3/25/2021

8 Alasan Gak Nyesel Dateng Ke Orchid Forest

Hai, Sobat Yayu Arundina, kita jalan-jalan lagi yuk! Kali ini kita ke Cikole. Ada yang pernah ke Orchid Forest? Satu tempat asyek yang wajib dikunjungi nih, Sob. Ini dia 8 alasan kamu gak bakalan nyesel datang ke Orchid Forest Indonesia.
Apa aza sih?
Sebrang Inilah Orchid Forest


1. Udara segar
     Pagi itu, aku baru saja selesai kemping ceria dalam rangka syukuran pernikahan sobat baruku. Dia seorang traveler. Jadi, gaya mantennya ingin sambil bermain gitulah.
       Karena hari masih pagi, kuajak Teh Ida ke Orchid Forest sebelum pulang kembali ke Cimahi. Kebetulan lokasinya bersebrangan.
      Sambil membawa ransel besar, akhirnya kami menyusuri hutan pinus. Ah, udara segar memenuhi paru-paruku. Anugrah alam yang selalu kurindukan. Kami menyusuri lokasi yang cantik ini sepuasnya.
      Orang lain juga mungkin memiliki pemikiran yang sama, berburu udara pagi. Sepagi itu, sekitar jam 8, Orchid Forest sudah banyak menerima tamu. Sepertinya ada juga rombongan yang pulang senam.
     Pokoknya, jangan kalian lewatkan kesempatan menghirup segarnya udara pagi langsung dari sumber alaminya.

2. Jalan-jalan Pagi
      Area hutan pinus ini awalnya membingungkan. Kami kesulitan menemukan jalan masuk. Malah nyasar ikutan orang-orang yang akan botram 😄😋. Namun, setelah bertanya dua kali, barulah kami menemukan jalanan yang indah mempesona. Sebuah gerbang cantik berhiaskan bunga anggrek menyambut kedatangan kami. Aiiih, bener-bener manjain mata ini mah.
      Setelah menuruni tangga, ada dua jalur. Kiri dan kanan. Kami menyusuri jalan sebelah kanan. Sepertinya, lokasi ini memang dirancang untuk arena jalan pagi. Jalur yang dilalui memang tak terlalu luas. Cukup dua ato tiga orang berdampingan.
      Kami semua senang menyusuri track ini, mengitari hutan pinus dengan aneka keindahan. Penataan taman, spot foto, bunga dan lainnya membuat kami merasa betah dan nyaman berjalan-jalan di area ini. Mantul deh pokoknya buat jalan pagi. Gakkan kesenggol motor ato mobil. Aman 😄

3. Anggrek
      Inilah kekhasan Orchid Forest. Banyak bunga Anggrek yang cantik-cantik dan langka. Ada yang asli dari Indonesia. Ada pula yang berasal dari luar.
      Aaah... Rasanya mata ini tak puas memandangi keindahan warnanya, bentuk, juga informasi yang diberikan. Ada loh, anggrek yang mirip kepala monyet. Lucuu bingits 😆
      Bagi pecinta tanaman hias ato anggrek, inilah tempat yang paling cocok untuk dikunjungi. Selain melihat-lihat koleksi Orchid Forest, kamu bisa juga membeli anggrek di bazarnya. Sok borong, bawa pulang ke rumahmu, ya😉😄


4. Ngopi Cantik
     Setelah merasa lelah jalan-jalan, kalian bisa duduk-duduk santai sejenak. Kalo mau juga bisa sambil ngopi cantik. Aku pilih dua-duanya deh 😄
      Di satu sudut, setelah keluar dari rumah anggrek, kami menemukan pion-pion catur berupa tokoh wayang. Di sini ada tempat untuk ngopi cantik. Pagi itu, aku ingin sarapan dulu. Aku memesan kopi, jagung bakar dan kopi hitam. Ditemani Teh Ida, aku menikmati sarapan pagiku. Teh Ida menikmati tahu. Sarapan sehat ya, protein.

                      Ngopi cantik dulu yuk

Tahu Cabe Garam


5. Spot Foto Kece
     Nah pasti ini yang kalian tunggu-tunggu eh cari-cari, ya kan? Siap bergaya di area Orchid Forest. Banyak spot kece buat foto-foto. Siapin ponselnya, jangan sampai kehabisan batre. Dapet bisikan dari teman, kalo membawa kamera DSLR katanya berbayar nih.


Teh Ida di salah satu spot foto favoritnya

   
6. Transportasi Mudah
     Kami pulang menggunakan angkot. Di pelataran depan, banyak angkot Cikole Lembang. Kami naik ini sampe Lembang, lalu sambung kendaraan lain lagi menuju Bandung: Lembang/Stasiun (St Hall)
      Kalian juga bisa naik elf Subang-Bandung yabg lewat di depan Orchid Forest, tinggal mejeng aza di pinggir jalan

7. Harga Tiket
    Duh, aku lupa harga tiketnya nih. Tapi gak bakalan bikin kantong kamu jebol loh. Tenang aza.

8. Kepuasan Batin
      Satu hal yang kurasakan setelah jalan-jalan di Orchid Forest ini adalah kepuasan batin. Rasa bahagia bisa menikmati alam tanpa kepayahan. Bisa menikmati keundahan aneka anggrek sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia. Bisa tahu jenis anggrek langka. 
      Gak ada nanjak-nanjak. Gak ada becek-becek. Asyik pokoknya.

      Nah, sobat Yayu Arundina, kalian mau juga berkunjung ke sini? Yuk, jadwalkan aza main-main ke tempat asyik ini. 
Selamat happy-happy ya
Sampai jumpa di tulisan-tulisan berikutnya, ya






3/21/2021

Jurnal Guru: Lenyap Dari Pandangan

Hai Sobat Yayu Arundina, kita bahas tentang pjj yuk! Banyak kejutan yang terjadi saat pandemi terjadi. Banyak perubahan juga yang harus dilakukan, termasuk di dunia pendidikan. Pembelajaran tatap muka di kelas mendadak hilang. Pembelajaran jarak jauhpun dimulai. Seru juga sih. Makin seru, saat kalian lenyap dari pandangan.

