kelapa muda.
Obyek kedua yang kami kunjungi adalah ikon kota Yogyakarta, Malioboro. Banyak cerita seru dalam perjalanan ke obyek wisata ini. Kesabaran kami mulai diuji dengan kemacetan lampu merah yang luar biasa. Baru dua mobil melaju, lampu sudah merah kembali. Perjalanan panjang ini memang harus menempuh lampu merah yang banyak pula. Setelah sampai di lokasi, ternyata kami harus berjuang mencari tempat parkir. Alhamdulillah ada. Setelah itu, seperti orang lain, kami berjalan di jalan ini sampai pusing karena semakin lama, semakin banyak orang. Niat berbelanjapun urung dengan kondisi yang padat itu. Tapi, ada kabar bahagia, aku berhasil memuaskan rasa penasaranku.

Apa itu ? Nanti, kita bahas di tulisanku tentang kuliner Yogyakarta, ya.

Esok paginya, kami sarapan di hotel, kemudian melanjutkan perjalanan ke obyek ketiga yaitu daerah Gunung Kidul yang sekarang sedang menjadi primadona wisata di Yogyakarta. Menurut informasi, perjalanan ke sana dari kota Yogyakarta lumayan cukup jauh sekitar 1,5 – 2 jam. Jadi, kami memutuskan membeli oleh-oleh kecil terlebih dahulu. Memperhitungkan kemacetan semalam, jadi kami memutuskan membeli oleh-oleh di sekitar hotel. Untungnya ada tempat yang menarik dan cukup lengkap.
Setengah jam kemudian, kami mulai perjalanan menuju Gunung Kidul. Di wilayah ini ternyata banyak obyek wisata yang menarik: Goa Pindul, Bukit Bintang, Berbagai macam pantai ( diantaranya pantai Krakal dan Sadranan ), hutan raya, dan mungkin masih banyak lagi. Setelah berembug, akhirnya kami sepakat menuju pantai Sadranan. Bersnorkling ria.

Pantai Sadranan

Pinggir Pantai

Snorkling yuuk

Perjalanan ke Gunung Kidul ini sangat menarik. Pemandangan alam yang indah membuat mata kami tak lelah memandangnya. Luar biasa. Subhanalloh.

6.       Jarak tempat liburan
Hal terakhir yang harus diperhitungkan dalam liburan hemat adalah jarak obyek wisata. Semakin jauh akan semakin banyak pengeluaran. Jadi, pilihlah tempat liburan yang sesuai dengan budget. Dekat. Sedang. Jauh. Sangat jauh. Yang mana pilihanmu ?
Kalau anggaran masih sangat terbatas, pilihlah tempat liburan dalam kota, seperti berbagai macam taman yang ada di Bandung, tempat renang, kebun binatang dan lain-lain.

Itulah tips hemat liburan ala saya. Untuk menambah referensi, saya sertakan budget liburan kami kemarin, yah. Selamat berlibur !

Anggaran Berlibur di Yogyakarta :
        Lama Liburan        = 2 hari, 1 malam
        Jumlah personil   = 6 orang
1.       Bensin                                          = Rp 500.000,-
2.       Penginapan ( dua kamar )            = Rp 700.000,-
3.       Makan                                          = Rp 270.000,-
4.       Jajan                                             = Rp 200.000,-
5.       Oleh-oleh                                     = Rp 500.000,-
6.       Tiket Prambanan                          = Rp 230.000,-
7.       Tiket pantai                                  = Rp 60.000,-

Total               


=       Rp 1.960.500,-

ICIP-ICIP KULINER YOGYA

Hayoook, ini apaaa ?

