Halo
sobat yayuarundina.com- pernahkah berpikir serius bahwa Menulis Diari
Bisa Jadi Media Healing yang Murah Meriah? Kabar ini dijamin benar loh dan ada bukti
nyatanya.
Banyak orang yang sudah membuktikan kebenaran teori bahwa menulis diari bisa sebagai media healing yang murah meriah. Bahkan, ungapan hatinya tersebut kemudian menjadi viral. Banyak disukai oleh orang banyak.
Menulis memang
banyak fungsinya. Salah satunya menulis diari sebagai media healing yang murah
meriah. Ada yang melakukannya secara sadar, tidak sadar atau bahkan saran
psikolog.
Healing ala B.J Habibie, Mantan Presiden Republik Indoesia
Siapakah yang
tidak mengenal Presiden Ketiga Republik Indonesia ini, B.J Habibie? Saya cukup
lama mengenalnya sejak beliau menjadi menteri pada era Pak Harto atau Orde
Baru. Nurtanio menjadi bukti karya kehebatannya tentang pesawat terbang.
Konon kabarnya,
beliau dipanggil Pak Harto agar pulang ke Indonesia untuk memajukan masalah
teknologi, khususnya pesawat terbang. Sebuah sarana transportasi yang cocok
bagi negara kepulauan ini.
Kalau kalian
menonton film atau membaca bukunya, beliau yang diakui kehebatan ilmunya ini
oleh dunia, akhirnya meninggalkan Jerman dan mengabdi untuk negeri tercinta
Indonesia.
Melalui film
Habibie dan Ainun, saya melihat kesungguhan B.J Habibie untuk memajukan industri
pesawat terbang. Sayang, hal ini berubah suram seiring dengan lengsernya Pak
Harto.
Kesuraman itu
juga dialami oleh Pak Habibie sepeninggal istri tercintanya, Ibu Ainun.
Kehilangan belahan jiwa pastinya tidaklah mudah. Apalagi, Ibu Ainun begitu
banyak berkorban untuk sang suami tercnta. Kesetiaan dan kesungguhannya merawat
orang penting Indonesia ini patut diacungi jempol.
Di saat Pak
Habibie punya banyak waktu luang dan ingin menghabiskan waktu bersama dengan
sang istri, maut menjemput. Kesibukan Pak Habibie kala bertugas menjadi satu
lika-liku kehidupan yang harus dijalani oleh Ibu Ainun. Asli, saya merebes mili
saat noton bagian film ini.
Ibu Ainun meninggal
dunia karena sakit di Jerman. Beliau dimakamkan di Kalibata, Jakarta Indonesia.
Setelah
pemakaman tersebut, B.J Habibie secara rutin datang ke makam Ibu Ainun. Seolah
menebus waktu-waktu kebersamaan dengan sang istri karena tugas-tugas negaranya.
Kepedihan Sang
Maestro Pesawat Terbang ini begitu dalam. Beliau harus mendapatkan pengobatan
secara psikologis. Untuk mengurangi beban batinnya ini, beliau disarankan untuk
menuliskan semua kenangan dan perasaannya tentang Ibu Ainun.
Menulis menjadi
sebuah terapi yang memang bisa mengurangi kesedihan. Kalian pernah merasakan
ini, Sob? Menuliskan semua perasaan jatuh cinta, sedih, marah, bosan dan
sebagainya di sebuah buku harian atau diari.
Diari Bagian dari Masa Galau Remaja
Ingat diari,
ingat masa remaja kita. Sepertinya, diari menjadi sebuah harta maha penting
bagi remaja. Apalagi bagi remaja putri.
Saat itu remaja
pada umumnya akan memiliki diari dengan aneka bentuk. Yang murah sampai yang
mahal. Yang terbuka sampai yang dikunci. Yang wangi atau tidak. Pokoknya
cantik-cantik deh diarinya.
Hmmm… aku punya
diari gak ya waktu itu? Ada dong. Ada yang bagus. Ada juga yang sederhana.
Pernah juga kupakai agenda ayah yang sudah tak terpakai lagi sebagai buku
harianku. Sayang, sekarang sudah tak berjejak lagi.
Duplikat diari sederhanaku |
Kemampuan
menulis di blog ini bisa jadi karena sering curhat di buku harian. Diarahkan juga
oleh guru Bahasa Indonesia sejak SD dan SMP. Bu Nining dan Bu Zuraida Fatma.