Berawal dari Maret, kita beralih ke kelas maya. Grup Whatsapp. Google Classroom. Sampai akhirnya kita belajar menggunakan Google Meet. Suka duka pun mengalir. 

Kelas Google Meet


Awalnya berasa aneh ngomong sendiri di depan komputer. Tak ada siapa-siapa. Tak ada keriuhan seperti biasanya. Tak ada celetak-celetuk. Tak ada wajah-wajah penuh aneka ekspresi. Bahagia. Bosan. Banyak pikiran. Serius. Jahil. Sejuta deh.

Kemudian, muncul foto-foto diri di layar. Ada yang berseragam. Ada yang gambar kartun. Juga, video-video diri juga saat diabsen. Ada yang duduk manis. Ngoprek-ngoprek rambut serasa di depan cermin. Ah, segala rupa tingkah polah yang bikin ngakak. 

Wajah-wajahmu di Kelas Maya


Saat materi dijelaskan, suasana terasa hening. Kembali berasa sendirian. Di layar muncul kabar. Julia keluar. Tini masuk. Begitu terus terjadi setiap Google Meet. Kekuatan jaringan menjadi kendala. Berlaku hukum rimba. Siapa kuat, dia dapat.

Namun, ada juga yang tak pernah muncul di kelas maya. Tak ada kabar-kabari. Dipanggil-pangil tak ada jawaban. Tanya pada teman-temannya, tak tahu pula kabarnya.

Penasaran, beberapa hari kemudian, kami pun bekerja sama. Wali kelas, guru BP dan guru mata pelajaran. Kami memanggil beberapa anak yang bermasalah. Ternyata penyebabnya beragam. Tidak bisa bangun pagi. Main game online  lewat tengah malam. Tak tahu jadwal. Ada juga yang mengatakan bahwa dia menyalakan video ( Google Meet ), ganti foto diri, lalu tidur lagi. Wadooh, apa reaksi kalian? 

Seperti itulah suka duka pembelajaran jarak jauh. Sangat jauh berbeda ketika dulu membuat kelas  maya di Facebook.

Ada yang mau curcol, komentar, saran, kritik? Boleh. Silakan menuliskannya di kolom komentar yah


3/14/2021

GAYA HIDUP SEHAT: NGEMIL NUNENASZ PREBIOTIK COOKIES


Hai Sobat yayuarundina, dah lama nih kita tidak ngemil-ngemil cantik. Makan berat melulu. Kalian kangen ngemil atau ngopi cantik? Atau lagi berburu kue untuk lebaran nanti? Kalian cocok berada terus di sini, karena kali ini, aku akan menginformasikan tentang kue yang sehat Gaya Hidup Sehat: Ngemil Nunenasz Prebiotik Cookies. Hayo, siapa nih yang sudah menerapkan gaya hidup sehat? Yuk ah, kita cus.

                                     
                                       Nunenasz Prebiotik Cookies: Paket Combo Serba Klasik

Gaya Hidup Sehat

Sebelum masa pandemik, seorang sahabat, Asri Wulandari selalu mengajak saya untuk beralih ke gaya hidup sehat. No carbo, no gula. Setiap kami berkumpul, dia selalu membawa makanan sendiri yang dibuatnya. Terkadang, kami ikut mencicipi, tapi juga seringkali menolak gaya hidupnya. Masih betah dengan nasi dan gula. Tak terbayangkan kalo, makan tanpa nasi. Atau hobi sahabat saya itu adalah makan lemak sebagai pengganti sumber tenaga. 

Belakangan, gaya hidup sehat seperti Keto atau yang lainnya, mulai bermunculan. Banyak orang yang sudah mulai memperhatikan kesehatan. Memperhatikan makanannya. Selektif dalam masalah yang satu ini. Mulai memilih: makanan yang menyehatkan tubuh. Bukan sekedar kenyang atau menimbun sampah di dalam tubuh kita. Makanan bisa jadi merupakan sumber utama penyakit.

“Yu, mulai usia 40 mah harus sudah selektif dalam menentukan asupan makanan. Aki mah sekarang sudah mulai mengurangi nasi, daging merah, nu lunyu-lunyu (santan) dan sebagainya. Kunaon? Hayang sehat. Sudah tua nanti, tidak mau didera berbagai macam penyakit. Keluar masuk rumah sakit. Naudzubillah!”

Begitulah sebuah perbincangan singkat dalam acara kumpul keluarga sebelum pandemik. Belakangan, makin ke sini, makin banyak pula obrolan serupa di kalangan teman-teman saya. Yup, mereka mulai  makan makanan yang sehat termasuk juga cemilan. Dampak kesehatan dalam jangka panjang, dimulai dari masa kini. Oleh karena itu, makanan dan cemilan sehat menjadi wajib hukumnya.

 

                                              
                                              Cemilan Sehat: Nunenasz Prebiotik Cookies

Nunenasz Prebiotik Cookies dan Gaya Hidup Sehat

Untuk mendukung gaya hidup sehat tersebut, tentu juga butuh dukungan orang lain. Nunenasz termasuk salah satu produsen kue sehat. Nunenasz Prebiotik Cookies. Berbagai jenis kuenya bisa mendukung gaya hidup sehat kita. Sahabat gaya hidup sehat.



Empat Jenis Kue Nunenasz Prebiotik Cookies: Pilih yang mana nih?

Mengapa Nunenasz Prebiotik Cookies Cocok untuk Gaya Hidup Sehat?

Bahan-bahan pembuatan kue Nunenasz berbeda dengan kue biasa. Bahannya dipilih secara selektif, sehingga bermanfaat untuk tubuh. Yang penting juga bisa menyehatkan diri kita. Happy, kan? Ada tiga bahan utama yang sesuai dengan kriteria healthy cookies atau kue sehat.

