Keberagaman sate Indonesia lebih kaya daripada negara Asia lainnya
Halo
sobat yayuarundina.com – mendapatkan buku yang menarik, membuat kita
senang membacanya. Seperti kata Najwa Shihab,”Temukanlah satu buku yang
membuatmu jatuh cinta pada membaca.” Inilah satu buku yang saya sukai. Oleh
karena itu, saya ingin membahas isinya yang menarik dan informatif di postingan
kali ini. Review Buku, Sate:
Keberagaman Di Atas Arang.
Sudah menjadi
isu nasional bahwa kita memiliki literasi yang rendah. Hasil tes Pisa
menunjukkan bahwa kita berada di peringkat akhir. Namun, isu ini sepertinya
membuat banyak orang menjadi lebih melek literasi. Banyak usaha dilakukan untuk
meningkatkan literasi. Salah satunya adalah pembiasaan membaca di
sekolah-sekolah pada hari-hari tertentu. Buku ini bisa menjadi salah satu media
peningkatan literasi baca tulis. Yuk, kita simak Review Buku, Sate: Keberagaman
Di Atas Arang.Hidangan Sate Digemari Banyak Orang
Berbicara
tentang literasi baca tulis. Berbicara tentang buku Sate: Keberagaman di Atas
Arang. Menunjukkan bahwa membaca bukan sekedar membaca. Bukan sekedar melihat
deretan huruf, kalimat dan paragraf yang disajikan. Membaca itu memiliki target
70% ada pemahaman. Inilah satu standar yang sering diterapkan untuk mengukur KEM.
Kecepatan efektif membaca. Jika mengukur pemahaman, buku ini termasuk bacaan
yang mudah dipahami. Informasi yang disajikan cukup sederhana tapi memiliki
banyak pengetahuan kuliner Indonesia.
Serunya Membaca Buku Dengan Aplikasi Ipusnas
Bacaan kali ini
saya dapatkan secara tak sengaja. Saat memiliki waktu luang, saya membuka aplikasi Ipusnas. Sebuah aplikasi yang menyediakan banyak buku
digital atau e book yang bisa kita
baca di mana pun, kapan pun. Aplikasi ini disediakan oleh Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia. Kita bisa mengunduhnya di Playstore. Dengan memiliki akun,
kita sudah bisa menjadi pembaca setianya.
Aplikasi Ipusnas
ini menurut saya merupakan sebuah terobosan dalam menyambut era digital. Zaman
sekarang, semua hal serba digital. Buku pun demikian. Keterbatasan waktu
berkunjung ke perpustakaan bisa jadi merupakan masalah bersama. Kita ingin
pinjam dan baca buku tapi terkendala banyak hal. Aplikasi Ipusnas menjadi
solusi cerdas untuk itu. Kita bisa pinjam buku kapan pun. Kita juga bisa
membacanya sesuai dengan waktu senggang.
Kita bisa
melihat-lihat dan memilih banyak judul buku. Jika ada yang menarik tinggal klik
saja. Beragam genre dan tema ada di aplikasi tersebut. Mau membaca novel,
agama, kuliner, biografi tokoh, fotografi dan seabreg tema lainnya ada di sini.
Sangat mudah.
Seru juga
meminjam buku di aplikasi Ipusnas ini. Ada buku yang bisa kita pinjam secara
langsung, mudah. Ada juga buku-buku yang harus kita pinjam dengan antri
terlebih dahulu. Buku-buku ini biasanya banyak penggemarnya. Ika sudah ada yang
kosong, biasanya aka nada pemberitahuan pada kita di aplikasi tersebut. Kita
bisa meminjamnya. Sayang, seringkali informasi itu ada saat saya tak bisa
membaca.
Review Buku Sate: Keberagaman Di Atas Arang
Kembali ke tema
postingan kali ini. Saya ingin mengulas atau mereview buku Sate: Keberagaman Di
Atas Arang.