Setelah aku
menjadi guru Bahasa Indonesia pun menulis di buku harian menjadi materi wajib
yang harus dikuasai oleh para siswa kelas satu atau kelas tujuh saat ini.
Sayang, sejak diberlakukannya Kurtilas, materi ini hilang dari peradaban.
Aku suka dengan
cerita-cerita yang mereka tulis di buku hariannya. Selama satu tahun, mereka
diwajibkan memiliki diari dan menulis di buku harian tersebut. Tak perlu mahal,
buku hariannya bisa juga dibuat dari sisa-sisa halaman buku yang sudah tidak
terpakai. Siswa yang kreatif, mampu membuat buku harian yang menarik.
Ada perbedaan
tulisan antara owok dan cewek. Kalau siswa perempuan biasanya suka menulis
detail atau rinci. Sebaliknya, siswa
laki-laki lebih simple dalam menulis. Bisa jadi pelit kata-kata. Dalam selembar
buku harian hanya menuliskan satu atau beberapa kata saja. Boooosaaannnn.
Itu contohnya. Sebuah kata yang bikin aku ngakak sendiri saat memeriksanya.
Dari diari-diari
itu, aku tahu beragam permasalahan remaja. Namun, ini menjadi rahasia antara
aku dan muridku. Sssttt…. Jika diperlukan, aku buat advise atau balasan di
diari mereka. Semoga menjadi pencerah atau solusi.
Diari-Diari yang Viral
Dari akun
Instagram @nulisyuk, sebuah diari ternyata bisa jadi viral. Disukai banyak
orang. Film Habibie dan Ainun salah satunya.
Tulisan Pak
Habibie ini menjadi salah satu tontonan yang menarik. Ibu-ibu menjadi terobsesi
agar suami mereka sebaik dan seperhatian Pak Habibie. Mantan presiden ini
menjadi suami idaman.
Kisah cinta Pak
Habibie dan Ibu Ainun dari awal sampai akhir menghipnotis banyak penonton. Betapa
bahagia mereka. Sederhana tapi seribu makna. Rasanya semua para jomblo
mengidamkan keluarga bahagia seperti itu. Istri solehah dan suami soleh. Semoga
mereka dipertemukan kembali di Jannah-Nya!
Tak heran jika
Pak Habibie begitu sangat kehilangan dokter pribadinya. Tak salah jika menulis
menjadi healing buat Pak Habibie. Tulisan itu menjadi inspirasi bagi banyak
orang untuk menjadi sepasang suami istri yang ideal. Saling membahagiakan.
Saling mendukung.
Film Habibie dan
Ainun ini diperankan oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. Mereka berdua
sangat keren memerankan tokoh penting dari Indonesia ini. Banyak jempol deh
untuk mereka.
Diari kedua yang
juga dijadikan sebagai sebuah cerita adalah karya Jee Luvina.
Diari ketiga
adalah yang saya ingat saat masa remaja nih. Sebuah novel yang bercerita
tentang kehidupan suka-duka seorang putri. Princess Diary.
Kalau tidak
salah, Princess atau putri ini bertukar peran dengan gadis biasa. Sang putri
ingin merasakan kebebasan seperti kebanyakan. Hidup bebas tanpa segala aturan
istana yang membelenggu.
Nah,
sobat yayuarundina.com, ternyata tulisan yang awalnya merupakan curahan
perasaan sangat bermanfaat. Bermanfaat untuk penulisnya sendiri sebagai media
healing, menyembuhkan luka batin. Juga bagi banyak orang bisa jadi inspirasi
atau pengetahuan baru.
Oleh karena itu,
tak salah, jika kita mulai membudayakan menulis. Tulislah banyak hal yang
bermanfaat. Mulai dari yang ringan sampai yang berat. Bisa mulai dari diari
atau sesuai perkembangan zaman, bisa menggunakan blog seperti saya ini.
Semoga melalui
blog ini, kita bisa berbagi informasi dan inspirasi yang bermanfaat.
Selamat menulis,
selamat berkarya
Semoga kita bisa
mencerahkan dunia
Sampai di sini
dulu ya postingan kali ini
Sampai jumpa
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar