12/16/2022

Review Buku Sate: Keberagaman Di Atas Arang

 

Keberagaman sate Indonesia lebih kaya daripada negara Asia lainnya

Halo sobat yayuarundina.com – mendapatkan buku yang menarik, membuat kita senang membacanya. Seperti kata Najwa Shihab,”Temukanlah satu buku yang membuatmu jatuh cinta pada membaca.” Inilah satu buku yang saya sukai. Oleh karena itu, saya ingin membahas isinya yang menarik dan informatif di postingan kali ini. Review Buku,  Sate: Keberagaman Di Atas Arang.


kuliner indonesia
Hidangan Sate Digemari Banyak Orang

Sudah menjadi isu nasional bahwa kita memiliki literasi yang rendah. Hasil tes Pisa menunjukkan bahwa kita berada di peringkat akhir. Namun, isu ini sepertinya membuat banyak orang menjadi lebih melek literasi. Banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan literasi. Salah satunya adalah pembiasaan membaca di sekolah-sekolah pada hari-hari tertentu. Buku ini bisa menjadi salah satu media peningkatan literasi baca tulis. Yuk, kita simak Review Buku, Sate: Keberagaman Di Atas Arang.

Berbicara tentang literasi baca tulis. Berbicara tentang buku Sate: Keberagaman di Atas Arang. Menunjukkan bahwa membaca bukan sekedar membaca. Bukan sekedar melihat deretan huruf, kalimat dan paragraf yang disajikan. Membaca itu memiliki target 70% ada pemahaman. Inilah satu standar yang sering diterapkan untuk mengukur KEM. Kecepatan efektif membaca. Jika mengukur pemahaman, buku ini termasuk bacaan yang mudah dipahami. Informasi yang disajikan cukup sederhana tapi memiliki banyak pengetahuan kuliner Indonesia.

Serunya Membaca Buku Dengan Aplikasi Ipusnas

Bacaan kali ini saya dapatkan secara tak sengaja. Saat memiliki waktu luang, saya membuka aplikasi Ipusnas. Sebuah aplikasi yang menyediakan banyak buku digital atau e book yang bisa kita baca di mana pun, kapan pun. Aplikasi ini disediakan oleh Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia. Kita bisa mengunduhnya di Playstore. Dengan memiliki akun, kita sudah bisa menjadi pembaca setianya.

Aplikasi Ipusnas ini menurut saya merupakan sebuah terobosan dalam menyambut era digital. Zaman sekarang, semua hal serba digital. Buku pun demikian. Keterbatasan waktu berkunjung ke perpustakaan bisa jadi merupakan masalah bersama. Kita ingin pinjam dan baca buku tapi terkendala banyak hal. Aplikasi Ipusnas menjadi solusi cerdas untuk itu. Kita bisa pinjam buku kapan pun. Kita juga bisa membacanya sesuai dengan waktu senggang.

Kita bisa melihat-lihat dan memilih banyak judul buku. Jika ada yang menarik tinggal klik saja. Beragam genre dan tema ada di aplikasi tersebut. Mau membaca novel, agama, kuliner, biografi tokoh, fotografi dan seabreg tema lainnya ada di sini. Sangat mudah.

Seru juga meminjam buku di aplikasi Ipusnas ini. Ada buku yang bisa kita pinjam secara langsung, mudah. Ada juga buku-buku yang harus kita pinjam dengan antri terlebih dahulu. Buku-buku ini biasanya banyak penggemarnya. Ika sudah ada yang kosong, biasanya aka nada pemberitahuan pada kita di aplikasi tersebut. Kita bisa meminjamnya. Sayang, seringkali informasi itu ada saat saya tak bisa membaca.

Review Buku Sate: Keberagaman Di Atas Arang

Kembali ke tema postingan kali ini. Saya ingin mengulas atau mereview buku Sate: Keberagaman Di Atas Arang.