1. Tepung mocaf

2. Ekstrak rumput laut merah

3. Margarin nonlemak trans

Mengapa tiga bahan tersebut dikatakan sehat?

1. Tepung Mocaf

              Tepung mocaf memiliki keunggulan sebagai berikut: bebas gluten, sehingga cocok untuk yang diet karbo. Mengandung tinggi kalsium. Prebiotik yang berfungsi melancarkan pencernaan. Menekan laju gula darah. Mencegah penuaan dini. Meregenerasi sel. Kita bisa awet muda dong yah.

              Tepung mocaf ini berasal dari singkong. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di Kampung Cireundeu Cimahi, tepung ini aman bagi penderita diabetes. Free gluten. Rendah gula. Masyarakat Adat Cireundeu Cimahi memang mengonsumsi rasi sebagai makanan pokoknya. Rasi itu adalah beras singkong. Beras yang berasal dari tepung singkong. Dari penjelasan merekalah, saya yakin bahwa tepung mocaf aman bagi tubuh kita. Lebih sehat daripada nasi atau terigu.

 

                                                              
                                                                Manfaat Tepung Mocaf

2. Ekstrak Rumput Laut Merah

              Rumput laut kaya akan serat. Bisa menekan kadar kolesterol. Menahan penyerapan gula. Menahan penyerapan lemak. Melancarkan pencernaan. Juga bermanfaat untuk progam diet.

              Jadi, inget oleh-oleh dari Pelabuhan Ratu. Agar-agar kertas. Menu wajib saat lebaran agar kita memiliki serat dalam menu lebaran yang berat. Serat memang sangat penting dan wajib dikonsumsi oleh kita, agar pencernaan sehat. Bisa dibayangkan dong, bagaimana nasib tubuh kita tanpa serat?

 

3. Margarin Nonlemak Trans

              Salah satu kelemahan kue adalah kolesterol tinggi. Lemak yang berbahaya bagi tubuh kita. Ini yang sering ditakutkan oleh mereka yang sudah menerapkan gaya hidup sehat. Atau, saya sering diingatkan oleh teman-teman dan saudara yang bekerja di bidang kesehatan. Awas dan kade.

              Lama-lama, peringatan itu berhasil masuk dalam pikiranku. Sudah sangat lama, saya jarang membeli kue lebaran. Makan kue lebaran sebatas yang diberi oleh saudara saja. Ada perasaan bersalah saat makan kue lebaran itu. Walau hanya setahun sekali makannya.

Kalau dulu, persediaan kue di rumah sangat banyak. Selain untuk tamu, kami memang gemar makan dan ngemil. Lebaran seperti momen balas dendam. Jor-joran. Makan ini dan itu tanpa ingat kesehatan. Yang penting enak di lidah dan kenyang. Parah, ya Sob?

              Nah, Nunenasz Prebiotik Cookies ini menggunakan margarin nonlemak trans sebagai bahan pembuatannya. Margarin nonlemak trans memiliki proses yang berbeda dengan margarin biasa. Margarin ini tidak mengalami proses hidrolisasi dalam pembuatannya.

 

Keunggulan Nunenasz Prebiotik Cookies

Setelah icip-icip Nunenasz Prebiotik Cookies rame-rame di Cenghar Kopi, saya menyimpulkan bahwa healthy cookies ini bisa menjadi cemilan sehat kita nih. Ada beberapa keunggulan yang dirasakan oleh kami.

     
                                                     Icip-Icip Nunenasz Prebiotik Cookies


                                           Rame-rame Menikmati Nunenasz Prebiotik Cookies


1. Rasa Enak

Ketika mendengar bahwa kue ini termasuk healthy cookies atau kue sehat, saya langsung pesimis. Di benak saya dan berdasarkan pengalaman icip-icip makanan sehat, rasanya pasti tidak cocok di lidah. Aneh. Seperti menu rumah sakit yang tidak menimbulkan selera makan. Serba plain atau tidak ada rasa. Kurang bumbu dan sebagainya.

Asumsi ini ternyata salah besar untuk produk Nunenasz Prebiotik Cookies. Kita bisa tetap ngemil sehat dengan rasa yang enak. Tetap bisa memanjakan lidah. Saat itu, dua jenis kue, yaitu Nastar Keju dan Pita Keju langsung licin tandas. Kita memang sehati dan selidah ya, gengs. Suka kue serba keju.


                                           Enaknya Nunenasz Prebiotik Cookies

2. Aroma Wangi yang Mengugah Selera

Satu hal yang saya sukai setiap makan kue atau makanan lain adalah aroma. Ada aroma yang mampu menggoyangkan lidah atau sebaliknya tidak menggugah selera. Nah, aroma Nunenasz Prebiotik Cookies termasuk yang mengugah selera. Aroma kuenya khas. Aroma kejunyapun bisa tercium, walau tidak berbau tajam. Apalagi Pita Keju dan Nastar Keju. Hmmm… sedap.

3. Tekstur yang Lembut

Nunenasz Prebiotik Cookies memiliki tekstur yang lembut. Saat masuk mulut, cepat lumer, hingga kita bisa cepat merasakan enaknya kue sehat ini. Lagi dan lagi. Lidah Kucing Kejunya lebih tebal dari lidah kucing yang sering saya buat. Teu nyempring saur urang Sunda mah. Berbeda dengan kue biasa yang lebih keras, kue Nunenasz ini kalau dipegang atau diambil mudah patah. Tapi tidak semuanya hancur. Banyak yang masih bisa utuh saat diambil dan dimakan. Terasa sedap saat meleleh di mulut diselingi taburan keju panggang sesekali.

Nah, Sobat yayuarundina.com, itulah informasi yang bisa kuberikan setelah mencoba produk Nunenasz Prebiotik Cookies. Khususnya Paket Combo Serba Klasik dengan empat macam kue. Pita Keju, Nastar Keju, Lidah kucing Keju dan Kue Salju. Cemilan sehat yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Bisa awet muda, ya kan. Bahan-bahan kuenya menyehatkan tubuh kita. Takkan menjadi sampah, loh.