Masih tentang liburan nih, Sob. Liburan tanpa makan pan piraku yah. Mustahil hehehe…. Nah, kali ini, dalam perjalanan ke Yogyakarta ada beberapa kuliner yang kucoba. Seru juga berwisata kuliner, apalagi tanpa bantuan Google Maps eh informasi acuan. Acuannya hanya panggilan alam dari perut kami yang sudah minta diisi. Selama dua hari perjalanan, ada beberapa makanan yang kami coba. Salah satunya benar-benar surprise. Mau tahu ? Ini dia makanannya.
1.     Soto Daging
Dalam perjalanan dari Bandung ke Yogyakarta, perut kami keroncongan. Kami mulai perjalanan saat menjelang tengah malam. Hanya sempat makan dua suap saja. Oleh karena itu, setelah agak siang dalam perjalanan, perutpun keroncongan. Ah, rasanya tak ada tempat makan yang menarik. Saya mengusulkan untuk makan di House of Raminten saja. Namun, untuk sampai ke kota Yogyakarta masih sekitar 1,5-2 jam perjalanan. Mungkin tambah lama dengan banyaknya stopan lampu merah. Jadi, kami mencari saja di jalan yang kami lewati.
Nah, pada satu titik, kami menemukan tempat makan yang lumayan menarik dan bisa parkir mobil. Maka, kamipun singgah di sana, Sekitar Wates kalau tidak salah.
Nah, menu yang ada di sana cenderung tunggal. Soto daging dan daging goreng. Maka, kamipun memesannya. Saat icip, rasanya seperti daging sapi diguyur air panas hehehe… Tak ada bumbu apapun, kecuali kecap manis dan sambal. Hehehe…. Tapi lumayanlah, perut kami sudah terisi makanan hangat. Jadi kepala tak pusing-pusing lagi. Harga seporsi sekitar Rp 15.000,-

2.     Gudeg Yu Djum
Makanan kedua yang kami icip adalah Gudeg Yu Djum. Lumayan banyak juga pengunjungnya. Kami menikmatinya sepulang dari candi Prambanan. Letaknya ada di jalan raya Solo Yogya. Tak jauh dari tempat kami menginap. Lokasi utama ada di daerah Kaliurang.
Inilah gudeg juara yang saya rekomendasikan untuk disantap oleh para pecinta kuliner dan para pelancong yang datang ke Yogyakarta. Nasinya hangat, wangi dan enak. Gudegnya kering. Rasanya manis dan gurih. Lauk lainnya adalah kerecek yang lumayan pedas bagi kami yang tak suka pedas. Telor pindang. Hidangan lainnya seperti ayam sudah laris manis. Dengan rasa yang pas di lidah, tak heran jika hidangan di sana cepat habis, padahal baru sekitar pukul tujuh malam.
Harganyapun ringan di kantong. Mulai dari Rp 10.000,-  – Rp 200.000,-. Yang termahal adalah gudeg lengkap dengan ayam satu ekor utuh.

3.     Walang Goreng
Inilah pertama kalinya kami mencicipi kuliner yang agak ekstrim. Hanya di daerah Gunung Kidul, kami menemukan walang goreng. Hampir sepanjang jalan kami menemui pedagang walang goreng. Ada yang tahu ? Walang itu tak lain adalah belalang atau simeut kata orang sunda mah.
Rasanya garing dan gurih. Menu ekstrim ini juga ternyata enak di lidah. Tak terasa satu toplespun habis dimakan rame-rame. Hingga kami tertarik untuk beli dua toples lagi sebagai oleh-oleh unik dari Yogyakarta.

Walang goreng

Pengolahannya sederhana. Diproses langsung di tempat. Belalang hidup dibersihkan, dibumbui dan langsung digoreng. Mirip seperti pengolahan ikan. Kami senang juga melihat proses pembuatannya. Unik dan menarik.
Harganya juga cukup murah sekitar Rp 25.000,- per toples. Cobain deh. Tak lengkap rasanya jalan-jalan ke Gunung Kidul tanpa mencicipi kuliner khasnya.

4.     Bakmi Godhok

Bakmi Godhog Bantul, ueenaak tenaaan

Nah, menu ini juga khas daerah Yogyakarta. Kalau tak salah khas daerah Bantul. Dalam perjalanan pulang ke Bandung, kami menemukan Bakmi Bu Mitro di jalan Wahid Hasyim, Bantul Yogyakarta. Sekitar 10 menit dari Taman Paseban. Rasanya lebih enak dari bakmi godhok yang pernah saya cicip di Cimahi. Hangat dan bumbunya pas. Apalagi ditambah suwiran ayam kampung. Pastinya sedap banget.
Di sini, ada juga menu nasi goreng, bakmi goreng, soto dan baso. Warung sederhana ini mampu memberikan rasa yang ngangenin, khususnya untuk bakmi godhognya. Menu khusus yang menjadi perburuan kami.
Harganyapun termasuk ringan. Sekitar Rp 10.000,- per porsi. Nikmat di lidah dan nikmat di kantong. Hahaha….
Warung bakmi yang sedehana dan gerobaknya
 
Ini mereknya. Ingat-ingat yah

5.     Kopi Jos
Nah, ini dia minuman yang paling membuat saya penasaran abis. Sudah sejak lama, saya mendengar minuman khas Yogyakarta ini. Dan, sudah sekian rencana gagal untuk mencicipinya.
Setelah sekian purnama, barulah di akhir tahun 2017, saya bisa mencicipi kopi jos ini. Enak dan unik. Kopi hitam dengan ekstra arang. Sebagai penyuka kopi, ini rekomendasi juga buat yang lain. Dengan catatan jangan terlalu manis, karena saya sudah manis. Ceilaaaah. Hahahaha….
Sambil menikmati keramaian jalan Malioboro dengan segala kekhasannya, kami ngariung ditemani beberapa kuliner angkringan. Nikmat tenan.


Nah itulah hasil wisata kuliner kami. Semoga bisa memberikan informasi saat kalian jalan-jalan ke Yogyakarta. Yuk, liburan dan kuliner lagi !

1/15/2018

PUNDI GARDEN: HOMESTAY MUNGIL YANG NYAMAN

PUNDI GARDEN YANG MUNGIL

      Berniat jalan-jalan ke Yogyakarta tapi dana terbatas ? Bingung dengan akomodasi yang sesuai kantong ? Pundi Gardenlah solusinya. Pundi Garden ini menjadi tempat menginap kami ketika berada di Yogyakarta di akhir musim liburan Natal dan Tahun Baru kemaren. Nah, inilah opini kami tentang homestay cantik  ini.

Pintu Masuk

12/29/2017

CINTA IBU SEPANJANG ZAMAN

Hai sob,
Aku mo nostalgia nih.
                Masih di bulan Desember. Kalau di awal Desember, kita pernah mengenang jasa dan perjuangan tokoh emansipasi wanita dari Jawa Barat, Ibu Dewi Sartika. Nah, di akhir Desember ini, kitapun masih tetap memperingati hari penting terkait dengan wanita, yaitu hari Ibu.
                Apa sih yang terpikirkan di benak kita jika ingat pada hari Ibu ini ? Bunga dan coklat ? Kalau yang ini bukan kesukaan mamaku, lebih baik aku memberikan kue sus untuknya. Pelukan ? Yup, ini yang paling kusuka. Seringkali aku memeluk mamaku, rasanya damai banget di hati. Perasaan yang sedang galau melowpun jadi hilang seketika. Inilah salah satu anugrah terindah dalam hidup, memiliki Ibu yang selalu menyayangiku sepanjang zaman. Kalian juga, kan ?
                Yah, cinta itulah mungkin kata yang paling tepat untuk ibu kita. Selalu ada cinta di hati bunda. Sebandel apapun kita, beliau tetap cinta nomor satu. Eh, beliau selalu mencintai kita lebih dari apapun juga, bahkan lebih dari menyayangi dirinya sendiri. Ibu akan selalu siap berkorban untuk kita. Doa-doanya selalu mengalir untuk mengiringi perjalanan hidup kita. Keberhasilan kitapun kini, tentu karena doa-doanya pada Sang Maha Pengatur, Allah SWT. Inilah penafsiran saya tentang surga ada di telapak kaki ibu. Surga itu merupakan lambang kebahagiaan sejati dan abadi. Cinta dan doa ibulah yang selalu memberikan rasa bahagia itu. Murni 24 karat. Asli dan tak pernah dibuat-buat. I love you, Mama.

12/28/2017

RESOLUSI 2018 : Fokus Jadi Guru Profesional


Tak terasa 2017 telah berada di penghujung tahun. Dalam beberapa hari, kita akan tiba di tahun 2018. Biasanya, banyak orang akan membuat resolusi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resolusi berarti : putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan dalam rapat ( musyawarah, sidang ); pernyataan tertulis, biasanya berupa  tuntutan tentang suatu hal.  Sebenarnya, ada tiga arti kata resolusi itu, tapi menurutku makna itulah yang cocok untuk pergantian tahun.
Dalam tahun-tahun kemarin, temanku bilang aku tuh labil banget, tak terkendali. Semua berjalan dengan emosi. Sundana mah Siga kuda lepas tina gedogan cenah. Bener gak sih ? Hayoh ngaku. Mmmh… ya juga sih. Aku memang demikian. Segala dilakonan. Segala pengen. Sagala kabitaan. Sagala dicoba. Pengen terus, susah berhenti. Kalau gambar mungkin abstrak yang ada yah. Gak jelas bentuk dan wajahnya tapi ada. Corat-coret teu puguh tapi berwarna-warni. Sampai suatu saat, guru menulisku, Dyah Prameswarie berkata,” Teteh tuh harus fokus !” Jleb banget. Ya sih, menurut ilmu ekonomi yang pernah kupelajari dulu, sekarang itu ada spesialisasi. Kalau ingin berhasil ya harus special, jangan borongan. Fokus. Titik.
                Nah, makanya hidup di tahun 2018 nanti harus lebih baik lagi dari sekarang. Singkirkan hal-hal tak penting. Resolusiku adalah F O K U S. Yup, aku harus fokus pada beberapa hal ini.
1.     Profesional
Jujur nih ya, aku seorang guru. Sudah sejak lahir, aku cinta berat sama profesi yang satu ini. Tatkala saudara-saudaraku yang lain memilih profesi yang menjanjikan kekayaan. Aku keukeuh pengen jadi guru., walaupun penghasilannya kecil. Yup. Aku tak bergeming dan tak tergoda. Kalau kalian buka buku-buku isian zaman baheula yang ada nama, bintang dan cita-cita, pasti deh di sana aku tulis GURU.  Oleh karena itulah, sekolahku sangat istiqomah. Setelah lulus SMA, dengan mantap kupilih melanjutkan kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung ( IKIP ). Sekarang berubah namanya menjadi Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ). Salah satu alasan ingin jadi guru adalah adanya waktu libur dan jam kerja tidak terlalu padat. Oleh karena itu, orang tuakupun sangat mendukung keinginan ini. “Guru sangat cocok untuk wanita,” begitulah kata beliau yang selalu kuingat sampai detik ini.

Saat Lomba Olimpiade Bahasa Indonesia
Namun, zaman berubah drastis. Profesi guru tak sesederhana dulu. Kesibukannya berjibun. Jam kerjanyapun ruar biasa padat. Kalau  dulu, aku sudah bisa pulang tengah hari. Sekarang, mah sampai sore.  Kalau cepat, Ashar biasanya baru  ada  di rumah atau dalam perjalanan pulang.  Lebih serius lagi jika tahun depan sudah menggunakan absen finger print. Begitulah adanya sekarang. Banyak tuntutan yang dihadapkan pada guru. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Mulai dari administrasi guru, melakukan penelitian (PTK), melahirkan karya tulis dan karya inovatif,  sampai pengisian data pribadi yang harus dilakukan berkali-kali.
Dari dulu, administrasi guru memang sudah ada, tapi sekarang lebih ribet lagi. Yang menjadi tantangan terberat adalah administrasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) itu harus berjejak.  RPP bukan sekedar tulisan di atas kertas, tapi harus berwujud pada diri siswa hanya dalam dua jam pelajaran. Kesulitanku selama ini adalah masalah waktu.  Jam pembelajaranku pasti akan lebih dari waktu yang ditentukan.  Seringkali di kelas, aku menemukan kreasi-kreasi baru yang berbeda dari RPP. Sehingga RPP yang sudah ditulis akan berbeda dengan pelaksanaannya di kelas. Tidak fokus, kan ? Nah ini perbaikan pertamaku. Fokus pada pembelajaran yang efektif dan efisien.


Selain itu, guru sekarang harus memiliki nilai plus. Tidak cukup hanya dengan menyandang guru bidang studi. Harus lebih dari itu. Banyak loh teman-temanku yang sudah bergelar  M.Pd. Mereka kuliah lagi untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan lebih dalam demi menunjang keprofesionalannya sebagai guru. Selain itu,  guru zaman now juga harus bisa bergaul dengan dunia teknologi seperti kehidupan kids zaman now. Penguasaan terhadap teknologi atau dunia digital ini digadang-gadang lebih sukai oleh para siswa di abad ini. Mereka lebih berminat pada proses pembelajaran menggunakan teknologi dibandingkan dengan ceramah atau buku-buku cetak. Nah lho, tantangan kedua yang harus ditaklukkan.
Beruntunglah aku. Sejak tahun 2011 sudah mengenal blog. Walaupun baru sekarang-sekarang ini mulai memahami dunia blog dan blogger. Dengan bergabung di beberapa komunitas blogger, sedikit demi sedikit aku masuk ke dunia itu. Ternyata dalam perjalanannya, ilmu di dunia blogger sangat bermanfaat sekali untuk profesiku sebagai guru Bahasa Indonesia.   Banyak ilmu dari acara-acara blogger yang mampu memperkaya materi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Aku bisa banyak memberikan contoh-contoh konkret dari materi pelajaran Bahasa Indonesia. Mau tahu ?
Dari kampanye film My Generation, aku bisa memberikan contoh konkret sebuah observasi yang dilakukan oleh sang sutradara, Mbak Upi.
Aku juga bisa memfasilitasi muridku untuk materi foto bercerita. Pengembangan dari materi teks deskripsi. Siswa diarahkan untuk mengamati sebuah foto, lalu berusaha mengungkapkan hal-hal secara bebas terkait dengan foto tersebut. Para siswaku ini belajar langsung dari sang master, Vivera Siregar.
Contoh lainnya adalah tentang dunia kepenulisan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para siswaku  tentang hal ini. Mulai dari proses kreatif hingga penerbitan.  Dengan bergabung di dunia blogger, yang juga banyak para penulis produktif di sana, maka akupun bisa memberikan jawaban-jawaban yang sangat memuaskan dahaga mereka. Bahkan, aku pernah mengundang penulis Dyah Prameswarie dan fotografer Vivera Siregar untuk memberikan ilmunya untuk sebuah kelompok kecil kepenulisan di sekolahku. Mudah-mudahan mereka bisa menjadi penulis handal di kemudian hari. Aamiin.  
Nah, kembali ke tantangan tentang teknologi tadi, maka di tahun 2018, aku punya keinginan besar tentang dunia blog ini. Resolusiku di tahun 2018 adalah menjadikan blogku sebagai sebuah media pembelajaran yang disukai oleh para siswaku khususnya, atau para siswa di Indonesia, bahkan di semua belahan dunia ini. Para siswa yang ingin belajar tentang Bahasa dan Sastra Indonesia.  Inilah peer terbesarku di tahun depan.
Dengan menjadikan blogku sebagai sebuah media pembelajaran Bahasa Indonesia, nantinya nih aku berharap bisa mendukungku menjadi seorang guru yang profesional dan kekinian.  Semoga juga kemampuan menulisku bisa lebih baik, lebih hidup, lebih menarik, dan lebih berpengaruh. Pengetahuan teknologinya pun semakin baik. Banyak ilmu ngeblog yang masih harus digali dan dipelajari.

2.     Hidup Irit
Nah ini resolusi keduaku. Aku mau jujur lagih nih. Dibandingkan dengan teman-temanku yang lain, aku ini masih miskin sodara-sodara. Gak punya apa-apa. Padahal, temen-temenku di usianya kini sudah memiliki banyak hal: jabatan, mobil, motor, rumah, emas, tabungan dan sebagainya.  Boleh dibilang mereka sudah mapan yah. Asli aku ngaheab kalau berbicara tentang ini mah. Hehehe… . Do you know ngaheab ? Ngaheab itu berarti kapanasan.  Yup. Aku sangat tersentak dengan kondisi ini. Mengapa aku belum punya apa-apa ?
Ternyata gaya  hidupku yang salah. Selama ini, dunia yang paling menarik bagiku adalah kuliner.  Sampai-sampai seorang sahabatku mengatakan,”Kamu wajib stop kuliner!” Waduh bisakah ? Sungguh sangat berat. Sahabat-sahabatku sudah sangat tahu bahwa aku ini selalu tertarik pada kuliner baru. Rasanya akan demam tinggi kalau tidak mencoba dan mencicipi kuliner yang baru. Sampai-sampai, kami pernah mencicipi kopi rasa kapur barus, gara-gara sifatku itu. Aku pilih rasa kopi terbaru dan asing. Hahaha…. Maafkan aku yah teman-teman!
Tahun depan mind setku harus diubah. Aku harus mulai hidup matre sekarang. Yup, aku harus mampu mengerem keinginan kulinerku agar bisa memiliki benda-benda idaman: rumah, motor dan mobil. Cukup segitu dulu yah ? Ehm, bolehlah ditambah haji dan umroh. Biar seimbang hidup di dunia dan akheratnya. Lebih berkah. Aamiin. Oleh karena itu, sedikit bahkan lebih banyak, aku harus mulai menabung dan investasi agar barang-barang itu menjadi milikku. Dan, aku juga harus lebih bekerja keras lagi agar bisa mencapai cita-cita baruku itu. Mudah-mudahan dari menulis, dari ngeblog atau ada sumber rejeki lain bisa mewujudkan keinginan itu. Yo yo yo, Yayu kamu nanti gakkan nebeng lagi kalau pergi-pergi hehehe….Aamiin. Doakan yah teman-teman Ah, pokoknya hasil kerjaku ini harus berjejak untuk hari tua nanti, betul gak ?