Saat berselancar di aplikasi Ipusnas, saya tertarik dengan judulnya. Penasaran. Apa yang dimaksud dengan keberagaman di atas arang? Kata sate luput dari pandangan. Saat membaca ulang. Rasa penasaran dan rasa ingin tahu itu semakin menjadi. Mengapa ada keberagaman di atas arang ya? Kok sate beragam? Akhirnya, meluncurlah lembar demi lembar e book itu say abaca. Alhasil, bertambahlah informasi dan pengetahuan kuliner saya.

Rasa bangga pada kekayaan kuliner Indonesia pun tumbuh. Pesona Indonesia semakin beragam. Wonderfull Indonesia. Aku makin jatuh cinta pada negeri kepulauan ini, ibu pertiwi. Dari Sabang sampai Merauke. Angkat sepuluh jempol untuk pakar kuliner kita, William Wongso. Juga Pusat Data Tempo yang sudah mendokumentasikan kebaragaman sate di Indonesia.

Menggeluti dunia kuliner tak hanya sekedar makan, botram dan mukbang. Banyak informasi kuliner yang bisa kita gali. Harus kita sebar luaskan. Buku ini lahir dari sebuah kepedulian akan khasanah kuliner Indonesia, khususnya sate. William Wongso mengadakan acara di kantornya dan setiap peserta harus membawa sate dari rumahnya masing-masing. Setelah terkumpul beragam sate dari segala penjuru nusantara. Ada sekitar 19 jenis sate terhidang di sebuah meja berukuran 4 meter. Informasi tentang kuliner sate pun terkuak.

Melalui buku ini, kita bisa tahu sejarah kuliner sate, walau belum ada kepastian 100%. Dari manakah sate itu berasal? Ada juga sejarah sate Maranggi yang sudah menjadi ikon Purwakarta. Sebuah kota di Jawa Barat. Nama Maranggi ternyata sebuah pelesetan dari nama penjualnya, Mak Anggi.

E book ini juga menyajikan keberagaman jenis sate dari berbagai daerah di Indonesia. Yang saya tahu ada sate maranggi, sate klatak yang booming dengan suksesnya film Ada Apa dengan Cinta, sate dari Bali. Ternyata ada juga sate kalong dari Cirebon, sate lembut dari Betawi, dan lain sebagainya. Apakah kalian tahu dan pernah mencicipinya, Sob?

Selain itu juga bahan membuat sate pun beragam pula. Tak hanya ayam, kambing dan sapi. Daging kerbau dan kuda pun bisa diolah menjadi sate. Bahkan ada yang mencampurkan beberapa bahan sekaligus.

Sate yang kita kenal biasanya berupa potongan daging kotak yang ditusuk menggunakan alat khusus, baik dari bambu atau alumunium. Tusukan sate.  Kalian mendapatkan berapa potongan daging, tiga atau lima? Nah, ternyata ada juga pengolahan daging yang dihaluskan. Dicampur dengan bahan lain seperti kelapa dan aneka bumbu. Sate lembut salah satunya.

Jadi, setelah membaca buku digital ini, kita benar-benar jadi paham tentang keberagaman di atas arang ini. Menarik ya? Rasanya, saya jadi ingin keliling Indonesia untuk mencicipi beragam jenis sate yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Bersama Barack Obama mungkin ya, mantan presiden Amerika Serikat. Biarkan beliau bernostalgia dengan masa kecilnya. Sate… sate… sate… Kemon Om, kita kuliner sate lagi!

Nah, sobat yayuarundina.com, itu adalah secuil informasi tentang kekayaan kuliner sate. Masih banyak informasi lainnya. Jangan sungkan untuk membaca buku ini! Kita takkan menyesal membaca buku digital yang tipis ini. Takkan memakan waktu lama.

Selamat membaca

Selamat berburu buku-buku menarik lainnya di aplikasi Ipusnas

Semoga literasi kita semakin baik

Sampai jumpa

salam

 

 

Sumber Gambar: 

https://sajiansedap.grid.id/read/101970936/UC8SG5VUjjRMrZctC

https://sajiansedap.grid.id/read/101970936/UC8SG5VUjjRMrZctC_mDutug?page=all


22 komentar:

  1. Jadi kepikiran......selama hidup udah pernah makan berapa jenis sate ya.......kelihatannya bagus ebooknya, jadi bisa tau asal usul yang kita makan

    BalasHapus
  2. Sudah lama banget kayaknya nggak baca buku di Ipusnas. Makasih sudah diingatkan lho, jadi pengen buka lagi.