Untuk informasi lebih lengkap bisa kepoin media sosial Nunenasz. Instagram, Facebook. Produk ini bisa juga dibeli melalui BLIBLI atau Sophee

 

 #stayhealthy  #staydelish  #staynunenasz  #sahabatgayahidupsehat  #cookiessehat



Nunenasz Prebiotik Cookies:

       Jalan Cisitu Lama 19A/ 160C Bandung 40135

 

IG: Nunenaszofficial

FB: NunenaszCookies

 

             

2/05/2021

MENU FAVORIT JOKOWI DI DK RESTO BAROS CIMAHI

 

Hai Sobat yayuarundina.com, masih semangat menghadapi pandemic Covid 19 kan? Daripada stress gak jelas, kita kulineran yuk. Kali ini, kita coba Menu Favorit Jokowi di Dapur Keraton Resto Baros Cimahi. Apa aza sih?

 

Daftar Menu Lengkap Dapur Keraton: Silakan dipilih

Kalian mungkin tahu ya, beberapa kali Pak Jokowi datang ke Cimahi untuk kunjungan kerja. Dua kali sih, kalo tidak salah mah.  Sekilas memang, tapi beliau sempat makan siang di Restoran Dapur Keraton. Atau sengaja ya, datang ke Cimahi untuk makan siang?

 

Nah, biar tidak penasaran, ini nih beberapa menu favoritnya.

1. Ayam Goreng Kampung Ala Dapur Keraton

          Menu pertama yang ingin saya cicipi. Ayam goreng memang banyak disukai orang, apalagi anal kecil. Betul, kan?

          Ayam goreng kampung ala DK Resto ini punya rasa yang unik. Ada rasa manis yang berasal dari air kelapa. Daging ayamnya terasa empuk dan gurih.

          Sangat cocok disajikan dengan sambal, lalab, dan nasi putih. Bikin nagih rasanya.

 

Ayam Goreng Kampung ala Dapur Keraton Baros Cimahi

2. Sop Ikan Gurame

          Dua menu terakhir ini gak sempet kucicipi. Tapi, direkomendasikan oleh teman-temanku.

          Menu Sop guramenya enak, gak bau amis atau hanyir dalam Bahasa Sunda mah. Mantul rasane.

 

3. Kangkung Belacan

          Ini juga pengen kucicipi jika nanti kembali lagi ke Dapur Keraton ini.

          Selain menu favorit Jokowi, masih banyak juga menu lainnya yang enak-enak. Mau tahu?

 

4. Sop Iga

         Yang gak suka ikan, bisa pesen sop iga nih. Enak juga. Porsinya banyak. Dan ada dagingnya.

 

5. Chicken Steak

          Ini juga sempat kucicipi di waktu yang berbeda. Yang paling asyik, saosnya banyak. Ini kesukaanku. Jadi bisa menikmatinya sampai licin tandas. Tak lupa juga dengan rebusan wortel dan buncisnya.

 

Steik Chicken

5. Aneka Gorengan

          Di pintu masuk, ada angkringan atau  roda kayu yang menyajikan cemilan favoritnya orang Bandung. Bener, kan ? Hampir setiap saat, orang Bandung suka mencari dan makan gorengan. Mau pagi, siang, sore, atau malam. Sambil minum kopi atau teh. Rasanya tanpa gorengan hidup terasa gak komplit.

          Sambil menunggu hidangan siap, kita bisa memesan aneka gorengan ini. Bala-bala. Gehu, pisang goreng, tempe, cireng,  dan lain sebagainya. Di DK Resto ini, aku paling suka dengan pisang gorengnya yang manis dan legit. Pisang goreng yang enak seperti ini termasuk langka. Kebanyakan pisang goreng itu kurang berasa. Masih mentah gitu pisangnya, jadi hambar, agak keras, dan kadang ada getahnya.

          Nah pisang goreng di DK Resto ini, enak bangets. Pas dengan keinginanku. Lembut. Ada Manis dan sedikit asam. Cocok di lidah.

          Kalau tidak ingin dimakan di restoran, kita juga bisa bawa pulang ke rumah. Lumayan untuk ngemil di sore hari.

 

Pisan Goreng DK Resto yang Legit dan Manis

Harga Makanan

          Sesuai dengan rasanya yang lezat, harga di DK Resto ini lumayan juga sih. Lebih tinggi daripada harga di rumah makan Sunda pada umumnya. Contohnya menu komplit ayam kampung dan minum itu sekitar Rp 90.000,-

Menu Komplit Ayam Goreng Kampung


          Namun, dibanding rasanya yang enak di lidah dan perut, harga segitu mah wajar aza. Pokoknya puas deh makan siang di Dapur Keraton Baros ini. Menunya bisa memuaskan lidah. Juga menyenyangkan. Tidak mengecewakan. Apalagi, kita bisa icip-icip menu favorit Pak Presiden RI.

 

Kondisi Dapur Keraton

          Tempatnya juga nyaman. Bersih. Dan Sebagian terbuka, sehingga kalau duduk di pinggir, akan terasa tiupan semilir angin yang menyejukkan.

Suasana Dapur Keraton


Bagi yang bawa mobil juga tersedia parkiran yang aman. Bagi yang backpakeran, kita bisa naik angkot ke arah Cibeber atau Leuwigajah. Turun pas depan kompleks perumahan Pondok Mas Baros. Tinggal jalan sedikit.

 

 Nah, Sobat yayuarundina.com, kalau kalian datang ke Cimahi, boleh deh mampir ke Dapur Keraton ini. Dekat kok lokasinya dari pintu tol baros.