Saat berselancar
di aplikasi Ipusnas, saya tertarik dengan judulnya. Penasaran. Apa yang
dimaksud dengan keberagaman di atas arang? Kata sate luput dari pandangan. Saat
membaca ulang. Rasa penasaran dan rasa ingin tahu itu semakin menjadi. Mengapa
ada keberagaman di atas arang ya? Kok sate beragam? Akhirnya, meluncurlah
lembar demi lembar e book itu say abaca. Alhasil, bertambahlah informasi dan
pengetahuan kuliner saya.
Rasa bangga pada
kekayaan kuliner Indonesia pun tumbuh. Pesona Indonesia semakin beragam. Wonderfull Indonesia. Aku makin jatuh
cinta pada negeri kepulauan ini, ibu pertiwi. Dari Sabang sampai Merauke.
Angkat sepuluh jempol untuk pakar kuliner kita, William Wongso. Juga Pusat Data Tempo yang sudah mendokumentasikan kebaragaman sate di Indonesia.
Menggeluti dunia
kuliner tak hanya sekedar makan, botram dan mukbang. Banyak informasi kuliner
yang bisa kita gali. Harus kita sebar luaskan. Buku ini lahir dari sebuah
kepedulian akan khasanah kuliner Indonesia, khususnya sate. William Wongso
mengadakan acara di kantornya dan setiap peserta harus membawa sate dari rumahnya
masing-masing. Setelah terkumpul beragam sate dari segala penjuru nusantara. Ada sekitar 19 jenis sate terhidang di sebuah meja berukuran 4 meter. Informasi tentang kuliner sate pun terkuak.
Melalui buku
ini, kita bisa tahu sejarah kuliner sate, walau belum ada kepastian 100%. Dari
manakah sate itu berasal? Ada juga sejarah sate Maranggi yang sudah menjadi
ikon Purwakarta. Sebuah kota di Jawa Barat. Nama Maranggi ternyata sebuah
pelesetan dari nama penjualnya, Mak Anggi.
E book ini juga
menyajikan keberagaman jenis sate dari berbagai daerah di Indonesia. Yang saya
tahu ada sate maranggi, sate klatak yang booming dengan suksesnya film Ada Apa
dengan Cinta, sate dari Bali. Ternyata ada juga sate kalong dari Cirebon, sate
lembut dari Betawi, dan lain sebagainya. Apakah kalian tahu dan pernah
mencicipinya, Sob?
Selain itu juga
bahan membuat sate pun beragam pula. Tak hanya ayam, kambing dan sapi. Daging
kerbau dan kuda pun bisa diolah menjadi sate. Bahkan ada yang mencampurkan
beberapa bahan sekaligus.
Sate yang kita
kenal biasanya berupa potongan daging kotak yang ditusuk menggunakan alat
khusus, baik dari bambu atau alumunium. Tusukan sate. Kalian mendapatkan berapa potongan daging,
tiga atau lima? Nah, ternyata ada juga pengolahan daging yang dihaluskan.
Dicampur dengan bahan lain seperti kelapa dan aneka bumbu. Sate lembut salah
satunya.
Jadi, setelah
membaca buku digital ini, kita benar-benar jadi paham tentang keberagaman di
atas arang ini. Menarik ya? Rasanya, saya jadi ingin keliling Indonesia untuk
mencicipi beragam jenis sate yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.
Bersama Barack Obama mungkin ya, mantan presiden Amerika Serikat. Biarkan
beliau bernostalgia dengan masa kecilnya. Sate… sate… sate… Kemon Om, kita
kuliner sate lagi!
Nah,
sobat yayuarundina.com, itu adalah secuil informasi tentang kekayaan
kuliner sate. Masih banyak informasi lainnya. Jangan sungkan untuk membaca buku
ini! Kita takkan menyesal membaca buku digital yang tipis ini. Takkan memakan
waktu lama.