    BalasHapus
  3. Hmm kalau ngomongi sate langsung kebayang aroma bakaran sate yang sedap dan bikin laper apalagi nusantara kaya akan jenis sate ya..kok aku pengen makan sate ya wkwkw

    BalasHapus
  4. Tanpa membaca kita mungkin hanya mengenal beberapa jenis sate saja. Itu pun kalau kita berkunjung ke daerah-daerah sate tersbut. Nah dengan buku ini. Kita jadi tahu. Ada banyak sekali keberagaman di atas arang bernama sate ini ya, kak.

    BalasHapus
  5. Saya belum pernah membaca buku melalui aplikasi Ipusnas, jadi pengen cobain baca menggunakan aplikasi ini. Saya baru tahu kalau sate Maranggi plesetan dari yang punyanya Ma Anggi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih praktis bacanya. Bisa dimana pun. Ya, katanya supaya mudah diucapkan jadilah Maranggi

      Hapus
  6. Aplikasi Ipusnas ini jadi solusi untuk mencari bahan bacaan berkualitas dan bisa diakses dari mana saja. ini jadi solusi banget buat yang ada didaerah buat akses perpustakaan yang lebih kumplit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas gak perlu gidig kalo orang sunda bilang mah. Tinggal buka ponsel aza. Klik. Baca deh

      Hapus
  7. aku baru tau dan baru denger ih aplikasi ipusnas ini, jadi penasaran deh mau kepoin juga ah aplikasi ini, sekalian udah lama juga nggak baca buku aku tu hehehe

    BalasHapus
  8. Asik banget ya sekarang ada aplikasi baca buku kayak Ipusnas, udah gak ada alasan lagi buat males membaca, era digital mempermudah kita utk ningkatin literasi, mau kasih tau anakku nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup betul, gak perlu repot bawa buku kemana-mana. Cukup pake ponsel aza. Moga anaknya suka baca buku digital ya mbak

      Hapus
  9. Foto satenya bikin ngiler. Ahahah.... Sepertinya sih bukunya menarik. Btw, nggak ada cover buku dan penulisnya, Teh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk nyate sambil baca buku 😄 kalo di aplikasi Ipusnas mah ada tp gak bisa dicomot gambarnya. Nyari di mbah google gak nemu juga. Langsung cus aza ke Ipusnas deh

      Hapus
  10. Sebagai penggemar berat sate aku penasaran banget mau baca buku tentang sate ini pasti menarik awmua bahasannya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah wajib bangets tuh mbak. Jadi nanti sambil nyate bisa dapet ilmunya. Bisa jadi bahan obrolan sama yang lain. Seimbang otak dan perutnya dikasih makan 😄

      Hapus
  11. Daku belum unduh aplikasinya kak.
    Soalnya kalau mau baca langsung ke perpusnas nya, sekalian memanfaatkan wifinya yg kenceng hehe.
    Tapi memang perlu juga sih ini, biar gampang baca buku kapan dan dimana aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asyik juga tuh bisa langsung ke perpusnas, wisata literasi. Makin asyik kalo wifinya kenceng, jd bisa sambil ngeblog. Review tempat dan bukunya. Mantapu jiwa 😄

      Hapus
  12. Membaca membuat kita lebih banyak mengetahui akan segala informasi dan menariknya kini membaca pun bisa lewat media digital seperti Ipusnas. Btw rekomendasi buku mengenai per sate-an ini tampaknya menarik

    BalasHapus

Featured Post

Teks Tanggapan: Perjuangan Ksatria melawan Raksasa yang ingin memakan umat Manusia

Sampul dari manga Attack on Titan  A.Identitas Komik Judul komik: Attack on titan vol 1 Penulis: Hajime Isayama  Penerbit: PT Elex media kom...