Selamat berkuliner ria ya

 

 

Sampai jumpa

 

Dapur Keraton Baros

Kompleks Perumahan Pondok Mas

Jalan Pondok Mas Raya no 42 Cimahi Selatan

Reservasi: 0878 2583 1501

 

         

1/27/2021

GAYA BELAJAR ALA TEMU PENDIDIK NUSANTARA

 




Hai, Sobat yayuarundina.com, pernah mendengar istilah TPN? TPN merupakan singkatan dari Temu Pendidik Nusantara. Di sinilah, para guru bebas untuk belajar berbagai macam hal. Tanpa beban. Tanpa surat tugas. Tanpa paksaan. Tanpa perintah atau embel-embel yang lain. 100% belajar atas dasar kemauan sendiri. Konsep Merdeka Belajar benar-benar nyata.  Jadi, kata siapa guru tidak pernah belajar? TPN solusinya. Beginilah Gaya Belajar ala Temu Pendidik Nusantara atau TPN.

Temu Pendidik Nusantara dilaksanakan setiap tahun. Tahun 2020 merupakan tahun ketujuh. Karena pandemik, pelaksanaannya mundur ke akhir tahun. Untuk pertama kalinya, saya ikut dalam acara ini. Alhamdulillah, bisa bertemu secara virtual dengan kakaknya Najwa Sihab, Mbak Ela, Bukik Setiawan,  Ernest Prakasa dan Jerome Polin.

 Ada Kelas Apa Saja di TPN VII?

Sangat seru juga belajar di sini. Menurut teman-teman di Komunitas Guru Belajar, tahun sebelumnya, mereka lari ke sana kemari mencari kelas yang diikuti. Kalau sekarang, kita belajar fokus pada beberapa materi yang kita buka di beberapa jendela. Mengapa?

Banyak materi yang menarik, baru dan penting disajikan dalam waktu yang bersamaan. Jadi, kelincahan jempol sangat dibutuhkan untuk klik sana dan klik sini.

Di Temu Pendidik Nusantara ini, selama dua hari berturut-turut, kita bisa mengikuti beberapa kelas berikut ini:

1. Kelas Kemerdekaan

              Di sini ada praktik baik pembelajaran, hasil riset, dan praktik kepemimpinan sekolah/ madrasah. Peserta wajib mengikuti empat sesi. Dua kali di hari pertama. Dua sesi di hari kedua.

2. Kelas Kompetensi

              Kelas ini berisi materi-materi yang bisa menjadi kompetensi kita, para pendidik. Beragam materi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar ada di sini. Teknologi untuk media pembelajaran, games, literasi dan sebagainya.

Kalau ingin lanjut, kita bisa mengikuti kelas asinkron sebagai lanjutannya. Kelas ini semacam kursus dalam jangka waktu tertentu dan berbayar.

              Di kelas ini juga kita wajib mengikuti empat sesi.

3. Kelas Kolaborasi

              Pembicara menyampaikan program, proyek atau inisiatif Pendidikan agar mendapatkan dukungan dari guru, sekolah/ madrasah.

              Di TPN VII kali ini, BenQ menawarkan fasilitas Blended Learning.


4. Kelas Karier

              Pembicara mengenalkan karya (produk/ layanan/ program) dari guru atau sekolah/ madrasah yang bermanfaat untuk publik.

              Di sinilah, karya-karya Wardah Inspiring Teacher ditampilkan ke publik. Termasuk juga cerita-cerita mereka selama mengikuti program ini. Luar biasa.

 

Apa saja yang Dilakukan Para Guru?

Di acara tahunan Temu Pendidik Nusantara ini, ada dua peran utama guru. Kedua peran itu adalah:

1. Peserta

              Bagi pemula seperti saya, menjadi peserta Temu Pendidik Nusantara ini menjadi anugrah luar biasa. Banyak inspirasi, pengetahuan baru, wawasan dan semangat baru untuk meningkatkan profesionalisme guru. Sungguh sayang, kalau tidak ikut acara ini.

              Untuk menjadi pesertapun tidak rumit. Melalui Komunitas Guru Belajar, kita bisa mendapatkan informasi acara dan mendaftar menjadi peserta. Kalau tidak salah, setiap daerah memiliki kuota khusus. Namun, jika peminatnya banyak, admin/ panitia bisa meminta penambahan kuota. Betul kan, Pak Suhud Rois?

2. Pembicara

              Selain belajar materi, gurupun ditantang lebih percaya diri untuk menjadi kreatif, inovatif, dan mau berbagi ilmu dan pengalaman praktik baik mengajar. Seru Kan?

              Menurut saya, inilah acara yang bisa jadi mampu menduniakan hal-hal baik di dunia pendidikan. Praktik mengajar, riset, program dan sebagainya itu sudah saatnya untuk diketahui publik. Disebarkan ke masyarakat luas. Dengan demikian, kita bisa membangun sistem pendidikan yang berkualitas secara komprehensif.

 

Adakah Bonus Acara?

              Untuk pertama kalinya, saya bisa merasakan langsung suasana belajar yang dikemas begitu apik, sistematis, dan menyenangkan. Selama seharian penuh belajar, kita mendapatkan banyak bonus, baik wawasan baru maupun hiburan.

              Di sela-sela belajar, ada beberapa hiburan yang disediakan sebagai selingan. Acara musik dan stand up komedi. Seru dan gak nyangka. Guru juga punya band keren loh.

              Bonus lainnya yang bagaikan emas permata adalah talk show dengan beberapa tokoh. Najwa Sihab, Ernest Prakarsa dan Jerome Polin. Mereka sepakat bahwa keluargalah yang menjadi pondasi utama keberhasilan pendidikan. Pembicaraan yang sangat berbobot dan membuka mata. Mantap Jiwalah pokoknya. Betulkan, Bang Jerome?

 

              Nah, teman-teman, Sobat Yayu Arundina, yuk ikutan Temu Pendidik Nusantara VIII tahun depan. Tema Asesmen menjadi pilihan topiknya. Penasaran? Kalian ingin menjadi peserta atau pembicara? Yuk, ah gaaassskeeeuuun!