Selamat membaca
Selamat berburu
buku-buku menarik lainnya di aplikasi Ipusnas
Semoga literasi
kita semakin baik
Sampai jumpa
salam
https://sajiansedap.grid.id/read/101970936/UC8SG5VUjjRMrZctC
https://sajiansedap.grid.id/read/101970936/UC8SG5VUjjRMrZctC_mDutug?page=all
Jadi kepikiran......selama hidup udah pernah makan berapa jenis sate ya.......kelihatannya bagus ebooknya, jadi bisa tau asal usul yang kita makan
BalasHapusSudah lama banget kayaknya nggak baca buku di Ipusnas. Makasih sudah diingatkan lho, jadi pengen buka lagi.
BalasHapusYup praktis dan gak berat bawanya 😂
HapusHmm kalau ngomongi sate langsung kebayang aroma bakaran sate yang sedap dan bikin laper apalagi nusantara kaya akan jenis sate ya..kok aku pengen makan sate ya wkwkw
BalasHapusYa, betul wanginya selalu menggoda 😂
HapusTanpa membaca kita mungkin hanya mengenal beberapa jenis sate saja. Itu pun kalau kita berkunjung ke daerah-daerah sate tersbut. Nah dengan buku ini. Kita jadi tahu. Ada banyak sekali keberagaman di atas arang bernama sate ini ya, kak.
BalasHapusYa keren ya kuliner Indonesia
HapusSaya belum pernah membaca buku melalui aplikasi Ipusnas, jadi pengen cobain baca menggunakan aplikasi ini. Saya baru tahu kalau sate Maranggi plesetan dari yang punyanya Ma Anggi
BalasHapusLebih praktis bacanya. Bisa dimana pun. Ya, katanya supaya mudah diucapkan jadilah Maranggi
HapusAplikasi Ipusnas ini jadi solusi untuk mencari bahan bacaan berkualitas dan bisa diakses dari mana saja. ini jadi solusi banget buat yang ada didaerah buat akses perpustakaan yang lebih kumplit
BalasHapusBetul mas gak perlu gidig kalo orang sunda bilang mah. Tinggal buka ponsel aza. Klik. Baca deh
Hapusaku baru tau dan baru denger ih aplikasi ipusnas ini, jadi penasaran deh mau kepoin juga ah aplikasi ini, sekalian udah lama juga nggak baca buku aku tu hehehe
BalasHapusHayuk Teh seru, banyak jenis bukunya
HapusAsik banget ya sekarang ada aplikasi baca buku kayak Ipusnas, udah gak ada alasan lagi buat males membaca, era digital mempermudah kita utk ningkatin literasi, mau kasih tau anakku nih
BalasHapusYup betul, gak perlu repot bawa buku kemana-mana. Cukup pake ponsel aza. Moga anaknya suka baca buku digital ya mbak
HapusFoto satenya bikin ngiler. Ahahah.... Sepertinya sih bukunya menarik. Btw, nggak ada cover buku dan penulisnya, Teh?
BalasHapusYuk nyate sambil baca buku 😄 kalo di aplikasi Ipusnas mah ada tp gak bisa dicomot gambarnya. Nyari di mbah google gak nemu juga. Langsung cus aza ke Ipusnas deh
HapusSebagai penggemar berat sate aku penasaran banget mau baca buku tentang sate ini pasti menarik awmua bahasannya ..
BalasHapusWah wajib bangets tuh mbak. Jadi nanti sambil nyate bisa dapet ilmunya. Bisa jadi bahan obrolan sama yang lain. Seimbang otak dan perutnya dikasih makan 😄
HapusDaku belum unduh aplikasinya kak.
BalasHapusSoalnya kalau mau baca langsung ke perpusnas nya, sekalian memanfaatkan wifinya yg kenceng hehe.
Tapi memang perlu juga sih ini, biar gampang baca buku kapan dan dimana aja
Wah asyik juga tuh bisa langsung ke perpusnas, wisata literasi. Makin asyik kalo wifinya kenceng, jd bisa sambil ngeblog. Review tempat dan bukunya. Mantapu jiwa 😄
HapusMembaca membuat kita lebih banyak mengetahui akan segala informasi dan menariknya kini membaca pun bisa lewat media digital seperti Ipusnas. Btw rekomendasi buku mengenai per sate-an ini tampaknya menarik
BalasHapus