3.     Hidup Sehat
Resolusi terakhirku adalah hidup lebih sehat dari tahun ini. Beberapa tahun belakangan ini, batuk-batuk menjadi hiasan hidupku. Apalagi saat udara dingin atau tubuh kecapean. Sampai-sampai selama beberapa bulan, aku harus bertemu dan berobat terus pada seorang dokter penyakit dalam. Aku terkena Bronkitis. Sangat mengganggu dan sangat tidak nyaman. Dadaku sakit. Gak bisa nafas dan batuk-batuk terus. Cape rasanya. Batukku baru bisa reda dan nafasku lebih lapang kalau minum obat dari dokter.  Alhamdulillah, kini kondisiku berangsur-angsur membaik, walau batukku tidak hilang seratus persen. Kata dokter, aku ada faktor alergi juga.
Nah, agar kondisiku tidak memburuk seperti itu lagi, maka akupun harus bisa menjalankan pola hidup yang sehat.  Menjaga makanan dan minuman. Olah raga. Jalan dan renangku harus diperbanyak nih. Dalam sebuah seminar tentang kesehatan yang pernah kuikuti baru-baru ini, sakit itu disebabkan karena tubuh  tidak mempunyai cukup vitamin untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Karena sel-sel itu rusak dan tidak bisa diperbaiki, maka kita jatuh sakit.
Oleh karena itulah, aku harus memperbaiki pola makanku. Aku harus memperhatikan asupan gizi dan vitaminnya agar tubuhku lebih sehat. Jangan hanya sekedar kenyang dan memuaskan lidah belaka. Tak ada manfaatnya bagi tubuh kalau seperti itu. Hidup itu bukan untuk makan, tapi makan untuk hidup. Tahukan maknanya ?
Mulai dari sekarang, aku harus lebih fokus untuk memperhatikan asupan vitamin. Karena ternyata, inilah kunci utama kesehatan kita.  Theragran-M bisa menjadi salah satu solusi untuk itu. Dengan mengkonsumsi tabletnya secara teratur, aku berharap batuk-batuk karena alergiku akan hilang. Dan selamanya aku bisa hidup sehat. Theragran-M ini merupakan vitamin yang bagus untuk mempercepat proses penyembuhan. Jika kalian butuh, suplemen ini ada di apotek.


Suplemen vitamin dan mineral Theragran-M

Menurut Dr Ni Putu Ardini, Theragran ini merupakan suplemen vitamin dan mineral yang lengkap, juga mengandung magnesium dan zinc. Dalam satu literature, dikatakan bahwa jika asupan kebutuhan magnesium dan zinc tidak mencukupi, maka kita akan mudah terkena infeksi oleh virus, bakteri ataupun jamur. Theragran M berfungsi untuk memulihkan dan menjaga system daya tahan tubuh dari serangan tersebut. Apabila daya tahan tubuh bagus, maka infeksipun akan mereda, tapi tetap perlu pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter.

Komposisi Theragran-M

Dengon kondisi tubuh yang sehat, maka tugas sebagai guru profesionalpun bisa kujalani dengan baik. Aku bisa lebih banyak mencurahkan pikiran dan tenagaku untuk mencerdaskan anak bangsa. Menjadikan mereka sebagai generasi muda yang sehat lahir batin. Lebih berkualitas untuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan. Makanya, aku gak mau deh sakit kelamaan.
Nah, itulah beberapa resolusiku di tahun 2018. Semoga bisa terealisasi, terwujud, dan aku bisa berkomitmen untuk melaksanakannya. Doakan aku, ya teman-teman! Sampai jumpa di tahun yang lebih baik, 2018 ! Semoga kalian juga bisa hidup lebih baik lagi di tahun depan ! Yuk bersama melangkah menuju kehidupan yang lebih ceria lagi di tahun depan.



Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger PerempuanNetwork dan Theragran-M

Featured Post

Fiksi Mini: Aurora

  Semangat sekali aku menyambut tahun ajaran baru ini. Setelah liburan selama dua minggu, energiku terisi penuh. Langkahku tegap menuju kela...