 

Sampai Jumpa

 

1/02/2021

Cerita Akhir Tahun di Bandung: Dari Alisha Martadinata Sampai BIP

 Hai Sobat Yayu Arundina, seneng ya kita dah sampai di awal tahun baru lagi. Dah punya resolusi belum? Walau sudah di waktu yang baru, tapi kenangan tahun lalu masih ada dong. Betul, kan? Nah, akupun punya Cerita Akhir Tahun di Bandung: Dari Alisha Martadinata Sampai BIP. Bandung Indah Plaza.

Alisha, tempat belanja busana muslim
Sumber gambar: Google Maps

Cerita dan Kopi Gula Aren

Ceritaku ini berawal dari sobat kuliah yang lagi pulang ke Bandung. Kumpul keluarga. Wida namanya. Entah berapa kali janjian, kami belum ditakdirkan bertemu. Pernah pas waktunya berangkat menuju BIP untuk ngopi cantik, tiba-tiba hujan deras mengguyur kota. Dor dar gelap. Petir menyambar-nyambar, membuat kami semua membatalkan pertemuan.

Namun, akhir tahun kemarin, tepatnya Kamis, 31 Desember 2020, kami sukses bisa melepas rindu, cerita-cerita dan ngobrol santai di Kopi Sentral Riau, jl R.E Martadinata No 61 Bandung. Toko 3Second Martadinata. Manisnya kopi gula aren menemani rangkaian cerita kami. Seneeeng rasanya bisa berbagi cerita. Bertukar pikiran tentang dunia pendidikan. Berbagi kisah dari A sampai Z. Kenyang? Rasanya belum 😂 Pertemuan seperti ini sepertinya harus diremedial, diulang lagi. 😍😄👍

Temu kangen: aku dan sahabatku

Shopping Time

Setelah ngopi cantik, kemudian, kami berjalan bertiga menuju Alisha. Lumayan bingung juga. Aku menyarankan ke Alisha di depan BIP. Namun, Kakak menemukan Alisha di jalan R.E Martadinata Bandung. Begini nih kalau gaul sama anak muda, generasi digital. Kami menyusurinya dengan Google Map. Kayak travellers aza yah? 😂

Ah, entah berapa lama kami menyusuri salah satu tempat belanja favorit di Bandung ini. Sambil ngobrol, akhirnya, kami menemukan tempat tujuan. Toko Alisha. Biasa kami membeli pakaian muslim atau kerudung di sini. Tempatnya terlihat berkelas sangat. Tak terlihat seperti toko.  

Setelah menjalani pemeriksaan suhu, "Semua sehat," kata Pak Satpam. Alhamdulillah. Kamipun naik ke tingkat dua. Suasananya adem bangets. Beberapa pengunjung tampak sedang melihat-lihat kerudung dan asesoris. Kamipun akhirnya asyik pilih-pilih kerudung. Sssttt... lagi ada diskon. Bikin bahagia pisan atuh 😂😍🤩 Shopping time. Setelah bolak-balik, di semua area dan rak, akhirnya kami menemukan kerudung idaman masing-masing. Masih ada lantai atas, sepertinya untuk baju. Namun, karena sudah lelah, kami akhiri waktu berbelanja ini. Saatnya,  makan siang yang udah kesiangan 😂🤦‍♀️

Foto Maulana Kurniawansyah
Sumber: Alisha Fancy Shop

Angkot???

Sayang, kami harus berpisah. Belum rejekinya makan bersama dan bercerita lagi. Jadilah aku menjadi solo traveller. Sahabatku lanjut naik grab. Aku menyebrang jalan. Tak ada target khusus atau terburu-buru. Jadi, aku memutuskan untuk ngangkot aza.

Setelah beberapa saat menunggu, aku baru sadar. Di jalan itu, tak ada angkot yang lewat. Hanya ada mobil-mobil pribadi. What? Beneran ini gak ada angkot seperti di awal pandemi? Ya, ampun! Aku mulai panik. Temanku sudan menghilang dari pandangan. Aku jadi mondar-mandir. Untung ada Pak Satpam lagi. 

          "Di sini ada angkot yang ke BIP?" tanyaku khawatir.

          "Ada, yang biru. Margahayu Ledeng," jawab Pak Satpam melegakan. 

Setelah Pak Satpam kembali masuk, aku memutuskan untuk tetap berangkot ria menuju BIP. Dari sana, baru ada angkot untuk pulang. Jadilah, akhirnya aku tetap setia menunggu angkot kesayangan. Sayangnya, sampai kaki pegel, yang ditunggu-tunggu gak nongol-nongol juga batang hidungnya. "Sambil jalan saja deh," kataku dalam hati. Olah raga sambil menikmati kesejukan berjalan di bawah pohon. Kesempatan langka. Bandung sudah hareudang. Banyak pohon yang sudah almarhum.

Salah satu sudut jalan Riau
Sumber: Google Maps


"Ah, Bandung banyak berubah sekarang." Terasa lebih sepi. Kota masih muram diselimuti pandemi. Mobil-mobil pribadi masih menjadi penguasa jalan. Biasanya, banyak pelancong dari luar kota jalan kaki. Keluar masuk factory outlet.  Sepertinya, toko-tokopun banyak berkurang. Bangkrutkah? Terminal Tas yang dulu jadi tempat favorit kami belanja tas pun tampak sepi dan tak terurus. 

Aku masih tetap berjalan santai sambil sesekali menengok ke belakang. Cek angkot. Nihil. Si biru belum nongol juga. Sesekali angkot putih, Panghegar melintas. Tak berapa lama, angkot hijau, Dagopun melewatiku. Aku berdiri di pinggir jalan beberapa saat. Jalan lagi. Lalu, duduk manis di bangku depan sebuah sekolah favorit, Taruna Bakti. Kembali menanti angkot Ledeng Margahayu. Lenyap keinginanku untuk bergojek ria. Masih penasaran dengan suasana kota Bandung. Aku menghela nafas panjang.

Nam Do San Bandung

Dua orang pemuda tanggung mendekatiku dengan ragu. Yang seorang, berbaju putih, berdiri mematung di dekatku sambil menjinjing beberapa bungkusan. Seorang lagi, berjalan melewatiku. "Angkoter juga tampaknya," kataku dalam hati. 

Dia membalikkan badannya dan menatapku tanpa kata. Menatap temannya yang ada di belakangku. Tak ada senyum di wajahnya. Aku mulai waspada. Dia terus menatap temannya. Akupun mengganti posisi duduk. Kuputar badanku 90 derajat. 

          "Mbak, maaf, kami mau menawarkan keripik singkong. Ini buatan para kawula muda Bandung. Lagi bikin usaha. Dukungan Mbak adalah semangat kami untuk terus membangun bisnis kecil ini," ujarnya cukup jelas di telingaku. 

Nam Do San Bandung sedang beraksi.  Dia mengeluarkan sebuah kaleng bulat agak panjang. Dia memberikannya padaku dengan sopan. Kuamati kaleng panjang itu. 

          "Ini singkong bubuk jadi keripik?" tanyaku setelah melihat sebuah gambar seperti puncak gunung.

          "Oh, tidak. Ini keripik asli. Bentuknya panjang-panjang. Singkongnya berasal dari Garut. Sekarang, ada promo. Beli tiga hanya Rp 100.000,- saja," jawab Nam Do San memberikan penjelasan.

Oh, ternyata bungkusan-bungkusan berwarna merah muda itu adalah keripik singkong kesukaanku. 

          "Ok, aku beli satu saja deh," kataku penasaran.

          "Mending tiga aza, biar lebih murah," rayu Nam Do San. 

Aku hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Setelah transaksi selesai, merekapun kembali menyusuri jalan R.E Martadinata lagi. Aku kembali duduk manis menanti angkot datang. Pikiranku melayang pada drakor Star Up. Inget pada perjuangan Nam Do San dan kawan-kawannya. Dengan bimbingan Han Ji Pyeong, akhirnya mereka berhasil. 

Sampai drakor selesai, angkot ternyata masih tetap betah di sarangnya. Aku kembali berjalan menikmati kota Bandung. Sampai akhirnya berada di depan BIP. Perutku keroncongan. Kepala terasa pusing. Aku memutuskan naik ke atas, cari makan.

Bandung Indah Plaza

Di tempat makan pun,  kulihat perbedaan mencolok. Tak padat orang seperti biasanya. Bangku-bangku lebih sedikit. Tampak ditata sesuai protokol kesehatan. Jaga jarak. Beberapa tenan pun tutup. Di sisi kiri kanan dan di tengah. Mungkin hanya sekitar 5 tempat yang masih buka. Aku berjalan lurus ke arah Ayam Bleudag. Entah apa artinya itu. 

Selesai makan, aku berbelanja untuk dapur dulu. Ingin masak-masak lagi. Sayang, tak ada bahan makanan yang kurencanakan. Aku jadinya membeli kebutuhan lain. 

Hampir saja

Di luar, senja mulai tampak. Di hari yang sama, detik yang sama tahun lalu, aku dan sahabatku yang lain menatap kemacetan Bandung menjelang tahun baru. Bingung pulang. Pasti akan sampai malam di rumah. Kemacetannya sangat parah. Tak ada mobil yang bergerak. Terpikir naik Go Car. Busyet harganya edun bingits. Mahal banget. Harga malam tahun baru menembus kemacetan. Akhirnya, saat itu, kami memutuskan menyebrang jalan. Naik angkot dulu di belakang Gramedia. Nanti, setelah keluar kota Bandung, kami akan naik Go Car sampai rumah.

Sore ini, jalanan Bandung sangat lancar. Hanya lima orang gadis muda menunggu transport online. Go Ride yang ada di depan BIP tampak santai menanti penumpang. Tak ada rebutan motor seperti tahun lalu. Aku memutuskan menikmati suasana Bandung sampai akhir. Berangkot ria saja sampai rumah. 

Aku berjalan lagi ke arah samping BIP. Kuputuskan naik angkot Antapani Ciroyom. Aku kembali mematung di pinggir jalan. Penantian kedua. Hatiku dag dig dug. 

Tiiiiiiiidddd... tiba-tiba saja sebuah mobil putih bernomor luar kota berbelok ke arahku secara tiba-tiba. Halaaah, tak tahu arahkah? Bingung jalan? Untung sepi, jadi tak ada kecelakaan yang terjadi. 

Setelah itu, datanglah angkot yang kutunggu-tunggu. Untunglah, aku tidak menjadi penguasa tunggal lagi seperti awal pandemi. Ada beberapa penumpang lain. Mobil pun melaju menuju tujuan akhir. Menutup kisah akhir tahun di Bandung. Aku tak harus jalan kaki sampai rumah 😁🤦‍♀️😄 

Satu kisah pandemi tentang transportasi umum di masa pandemi telah lahir. Semoga tahun 2021 akan lebih baik dari tahun ini. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit. Kita semua bisa menghadapinya dengan selamat. Aamiin.

Sobat yayuarundina.com, selamat tahun baru. Kita jemput impian dan harapan baik di tahun ini.

Keep happy 

Stay save

Stay healthy

See you 🤩🙏🙏🙏


1/01/2021

Wisata Kuliner: Icip-icip Wagyu Cubes di Fat Oppa Express



Hai sobat yayu arundina, apa kabar? Masih tetep sehat dan bahagia, kan? Aamiin. Nah, biar makin bahagia, bagaimana kalau kita wisata kuliner saja? Kita icip-icip menu spesialnya Fat Oppa, yaitu: Wagyu Cubes. Banyak orang yang merekomendasikannya nih. Penasaran kan? 



 Fat Oppa Express 

Ok, kali ini kita ke Fat Oppa Express aza. Lokasinya ada di Taman Kopo Indah. Sekitar daerah Kopo Bihbul kata Teh Sandra mah. Di sebelah kanan, ada pom bensin, Pizza Hut dan tralala... ketemu tuh yang namanya Taman Kopo Indah. Untung aku bareng adikku yang suka momotoran, jadi tinggal duduk manis saja dan sampailah di tujuan. Hatur nuhun, Bro. 😄😍👍

 Kesan pertama masuk ke sini, aku langsung jatuh cinta. Ruangannya cukup mungil tapi menawarkan keceriaan. Warna cat yang kalem, pink lembut bikin teduh, adem. Apalagi siang itu cuaca hujan dan aku sempat kehujanan, Sob. Namun, begitu sampai, menatap ruangan dan memasukinya, hatiku langsung ceria. Mendungpun lenyap tak berbekas. 


Ditambah lagi keramahan petugasnya. Sambutannya membuat hati ini meleleh. "Tempat ini asyik banget ya," bisik hatiku. Dengan senang hati, mereka memberikan penjelasan dan membiarkanku memilih menu. Wow banyak juga nih. 

Untunglah aku ini suka nonton drakor. Park Sin Hye, Park Min Young, Ji Chang Wook, Hyun Bin, Lee Minho jadi artis favoritku. Di drakor itu, sering ada acara makan-makan. Japchae, Tteobokki, kimchi, dan soyu adalah makanan dan minuman yang paling kuingat. Itulah tujuanku datang ke Fat Oppa. Penasaran, pengen tahu dan pengen bangets icip-icip menu korea. Alhamdulillah kesampaian 😄🤩 Benerankan jadi wisata kuliner. Pemanasan sebelum ke negeri ginsengnya hehehe.... 

 Berbeda dengan Fat Oppa yang ada di Cimahi dan cabang lainnya, di Fat Oppa Express ini, kita gak bisa mukbang sambil barbequan bareng. Di sini, konsepnya praktis. Kita tinggal makan cantik aza atau bisa pesan lewat Grabfood ato Gofood. Jadi, bisa makan sambil lanjut nonton drakor. Beuuuh... serasa jadi artis korea aza nih 😄

 Menurutku inilah salah satu adaptasi kebiasaan baru. Fat Oppa Express mampu menjawab tantangan zaman. Menyiasati masa Pandemi. Tetap menomorsatukan protokol kesehatan:
 1. Menjaga jarak
 2. Memakai masker
 3. Mencuci tangan 

 Namun soal rasa, sama dengan yang lainnya. Enak 😍😋 Kataku mah, makanan ini termasuk irit bumbu sih. Masaknya praktis dan cepat. Kita hanya menunggu sekitar 10 menit saja. Alarm akan berbunyi saat masakan siap 👍 Penasarankan sama menu yang kami pilih? Ini dia. 

 1. Menu Utama: Wagyu Cubes dan Beef Smokey Honeh BBQ 

 Menu ini cocok untuk makan siang. Isinya ada nasi, selada, kimchi dan tentu saja daging sapi. Wagyunya empuk bangets. Gak susah makannya dan gak bermasalah di gigi. Rekomen 10 dari 10 deh. Kok aku lupa ya gak icip beef smokeynya 😁🤦‍♀️ Efek enaknya Wagyu jadi lupa segalanya 😂 


 2. Snack: Original Tteobokki dan Fried Oden 

 Waah ini favorit kami berdua. Tteobokinya berbumbu banyak dan enak. KKN. Kenyal-kenyal nikmat gituh. Bumbunya, aku pake juga buat makan Oden yang gurih. Oden ini merupakan olahan ikan. Aku pernah juga icip Oden yang berkuahnya di Cimahi. Enak juga. 


Aku pengen Tteobokki


 3. Dessert: Strawbery Cheese Bingsu dan Oreo Cheese Bingsu

 Inilah menu baru yang kuicip. Kataku mah Bingsu ini adalah es krim dan es serut yang berpadu serasi dengan tambahan rasa. Oreo, wafer, strawbery, dan susu kental manis. Hasilnya? Woooow ruar biasa memanjakan lidah. 




Akoe tuuuh serasa bernostalgia ke masa kecil. Kembali ke menu favorit es krim, es puter, dan es serut dengan cetakan tangan disiram sirup warna-warni. Hmmm... masihkah mereka berjualan? 

 4. Minuman: Vanila Milkshake dan Chocolate Milkshake 



 Kalian pasti sudah bisa merasakannya kan? Tetap mantul di lidah. Hanya, kalo aku pesan lagi yang vanila mo minta dikurangi susu kental manisnya. Sayang, sisanya masih banyak. Dikocok dikit aza, manisnya sudah pas sih. Karena aku sudah manis? 😂 

Bukan sih, tapi sekarang lidahku lebih suka rasa asin, gurih dan tawar. Kalau kalian belon manis eh suka yang manis sih ok ok azah 😂😋 

Yuuuk, kulineran lagi



 Nah, itu kulinerku siang ini. Tadinya, pengen nambah Japchae juga tapi alhamdulillah perutku udah kenyang. Jadi, next time aza deh. Bisa jadi pengganti nasi, ya kan? 

Bersyukur banget wisata kulinerku kali ini sukses. Enak di lidah, enak di kantong dan enak di hati. Kalian mau juga? Langsung cus aza ke Fat Oppa Express. Tuntas deh icip-icip menu koreanya, Wagyu Cube dan teman-temannya.

 Berikutnya, kita kulineran kemana nih? Punya ide ato tempat yang rekomen? Tulis aza di komentar ya 😄😍👍 

 Ok, makasih.
 Sampai jumpa lagi

 Fat Oppa Express
 🏫 Taman Kopo Indah Blok F no 21 A Bandung 
       Open 10.00 - 21.00

Featured Post

6 Tip jadi Manusia Kreatif, Seorang Inovator

  Manusia kreatif/ inovator merupakan golongan langka. Hanya 10 persen saja. Menurut Sigi Wimala, kreativitas adalah kemampuan berpikir seca...